NovelToon NovelToon
Menikahi Suami Sahabatku

Menikahi Suami Sahabatku

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / Tamat
Popularitas:5.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Hana Reeves

Bagaimana jika sahabatmu meminta mu untuk menikah dengan suaminya dalam bentuk wasiat?

Dara dan Yanti adalah sahabat karib sejak SMA sampai kuliah hingga keduanya bekerja sebagai pendidik di sekolah yang berbeda di kota Solo.

Keduanya berpisah ketika Yanti menikah dengan Abimanyu Giandra seorang Presdir perusahaan otomotif dan tinggal di Jakarta, Dara tetap tinggal di Solo.

Hingga Yanti menitipkan suaminya ke Dara dalam bentuk wasiat yang membuat Dara dilema karena dia tidak mencintai Abi pria kaku dan dingin yang membuat Yanti sendiri meragukan cinta suaminya.

Abi pun bersikukuh untuk tetap melaksanakan wasiat Yanti untuk menikahi Dara.



Bagaimana kehidupan rumah tangga Dara dan Abi kedepannya?


Follow Ig ku @hana_reeves_nt

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Abi ke Rumah

Acara reuni siang ini terasa suasana agak berbeda apalagi baru kemarin salah satu teman mereka meninggal.

Dara mendapatkan ucapan duka cita dari teman-temannya sekelas dulu karena tahu bagaimana persahabatannya dengan almarhum Yanti.

Dia pun mendapat kesempatan untuk berpidato sebentar di podium untuk mengenang sahabatnya.

"Terimakasih pada teman-teman semua yang bersedia hadir disini. Kita semua tahu bahwa suasana yang harusnya bahagia menjadi duka cita karena kita kehilangan salah satu teman kita, Damayanti Darmanto kemarin akibat kecelakaan lalu lintas disaat perjalanan kemari untuk datang reuni bersama kita. Mari kita panjatkan doa untuk Yanti dan teman-teman kita yang sudah meninggalkan kita. Dan nanti kita tetap menikmati acara reuni karena almarhum Yanti paling tidak suka melihat kita bersedih lama-lama. Terimakasih."

Dara tahu ada beberapa teman seangkatannya yang sudah meninggal selain Yanti.

Usai memberikan pidato dan berdoa bersama, Dara pun bergabung dengan teman-temannya. Firman, si fotografer menghampirinya.

"Dara" sapanya.

"Hai, Fir" sapanya ramah.

"I'm so sorry for your lost." Firman memeluk Dara.

"Terimakasih." Dara pun melerai pelukannya.

"So, kamu kerja dimana sekarang?" tanya Firman.

Dara bercerita tentang dirinya, begitu juga Firman yang bercerita suka duka menjadi fotografer.

"Kamu tahu, aku lebih memilih kehilangan sandal Prada ku daripada kameraku dan pulang pakai swallow" gelaknya.

"Jadi waktu kamu memotret di Raja Ampat kehilangan sandal pradamu dan pulang dengan swallow? Turun derajat dong Fir" kekeh Dara.

"Daripada aku pulang nyeker?" sahut Firman.

Keduanya asyik mengobrol yang membuat Edo kesal. Namun bagaimanapun dia tidak bisa bergerak bebas, sebagai salah satu panitia dia harus mengurus banyak hal.

Usai ngobrol dengan Firman, Dara ngobrol dengan beberapa teman perempuan. Gelak tawa mulai banyak terdengar di acara reuni itu.

Tak terasa acara reuni selama dua jam berakhir. Dara pun membantu teman-temannya membereskan pernak pernik yang dipasang disana. Firman pun tampak ikut menyimpan foto-foto yang dipasang sebelumnya sampai dia melihat foto Dara dan Yanti yang tertawa. Diam-diam dia menyimpannya di dalam saku dalam jasnya.

Pukul tiga sore semuanya sudah beres. Dara pun berpamitan dengan semua teman-temannya yang hendak pulang.

"Ra, nanti kamu datang yasinan kan di rumahnya Yanti?" tanya Nita salah satu temannya.

"Insyaallah datang nanti. Aku duluan ya, ibuku sudah heboh nelponin" Dara menunjukkan ponselnya yang tampak di layar tertulis 'Ibuku'.

"Oke Ra. Hati-hati!" seru teman-teman lainnya.

Dara pun keluar ruang pertemuan dan menuju motor Varionya lalu bergegas pulang ke rumah.

***

Bu Haryono merasa panik melihat dua orang pria tampan di hadapannya. Bukan panik terpesona namun panik tidak tahu harus bagaimana. Teleponnya ke Dara dari tadi tidak diangkat.

Anak itu kemana sih! Reuni kan sudah selesai jam dua siang, malah nggak pulang-pulang!

