NovelToon NovelToon
Dimanja Suami SMA

Dimanja Suami SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Beda Usia
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Meymei

Sebuah bakti kepada orang tua, mengharuskan perempuan berumur 27 tahun menikah dengan laki-laki pilihan kedua orang tuanya yang selama ini ia anggap sebagai adik. Qila yanh terbiasa hidup mandiri, harus menjalani pernikahan dengan Zayyan yang masih duduk di bangku SMA. “Aku akan membuktikan, kalau aku mampu menjadi imam!” Zayyan Arshad Qila meragukannya karena merasa ia lebih dewasa dibandingkan dengan Zayyan yang masih kekanakan. Apakah pernikahan mereka akan baik-baik saja? Bagaimana keduanya menghadapi perbedaan satu sama lain? Haloo semuanya.. jumpa lagi dengan author. Semoga kalian suka dengan karya baru ini.. Selamat membaca..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Training

“Bang, ada training untuk administrasi. Bolehkah aku ikut?” tanya Qila yang baru saja membuka email masuk di ponselnya.

“Training? Dimana? Berapa hari?” bukannya menjawab, Qila justru menyerahkan ponselnya agar Zayyan bisa membacanya sendiri.

“Kalau tidak ikut, bagaimana?” tanya Zayyan setelah membaca email.

“Kalau tidak ikut, paling-paling dapat warning karena ini keputusan Perusahaan.”

“Kalau dapat warning, bagaimana?”

“Bonus tahunan dipotong 100%, dari 300%.” Zayyan Nampak berpikir.

Ia sedang mempertimbangkan, antara merelakan gaji istrinya atau berjauhan dengan sang istri selama seminggu. Jika gaji tahunan itu pasti, kalau training selama seminggu itu tidak.

Bukan masalah trainingnya. Zayyan hanya mengkhawatirkan Qila yang harus berangkat sendiri dan tinggal di tempay yang ditentukan selama seminggu. Bagaimana jika ada yang mengganggunya?

“Bisakah kamu merelakan gaji tahunan itu?” tanya Zayyan ragu.

“Abang itu suamiku. Kalau Abang tidak memberikan izin, tentu aku tidak akan berangkat. Gaji tahunan tidak masalah.” kata Qila menenangkan.

Tapi sebenarnya, dalam hati Qila merasa was-was karena sekali ia menolak training yang ditetapkan Perusahaan untuknya, ia akan kehilangan kesempatan di masa depan. Jika itu terjadi, jenjang karirnya tidak akan meningkat karena skil yang dimilikinya tidak memenuhi syarat kenaikan jabatan.

“Tunggu sampai besok! Kalau aku bisa mengajukan izin, aku akan menemanimu.”

“Abang, yakin?” Zayyan mengangguk.

Meskipun ia tidak rela jauh dengan sang istri, ia juga memikirkan masa depan Qila di Perusahaan. Qila memang mengatakan tidak masalah, tetapi kemungkinan Qila akan mendapatkan teguran atasannya, Zayyan tidak mau membayangkannya.

Keesokan harinya, sesuai janji ia menemui wali kelasnya untuk meminta izin terkait training Qila. Berhubung Bu Murni sudah tahu statusnya dengan Qila, Zayyan mengatakan apa adanya kepada beliau.

“Ini Namanya bukan urusan keluarga mendesak, tapi kamu yang tidak mau jauh dari istrimu!” sergah Bu Murni.

“Mau bagaimana lagi, Bu? Istri saya cantik, saya takut ada laki-laki hidung belang yang mengganggunya nanti.”

“Inilah alasan, mengapa anak sekolah dilarang menikah! Bukannya fokus belajar malah mengurus istrinya.” Sindir Bu Murni.

Zayyan tidak mengelak karena apa yang dikatakan Bu Murni sesuai dengan kenyataannya. Ia hanya bisa tertawa sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

“Selama satu tahun, kamu hanya memiliki izin maksimal 15 hari. Karena ini masih awal pembelajaran, kamu ibu izinkan.” Kata Bu Murni setelah memperhitungkan prestasi Zayyan.

“Terima kasih, Bu!”

“Selama izin, kamu harus tetap mengikuti perkembangan pelajaran di kelas. Semua tugas dan PR harus kamu kumpulkan saat masuk!”

“Siap, Bu!” seru Zayyan dengan tangan yang hormat ke arah Bu Murni.

Bu Murni menggelengkan kepalanya. Kenapa juga Kepala Sekolah menyetujui dispensasi Zayyan untuk menikah kemarin? Dan kenapa juga orang dinas mengizinkan?

“Selama ini Zayyan anak yang berprestasi, Bu. Tenang saja!” kata Bu Sofi, guru mata Pelajaran ilmu sosial.

“Benar, Bu. Tapi saya tetap khawatir karena Zayyan masih di usia yang labil.”

“Doakan saja yang terbaik, Bu.” Bu Murni mengangguk dan kembali Menyusun daftar nilai.

Sementara itu Zayyan yang Bahagia telah mendapatkan izin, segera menghubungi istrinya. Qila yang menerima kabar hanya bisa tersenyum melihat wajah suaminya yang kekanakan.

