Sinopsis:
Putri dan Yogantara, pasangan muda yang sukses dan bahagia. Mereka bekerja keras untuk memajukan bisnis mereka, Putri dengan supermarket pribadinya dan Yogantara sebagai fotografer profesional. Namun, di balik kesuksesan mereka, terdapat kekuatan yang dapat menghancurkan kebahagiaan mereka.
Brian, karyawan Putri yang terlihat baik dan setia, ternyata menyembunyikan niat jahat. Ia bermain api dengan Putri secara diam-diam, memanfaatkan kepercayaan Putri. Sementara itu, Putri mulai merasa tidak puas dengan Yogantara dan mencoba menuduhnya dengan membabi buta.
Keretakan dalam rumah tangga mereka mulai terjadi. Yogantara yang merasa tidak bersalah, menjadi bingung dan sakit hati. Ia berusaha untuk memahami apa yang terjadi, namun Putri semakin menjauhkan diri.
Apakah cinta mereka dapat bertahan dari ujian ini? Ataukah keretakan dalam rumah tangga mereka akan menjadi awal dari akhir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Thukul/maryoto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Tipu Japra.
Prayogo dan Japra sangat suka dan gembira ketika di ajak dugem di salah satu diskotik mewah di kota. Mereka berdua merasa seperti di atas awan, menikmati musik yang berdentang dan cahaya yang berkelap-kelip.
Mereka berdua segera memasuki lantai dansa, di mana mereka menikmati joget dan dansa dengan cewek-cewek cantik. Prayogo dan Japra tidak bisa berhenti tersenyum, mereka merasa sangat bahagia dan bebas.
Cewek-cewek cantik yang mereka dansa dengan juga terlihat sangat menikmati waktu mereka. Mereka semua tertawa dan berjoget bersama, menciptakan suasana yang sangat meriah dan menyenangkan.
Prayogo dan Japra merasa seperti raja di malam itu, mereka merasa bahwa mereka bisa memiliki apa saja yang mereka inginkan.
Koh Ferdinan pun sangat suka melihat Japra dan Prayogo sangat bahagia ria di club malam. Ia tersenyum puas melihat dua orang kepercayaannya itu menikmati waktu mereka.
"Bagus, bagus," kata Koh Ferdinan kepada dirinya sendiri. "Mereka berdua memang handal, Seorang Mafia Kampung bisa mengambil alih Lahan punya Singa, silahkan nikmati hehehe."
Koh Ferdinan kemudian memanggil pelayan dan memesan beberapa botol minuman keras lagi. Ia ingin merayakan kesuksesan Japra dan Prayogo dengan cara yang lebih besar.pllllllllll
"Pelayan!. Ambilkan tiga botol lagi ya! yang dari jerman " perintah Koh Ferdinan.
"Baik Tuan" jawab pelayan sambil berlalu pergi.
Tak butuh Waktu lama Pesanan pun Datang.
" Mari silahkan!" kata Pelayan.
"Yups" Jawab Ferdinan
Ferdinan pun tangannya melambai lambai Hapra dan prayogo yang Lagi asyik Dugem dengan Cewek cewek cantik.
"Apa koh,!" Sahut Japra
"kita Minum lagi sepuasnya?" tanya prayogo
"Iya...ayo, kita rayakan malam ini dengan lebih meriah!" kata Koh Ferdinan kepada Japra dan Prayogo. "Kita akan minum dan menari sepanjang malam!"
Japra dan Prayogo tersenyum gembira dan mengangguk setuju. Mereka berdua siap untuk merayakan malam itu dengan cara yang paling meriah.
Di samping minum-minuman, Ferdinan mengajak Prayogo dan Japra untuk pesta di room. "Ada barang baru, impor, masih segel dari Korea, mantap!" kata Ferdinan dengan senyum.
"Wah Mantap itu Bos,?" jawab Japra
Prayogo pun antusias. "Wah, apa itu?" tanyanya dengan penasaran.
Ferdinan tersenyum misterius. "Kalian akan lihat sendiri. Percayalah, kalau ini pasti puas,mantap
Prayogo terlihat penasaran. "Ayo, kita lihat apa itu," katanya
"Kamu itu! Mafia cap Tikus hhh" ledek Koh ferdinan
Prayogo yang Hanya mafia kampung jarang sekali ke tempat tempat situ, menjadikan prayogo bingung dan anya telihat tersenyum malu
"Ayo buruan..!!" Ajak koh Ferdinan.
Lantas Prayogo dan Japra sudah berdiri dan berjalan di belakang bos China itu.
