NovelToon NovelToon
BO LI, Wanita Mandiri, Tuan

BO LI, Wanita Mandiri, Tuan

Status: tamat
Genre:Petualangan / Tamat / Perjodohan / System / Romansa Fantasi / Sistem / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Persahabatan
Popularitas:2.3M
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

🏆 Novel Tahun 2022 🏆

Bo Li dibesarkan oleh kakeknya yang sangat kaya raya dan memiliki perusahaan dan bisnis hampir diseluruh belahan dunia ini.

Bo Li tumbuh dewasa nyaris sempurna, cantik, anggun, dan sangat kaya raya bahkan kekayaannya mampu membeli separuh dunia.

Bo Li adalah seorang CEO perusahaan setelah kakeknya mengangkat dirinya untuk menggantikannya sebagai regenerasi pimpinan perusahaan.

Tapi itu semua tidak membuat Bo Li besar kepala dan manja, dia adalah sosok wanita yang sangat mandiri selain itu dia mendapat anugerah kehormatan sebagai salah satu bintang masa depan yang memiliki reputasi yang baik.

Dibalik itu semua Bo Li memiliki sesuatu kisah yang sengaja dia sembunyikan dari kehidupan sosialnya...

Bo Li juga mendapatkan warisan dari seorang pria yang tidak dia ketahui identitas dirinya ketika dia masih kecil...

Lalu siapakah sosok pria tersebut dan mampukah Bo Li menemukannya...

Apa yang disembunyikan oleh Bo Li selama ini dan mengapa dia menyem

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Waktu Berjalan Sama

Ivander Liam masih memandangi kearah luar rumahnya dari dalam ruangan mewah pribadinya dan ia masih sama bersandar disisi jendela ruangan.

Dia berkali-kali menghela nafas panjang dengan raut wajah yang sangat muram, ia benar-benar tidak mengerti bagaimana caranya perempuan itu bisa lari meninggalkan rumahnya tanpa sepengetahuan siapapun karena rumahnya ini memiliki sistem pengamanan yang sangat ketat sekali.

Ruangan mewah nan nyaman itu nampak terasa sangat kosong dan sunyi, meski Ivander Liam berada disana.

"Sebaiknya aku melihat ruangan kamar tidur Bo Li, mungkin saja ia telah kembali dari luar rumah dan kini tengah tidur dikamarnya !?", kata pria bernama Ivander Liam itu berharap.

Pria berambut pirang itu lalu melangkahkan kedua kakinya menuju kearah pintu ruangan seraya menolehkan kepalanya kearah sekitar ruangan pribadi mewahnya.

"Aku merasa Bo Li telah kembali kerumah ini sekarang dan aku merasakan ia telah datang !", kata Ivander Liam.

Laki-laki berpakaian setelan kemeja hitam serta celana kain panjang warna senada dan mengenakan sepatu kulit cokelat itu nampak tergesa-gesa keluar dari ruangan pribadi mewahnya itu kearah luar menuju keruang kamar tidur Bo Li yang terletak diujung ruangan lantai atas.

Ivander Liam melangkahkan kedua kakinya cepat-cepat menuju kamar tidur Bo Li. Ia tahu meski ini tidaklah sesuai aturan antara pria dan wanita yang harus dijaga kemurniannya sampai pernikahan tetapi ia sudah sangat tidak merasa sabaran untuk segera bertemu dengan tunangannya itu, Bo Li.

Pintu kamar tidur yang sengaja tidak terkunci rapat oleh Ivander Liam dibuka lebar, kemudian ia masuk kedalam ruangan kamar tersebut tanpa mengetuknya lagi.

"Bo Li !? Apakah kamu sudah datang ?", ucap Ivander Liam.

Pelan-pelan ia melangkah masuk keruangan tempat tidur Bo Li. Langkah panjang Ivander Liam terhenti tepat didepan tempat tidur tunangannya itu.

Kosong...

Ruangan tidur perempuan itu benar-benar kosong melompong, tidak ada tanda bahwa Bo Li telah kembali kekamarnya.

Pria berambut pirang itu hanya bisa menghela nafas panjang seraya memejamkan kedua matanya pelan. Tidak ada suara dari ruang kamar ini, dan masih tetap sama seperti pertama ia masuk kedalam kamar ini yang terdengar diruangan ini hanya suara mesin pendingin ruangan serta suara lemari es.

Ivander Liam hanya berdiri mematung.

Ekspresi wajah Ivander Liam serius tetapi sangat muram. Ia tidak mampu untuk marah karena itu tidak ada gunanya bagi dirinya. Seandainya ia harus marah tapi kemana ia akan meluapkan kemarahannya itu lalu untuk apa ia harus marah.

