NovelToon NovelToon
Vampire Freak

Vampire Freak

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Time Travel / Vampir / Dunia Lain
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

Demi bisa mendekati cinta sejatinya yang bereinkarnasi menjadi gadis SMA. Albert Stuart rela bertransmigrasi ke tubuh remaja SMA yang nakal juga playboy yang bernama Darrel Washington.

Namun usaha mendekati gadis itu terhalang masa lalu Darrel yang memiliki banyak pacar. Gadis itu bernama Nilam Renjana (Nilam), gadis berparas cantik dan beraroma melati juga rempah. Albert kerap mendapati Nilam diikuti dua sosok aneh yang menjadi penjaga juga penghalang baginya.

Siapakah Nilam yang sebenarnya, siapa yang menjaga Nilam dengan begitu ketat?

Apakah di kehidupannya yang sekarang Albert bisa bersatu dengan Cinta sejatinya. ikuti kisah Darrel dan Nilam Renjana terus ya...

Novel ini mengandung unsur mitos, komedi dan obrolan dewasa (Dimohon untuk bijak dalam membaca)

Cerita di novel ini hanya fiksi jika ada kesamaan nama dan tempat, murni dari kreativitas penulis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 : You're Mine, Nilam!

...Happy Reading 🩷...

Di sebuah taman

"Nilam Renjana!" panggil Darrel.

Nilam mendengus kesal, lalu ia berbalik menghadap sosok yang sangat ia hindari sejak tadi pagi. "Bisa nggak sih panggil Nilam aja, tidak perlu nama lengkap. Setiap kamu manggil aku, semua orang menengok ke arahku, Rel!"

"Aku bisa memanggilmu dengan panggilan lain, seperti... Honey, Hen, Dear, atau bahasa Scottish "Mo Chridhe" artinya hatiku, my heart. Kau menginginkan yang mana, hmm?" Darrel mengikis jarak hingga Nilam menaikkan wajahnya untuk menatap wajah Darrel karena lelaki itu begitu tinggi.

"Iisshh... Lupakan!" Nilam segera mengalihkan pandangannya. "Kamu ada perlu apa sih, ngejar aku terus?" ucap Nilam dengan matanya bergerak ke sana ke mari karena gugup.

"Apa yang terjadi? Aku melihat video singkat di grup kelasku, di video itu... Kamu—" Darrel merogoh saku celananya dan menunjukkan video yang sempat di save Fahmi lalu dikirim ke grup kelas Darrel.

"Aku... aku tidak tahu, mereka— " Nilam menggigit bibir bawah di bagian dalam, ia tidak ingin memperbesar masalah dan ingin menutup kisah memalukan itu. "Sudahlah, abaikan saja... hanya anak iseng." Nilam mengibaskan tangannya di depan wajah Darrel.

"Nilam, apa kata-kataku kemarin kurang jelas? Masih belum mengerti maksudku?!" ucapnya menuntut pengertian Nilam.

"E... Emangnya kamu ngomong apa?" Nilam mundur dua langkah karena Darrel semakin mengikis jarak mereka.

"You're mine, Nilam! Apapun masalahmu, aku harus tahu. Tidak boleh ada satu makhluk di dunia ini menyakiti kamu, kamu mengerti?!" suaranya rendah namun penuh otoritas. Dia tidak memberi ruang sedikitpun untuk sebuah keraguan muncul di benak Nilam.

Nilam menatap iris mata Darrel yang berubah membiru, seakan Nilam tenggelam dalam lautan perasaan Darrel padanya, ia terkesiap saat menyadari tatapan itu berusaha mempengaruhi dan menghipnotisnya.

Alarm bahaya di dalam tubuh Nilam menggeliat, ia segera menurunkan pandangannya ke dada Darrel, posisi yang searah dengan wajahnya.

 'Aku tidak boleh terpengaruh padanya, dia sangat misterius, sorot matanya begitu aneh, dia ingin mempengaruhi jiwaku seutuhnya dari sorot matanya,' gumam Nilam.

