NovelToon NovelToon
RAHASIA DI BALIK PENGKHIANATANMU

RAHASIA DI BALIK PENGKHIANATANMU

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Berbaikan / Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Desy Far

Rumah tangga Luna yang sangat hangat secara tiba-tiba hancur tanpa aba-aba. Luna mendapati suaminya, Ares, berkhianat dengan sahabatnya sendiri, Celine. Luka yang sangat menyakitkan itu membuat Luna mencari penyebab suaminya berselingkuh. Namun semakin Luna mencari kebenaran, semakin banyak tanda tanya menghantuinya hingga akhirnya Luna memutuskan mengakhiri pernikahan mereka.
Benarkah Ares sudah tidak lagi mencintai Luna?
Ataukah ada suatu kenyataan yang lebih menyakitkan menunggu untuk terungkap?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Far, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HILANGNYA PENGARUH CELINE

Pagi itu, layar ponsel Celine dipenuhi notifikasi. Email dari klien, pesan dari manajer, mention di media sosial, dan serangkaian komentar pedas yang seolah menampar harga dirinya satu per satu.

Ia menatap layar dengan wajah tegang, rambutnya berantakan, make up-nya nyaris luntur karena kurang tidur semalaman.

“Kenapa engagement nya bisa turun sejauh ini, ha?” suaranya meninggi, nada penuh amarah.

Manajernya, Vero, hanya bisa menunduk di hadapan Celine yang berdiri di tengah ruang tamunya yang megah.

“Celine… aku udah coba hubungi pihak brand. Mereka bilang cuma mau menunda kerja sama.”

“Tunda?!” potong Celine dengan suara keras. “Itu bukan tunda, Vero! Itu penolakan halus! Aku udah tahu permainan mereka!”

Celine melempar tablet ke sofa, wajahnya memerah.

“Katanya aku terlalu kontroversial, terlalu keras, terlalu banyak drama… semua alasan itu cuma omong kosong! Mereka cuma ikut-ikutan opini netizen yang benci aku!”

Vero menghela napas, berusaha menjaga nada bicaranya tetap tenang.

“Cel, dunia digital sekarang cepat banget berubah. Sekali citra kita jelek, susah bersihinnya. Mungkin kamu perlu bikin klarifikasi.”

Celine menatap Vero lebih sadis dari biasanya. “Aku gak akan klarifikasi!” seru Celine sambil menatapnya tajam. “Aku bukan Luna yang suka main aman! Aku cuma perlu satu hal, aku harus balik jadi pusat perhatian!”

Ia mengambil ponselnya, membuka kamera depan, dan mulai merekam dengan wajah setengah marah.

Wajah cantiknya berusaha tersenyum, tapi matanya menyimpan dendam.

“Untuk kalian semua yang menilai tanpa tahu kebenaran,” katanya ke arah kamera, “aku cuma mau bilang, kalian tidak akan pernah tahu seberapa jahat orang yang kalian bela itu. Aku cuma berusaha jujur. Tapi dunia lebih suka kebohongan yang terlihat manis.”

Ia mengunggah video itu ke seluruh platform.

Hanya butuh lima menit, video itu sudah menjadi bahan tertawaan.

Komentar demi komentar bermunculan:

“Klarifikasi tapi malah semakin menyalahkan orang lain.”

“Toxic sekali, benar yang dikatakan netizen.”

“Apa tidak capek ya main drama terus?”

Celine menatap layar dengan napas berat. Tangannya bergetar menahan amarah.

Ia melempar ponselnya ke meja hingga nyaris pecah.

Beberapa jam kemudian, namanya masuk ke kolom trending, bukan karena dukungan, tapi karena sindiran.

Beberapa influencer besar yang dulu sering bekerja sama dengannya mulai unfollow akun Celine.

Beberapa menulis sindiran halus di Insta Story mereka.

“Kadang kita tidak sadar sudah berteman dengan orang beracun.”

“Orang yang paling vokal tentang kebenaran seringkali justru paling banyak menyakiti.”

Celine menggigit bibir, menatap daftar akun yang kini hilang dari pengikutnya.

