Axel Sky Jordan, 31 tahun. Seorang pria mapan yang pernah jatuh cinta kepada istri pria lain. Gosip yang menyebutkan bahwa dirinya adalah seorang perebut bini orang menjadi rahasia tersendiri di kalangan pebisnis dan orang-orang di sekitarnya.
Pertemuannya dengan gadis pembuat masalah bernama Aubrey Joysalim membuat hidupnya berubah. Jojo, sapaan akrab gadis itu menawarkan sebuah kesepakatan yang dia ibaratkan sebagai suatu simbiosis.
"Menurut KBBI Simbiosis berarti keadaan hidup bersama secara erat antara dua organisme yang berbeda. Bagaimana kalau kita melakukannya?" ~ Jojo
"Kamu pikir aku Protozoa? Aku tidak mau menerima tawaran nyamuk Aedes aegypti." tolak Axel mentah-mentah.
Dengan hati yang sudah dimiliki oleh wanita lain, akankah Jojo berhasil menaklukkan hati Axel?
_
_
_
Note :
JANGAN PLAGIAT ATAU TAMBAL SULAM!
INGAT AZAB
Carilah Rezeki yang halal dengan mencari ide sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adinasya mahila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 : Pria yang Trauma
Jojo terdiam, pikirannya tengah dilingkupi berbagai macam pertanyaan. Pagi itu Axel menjemputnya, calon suaminya itu mengajaknya pergi ke villa milik Jordan, ia penasaran apakah Axel mengajaknya berkencan. Namun, rasa penasarannya terjawab sudah saat mendapati Rea dan suaminya sudah ada di sana bersama dua bocah perempuan berumur sekitar satu tahun lebih.
“Wah … apa ini pesta kebun?” cicit Jojo yang masih berdiri di depan pagar, bibirnya tersenyum saat Rea melambaikan tangan ke arahnya.
“Aku ingin kamu bisa dekat dengan Bebe dan Bubu.” Axel menuju belakang mobilnya, ia terlihat menurunkan beberapa barang dari dalam bagasi.
“Jadi panggilan mereka Bebe dan Bubu? Lucu sekali!”
Jojo berlari masuk ke dalam, ia melebarkan tangannya seolah ingin menangkap Embun dan Bening yang sedang berlarian bersama Arkan.
“Ban-“
Axel tertawa melihat kelakuan Jojo, gadis itu memang sengaja berlari agar tidak perlu repot-repot membantu Axel menurunkan barang-barang.
Mendapati Jojo sudah berada di sana, Arkan langsung menoleh ke arah luar, ia lantas meninggalkan anak-anaknya bersama gadis itu untuk menawarkan bantuan ke laki-laki yang pernah memanfaatkan kebaikannya dulu.
Jika ditanya kenapa Arkan begitu bisa menerima Axel yang sudah jahat kepadanya, mungkin karena Arkan sejak awal sadar, sebenci apapun dia kepada laki-laki itu tetap saja tidak akan pernah bisa memutus hubungan mereka. Selain Axel adalah anak tiri mertuanya, Axel juga ayah dari anak yang dilahirkan istrinya.
Hubungan yang rumit itu, Arkan mencoba menerima dan memandangnya dari sisi lain. Kebahagian Embun menjadi salah satu alasannya. Bahkan jika mengingat Rea ingin menggugurkan kandungannya, Arkan masih merasa miris. Dia bersyukur, ia masih bisa menyelamatkan bayinya dan juga bayi Axel.
***
Lelah bermain, Bening dan Embun tertidur. Jojo tersenyum. Namun, memandangi dua bocah mungil itu lama kelamaan membuat dahinya terlipat-heran. Rea yang melihat raut kebingungan di wajahnya pun akhirnya memberitahu suatu rahasia.
“Pasti kamu sudah tahu bahwa Be dan Bu itu kembar, tapi Bening adalah anak ‘ku dan mas Arkan, sementara Embun anak ‘ku dan Ax.”
“Apa?” mulut Jojo menganga, ia seperti tak percaya dengan penjelasan Rea.
“Apa Ax tidak memberitahu ‘mu?”
“A-ku aku tahu, hanya aku masih tidak percaya dengan hal ini.”
Rea tersenyum melihat Jojo yang kembali menatap dua putrinya, “Kami tidak mau mereka bingung saat sudah dewasa nanti, kenapa mereka kembar tapi memiliki wajah yang sama sekali tidak mirip, apalagi jika tahu bahwa ayah mereka berbeda. Aku tidak ingin Embun merasa menyesal dilahirkan karena anak dari hasil perbuatan bejat papinya. Aku bersyukur Ax menemukan calon istri sebaik diri 'mu.”
Jojo menoleh, bahkan mereka belum begitu dekat, tapi Rea sudah menganggapnya baik. “Setelah kami menikah, Embun akan ikut Papinya, apa itu yang ingin kakak katakan?"
“Hem … aku dan mas Arkan akan melepas Embun ke kalian, tapi ini bukan karena kami tidak menyayanginya seperti anak kami sendiri. Kami hanya ingin dia tumbuh dengan normal, memiliki hidup yang bahagia tanpa perlu tahu masa lalu rumit dan bagaimana sejarah dia dilahirkan.”