Setelah menerima telepon dari Zayyan, barulah Qila membalas email dari HRD dan mengatakan jika dirinya bersedia untuk mengikuti training yang akan dilaksanakan di Lautan Selatan bersama suaminya.

Balasan langsung masuk ke email Qila, berupa jadwal keberangkatan, hotel yang dituju dan akomodasi selama training. Perusahaan juga tidak keberatan Qila membawa suaminya karena hotel yang dipesan dikhususkan untuk satu orang, tetapi akomodasi hanya diberikan kepada Qila saja.

Istri Imutku: [lampiran]

Suami: Tidak masalah. Bukankah aku kepala rumah tangga?

Istri Imutku: Iya, suamiku…

Suami: Aku harus mengumpulkan uang sampai keberangkatan nanti. Selamat bekerja istriku…

Qila tersenyum membaca pesan suaminya. Ia tahu Zayyan telah menguras tabungannya saat mereka liburan kemarin. Ia juga tahu jika suaminya mengambil lebih banyak pekerjaan setelah mereka kembali.

Tetapi ia hanya diam karena tidak ingin menyinggung Zayyan. Ia akan mengeluarkan uang saat mengatakan ingin menraktir suaminya atau mengajaknya berbelanja, agar Zayyan tidak merasa sakit hati.

Satu minggu kemudian, Qila dan Zayyan berangkat ke Lautan Selatan. Mereka di jemput travel yang akan mengantar mereka ke bandara. Sampai di bandara, Zayyan hanya mengikuti Qila karena ini adalah pengalaman pertamanya.

“Takut?” bisik Qila saat mereka berada di ruang tunggu.

“Tidak.”

“Tapi kenapa tegang seperti itu?”

“Kamu haus tidak?” Qila yang ingin menggoda suaminya berhenti dan menganggukkan kepalanya.

Zayyan berdiri dan berjalan menuju outlet minuman. Selain minuman, ia juga membeli beberapa kue kesukaan Qila.

“Kenapa banyak sekali?” tanya Qila saat Zayyan kembali dengan 2 kantung plastik di tangannya.

“Siapa tahu kamu lapar saat di penerbangan nanti.”

“Penerbangannya hanya satu jam saja!”

“Minum!” Zayyan menyerahkan minuman yang sudah ia pasangkan sedotan.

Qila menerima dan meminumnya. Zayyan tersenyum melihat istrinya tidak lagi keras kepala. Sebenarnya, ada rasa khawatir di hati Zayyan. Ia sudah sering melihat berita, pesawat mengalami kecelakaan dan turbulensi saat berada di ketinggian.

Ia mengatakan tidak takut kepada Qila hanya karena menjaganya harga dirinya sebagai suami. Tapi tetap saja ia masih tidak tenang.

Beberapa menit kemudian, ada panggilan dari pesawat yang mereka tumpangi. Segera Qila mengajak Zayyan menuju ke gate keberangkatan mereka dan menaiki pesawat.

“Kenapa?” tanya Zayyan saat Qila menggenggam tangannya.

“Tidak apa. Apa tidak boleh?”

“Tentu saja boleh.” Zayyan tersenyum dan mengeratkan genggaman.

Qila lega, suaminya tidak mempermasalahkannya. Ia sebenarnya tahu kekhawatiran Zayyan, tetapi ia memilih pura-pura tidak tahu dan hanya mencoba menenangkan suaminya.

Begitu sampai di Bandara Lautan Timur, mereka naik taksi untuk sampai di hotel yang di tunjuk Perusahaan. Saat di lobi hotel, mereka memperlihatkan kode pemesanan kepada resepsionis dan mendapatkan kunci kamar. Keduanya memasuki lift untuk sampai ke kamar mereka yang ada di lantai 3.

“Lumayan juga akomodasi perusahaannya.” Kata Zayyan yang membuka tirai jendela dan melihat pemandangan kolam renang yang ada di bawah.

“Saat menungguku, kamu bisa menikmati fasilitas yang ada.” Qila menyerahkan pamphlet yang ia dapat dari resepsionis.

“Ok!” wajah Zayyan terlihat bersemangat kala melihat ada fasilitas olahraga yang disediakan hotel.

Training yang diikuti Qila berlangsung dari pukul 8 pagi sampai pukul 4 sore, sehingga waktunya bersama Zayyan hanya di sore dan malam hari. Mereka menghabiskan waktu dengan berolahraga dan jalan-jalan di sekitaran hotel.

Satu minggu kemudian, training Qila selesai. Sebelum pulang keesokan harinya, keduanya berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan untuk membeli oleh-oleh untuk kedua orang tua Zayyan dan menikmati Kota Lautan Selatan.

1
indy
lanjut
indy
sweet...
indy
lanjut
indy
sweet banget
indy
banyak yang hati, teman sekolah zayyab dan teman kerja qila
Mudrikah Ikah
lanjutan nya mana
Meymei: Sabar ya kak 😁
total 1 replies
Susanti
mampir thor
Meymei: Terima kasih dukungannya kak🥰
total 1 replies
Rian Moontero
qu mampir kak mey🖐🤩🤸🤸
Meymei: Terima kasih dukungannya kak🥰
total 1 replies
indy
hadir
Meymei: Terima kasih dukungannya kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!