Akibat suami yang sering berkumpul dengan circle pertemanan yang belum menikah membuat Nayla khawatir jika suaminya itu terbawa pengaruh buruk.
Namun apa jadinya jika ia ikut berkumpul dengan teman suaminya itu dan salah satu dari mereka tertarik dengannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wind Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gagal Ketemuan
"Maaf ya, ayang. Sepertinya hari ini kita tidak jadi ketemuan. Bagaimana kalau besok siang saja?" ujar Rega pada si penelepon.
"Yaahh .. Padahal aku sudah siap-siap."
"Sekali lagi maaf, ya. Besok siang aku janji akan meluangkan waktu untuk kita ketemuan. Okay?!"
Terdengar suara decakan kesal dari sebrang sana, Rega jadi merasa bersalah lantaran tidak bisa menepati janji gara-gara Nayla yang mendadak ingin ikut ke tongkrongan.
"Iya, besok siang atau sore?" tanya Billa memastikan, lantaran ia ada janji juga esok hari dengan seseorang.
"Jam tiga sorean, bagaimana?"
"Ok. Ketemu di tempat atau jemput aku ke rumah?"
"Share loc saja lokasi tempat tinggalmu, nanti biar aku jemput."
"Ok."
Sambungan telepon pun berakhir, Rega menghela napas lantaran Billa tidak marah padanya. Semoga besok ia bisa pergi tanpa di ikuti oleh Nayla. Sebab jika dua kali ia tidak menepati janji, maka bisa-bisa Billa tidak mau lagi di ajak ketemuan.
Sudah hampir lima belas menit Nayla menunggu Rega kembali, akan tetapi pria itu tidak kunjung menampakan barang hidung. Akhirnya ia putuskan untuk menyusul pria itu ke toilet.
"Mau kemana?" tanya Ryan menghentikan langkah Nayla.
"Aku mau cek Rega ke toilet. Sudah lima belas menit tapi dia belum kembali juga. Aku khawatir dia pingsan di sana."
"Oh, ya sudah."
Nayla pun melipir pergi ke belakang tempat tongkrongan tersebut. Ryan memandang punggung kepergian wanita itu sampai hilang dari jangkauan mata. Sebelah sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyum kecil begitu melihat sikunya yang tadi tidak sengaja sempat menyenggo bagian penting dalam tubuh Nayla.
"Kenapa senyum-senyum lihat Nayla? Kau tertarik dengannya? Ingat, Nayla itu punya Rega," ujar Adul.
"Aku sudah bilang kan, istri orang itu lebih menggoda. Dan sepertinya Nayla mantap juga. Seperti yang di katakan Rega sebelumnya jika dia cerita bagaimana aksi mereka ketika hubungan intim."
Adul menoyor kepala Ryan. "Sialan, kau. Istri teman sendiri mau di embat juga."
"Selagi Nayla tidak keberatan, aku ok ok saja. Lagipula Rega sekarang juga lagi nyeleweng sama cewek lain," sahut Ryan membuat rasa penasaran Adul dan Keny yang mendengar ucapan Ryan.
"Serius? Siapa cewek nya?" tanya keduanya hampir bersamaan.
"Yang saat ini aku dekati. Namanya Billa."
"Maksudnya cewek gebetan kau gebetan Rega juga?" tanya Adul memastikan.
Ryan mengangguk membenarkan. "Iya, Billa nya sendiri yang cerita kalau Rega sering hubungi dia."
"Memangnya Nayla tidak curiga Rega ada wanita lain?"
"Curiga. Hanya saja aku tidak langsung katakan padanya. Biarkan saja dulu, biar dia tahu sendiri kelakuan suaminya seperti apa."
Adul dan Keny mengangguk-anggukan kepalanya. Mereka tidak menyangka jika Rega sanggup melakukan hal itu.
Tok tok tok ..
"Sayang .. Kau masih di dalam?" teriak Nayla sembari menggedor pintu kamar mandinya.
Kedua mata Rega membulat sempurna ketika Nayla menyusul dirinya. Beruntung ia sudah selesai teleponan dengan Billa.
"Iya, sayang .. Perut aku sakit sekali. Bisa kau belikan obat untukku di warung terdekat?" sahut dan pinta pria itu.
"Obat yang seperti kemarin?"
"Iya, aku cocok tuh minum obat itu. Aku minta tolong belikan, ya. Kau tidak keberatan kan?"
"Iya, tunggu sebentar, ya. Aku belikan dulu."
"Iya, sayang. Terima kasih, ya."
"Iyaaa .."
Nayla mendengus sedikit kesal. Ia melipir kembali ke depan guna membelikan obat sakit perut untuk Rega.
_Bersambung_
Lebih parah temen yg udah punya istri 🤔