"Aku tidak ingin menguasai pikiranmu, honey." Darrel menarik telapak tangan Nilam untuk digenggam. "Tapi aku ingin kamu tahu yang sebenarnya, aku peduli padamu, aku ingin menjadi orang pertama yang kau temui di saat suka dan dukamu, Nilam." Tangan Darrel terangkat ingin membelai wajah Nilam.

Nilam segera menepis tangan yang nyaris menyentuh wajahnya. "Stop! Kita baru dekat beberapa hari, aku tidak tahu maksud kamu secara tiba-tiba mendekatiku, siapa perempuan yang sedang kamu buat cemburu? Aku tidak mau dijadikan alat untuk membakar hati perempuan lain."

Darrel mengernyitkan keningnya, "jadi... Kejadian taman perpus rusak dan video yang beredar karena amarah perempuan lain?" tanyanya seakan butuh sebuah konfirmasi.

"Maybe."

"Baik, aku akan memutuskan semua hubungan dengan kelima pacarku dan menjaga jarak dengan perempuan lain, kecuali kamu..." Dengan lugas Darrel mengatakannya.

Sebenarnya hati Nilam menghangat dengan penegasan Darrel, namun dia merasakan sesuatu yang berbeda saat di dekat Darrel. Kemampuannya membaca situasi bahaya semakin berkurang, mungkin karena dia terlalu percaya dengan Darrel dan merasa terlindungi.

Nilam menyelipkan anak rambut ke sela telinganya, tatapannya masih ia buang jauh ke depan pandangannya, "kamu yakin ingin mutusin semua pacar kamu? Dengan Tasya kamu sangat lengket, Rel. Aku yakin dia akan lebih bereaksi keras padaku."

Darrel tersenyum samar, "dengan kondisi mereka seperti sekarang ini, kurasa mereka tidak akan berani menampakkan wajahnya lagi padaku, Nilam." Darrel mengulur tangannya untuk menyelipkan anak rambut Nilam di sisi lainnya.

"Tasya dan Tania kena stroke, Indira dan Bella memiliki luka yang membekas selama hidup mereka dan Rose... Bukankah dia sudah dalam genggamanmu?" ucap Darrel penuh misteri nada suaranya rendah namun mampu membuat Nilam merinding.

"Apa yang kamu lakukan pada mereka, Rel?" tanya Nilam dengan suara nyaris tercekat.

Darrel menarik sudut bibirnya ke atas, "inilah yang membuat aku terus mengejar mu, Nilam. Kamu memiliki hati yang lembut, mereka musuhmu tapi mengapa kamu masih memberi mereka belas kasih?" ucap Darrel. "Aku atau kamu bisa membuat mereka menderita lebih dari ini."

Nilam nyaris menjatuhkan handphone yang ada dalam genggamannya.

'Gawat! Sepertinya dia tahu siapa aku,' bisik Nilam dalam hatinya.

"Jangan Rel! Mereka hanya salah jalan, jangan hukum mereka," ucap Nilam dengan nada memohon.

Darrel memejamkan matanya sejenak, lalu menatap wajah Nilam dengan begitu dalam, meski gadis itu selalu menghindari tatapan matanya, "baiklah, aku akan turuti keinginanmu, hari ini buatkan jadwal kerjaku sesuai daftar pekerjaan yang dikirim mister Leo, dan... Malam ini aku ingin martabak ada di meja kerjaku." Tanpa menunggu jawaban dari Nilam, Darrel sudah melangkah menjauh dari Nilam.

Nilam bisa bernafas dengan lega setelah Darrel menjauhinya.

"Kenapa kamu masih saja dekat dengannya, tuan putri?" tanya Nana yang kini sudah ada di samping Nilam.

"Dia membawa pengaruh buruk padamu, putri," sahut Bram.

"Kalian tahu kan aku menyukainya sejak dulu, apa salah membiarkan hatiku sedikit berbahagia dengan cinta?" tanya nilam sekaligus pernyataan perasaannya, warna merah merona menghiasi pipinya.

"Na, kalau sedang jatuh cinta memang susah dibilangin," ucap Bram.

