Menikahi Suami Sahabatku

Menikahi Suami Sahabatku

Adara Utari

Adara Utari Haryono tiba di bandara Soekarno-Hatta dengan semangat. Bagaimana tidak, akhirnya dia bisa berlibur menemui sahabatnya Damayanti yang sekarang tinggal di ibukota ini setelah menikah dua tahun lalu.

Adara atau biasa dipanggil Dara dan Damayanti yang biasa dipanggil Yanti, adalah dua sahabat karib semenjak mereka SMA. Dara putri keluarga Haryono pensiunan pegawai negeri sipil di kota Solo sedangkan Yanti adalah putri tunggal juragan batik di pasar Klewer. Keduanya dulu teman sebangku hingga lulus karena sama-sama masuk jurusan IPA yang selalu sekelas.

Dara sendiri memiliki kakak laki-laki yang berprofesi sebagai dokter di Surabaya. Di solo, Dara tinggal bersama kedua orangtuanya dan adik sepupunya Naina yang bekerja sebagai dosen di salah satu universitas disana. Dara adalah seorang guru bimbingan konseling sesuai dengan latar belakang pendidikannya di psikologi.

Ketika masuk universitas, Dara dan Yanti berpisah karena Dara diterima di universitas negeri di Semarang dengan beasiswa, sedangkan Yanti tetap berkuliah di solo mengambil jurusan teknik kimia. Walaupun demikian setiap liburan semester, keduanya selalu bersama.

Disaat Dara sibuk menjadi guru bimbingan konseling di sebuah SMA swasta di solo, dia mendapat kabar bahwa Yanti akan dilamar oleh seorang pria yang merupakan anak sahabat ayahnya. Dara yang tahu karakter Yanti yang menolak perjodohan, hanya bisa menghibur pada saat Yanti datang ke rumahnya sambil menangis.

"Aku masih ingin bekerja sebagai guru kimia, Ra. Ayah kok tega sekali! Padahal aku baru diangkat menjadi PNS dan sekarang harus menikah" isaknya.

"Apa kau sudah melihat calon suamimu?" tanya Dara sambil memeluk Yanti.

"Aku hanya melihat dari foto saja. Ayah mengirimkan foto mas Abi ke ponselku". jawab Yanti sambil masih terisak.

"Apakah dia tampan?" goda Dara mencairkan suasana.

Yanti memukul bahu sahabatnya kesal.

"Kamu tuh sahabat durjana! Aku lagi sedih maksimal malah mbok tanyain gitu!" omelnya dengan logat Jawa kental.

Dara tertawa. "Setidaknya yang dijodohkan kepadamu fisiknya nggak malu-maluin Yan. Apa kata dunia, Damayanti Darmanto anak pak Darmanto juragan batik kawin ma pria jelek"

"Iiissshhh, aku kan nggak liat fisik, yang penting dia mencintaiku dan aku mencintainya. Lha ini, kenal saja nggak, tahu-tahu main lamar ajah! Lagian nikah ya Ra, bukan kawin!" omel Yanti.

"Iya deh Yan." kekeh Dara. "Kapan acara lamarannya Yan?"

"Lusa".

"What?!" seru Dara. "Gile lu Ndro! Cepatnya???"

"Itulah Ra, gimana aku nggak panik dot com. Ayah keterlaluan! Dikira anaknya ini nggak laku apa! Anaknya ini baru umur 24 tahun, belum bisa dibilang perawan tua!"

"Mungkin Oom Dar melihat dia calon suami idaman yang cocok untukmu Yan. Mana ada orangtua mau memblasukkan anaknya. Haqul Yaqin ajah, Yan bahwa dia terbaik untukmu" hibur Dara.

"Tapi gimana pekerjaan ku?"

"Besok acara lamaran bisa kau bicarakan baik-baik dengan calon suamimu. Kalau memang bisa pindah, kenapa tidak."

"Apa kau bisa datang lusa?" tanya Yanti penuh harap.

