Pemburu (Pembunuh) yang Memburu (Membunuh) di dunia lain.
Zyden adalah mantan pembunuh no.1 di Indonesia pada tahun 2050. Dia meninggal lalu dihidupkan kembali dalam keadaanya yang ditingkatkan.
Zyden diberi tugas oleh dewa untuk membunuh raja iblis dan bawahannya. Sebagai bekal dalam misinya, dia diberi skill yang mumpuni dalam beberapa hal.
Apakah Zyden dapat melaksanakan misinya dengan sukses kali ini? dan Bagaimanakah perjalanan Zyden didunia barunya?
Ceritanya mengikuti perkembangan petualangan MC yang memiliki kepribadian ganda.
Genre : Action, Fantasi, Romance, Reincarnation, Isekai, and Adventure.
Tolong KOMENTAR nya ya!
Kalau bisa LIKE and VOTE nya juga oke!
Thank you for visiting my novel!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M.Zidan(alias), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 18
Sekarang situasi canggung terjadi didalam guild petualang. Semua orang memfokuskan mata mereka pada seorang anak yang mengeluarkan aura menyeramkan.
Anak itu berambut hitam, mata hitam dan berpakaian serba hitam. Dia adalah Zyden, orang yang hidup lagi ke-dunia Bessara.
Saat ini Zyden sedang dalam masalah karena tangisan wanita elf. Dia sedang badmood dalam beberapa hal, salah satunya adalah telat untuk minum bir.
'Haaah.. menikmati beberapa hal saja sangat susah.' pikir Zyden meratapi hidupnya yang ke-dua.
Dia tidak bertindak berlebihan saat ini, karena rencana pertamanya yang belum selesai, yaitu menjadi seorang petualang.
'Jika bukan karena kartu petualangku yang belum jadi, sudah kubunuh mereka.' Zyden berfikir seperti itu sambil melihat kearah kumpulan wanita.
"Sarah dan yang lainnya, tolong lupakan hal ini. Dan Sofia maafkan anak ini apapun yang dia lakukan." Ucap Kenneth melihat kearah Zyden. "Nak, ikut aku." Lanjutnya.
'Bukankah perempuan itu yang harus minta maaf?. Kenapa dengan pak tua ini.' pikir Zyden.
Zyden pun mengikuti Kenneth ke arah meja pendaftaran, mereka masuk kesana. Tapi sebelum masuk Zyden berhenti didepan pintu dan melihat kearah Ilsyah.
"Bisakah kau bawakan makanan kepadaku, nona?." Ucap Zyden malas yang di jawab dengan sebuah anggukan oleh Ilsyah.
• • •
Semua orang masih diam belum ada yang bergerak karena hal tadi. Kene yang sudah memperhatikan dari awal, keluar dari persembunyiannya dan memberikan perintah pada orang-orang yang masih diam membisu.
"Lebih baik kalian pulang atau melanjutkan aktivitas masing-masing. Tapi jangan anggap dia sebagai ancaman, setidaknya untuk sekarang!." Seru Kene sembari masuk ke pintu ruangan di meja pendaftaran.
Orang-orang masih membisu, tapi itu tidak lama. Mereka mengingat apa yang dikatakan oleh ketua guild tadi, mereka percaya pada Kene yang bilang *untuk sekarang*, dan mulai ke aktivitas mereka masing-masing.
Para petualang yang ada disana tidak mau ambil pusing untuk sekarang, jika ada perintah untuk membunuh anak itu, mereka akan melakukannya.
Sedangkan Sofia menunduk, tidak ada yang tau kenapa dia menunduk termasuk Nika yang masih memeluknya. Dan mereka pergi dari guild petualang ke rumah mereka atau markas party mereka.
• • • • •
Didalam ruangan yang hanya terdapat meja dan dua kursi panjang yang saling berhadapan, ditengah-tengah meja ada sebuah bola berwarna putih dengan wadahnya.
Ada tiga orang yang sedang saling menatap yang duduk berseberangan. Dua orang dewasa duduk bersama dan satu anak diseberang nya.
"Jadi kenapa makanan ku belum datang?." Tanya anak itu dengan santai, dia adalah Zyden.
"...Bukankah yang seharusnya kau tanyakan adalah kenapa kita berada disini? Bocah!" Ucap laki-laki dewasa dengan wajah terluka, dia adalah Kenneth.
"Makananmu akan sampai disini saat kita sudah selesai. Jadi bersabarlah." Seru laki-laki dewasa lainnya, dia adalah Kene.
"Baiklah, aku akan menambah kesabaran ku. Lalu apa yang kalian mau denganku?." Seru Zyden bertanya.
"Kami ingin kau meletakkan tanganmu diatas kristal ini." Ucap Kene menunjuk sebuah kristal diatas meja.
"Kristal status. Bukankah aku sudah memberikan formulir pendaftaran? Kenapa aku harus menggunakannya?." Tanya Zyden pada Kenneth dan Kene.
Zyden tau itu adalah kristal status dari pengetahuan yang diberikan dewa kepadanya. Semua pengetahuan umum didunia ini dia sudah mengerti, termasuk bahasa dan tulisan yang ada.