Ketiga mereka kemudian berjalan menuju room, Ferdinan jalan di depan. Prayogo Dan japra pun mengikuti di belakang.
*********
Suasana pagi yang indah dan asri memang sangat menyenangkan. Bunyi burung berkicauan, sinar matahari yang hangat, dan udara yang segar membuat hari baru terasa penuh harapan dan energi.
Pak tani dan bu tani yang berlalu-lalang ke sawah dan ladangnya menambahkan kesan kesibukan dan produktivitas di pagi hari. Mereka bekerja keras untuk memastikan bahwa tanaman mereka tumbuh dengan baik dan memberikan hasil yang melimpah.
Suasana seperti ini memang sangat menyenangkan dan membuat kita merasa lebih dekat dengan alam.
Prayogo yang pulang dari dugem dengan Bos China Koh Ferdinan tampak kecapekan. Setelah semalaman bersenang-senang, tubuhnya membutuhkan istirahat yang cukup.
Pukul 09.30, Prayogo baru bangun dari tidurnya. Ia merasa lelah dan masih terasa efek dari minuman keras yang dikonsumsinya semalam. Ia menggeliatkan tubuhnya dan berusaha untuk bangun dari tempat tidurnya.
Setelah beberapa menit berusaha, Prayogo akhirnya berhasil bangun dan duduk di tepi tempat tidur. Ia menggosok mata dan mencoba untuk mengingat apa yang terjadi semalam.
"Wooohhh Tadi Malem Aku habis Mabok berat.!"
Namun, ingatannya masih kabur dan ia hanya bisa mengingat beberapa potongan adegan dari semalam. Ia tersenyum sendiri, mengingat kesenangan yang ia rasakan semalam.
"Jepitan Turuk Korea utara memang luar biasa, Sampe habis kekuras semua Pejoh ku. Sampai tak berdaya di buatnya" Gumam Prayogo sambil tersenyum
"Seumur umur baru Kali ini ku temukan wanita senikmat ini,dasarrr...tempik korea memang Luar biasa"
Di dalam Lamunan Prayogo Yang semakin tenggelam dalam bayangan,tiba tiba di bangunkan oleh ponselnya Bergetar.
"Tlut.tlut.tlut.tlut." ponsel bergetar.
"Japraaa" gumamnya Datar.
Prayogo mengangkat telpon dan mendengar suara Japra di seberang. "Halo, Prayogo. Ada kabar buruk untukmu," kata Japra dengan nada yang tidak enak.
Prayogo merasa penasaran dan khawatir. "Apa itu, Japra? Apa yang terjadi?" tanyanya dengan nada yang sedikit meninggi.
"Koh Ferdinan memutuskan untuk memberikan proyek tersebut kepada saya dan Aliansi Sri Gethuk, karna Semua atminitrasi sudah beres besok pagi sudah mulai Kerja" kata Japra dengan nada yang santai. " tetapi Kamu tidak dapat jatah proyek ini, Prayogo.Karna Ini Proyek kerjasama Antara kami Aliansi SriGethuk Dengan PT Tirta Handayani Sehahtera"
Prayogo merasa terkejut dan marah. "Apa?! Kenapa bisa begitu?!" tanyanya dengan nada yang keras. "Aku yang telah bekerja keras untuk mendapatkan proyek ini!"
"Iya,Prayogo.. semua itu tau kalau proyek ini murni keringat mu, tetapi nasip mu tak beruntung. kamu zonk"
Japra hanya tertawa. "Sayangnya, Prayogo. Kamu bekerja Untuk ku,Maka semua Hasil Jadi miliku, kamu belum pantas untuk mendapatkan proyek ini. Aku dan Aliansi Sri Gethuk telah bekerja sama dengan Koh Ferdinan untuk mendapatkan proyek ini sudah lama, tanpa ada kamu. kamu hanya pihak luar yang membantu aku"
Prayogo merasa sangat marah dan kecewa. Ia merasa bahwa ia telah dikhianati oleh Japra dan Koh Ferdinan.