Pada dirinya sendiri atau pada tunangannya. Ia terdiam beberapa saat didepan tempat tidur Bo Li.

Pandangan pria tampan itu sangat sendu, tampak sekali guratan kesedihan terpancar dari wajahnya. Ia merasa bersalah tapi sekaligus ia merasa kecewa.

Sebenarnya hati Ivander Liam sangat hancur serta sakit dengan ulah tunangannya itu yang pergi meninggalkan dirinya tanpa memberikan kata keputusan dalam hubungan mereka berdua. Ia tidak mengerti.

Dia sendiri bertanya-tanya tentang kesalahan apa yang telah dirinya perbuat hingga ia mendapatkan perlakuan yang sungguh menyakitkan ini, bagi pria berwajah tampan itu bahwa hal ini adalah sebuah tamparan keras bagi dirinya sendiri.

Ivander Liam membalikkan badannya lalu berjalan melangkah keluar dari dalam kamar tidur Bo Li tanpa menguncinya kembali seperti semula dan ia hanya membiarkan kamar tidur itu terbuka lebar.

***

Seseorang tengah memperhatikan Ivander Liam dari arah kejauhan dan terlihat jika sosok tersebut tengah berjalan mengikutinya dari arah belakang dan berusaha memangil nama pria berambut pirang itu.

"Ivander Liam ! Tunggu ! Kenapa kamu datang kekamarku ?", kata sosok itu yang ternyata adalah Bo Li.

Sosok yang mengikuti Ivander Liam ternyata Bo Li yang sudah kembali dari perjalanan waktunya untuk menjalani hukuman sistem keruangan dimensi lain dan ia kini telah pulang kedunia asalnya. Ia mengejar langkah pria berambut pirang itu tetapi saat Bo Li telah sampai didekatnya, pria berwajah tampan itu tidak mendengarkan panggilan suaranya.

"Ivander Liam !", panggil Bo Li.

Pria tampan itu tidak merespon panggilan Bo Li dan tetap melangkah cepat melewati sepanjang jalan dekat jendela lantai atas menuju keruang pribadinya.

Bo Li berusaha menggapai bahu Ivander Liam yang ada didepannya tetapi Bo Li lalu terkejut panik saat ia melihat kearah tangannya yang menembus badan Ivander Liam. Ia melihat tangannya tembus pandang saat dirinya hendak menyentuh tunangannya.

Pandangan Bo Li teralihkan kepada dirinya dan ia melihat tubuhnya berupa bayangan saat cahaya masuk melewati celah-celah jendela yang ada disepanjang jalan ruangan lantai atas ini.

"Apa yang sedang terjadi padaku ? Kenapa aku hanya berupa sesosok bayangan saja ?", kata Bo Li terkejut.

Bo Li lalu menolehkan kepalanya kearah peri daun hijau kecil itu yang berada disisinya terbang. Ia menatap peri itu dengan ekspresi kebingungan.

"Bukankah kita telah kembali pulang kerumah tapi kenapa aku yang berubah? Apakah aku masih disurga para peri atau dihutan pantai ?", kata Bo Li.

"Tidak, kita masih disurga para peri dan kita telah melintasi dua dimensi sekaligus saat ini", sahut peri daun hijau kecil itu.

"Maksudmu ? Kita berada didua ruangan yang berbeda secara bersamaan, itu yang kamu maksudkan ?", kata Bo Li.

"Benar ! Apa yang kamu katakan adalah benar sekali, kini kita berada didua ruangan dimensi yang berbeda secara bersama-sama !?", kata peri daun hijau kecil itu lalu mengepakkan kedua sayapnya yang berwarna hijau pelan.

"Apakah artinya kita hanya melintasi dimensi tapi tidak sepenuhnya kembali pulang ?", kata Bo Li.

"Kita berada didua ruangan dimensi yaitu yang artinya separuh raga kita berada disurga para peri dan separuhnya lagi kita berada dirumah ini", kata peri daun hijau kecil itu.

"Itu artinya kita melewati dua waktu yang sama didua tempat yang berbeda ?", kata Bo Li.

"Benar, ini karena khasiat dari buah surga Amethyst ungu itu yang memberi efek ilusi tetapi sebenarnya kita memang berada ditempat itu hanya saja kita masih harus menemukan cara untuk keluar dari ruang hukuman sistem karena sistem tidak merespon yang telah kamu lakukan", kata peri daun hijau kecil itu.