Dara membuka agendanya. Ternyata lusa dia harus pergi ke Semarang mengikuti seminar para guru bimbingan konseling se Jawa Tengah.

"Aku ada seminar Yan" keluhnya dengan muka sedih. "Maaf ya".

"Yaaahhh, sedih aku tuh" Yanti kemudian memeluk Dara.

"Aku usahakan bisa cepat pulang dari seminar."

Namun Dara akhirnya tidak bisa menghadiri acara lamaran Yanti dengan pria asal Jakarta yang bernama Abimanyu Giandra. Begitu pula pada saat pernikahan mereka satu bulan kemudian di Jakarta, karena lagi-lagi Dara harus terbang ke Surabaya untuk mengikuti pelatihan.

Komunikasi mereka berdua sebatas WhatsApp dan video call. Yanti sendiri setelah menikah tidak diijinkan oleh suaminya bekerja dan harus mengundurkan diri dari PNS. Dara sendiri tahu bagaimana kecewanya Yanti yang harus mengorbankan kebanggaannya menjadi seorang guru dan PNS. Namun sebagai istri memang harus menurut suaminya apalagi Yanti sendiri tidak merasa kekurangan materi karena suaminya sendiri adalah seorang Presdir perusahaan distributor otomotif.

Kini setelah dua tahun tidak bertemu, Dara akhirnya bisa mengambil kesempatan untuk berlibur disaat liburan anak sekolah. Dia berencana untuk berada di Jakarta selama seminggu sebelum nantinya kembali ke Solo untuk ajaran baru.

Kaki jenjangnya melangkah keluar pintu kedatangan untuk menuju bis DAMRI yang memang tersedia disana. Dara sudah tahu alamat Yanti yang terletak di perumahan elit kawasan Jakarta Selatan dan dia memutuskan naik bis sampai segitiga emas lalu menuju rumah Yanti menggunakan ojek online.

Namun matanya melihat ada seorang bapak-bapak membawa white board kecil bertuliskan

Adara Utari - Solo

Dara berjalan menuju bapak-bapak tersebut.

"Maaf pak? Bapak ini siapa? Kok memegang papan dengan nama saya?" tanya Dara.

"Non Dara?" bapak tersebut kemudian membuka ponselnya seperti mencocokkan wajah Dara.

"Iya saya Adara Utari. Bapak siapa ya?" tanya Dara lagi.

Bapak tersebut menyimpan white board di sebuah ransel dan memasukkan ponselnya lalu mengeluarkan kunci mobil. "Saya pak Sigit, sopir nyonya Yanti. Tadi pagi nyonya meminta saya menjemput sahabatnya nona Dara. Mari nona, kita ke mobil". Koper kecil Dara pun diambil alih oleh pak Sigit.

Dara terperangah. Sahabatnya sampai mengirim sopir untuk menjemputnya. Dara mengambil ponselnya yang memang dia matikan ketika naik pesawat tadi. Seketika suara notifikasi langsung ramai usai ponselnya dia hidupkan. Semua berasal dari kedua orangtuanya yang menanyakan apa sudah sampai dan Yanti yang mengirim pesan akan ada sopir bernama pak Sigit yang akan menjemputnya.

Tak lama, nama Yanti terpampang di layarnya.

"Assalamualaikum Yan" sapa Dara.

"Wa'alaikum salam Sayangku. Sudah bertemu pak Sigit?" tanya Yanti di seberang.

"Sudah, ini lagi jalan menuju parkiran." sahut Dara sambil mengikut pak Sigit.

"Ya sudah, hati-hati ya. Sampai ketemu di rumah ya. Assalamualaikum".

"Wa'alaikum salam". Dara mematikan hubungan.

Tak lama mereka sampai di parkiran mobil dan Dara terkejut melihat betapa mewahnya mobil yang menjemputnya.

"Pak Sigit, ini mobilnya Yanti?" tanya Dara dengan agak norak dikit. Setahunya suaminya Yanti kaya namun seberapa kaya Dara tidak tahu.