Dulu, semua orang ingin dekat dengannya. Sekarang, satu per satu menjauh.

***

Malamnya, Vero datang lagi.

Ia membawa kabar buruk.

“Cel… brand kosmetik Étoile Beaute resmi memutus kontrakmu.”

Nada suaranya pelan, takut membuat amarah Celine meledak lagi.

Celine terdiam beberapa detik. Lalu tawanya pecah, keras, sarkastik.

“Mereka pikir tanpa aku mereka bisa naik? Hah! Siapa yang mau mereka pakai, hah?!”

Vero menelan ludah. “Mereka… sudah memilih penggantimu.”

Tatapan Celine tajam. “Siapa?”

Vero menunduk pelan. “Luna.”

Kata itu seperti petir menyambar kepala Celine.

Tangannya mengepal, wajahnya memucat.

“Luna?” katanya pelan, hampir tidak percaya. “Dia? Perempuan itu?”

Vero buru-buru menjelaskan, “Tapi Luna belum tanda tangan, Cel. Katanya dia menolak tawaran itu. Dia tidak mau terlihat menjatuhkanmu. Dia bilang…”

“Diam!” teriak Celine. “Dia cuma pura-pura suci! Itu gayanya! Biar semua orang makin cinta sama dia dan makin membenci aku!”

Celine menepis tangan Vero yang mencoba menenangkannya.

“Keluar! Aku tidak mau lihat wajahmu!”

Vero beranjak keluar dengan mata berkaca-kaca. Ia sudah terbiasa dengan amarah Celine, tapi kali ini ada sesuatu yang berbeda, lebih tajam, lebih beracun.

Celine benar-benar kehilangan kendali.

Di dalam rumahnya yang sunyi, Celine berjalan mondar-mandir.

Kakinya menghentak lantai marmer dengan keras, ekspresinya gelisah.

Ia menghubungi Ares.

Nada sambung terdengar beberapa kali sebelum akhirnya tersambung.

“Ares, kamu harus hentikan dia!” katanya tanpa basa-basi. “Luna itu, dia sudah mulai cari perhatian lagi! Kamu tidak lihat berita, hah?! Semua orang sekarang menganggap dia pahlawan, wanita kuat, simbol kesetiaan! Itu semua karena kamu juga! semua berita jelek tentang aku beredar!”

Suara Ares di seberang terdengar tenang.

“Celine, kamu masih belum sadar, ya?”

“Sadar apa maksud kamu?” sergah Celine, nadanya tinggi.

“Bahwa yang kamu lawan bukan Luna,” jawab Ares dingin. “Tapi dirimu sendiri. Hatimu kotor, Cel. Kamu tidak sadar kamu terus membuat semua orang menjauh karena kebencianmu sendiri.”

“Jangan sok bijak, Ares,” balas Celine getir. “Kamu hanya laki-laki pengecut yang kabur setelah meninggalkan aku.”

Ares menghela napas pelan. “Aku pergi karena memang tidak cinta dengan kami. Dari awal semuanya hanya terpaksa.”

Hening sesaat.

Celine terdiam, tapi kemudian tawanya pecah lagi, sinis dan getir.

“Jadi kamu bela Luna lagi?”

“Tentu aku membela Luna,” jawab Ares tegas. “berhenti memikirkan hal di luar kendalimu. Karena kalau kamu terus seperti ini, kamu akan gila.”

Nada itu membuat Celine terdiam beberapa detik. Tapi kemudian matanya menyipit, wajahnya memerah karena amarah.

“Kamu pikir aku takut gila, Ares?!” teriaknya. “Aku sudah kehilangan semuanya! Aku tidak peduli lagi! Kalau aku harus menjatuhkan Luna agar aku tenang, aku akan lakukan itu!”

“Kalau begitu, lakukanlah,” kata Ares dingin. “Tapi jangan salahkan siapa pun kalau nanti kamu benar-benar kehilangan dirimu sendiri.”

Sambungan telepon terputus.

Celine berdiri terpaku di tengah ruangan.

Tangannya gemetar. Suaranya berat. Nafasnya tersengal.