"Benar juga, aku belum tahu apakah telah berhasil atau tidak melewati hukuman sistem ?", kata Bo Li lalu berjalan melayang mengikuti Ivander Liam. "Eh ? Aku bisa berjalan melayang seperti dirimu peri daun hijau ?", sambungnya terpekik.

"Tentu saja Bo Li, itulah khasiat dari buah surga Amethyst ungu itu yang memiliki banyak khasiat", kata peri daun hijau kecil itu sambil menggerakkan sayapnya yang cantik berkilauan.

"Iya, aku tahu itu ! Buah surga itu langsung memberikan khasiatnya secara nyata tapi aku berharap tidak berubah warna seperti ungu terong dan terbang melayang bagaikan buah terong ungu !?", kata Bo Li lalu tersenyum tipis kepada peri daun hijau kecil itu.

Peri daun hijau kecil itu hanya tertawa kecil saat merespon ucapan Bo Li yang bernada sindiran.

Peri kecil itu tahu jika Bo Li sangat tidak menyukai perubahan yang terjadi pada tubuhnya yang berubah menjadi ungu seperti warna Buah Amethyst ungu saat perempuan itu memakan buah surga para peri itu.

"Kamu tidak nampak mirip seperti buah terong ungu Bo Li, tetapi hampir mirip kilauan Amethyst ungu yang sangat cantik sekali !", kata peri daun hijau kecil itu dengan riangnya.

"Tapi tetap saja tubuhku seluruhnya berwarna keunguan !? Tidakkah kamu melihatnya ? Tubuhku berpendar bercahaya ungu terang yang penuh kilauan, tidakkah aku sekarang ini mirip monster yang berwarna ungu ?", kata Bo Li mengernyitkan keningnya.

Bo Li lalu melayang pelan kearah sebuah cermin yang terpajang didinding ruangan lantai atas rumah milik Ivander Liam.

Cermin itu berukuran besar berbentuk oval dengan hiasan kristal yang memenuhi pinggiran cermin dan letaknya menempel ditengah-tengah dinding ruangan rumah mewah ini.

Bo Li lalu mematut lama didepan cermin dan betapa terkejutnya dirinya saat melihat seluruh tubuhnya berwarna ungu.

"Oh Tuhan ! Lihatlah kawan ! Tubuhku semuanya hampir berkilauan ! Astaga, lihatlah tubuhku berubah menjadi ungu seperti ini !?", kata Bo Li terpekik kaget seraya membelalakkan kedua matanya ketika ia berdiri didepan cermin berbentuk oval tersebut.

Sebenarnya ia tidak mempercayai sepenuhnya ucapan dari peri daun hijau kecil itu mengenai perubahan tubuhnya yang berwarna ungu tetapi sekarang Bo Li melihatnya sendiri jika ia memang berubah menjadi ungu dan secara keseluruhan kulit tubuhnya benar-benar ungu.

"Uhk !? Bagaimana ini ? Kenapa aku seperti buah terong ungu ? Tidakkah ini sangat menyeramkan ?", ucap Bo Li terisak.

Perempuan berparas cantik itu menutup kedua matanya dengan tangannya dan tersedu-sedu menangis.

"Buah surga itu telah membuatku seperti monster ungu !? Ini sungguh sangat menyeramkan !? Uhu..., hu..., hu...,hu...!?", tangis Bo Li didepan cermin oval lalu berlari melayang cepat menuju kearah ruangan kamar tidurnya yang terbuka lebar lalu ia menutup pintu kamar tidurnya itu rapat-rapat.

Peri daun hijau kecil itu hanya terdiam tertegun melihat Bo Li yang tengah menangis itu.

1
💖 sweet love 🌺
kebanyakan dialog gk sih
Reny Rizky Aryati, SE.: ☺️🎁🎁🎁🎁🎁🎁
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂
total 2 replies
Anonymous
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
Rizky Lucky
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
Bheraie Qamar
/Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon/
Bolanda
sudah kudaki gunung tertinggi, mencarimu hingga ke dalam bumi hanya untuk hidup bersamamu
Yuniar Farah
🌹🌹🌹🌹
Fitria Astutik
🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍
Andina Maharani
❤️❤️❤️
kura kura ninja
💟💟💟💌💟💟💟
Qiara Qomar
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
Anonymous
⭐🌟⭐🌟⭐🌟
Zhen
Gak Lanjut Lagi Thor ???
horse win
🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍
stumble guy
👍👍👍👍👍👍👍👍
LoL öz
Good luck 💯
Manno Riky
💝💝💝💝💝
Reny Rizky Aryati, SE.
✍️
Anonymous
🎂🎂🎂🎂
Sundari Sukoco
so cool 👍💝
bulvagari
batu permata yang bersinar terang 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!