"Bukan nona, ini salah satu mobil di garasi tuan Abi. Mobil nyonya sedang diservis jadi tadi tuan Abi meminta saya menjemput dengan salah satu mobilnya" jawab pak Sigit sambil memasukkan koper Dara ke bagasi.

"Silahkan nona" pak Sigit membuka pintu belakang mempersilahkan Dara masuk. Gadis itu masuk ke kursi belakang sambil mengagumi kemewahan mobil ini.

Biarin aku norak, kapan lagi naik mobil mercy mahal.

Mercedes-Benz GLC 300

"Sudah siap nona?" tanya Pak Sigit.

"Yuk pak, kita ke rumah Yanti."

Sepanjang perjalanan Dara menikmati pemandangan kota Jakarta yang sudah lama tidak ia datangi karena terakhir adalah pada saat liburan keluarga itu pun lima tahun lalu.

Ternyata gini rasanya naik mobil mewah. Norak sehari boleh kan yaaaa.

***

Terpopuler

Comments

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

bagus

2024-01-21

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

kulonuwon mbak Hana.. 🤭🤭🤭

2024-01-15

1

mahrus putra123

mahrus putra123

g bosen 2 BCA karyamu Thor,,,bikin candu

2023-11-26

2

lihat semua
Episodes
1 Adara Utari
2 Istana Emas
3 Abimanyu Giandra
4 Antasena Harsaya
5 Dara dan Sena
6 Sahabat yang Ikhlas Diporotin
7 Hari kedua di Rumah Yanti
8 Melanggar Pantangan
9 Akhirnya
10 Grand Piano
11 Back To Solo
12 Edo Khasafa
13 Damayanti dan Tara
14 Ruang Emosi
15 Kecelakaan
16 Pamit
17 Surat Wasiat
18 Abi ke Rumah
19 Pembacaan Surat Wasiat
20 Surat di Amplop Putih
21 Ingin Konsultasi
22 Penjelasan Agam
23 Pembicaraan Serius
24 Menerimamu
25 Tiga Pria Patah Hati
26 Dua Pria yang Terluka
27 Belajar Menjadi Dewasa
28 Wedding Day
29 Andra Prasetya Haryono
30 Pengantin Baru
31 Menyentuhmu
32 Malam Pertama Di Rumah Abi
33 Dara Membawa Kebda
34 Ijin Abi
35 Which One is You, Mas?
36 Kedua Kalinya
37 First Day Working
38 Kamu Kenapa?
39 Dara Sakit
40 Memelukmu
41 Ambyarnya Kemesraan
42 Otw Bucin
43 Cumbokur?
44 Bagaimana Ini?
45 I Want You
46 Kamu Tuh Ternyata...
47 Lunch Berenam
48 Abi's Past
49 Bilang Dong Mas!
50 Dua Pria Bahagia
51 Tolak Saja
52 Bayi Gedhe
53 Family Quality Time
54 Say Goodbye
55 Kamu Nangis?
56 Ngidam ala Dara
57 You're So Beautiful
58 Melting
59 Help!
60 Meet the Psycho
61 Are you sure?
62 What The Fluff?
63 The Savage Dara
64 And I'm Coming Home Now
65 Mental Health Disorder
66 Duncan oh Duncan
67 Baby Boy is on the Way
68 Daniswara Ghani Giandra
69 Danis bukan Dennis the Menace!
70 Pengumuman
71 Klaim ala The Blair
72 Rhea bukan Lea, G!
73 My Two Angels
74 Detektif Cengeng
75 Early Marriage Propose
76 Pengumuman
77 Pilih Menantu
78 Saingan Jodoh
79 Ghani and Rhea's Day
80 Gozali Ramadhan
81 Next of Kin
82 Ibu Macam Apa Kau?
83 Jijay Gue !
84 Awal Ketemu Rival Jodoh
85 We're Rival Now!
86 Modus Duncan Blair