Ia menatap layar ponsel yang kini gelap, pantulan wajahnya di kaca layar terlihat asing, seolah bukan dirinya lagi.

“Kenapa semua orang berani meninggalkan aku?” gumamnya dengan suara bergetar. “Kenapa mereka semua pilih dia?”

Langkahnya goyah. Ia menatap dirinya di cermin besar ruang tamu.

Dulu ia selalu bangga dengan pantulan itu, rambut sempurna, wajah cantik, sikap percaya diri.

Tapi malam itu, yang terlihat hanyalah perempuan dengan mata bengkak, rambut acak-acakan, dan ekspresi kehilangan.

“Dulu semua tunduk padaku…” bisiknya pelan. “Sekarang semua meragukanku.”

Ia duduk di lantai, memeluk lututnya sendiri.

Di luar, lampu-lampu kota berkelap-kelip, seakan mengejeknya yang kini duduk sendirian dalam kegelapan.

Satu-satunya suara hanyalah notifikasi ponselnya, bukan pesan pekerjaan, tapi komentar pedas dari orang-orang yang dulu memujanya.

“Akhirnya kena batunya.”

“Karma tidak pernah salah alamat.”

“Luna menang tanpa perlu balas dendam.”

Air mata Celine jatuh tanpa suara.

Ia membiarkan dirinya larut dalam keheningan dan rasa kalah yang perlahan menelannya hidup-hidup.

Dan untuk pertama kalinya, Celine merasa benar-benar tidak berdaya.

1
Sunaryati
Biarkan Luna sesuai keinginannya demi menjunjung martabatnya, agar tidak dipandang sebelah mata oleh orang lain
Sunaryati
Luna kau wanita tangguh semoga sakit hatimu segera sembuh dan hidup damai
Sunaryati
Belum sadar juga kamu, Celline
Sunaryati
Kehancuran kamu karena ulahmu sendiri Crline
cinta semu
awal baca ,dah bikin penasaran ...
cinta semu
sebenarnya yg jahat itu Ares ...Noval ,Nuri & Luna sibuk jadi detektif gadungan ...sudah banyak sinyal ...tapi mereka masih aja penasaran ...suruh Ares bicara jujur ...kalo bikin terluka mending luka sekalian daripada sok pahlawan melindungi tanpa sadar rahasia itu membunuh Luna secara pelan-pelan...
Desy Far: Iya yaa. Mending dari awal kasi tau aja gak sih rahasianya 🤭 apa kita buat ares menyesal seumur hidup ya. 😅
total 1 replies
Shusand MaiTtimu
Thor kok cerita suda sejauh ini Masi aja pemeran utama nya tersiksa,,,
aku baru Nemu cerita yg sudah eps sejauh ini pemeran utama nya masih saja tersiksa
Desy Far: Hallo kak. Maafkan aku ya kalau kamu sejauh ini masih belum harus merasakan sakit hati karena pemeran utama masih tersiksa. Sesuai judul disini menguak rahasia. Tapi kamu tenang aja. Sebentar lagi Celine akan mendapat ganjarannya kok. Semoga kamu tetap setia membaca ya 😍
total 1 replies
Ma Em
Thor ceritanya kok terlalu sadis yg selalu memenangkan Celine tdk henti2 dan Luna selalu tertindas tdk henti2 ga ada jeda masa Ares seorang suami mau melindungi Luna malah caranya yg salah masa lelaki tdk bisa melawan seorang perempuan aneh saja bisa diancam dan ditekan tdk bisa melawan jadi aneh Thor 🙏🙏
Desy Far: Nanti akan ada balasannya kok🤭
total 1 replies
LinJibongs
Thor, jangan biarin kami kelaparan. Update secepatnya 🥺
Desy Far: Kak. Sudah diupload ya bab selanjutnya. Selamat membaca 🫶🏻
total 1 replies
Gbi Clavijo🌙
Thor, jangan bikin pembaca gatal gatel nunggu update ya!
Desy Far: Tenang aja kak. Aku bakal ajak kakak greget sama kisah Luna ini 🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!