NovelToon NovelToon
Hidayah Cinta Dari Negeri Sakura

Hidayah Cinta Dari Negeri Sakura

Status: tamat
Genre:Teen / Action / Romantis / Komedi / Tamat / Contest
Popularitas:307k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ria Diana Santi

Kisah dua insan yang saling mencintai, namun terhalang oleh restu orang tua. Seorang pemuda nan soleh jatuh cinta kepada seorang gadis yang biasa saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria Diana Santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehidupan Baru di Jepang

Setiap alur cerita dalam hidupmu

Terkadang tak bisa kau mengerti

Walau kau telah berusaha untuk itu

Namun tak jua kau pahami

...*****...

Sudah hampir 1 bulan lamanya Riri menetap di Jepang. Dia kini merasa sangat senang dan bahagia. Dia juga tidak lupa untuk selalu mengabari ibunya serta sahabatnya Puri, tentang bagaimana keadaannya di Jepang.

Dia juga menceritakan tentang Karina, Bosnya, dan juga Riko tentunya. Sekarang ia telah bekerja dan juga telah memiliki tempat tinggal. Itu semua berkat Karina teman barunya. Karina begitu baik sekali padanya, meskipun dia telah mendapat banyak kebahagiaan. Ia tetap masih bersedih, bukan karena mereka. Melainkan karena ia belum jua bertemu dengan sang ayah.

Pada saat dia merindukan ayahnya, dia pasti akan selalu menelpon ibunya. Seperti saat ini, dia lalu menelpon ibunya.

"Assalamualaikum, Bu," salamnya pada ibunya.

"Waalaikumsalam," jawab ibunya.

Dia pun menanyai ibunya, "Ibu, apa kabar? Ibu, baik-baik aja 'kan di sana?" tanyanya bertubi-tubi tanpa henti.

"Alhamdulillah, Ibu baik kok, Nak. Kamu sehat-sehat aja 'kan di sana? Bagaimana dengan pekerjaanmu hari ini, semuanya baik-baik aja 'kan?" tanya Sekar juga bertubi-tubi pada putrinya itu.

"Alhamdulillah, semuanya baik kok, Bu. Toko kuenya juga ramai, Bos ku orangnya sangat baik, Bu. Bu Minami adalah orang yang sangat baik, Bu. Bahkan, dia seperti seorang ibu. Dia memperlakukanku seperti anaknya sendiri, Bu. Mungkin karena dia tinggal seorang diri sebelum ada Karina dan aku. Itulah sebabnya dia menyayangi kami seperti anaknya sendiri." ujarnya panjang lebar pada Sekar ibunya. Ibunya kembali bertanya padanya.

"Lalu, kenapa Ibu merasa kamu masih bersedih, Nak?" Riri terdiam sejenak dan berkata pada ibunya.

"Aku, tidak sedih, Bu. Aku bahagia disini dan tidak kekurangan apa pun, Bu."

Namun, dia justru meneteskan air matanya. Ia tidak ingin ibunya menjadi khawatir. Bila ia mengatakan yang sebenarnya.

"Riri, apa Ibu boleh bertanya padamu, Nak?"

"Tentu, Bu! Dari tadi 'kan Ibu sudah bertanya. Sekarang, apa yang ingin Ibu tanyakan?"

"Apakah kamu sudah bertemu dengan ayahmu, Nak?" tanya ragu-ragu pada Riri.

Mendengar ibunya melontarkan pertanyaan itu, Riri hanya bisa berkata dalam hatinya,

"Itulah yang ingin ku coba jelaskan, Bu. Aku tidak mau ibu bersedih karena aku belum juga bertemu dengan ayah, Bu."

Ibunya pun memanggil-manggilnya karena dia diam saja saat itu.

"Halo ..., Nak! Apa kamu masih mendengar, Ibu?" tanya Sekar mulai khawatir pada Riri.

"Ya, Bu. Aku dengar, aku akan terus berusaha mencari ayah, Bu. Ibu doakan aku terus, ya!" pinta Riri pada ibunya.

"Tentu, Ibu akan selalu mendoakan mu terus, Nak." ucap ibunya pada Riri.

"Sudah dulu, ya Bu! Jaga kesehatan, Ibu! Aku sayang, Ibu," katanya yang masih menitikkan air matanya diam-diam.

"Ya, Nak. Ibu juga menyayangimu. Kamu juga jaga diri di sana, ya!"

"Ya, Bu. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

***

Di sisi lain, kini Ryu juga menemukan kehidupannya yang baru. Tentunya bersama orang-orang yang baru pula. Bersama seorang penjaga masjid yang mau menerimanya layaknya keluarga sendiri.

Bahkan, ia juga berniat membantu bapak penjaga masjid itu untuk menyelesaikan semua pekerjaannya di masjid.

Mereka pun mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Sudah hampir satu bulan lamanya, ia tinggal bersama dengan Zuki Moto dan keluarganya.

Setelah mereka selesai membersihkan masjid, mereka pun berbincang-bincang. Zuki Moto pun memulai perbincangannya terlebih dulu.

"Ryu, do? Watashitoisshoni iru ma, kibun wa yokattadesu ka?"

(Bagaimana, Ryu? Selama kamu tinggal denganku, apa kamu merasa senang?)

"Ojisan, totemo shiawasedesu. Anata wa watashi o jibun no musuko no yo ni atsukaimasu." jawabnya dengan santun pada Zuki Moto. Zuki pun kembali bertanya pada Ryu.