Berbeda dengan istrinya, Pak Haryono lebih tenang menghadapi tamunya. Dia sudah tahu dari istrinya tentang situasi yang dihadapi putrinya.

"Monggo lho, nak Abi, nak Anta diminum teh nya" Pak Haryono mempersilahkan tamunya.

"Terimakasih pak, nanti saja" jawab Abi ramah.

Tak lama suara motor masuk ke dalam carport rumah. Tampak Dara turun dari motor, menaruh helmnya di kaca spion lalu masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum ibu! Ada apa sih ibu..." suara Dara terhenti ketika melihat ayahnya duduk di kursi ruang tamu tidak sendiri. Matanya menangkap kedua pria yang duduk berdampingan di depan ayahnya.

"Eh? Mas Sena? Mas Abi?" tanyanya bingung.

"Cuci tangan dulu sana nduk, baru ikut duduk sini" perintah ayahnya.

"Permisi sebentar." Dara pun ke belakang untuk cuci tangan di wastafel. Ibunya ternyata ada di dapur sambil membawa camilan diatas baki.

"Kamu tuh kok nggak pulang-pulang! Nak Abi dah disini hampir setengah jam tau!" omel ibunya.

"Aku kan tadi bantuin panitia dulu Bu" jawab Dara. "Mas Abi ma mas Sena ngapain kesini Bu?"

"Mana ibu tahu. Tadi bilangnya nunggu kamu datang." Bu Haryono menyerahkan bakinya ke Dara. "Bawa nih ke depan".

Dara pun menurut dan membawa camilan pisang goreng dan bakwan yang masih hangat. Sesampainya di ruang tamu, Dara meletakkan bakinya di hadapan Abi dan Antasena.

"Monggo mas, dicicipi pisang goreng dan bakwannya" tawar Dara sambil menyiapkan tissue lalu duduk di sebelah ayahnya.

"Terimakasih Rara" senyum Antasena yang merasa senang bisa melihat Dara lagi.

Pak Haryono berdehem. "Bagaimana nak Abi? Ini Dara sudah datang."

Abi menatap pak Haryono dan Dara bergantian.

"Begini pak Haryono, Adara. Kedatangan saya dan Anta kesini hendak memberitahukan bahwa kami akan berada di Solo sampai selesai tujuh harinya Yanti. Dan usai tujuh harinya Yanti, saya meminta Adara ikut dengan saya untuk mendengarkan pembacaan surat wasiat Yanti."

Pak Haryono dan Dara menatap Abi dengan tatapan bingung.

"Surat wasiat apa nak Abi?" tanya Bu Haryono yang baru saja datang dan duduk di sebelah Dara.

"Ternyata sebelum Yanti pergi ke solo hari Jumat, pada hari Kamisnya dia bertemu dengan pengacara saya dan menyerahkan dua surat yang tertulis di amplopnya nama saya dan nama Adara. Menurut pak Joko, pengacara saya, kedua surat itu adalah surat wasiat yang dibuat Yanti lengkap dengan tanda tangan diatas meterai." Abi mengambil nafas sejenak.

"Yanti sepertinya sudah memiliki firasat sehingga dia membuat surat wasiat. Kemungkinan besar, isi surat itu sama dengan apa yang dia pinta pada saat kami di rumah sakit."

Antasena merasa hatinya sakit jika mengingat permintaan almarhum kakak ipar sepupunya itu.

"Maksud nak Abi, permintaan Yanti yang menitipkan nak Abi ke Dara?" tanya pak Haryono.

"Betul pak."

Pak Haryono menghela nafas panjang.

"Nak Abi, memang wasiat itu wajib dilaksanakan namun andaikata di dalam surat wasiat itu terdapat permintaan Yanti yang seperti kita fikirkan, ada baiknya kalian menunda dulu. Bukan apa-apa, ibu tidak mau putri ibu mendapat gunjingan yang tidak enak. Kalian tahu kan jaman sekarang yang namanya julid itu sangat merajalela?" sahut Bu Haryono yang sempat membuat Abi menarik bibirnya keatas dan Antasena tersenyum.

"Iya nak Abi. Banyak pihak yang harus kita jaga perasaannya selain perasaan kalian sendiri. Bapak tidak mau kalian nanti memutuskan bersama karena terpaksa. Bapak tidak tahu jalan hidup Dara akan seperti ini tapi setidaknya sebelumnya bapak ingin kamu meyakinkan bapak dan ibu bahwa jika misal nanti meminang Dara, itu benar-benar dari lubuk hatimu bukan karena wasiat." Pak Haryono menatap lurus ke Abi.