87 Hari Yang Damai...
88 Side Story of Vivienne
89 Kelas Akselerasi
90 Saingan Melulu!
91 Pengumuman
92 Tiger Mom
93 Rhea Sayang Bang Duncan Karena...
94 Janji Jari Kelingking Virtual
95 Emang Udah Jodoh Kok!
96 Duncan Di Jakarta
97 Real
98 Menjadi Anak Tunggal
99 Camer dan Camen
100 I Will
101 Happy and Hurt
102 Gozilla dan Hermès
103 Kepercayaan itu Muahal!
104 Hello Rival!
105 Accident - Finale
106 Polling Cover
107 Pengumuman
108 Pengumuman
109 Promo Upcoming Novel
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Adara Utari
2
Istana Emas
3
Abimanyu Giandra
4
Antasena Harsaya
5
Dara dan Sena
6
Sahabat yang Ikhlas Diporotin
7
Hari kedua di Rumah Yanti
8
Melanggar Pantangan
9
Akhirnya
10
Grand Piano
11
Back To Solo
12
Edo Khasafa
13
Damayanti dan Tara
14
Ruang Emosi
15
Kecelakaan
16
Pamit
17
Surat Wasiat
18
Abi ke Rumah
19
Pembacaan Surat Wasiat
20
Surat di Amplop Putih
21
Ingin Konsultasi
22
Penjelasan Agam
23
Pembicaraan Serius
24
Menerimamu
25
Tiga Pria Patah Hati
26
Dua Pria yang Terluka
27
Belajar Menjadi Dewasa
28
Wedding Day
29
Andra Prasetya Haryono
30
Pengantin Baru
31
Menyentuhmu
32
Malam Pertama Di Rumah Abi
33
Dara Membawa Kebda
34
Ijin Abi
35
Which One is You, Mas?
36
Kedua Kalinya
37
First Day Working
38
Kamu Kenapa?
39
Dara Sakit
40
Memelukmu
41
Ambyarnya Kemesraan
42
Otw Bucin
43
Cumbokur?
44
Bagaimana Ini?
45
I Want You
46
Kamu Tuh Ternyata...
47
Lunch Berenam
48
Abi's Past
49
Bilang Dong Mas!
50
Dua Pria Bahagia
51
Tolak Saja
52
Bayi Gedhe
53
Family Quality Time
54
Say Goodbye
55
Kamu Nangis?
56
Ngidam ala Dara
57
You're So Beautiful
58
Melting
59
Help!
60
Meet the Psycho
61
Are you sure?
62
What The Fluff?
63
The Savage Dara
64
And I'm Coming Home Now
65
Mental Health Disorder
66
Duncan oh Duncan
67
Baby Boy is on the Way
68
Daniswara Ghani Giandra
69
Danis bukan Dennis the Menace!
70
Pengumuman
71
Klaim ala The Blair
72
Rhea bukan Lea, G!
73
My Two Angels
74
Detektif Cengeng
75
Early Marriage Propose
76
Pengumuman
77
Pilih Menantu
78
Saingan Jodoh
79
Ghani and Rhea's Day
80
Gozali Ramadhan
81
Next of Kin
82
Ibu Macam Apa Kau?
83
Jijay Gue !
84
Awal Ketemu Rival Jodoh
85
We're Rival Now!
86
Modus Duncan Blair
87
Hari Yang Damai...
88
Side Story of Vivienne
89
Kelas Akselerasi
90
Saingan Melulu!
91
Pengumuman
92
Tiger Mom
93
Rhea Sayang Bang Duncan Karena...
94
Janji Jari Kelingking Virtual
95
Emang Udah Jodoh Kok!
96
Duncan Di Jakarta
97
Real
98
Menjadi Anak Tunggal
99
Camer dan Camen
100
I Will
101
Happy and Hurt
102
Gozilla dan Hermès
103
Kepercayaan itu Muahal!
104
Hello Rival!
105
Accident - Finale
106
Polling Cover
107
Pengumuman
108
Pengumuman
109
Promo Upcoming Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!