**"
Menyusuri perkebunan teh sambil memetik secara sembarangan daun yang terjangkau oleh tangannya, Jojo sedang memikirkan hidupnya delapan bulan ke depan.
Axel begitu mencintai Embun, karena Embun adalah anak dari wanita yang dicintainya. Dia menikah dengan ‘ku agar bisa membuat Embun memiliki keluarga yang utuh, kalau begitu kenapa dia hanya meminta selama delapan bulan? Kenapa dia tidak meminta seumur hidup.
“Hah … bangun Jo tidur ‘mu terlalu miring.” Jojo menjitak kepalanya sendiri, ia bermonolog sampai tidak melihat seseorang sudah berdiri tepat di hadapannya.
“Sekali aneh memang aneh, Lihatlah diri ‘mu berjalan sendiri sambil berbicara seperti orang gila,” cibir Axel.
“Apa peduli ‘mu?” ketus Jojo yang langsung berjalan kembali.
“Aku tidak akan membiarkan ‘mu kabur!”
Kalimat Axel membuat Jojo menghentikan langkah. Namun, ia tidak memalingkan wajahnya untuk menatap Axel yang sekarang tengah memandangi punggungnya.
“Aku melarang Steve memberi resleting di rok kebaya ‘mu, aku tahu kamu akan menaikkannya sampai paha dan berlari meninggalkan ‘ku di ballroom sendirian.”
“Apa?”
Ucapan Axel sukses membuat Jojo berbalik sambil menunjukkan muka masam. Ia mendekat sambil meremas-remas udara di depan mukanya. “Siapa kamu berani-beraninya melarang Steve, itu baju ‘ku aku yang memakainya. Kenapa kamu sibuk mengurusinya? apa kamu trauma ditinggal calon istri 'mu?"
“Hah ... trauma? aku sudah menjelaskan alasannya, kamu terlalu jauh berpikiran aku sampai trauma.”
“Kamu memang menyebalkan! aku sudah bilang, aku tidak pernah bisa makan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan ‘ku sejak awal, begitu juga dengan baju. Aku tidak mau memakainya kalau tidak sesuai dengan keinginan ‘ku."
“Aku yang membayar.” Sombong Axel.
“Oh … begitu, hanya itu kah yang dipikiran ‘mu? Uang, uang dan uang?”
“Kenapa kamu marah? Apa betul yang aku katakan? Kamu memang berniat kabur dari pernikahan itu.”
“Tuan Axel Sky Jordan, jika kamu membuat ‘ku kesal, aku tidak akan segan-segan melakukan hal tidak terpuji kepada ‘mu, aku tahu apa yang bisa membuat ‘mu menjerit ketakutan.” Jojo menatap tajam Axel, ia kemudian berbalik, ia mengambil daun dan dengan iseng melemparkannya ke Axel. “Ulat daun!” teriaknya lantang.
Axel langsung terjingkat, laki-laki itu melompat-lompat dan mengusap-usap pundak, lengan dan bagian belakang tubuhnya secara bergantian. Ia benar-benar berteriak.
“Sial! Apa yang kamu lakukan? Singkirkan! Ambil! Aku jijik, aku geli!”
Melihat tingkah konyol Axel Jojo tertawa terbahak-bahak, padahal ia hanya melempar daun saja, tapi laki-laki itu sudah sangat ketakutan.
***
“Om Jordan tahu kan Axel tidak benar-benar menyukai ‘ku?”
“Dia akan menyukai ‘mu, Om yakin. Kamu hanya perlu bersabar dan biarkan ia menyukai ‘mu dengan sendirinya.”
“Tapi Om, aku takut dia menindas ‘ku saat kami sudah menikah nanti.”
“Em … kalau begitu om beri tahu suatu rahasia agar kamu bisa membalas menindasnya.”
“Apa?”
“Axel takut dengan ulat, semua jenis ulat dia takut apalagi yang berbulu, dia juga benci bau mi instant.”
Jojo mengingat perbincangannya dengan Jordan beberapa saat yang lalu, gadis itu kembali tertawa memandangi Axel.
“Akan aku ganggu hidup ‘mu setiap hari dengan mi instant ha-ha-ha-ha.” Jojo tertawa iblis, ia merasa bahagia bisa memegang kartu mati calon suaminya.
-
-
-
-
-
-
-
Like
Komen
Bagi Na kembang kopi dan Love ya
Jangan lupa Add favorite juga
Mamacih
memanglah s' Mickey Mouse ini..
ituuuuuu tanda'y kamu lg jatuh cinta Mikeeeee.....
kamu ituuu Mikeeeee...
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
seingat Ku🤭🤭🤭🤭
udah baca pake acc brbeda tp agak lupa jalan cerita'y...
😅😅😅😅
terimakasih byk ya atas cerita menarik dan menghibur ini..
lopeeeeeee Otor...
😘😘😘
😚😚😚😚😚😚😚🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🤣🤣🤣🤣🤣🤪🤪🤪🤪🤪
parah kamuuuu....
ngamok lah nanti s' parfum Axe....
🤪🤪🤣🤣🤣🤣🤣🤣