"Iya pak. Jujur saya sendiri tidak tahu apa yang ada di benak Yanti karena saya baru mengetahui nanti usai tujuh harinya Yanti." Abi membalas tatapan pak Haryono.

Dara sendiri sejak tadi hanya menunduk. Otaknya tidak mampu berpikir apapun.

Yanti, benar-benar kamu sahabat durjana! Bikin aku pusing!

"Adara..." suara Abi membuat Dara mendongakkan kepalanya.

"Iya mas?"

"Kamu nanti malam datang ke rumah Yanti kan?" tanyanya.

"Insyaallah datang mas".

"Kita jemput?" tawar Antasena.

Dara merasa kena serangan panik.

"Nggak usah mas! Aku kan nanti datang sama ayah dan ibu. Iya kan Bu?" Dara menoleh ke arah ibunya seolah memberikan kode.

"Iya nak Anta. Lagipula, saya sudah janji dengan mamanya Yanti, akan datang tiap malam."

Dara menghela nafas lega walaupun tak tampak.

"Baiklah."

Dara melirik ke arah Antasena yang sedikit kecewa Dara tidak mau dijemput.

Maaf mas Sena tapi aku tidak mau ada kusak kusuk di belakangku mengingat bagaimana sedihnya perasaan Tante Darmanto.

"Kalau begitu, kami permisi dulu pak Haryono, Bu Haryono, Adara" pamit Abi sambil berdiri diikuti oleh lainnya.

"Iya nak Abi, nak Anta. Sampai ketemu nanti di rumah Yanti" ucap pak Haryono.

Ketika mereka hendak keluar rumah, datanglah seorang gadis manis yang turun dari ojol.

"Lho Naina? Kok sudah pulang? Katanya mau nonton" tanya Bu Haryono.

Naina yang merapikan bajunya menjadi kikuk melihat ada orang asing di rumahnya.

"Iya budhe. Nai capek jadi pulang dulu" jawab Naina yang berjalan sambil menunduk. "Maaf, saya ke belakang dulu."

Abi dan Antasena hanya menatap kepergian gadis itu ke dalam rumah.

"Dia Naina, ponakan saya. Maaf, dia memang pemalu" ucap pak Haryono.

Manis!

***

Yuhuuu.

Don't forget to support author yaaaa.

Tararengkyu ❤️🙂❤️

1
Meciww _30
anaknya aresnata aja adik sepupu nya abi ayah angkatnya
Mbing
gercep amat pak duda. btw, othor hebat, wawasan luas. dapat ilmu baru nih sambil baca novel.makasih kak hana🥰🥰
Julia Juliawati
enakan tidur sambil peluk istri ketagihan kan jd pingin peluk trs🤣🤣
Julia Juliawati
klo g di lawan rasa trauma mu g akn sembuh abi. g kasihan sm istrimu merasa hny di jdikan pemuas nafsu mu aj
Julia Juliawati
udh tau ky gitu msh mau di gauli.
Julia Juliawati
jgn minta jatah andara biarin aj. klo bisa cuekin. masa udh enak " lgsg di tinggal
Julia Juliawati
apa sih alasanya msh rahasia ini
Julia Juliawati
si abi ky di jd kan pemuas ranjang aj dara. udh dpt jatah lgsg di tinggal. klo aq si ogah
Julia Juliawati
sama dgn almarhum suami. klo nyium bau durian sesak nafas dia
Julia Juliawati
untung bkn kasaha🤣🤣✌✌
Julia Juliawati
sama dgn mobil manjikan ku
Julia Juliawati
mampir
Ratna Fika Ajah
Luar biasa
Hana Reeves: mamaciiiihhhh /Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
INDRA
Sori thor Abi ki sopo yo,iki seng onok hubungane kr keluarga Pratomo seng endi
INDRA: oh mangkane q kok bingung perasan keluarga ei Pratomo rah onok seng jeneng ei Abi,Thor cerito ei seng di hapus melbu dek endi
Hana Reeves: Abi itu nanti bakalan jadi besannya Edward Blair dan Yuna Pratomo
total 2 replies
INDRA
Jeng Hana cerito ei Viviet kok gx onok dek NT wes di hapus dek MT gx onok opo ganti judul,kan pengen moco ei urut mlh loncat
Novy Nanda
dr awal aq nebak pas ngantongin foto kesaku jas...sang fotografer kyknya deh
yas tyas
Luar biasa
Hana Reeves: mamaciihhh 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
Ray Aza
heh... novel favorit aq tuh ya bi.. gara2 eyang penulis aq jd pengen datangin kastil2 di Scotlandia.. heheheee..
Ray Aza
kalkulatornya rusak ini say... 😅😅😅
Ray Aza
sama sosis solo sebelah serabi jg belum... 😜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!