"Hu'um... Lebih baik kita lanjutkan lagi 'sapatemon' di bawah pohon bambu, Ay... ," bisik Mariana di telinga Bram.

"Haaiisshh!! Pergi sana," usir Nilam pada kedua pasangan suami istri yang menjelma menjadi kedua sahabatnya itu.

Nilam melangkahkan kakinya ke UKS, untuk melihat keadaan Rose. Gadis yang di kartu keluarga berstatus sebagai saudara kembarnya itu masih lemah dan wajahnya pucat pasi.

"Rose, apa masih sakit?" tanya Nilam.

"Kepalaku terasa akan pecah Nilam, berdenyut terus," lirih Rose.

Nilam menengok ke kiri dan kanan untuk memantau keadaan area UKS. Di rasa aman, Nilam mengangkat telapak tangannya ke atas kepala Rose. Dengan komat kamit di bibirnya mengucap mantra, cahaya putih terang masuk ke dalam retakan yang ada di kepala Rose, dia mengalami gegar otak ringan namun karena tidak ada luka sekecil apapun di kepalanya, Rose hanya di rawat di UKS.

"Bagaimana, enakan?" tanya Nilam.

"Lumayan, lebih baik. Tapi Nil, perutku lapar... belikan aku pizza yang lagi viral itu, sekali ini saja Nil, aku kan lagi sakit" rengek Rose.

Nilam berdecak kesal dengan bombastic side eyes, "selalu Mencari kesempatan!"

Rose menangkupkan kedua tangan di dadanya.

"Iyaaa... " jawab Nilam sambi mengetik sesuatu di layar ponselnya.

Hanya menunggu beberapa menit, pizza yang dipesan secara online oleh Nilam sudah sampai. Mereka makan berdua diselingi cerita dan canda tawa.

"Oiya Rose, tempat kerjaku yang lama sedang butuh pekerja part time. Kamu lebih baik pindah ke sana, kamu buat surat lamaran dan aku ajukan ke pak Widodo." Nilam memasukkan sepotong pizza ke mulutnya.

"Ta-tapi... Nilam, aku sudah merasa kerasan di tempat kerjaku yang itu. Aku, aku sedang dekat dengan seseorang di sana," bisik Rose.

"Aku tahu, justru karena itu aku memindahkan mu." Nilam melipat tangan di depan dadanya. "Jangan macam-macam, Rose. Kamu sudah dipilih Nyimas Ratu Selatan untuk melahirkan keponakanku, anak dari Raden Mahes, kakak sepupuku. Sukma dan ragamu sudah terjual oleh orangtuamu, Rose. Bersabarlah dua tahun lagi, Raden Mahes akan datang menemuimu."

"Wujudnya seperti apa Nilam, dia tidak berwujud kera sakti atau poci kan? Apa dia berwujud genderuwo? Iihh... Aku takut Nilam." Rose menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Keturunan keluargaku tidak pernah ada yang gagal, Rose. Kamu tidak perlu khawatir."

Rose membuka kedua telapak tangannya, matanya membulat. "Kalau di kalangan artis, wajah Raden Mahes seperti siapa, Nil?" tanya Rose penasaran.

"Emh... Aldi Taher," jawab Nilam.

Rose seketika cemberut, "Diih ogah kalau kayak dia." Wajah Rose semakin ditekuk.

Nilam menyiprat air ke wajah Rose dengan jari jemarinya.

"Nilaamm .. " teriak Rose lalu membalas memukul Nilam dengan bantal.

Aksi candaan mereka semakin seru, hingga Rose turun dari kasur UKS dan memeluk Nilam. "Nil, kalau tahu kita bisa seasik ini, hidup aku pasti lebih bahagia bersama kedua orangtua kita," ucap Rose dengan wajah sedih.

"Kalian sih serakahnya gak ketulungan, kalau bisa kekayaan yang kalian miliki tidak boleh secuil pun aku nikmati, padahal setiap bulan purnama Nyimas Maheswari selalu datang memberikan ibumu sekantung uang koin dari emas."