Jadi dia sangatlah berpengetahuan luas walau bukan orang dunia ini. Yang belum Zyden tau adalah merasakannya langsung.
Kenneth dan Kene saling menatap, mereka berfikir bahwa Zyden tau ini kristal status karena dia pernah menggunakannya.
"Aku hanya ingin tau lebih jelas." Jawab Kene.
"Aku bisa memperlihatkan kartu identitas wargaku. Tapi, untuk kepuasanmu. Baiklah aku akan melakukannya." Seru Zyden sambil meletakkan tangannya diatas kristal.
Saat Zyden meletakkan tangannya diatas kristal, muncul cahaya biru pada kristal itu, selepas cahaya itu hilang sebuah tulisan muncul diatasnya. Sama seperti sebuah hologram.
Nama : Zyden
Usia. : 17 tahun
Ras. : Manusia
Jenis kelamin : laki-laki
Hal khusus : pengendali metal
Kemampuan : semua jenis senjata
Sihir : -
'Ini sama seperti alat scan dibumi.' pikir Zyden mengingat alat yang sama dulu.
Tidak ada hal menarik tentang identitas Zyden kecuali semua senjata dan pengendali metal. Sedangkan untuk sihir tertulisnya minus, walau bisa menggunakan sihir sehari-hari.
"Ini agak berbeda dengan status orang-orang. Tapi biarlah, ini..." Ucap Kene memberikan sebuah kartu pada Zyden.
"Sekarang kau sudah resmi menjadi seorang petualang. Selamat bocah." Seru Kenneth tersenyum.
'akhirnya, aku bisa menjalankan misi secepatnya.' pikir Zyden dengan melihat kartu petualangnya.
Kartu itu berwarna biru dengan corak hijau disisi samping. Kartu itu berisi identitas dari Zyden yang sama dengan formulir yang Zyden isi sebelumnya, dan ada tambahan huruf D transparan besar ditengah-tengah kartu.
"Jadi ini kartu petualang. Rank D?. Terima kasih kalian berdua." Ucap Zyden tersenyum.
"Bukankah sudah kubilang. Panggil aku paman." Seru Kenneth.
'Ckreek..'
Suara pintu terbuka, memperlihatkan seorang wanita berambut merah muda membawa nampan berisi makanan dan minuman. Dia masuk dan meletakkan nampan itu di depan Zyden.
"Terima kasih Ilsyah." Ucap Kenneth pada wanita itu.
"Sama-sama tuan Kenneth." Jawab Ilsyah mengangguk.
"Terima kasih nona Ilsyah." Seru Zyden tersenyum hangat.
Ilsyah yang melihat itu tersipu, mukanya memerah seakan dia tidak mengingat hal mengerikan tadi dan langsung pergi keluar. Kene yang melihat itu menatap Zyden dan berbicara.
"Jadi dia adalah tipe mu nak?." Seru Kene membuat dua orang itu menatapnya.
"Apa?." Kenneth dan zyden menjawab bersama. Lalu mereka saling melihat.
"Apa kau lebih suka orang seperti Ilsyah daripada Elsa, bocah?." Tanya Kenneth mendekatkan wajahnya yang sedang melotot.
"Apa maksudmu orang sepertinya?." Jawab Zyden tidak terima. "Bukankah orang sepertinya adalah orang yang sempurna." Lanjutnya.
"Apa maksudmu sempurna? Bukankah Elsa lebih cantik darinya?." Seru Kenneth tidak mau kalah.
"Bocah sepertinya. Aku tidak tertarik sedikitpun." Jawab Zyden mengelak.
"Bukankah kau juga bocah, bocah?." Ucap Kenneth menaikkan suaranya.
"Siapa yang kau panggil bocah. Pak tua." Seru Zyden membentak.
"Tentu saja kau, bocah!." Jawab Kenneth lagi.
Mereka saling melotot tajam, Kene yang melihat itu hanya bisa meletakkan tangannya di kepala karena pusing. Dia sudah melihat kedua orang ini saling berdebat dari awal dan sekarang mereka mulai lagi.
"...Baiklah. Aku sudah bosan melihat kalian begini. Zyden, asal kau tau Ilsyah sudah menikah." Ucap Kene menepis mereka.
"Apa!!" Ucap Zyden melihat Kene dengan wajah kaku. "D..d..dia sudah menikah?." Lanjutnya.
"Benar." Jawab Kene mengedipkan matanya.
"Ti..tidak mungkin." Gumam Zyden.
'Calon haremku adalah ibu-ibu yang sudah menikah?. Aah ... Ini tidak mungkin.' ucap Zyden dalam hati dan mengutuk lagi.
"Sepertinya kau tidak cocok dalam memilih wanita ya... Bocah!" Ucap Kenneth meledek, dibalas tatapan tajam oleh Zyden.
'sial, aku di ledek oleh orang tua.' hujat Zyden.
giman seh
Terkadang Kejahatan itu jg digunakan untuk menyeimbangkan
di kehidupan asli ada kok yg sengaja