"Bajingan kau Japra, ku kira kau dapat di percaya,ku kira kau bisa ku jadikan sahabat, sekarang aku tak lagi segan dengan mu, Preman macam apa kau ini, ayo kita selesaikan secara Gentho kalau memang kau ini Gentho beneran" Teriak prayogo
Prayogo semakin marah mendengar kata-kata Japra. "Dasar kamu itu biadab,! Kamu pikir kamu lebih berhak mendapatkan proyek itu?.Tak Tahu Malu kamu.Ayo kita selesaikan secara Gentho,kalau emang kamu bener bener mafia. Jangan jadi pengecut"
Japra tetap tenang dan santai. "Sudah selayaknya saya yang dapat, Prayogo. Kamu itu berada di bawah naungan Srigethuk, sedangkan proyek itu adalah proyek Srigethuk. Jadi, sudah pantas kalau aku yang dapat. Aku tak Sudi meladeni manusia semacam kamu itu, tak ada guna. kamu sekarang juga Saya pecat dari Anggota Aliansi SriGethuk. Aliansi SriGethuk sudah tak butuh lagi orang Seperti mu heheh"
Prayogo merasa semakin kesal. "Kamu itu terlalu terburu buru untuk menelan buah simalakama, proyek belum tentu deal dan proses masih panjang tetapi kalian sudah tak sabar untuknmenyingkirkan ku. ingatlah Pra,kamu tidak tahu menahu masalah itu. Aliansi Sri gethuk hanya Aliansi Preman pasar atau malah preman pos kampling, Mulai saat ini saya menantang Jadi Rival mu, siapa Paling kuat?!"
Japra tersenyum. "Silakan, Prayogo. Aku siap menghadapi kamu. Tapi, aku tidak yakin kamu bisa mengalahkan aku. Aku sudah memiliki dukungan dari Koh Ferdinan dan Pt Tirta Handayani Sejahtera. Itu semua sudah lebih dari cukup untuk Backing kami Aliansi SriGethuk. Sedangkan kamu itu siapa,kemana mana tak dapat panggung,mending kami preman pos kampling dari pada kamu tikus liar yang tak berarah, harusnya kamu itu tau diri dan tau posisi, kamu kerja di bawah naungan saya. kalau saya yang dapat kan itu suatu yang lumrah, Namaya juga Aliansi Preman"
Prayogo semakin marah dan merasa terpacu untuk melawan Japra. Ia tidak akan menyerah begitu saja dan akan melakukan apa saja untuk merebut kembali proyek itu.
"Oke japra,Silahkan Nikmati kemenangan mu saat ini, tapi ingat Pra, kamu itu preman pos. dalam waktu dekat kita akan jadi rival, seberapa kelihaian mu tentang dunia Mafia. ingat itu " Gertak Prayogo Sambil mematikan Ponselnya Lalu membantingnya di Kasur.
"Awas Kamu Pra, Mampus kamu" Wajah Prayogo pun Marah sejadi jadinya.
Belum Juga Ada Lima menit Berselang,Ada anak Buahnya Menghadap.
"Selamat siang Tuan! Maaf di Luar Ada tamu mau bertemu, Katanya Anggota!"
"Suruh Tunggu,Nanti Ku Samperin" Jawab Prayogo.
Anak buah Prayogo yang menerima tamu tersebut merasa curiga dan waspada. Ia meminta tamu tersebut untuk menunggu sejenak
"Tunggu Sebentar,sebentar lagi Bapak Akan kemari!" Jawab anak buah prayogo ke tamu nya
Prayogo yang sedang berada di dalam rumahnya merasa terkejut ketika mendengar tentang kehadiran tamu tersebut. Ia segera keluar untuk menemui tamu tersebut.
"Siapa kamu?" tanya Prayogo dengan nada yang keras dan curiga.
Tamu tersebut yang bergaya preman tersenyum dan mengutarakan niatnya. "Kami dari pihak yang berwenang. Kami sedang menyelidiki kasus kematian Tomy. Kami mendapatkan informasi bahwa Tomy menjalin kerja sama dengan Anda."
"Iya Benar..lantas Apa hubungan anda dengan bisnis kami.?"Tanya Prayogo ngegas.
Biasa jiwa preman tau mafia apa bila ketemu dengan Anggota sudah pasti tensinya Naik. karna Mafia sudah tak ada takut takutnya kalau hanya dengan Anggota saja karna memang ujung ujungnya Juga apa,tau sendiri.
Tamu tersebut tersenyum dan mengeluarkan sebuah foto dari kantongnya. "Ini kan Kami sempat mendapatkanFoto pas di Resto. kami menemukan Chat tentang bisnis,tetapi tiba tiba tomy di bunuh, lantas kami selaku penegak hukum akan mencari keterangan yang bersangkutan. supaya kasus ini segera terungkap " Jawab Anggota
"Terserah, Silahkan maunya Apa sekarang?" Tanya Prayogo dengan gagahnya.
"Kami mau mengundang anda untuk di mintai Keterangan terkait kematian Tomy, kami ingin anda hadir sebagai Saksi di pengadilan."
"Oke..Beres...." jawab prayogo.
Lalu setelah selesai perbincanagn prayogo pun masuk kembali ke dalam rumahnya, anggota pun pulang bersama rombonganya.