"Aku menyesal Nil, mamaku terlalu tamak," ucap Rose seraya membawa Nilam duduk di tepi kasur sambil berpelukan.

Nilam menepuk pipi Rose dengan lembut. "wajah Raden Mahes seperti Junior Robert," bisik Nilam dengan nada menggoda.

"Hah?! serius kamu, Nil!" serunya dengan wajah berbinar. Nilam mengangguk lembut.

"Mulai sekarang aku akan merawat diri ahh ... " seru Rose lagi.

Sementara di sudut UKS, sosok Albert yang bergigi taring dan tatapan matanya tajam, sedang menyimak obrolan kedua perempuan muda itu dengan sangat sabar dan teliti.

'Jadi itu alasan kamu menginginkan dia hidup, Nilam. Padahal aku sudah ingin menghisap darahnya hingga ia mati mengenaskan."

B e r s a m b u n g

1
Proposal
MAKACII KAKA🔥 DITUNGGU BALASAN LIKENYA YAA 💫🥰🙂‍↔️
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
euis sedih, mendadak Dirga menjadi megan.
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
pertama? horeeeeee
Agustus78
Mampir lagi KK🙏
Teteh Lia
Apa ini...? ya ampun... ya ampun ...
aku yang polos ini... pengen ngintip dikit 🙈🤭
Aksara_Dee: ngintip banyak jg gpp kaka ❤️
total 1 replies
Teteh Lia
Dia mau na lebih dari sekedar " berteman"
Aksara_Dee: mau jadiin permaisuri di kastil stuart
total 1 replies
Teteh Lia
Galau gundah gulana mamas Darrel
Aksara_Dee: muring-muring sampe mutung
total 1 replies
Teteh Lia
Pengen selalu dekat tapi nda bisa deket2... sakit na tuh di sini... di dalam hatiku..


malah nyanyi... gw 🙈
Aksara_Dee: hahahha
total 1 replies
Teteh Lia
Aku mulai di buat pusing ini..
😵
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ya sudah, cepat lamar nilam, darrel..
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸: iya bener
Aksara_Dee: belum tentu dpt yg asia, ya kaan
total 4 replies
⌓̈⃝𓆩ImAntifragile𓆪દᵕ̈૩
Nextttt!! semangat nulisnya🌸🌸
R 💤
/Grin//Grin//Grin/ mahkluk kampret, kodok dong
Aksara_Dee: kelelawar ka
total 1 replies
R 💤
Rere bilek : baru sadar udah nyari kaca nih orang, narsis memang /Grin/
Aksara_Dee: hihihi
R 💤: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 3 replies
R 💤
ya sih, othor nya adil... Megan sama Rere, Albert sama Nilam heheheheh
Aksara_Dee: kasian kaa... jangan ada yg jadi ubi di novel ini. author BS ngimpiin di omelin si ubi 🤣🤣
total 1 replies
R 💤
wehhh membagongkan. /Facepalm/
Aksara_Dee: dan dokter pun bertakon-takon kaa
total 1 replies
R 💤
Hayolohhh, Megaan...
Aksara_Dee: betul kaa
R 💤: Iya kak, ktemu kembaran Nilam kan...
total 3 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
darrel uring-uringan 😁😁😁
Aksara_Dee: baru di kasih perisai belum di tolak cintanya, gimana kalau cintanya di tolak ya
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
wih, ternyata megan tak pernah melihat pantulan wajahnya ya? 😱😱
Aksara_Dee: iya ka, karena esensi waktu di tubuh Megan di hanya ruh
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
oh iya lupa. Dirga sudah meninggal di ajak kakeknya ya, sekarang yg masuk ke raga Dirga adalah megan sang kembarannya.
Aksara_Dee: tubuh Dirga, ruhnya Megan
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
dimata Dirga, wujud Rere serupa nilam?
Aksara_Dee: memang kembarannya Nilam ka

kalau Nilam di ambil Nyimas Maheswari
kalau Rere diambil neneknya (Nyimas Dewi Kentring)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!