(Paman, saya merasa sangat senang. Kalian memperlakukan saya seperti anak kalian sendiri)

"Tsugini, anata ga sagashite iru josei wa dodesu ka. Anata wa sore o mitsukemashita ka?"

(Lalu, bagaimana dengan perempuan yang kamu cari itu. Apa kamu telah menemukannya?)

"Ojisan, watashi wa kare ni atta koto ga arimasen. Tabun, Ojosan, nidoto au koto wanaideshou." katanya dengan nada bicara yang sedikit sedih.

(Paman, aku belum bertemu dengannya. Mungkin, kami tidak akan bertemu lagi, Paman)

"Akiramenaide kudasai! Tabun, anata ga au jikande wa arimasen." Dia menepuk-nepuk pundak Ryu. Sebagai bentuk untuk menyemangatinya.

(Jangan berputus asa! Mungkin, memang belum waktunya kalian untuk bertemu)

Zuki Moto pun pergi meninggalkan Ryu sendiri. Saat Zuki Moto pergi meninggalkannya, ia mulai berpikir. Langkah apa yang harus ia lakukan saat ini.

Tak mungkin rasanya, jika ia terus tinggal di rumah paman yang baik itu. Setelah cukup lama berpikir. Dia pun berbicara pada dirinya sendiri.

"Sebaiknya, aku harus mencari pekerjaan! Serta tempat tinggal yang baru. Agar aku tidak terus bergantung pada paman dan keluarganya. Aku pikir, sudah cukup aku membantunya membersihkan masjid ini selama hampir 1 bulan. Meskipun, aku merasa senang melakukannya bersama paman. Tapi, aku tak ingin terus menerus menyusahkan nya."

***

Hampir satu bulan lamanya, Ryu meninggalkan rumah orang tuanya. Perasaan cemas dan khawatir serta kerinduan yang mendalam, di rasakan oleh Dini.

Dini sangat merindukan anak semata wayangnya itu. Air matanya jatuh bercucuran melewati pipinya. Tak mampu lagi untuk ia bendung.

Bahkan, hingga detik ini, Ryu belum juga menghubunginya. Hal itu membuatnya menjadi sangat khawatir. Ia pun mulai gelisah dan berkata lirih.

"Kenapa sampai sekarang, Ryu belum juga menelpon ku? Aku sangat mengkhawatirkannya. Ya, Allah. Semoga dia baik-baik saja dimana pun dia berada saat ini! Amin, ya Rob!" pintanya pada Allah, untuk anaknya itu.

Tiba-tiba saja, suaminya muncul di hadapannya, ketika ia ingin melangkah pergi meninggalkan tempat ia berada saat itu.

Suaminya langsung bertanya padanya dengan ekspresi wajah yang marah.

"Ada apa? Apa dia belum juga menghubungimu? Itu sebabnya kau merasa khawatir dan gelisah seperti ini?!" bentaknya pada Dini yang hanya diam saja tak berkata apa-apa. Lalu, Aito semakin meninggikan suaranya.

"Bukankah, aku sudah memberikan kebebasan yang putramu ingin 'kan?!" kata Aito dengan menekankan kata kebebasan.

"Lalu, mengapa kau bersedih sekarang? Ayo ... jawab aku!!!" bentaknya pada istrinya itu, hingga Dini menangis karenanya.

Aito justru kembali membentak istrinya itu, walau pun Dini sudah terlihat tak berdaya kini.

"Percuma kamu menangis! Itu tidak akan pernah membantumu!" bentaknya lagi.

Setelah selesai membentak istrinya. Telponnya pun berdering. Ia segera mengangkatnya dan menjauh pergi meninggalkan istrinya begitu saja.

Tak lama kemudian telpon Dini berdering.

Lalu, dia pun mengangkatnya.

"Halo," ucap si penelpon di seberang sana.

"Assalamualaikum, Bu." katanya lagi.

"Waalaikumsalam. Ryu, apa ini kamu, Nak?" tanyanya pada si penelpon itu.

"Ya, Bu. Ini aku anak, Ibu. Maaf, karena aku baru sempat mengabari, Ibu!" katanya menyesal.

Dini menjawab dengan rasa penuh haru dan bahagia sekali. Ia dapat mendengar suara anaknya lagi. Sudah hampir satu bulan ini, ia tak tahu kabar anaknya itu.

Dia berkata, "Tidak, apa-apa, Nak! Bagaimana kabarmu di sana?" tanya pada Ryu dengan harap-harap cemas.

"Alhamdulillah, aku baik-baik saja, Bu! Ibu, tidak perlu khawatirkan aku! Bagaimana dengan Ibu sendiri dan juga ...," ia tak melanjutkan ucapannya karena berat untuk mengatakannya. Namun, Dini tahu apa yang di maksud oleh putranya itu.

"Ibu dan Ayahmu, Alhamdulillah kami baik-baik saja, Nak! Jaga dirimu dimana pun kamu berada saat ini! Jangan pernah melupakan Allah!" nasehat ibunya itu pada Ryu. Ryu pun merespon dengan baik.

"Ibu, tenang saja aku akan slalu mengingat pesan Ibu. Sudah dulu, ya, Bu. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Panggilan antara ibu dan anak itu pun terputus.

***

1
Muhamad Hasbi
Luar biasa
Ria Diana Santi: Terimakasih banyak kak... 😊🙏🏻
total 1 replies
Your name
Aku suka sama sifatnya Ryu yang selalu optimis dalam segala hal, entah apapun itu.

Mungkin Ryu lebih condong ke sifat ibunya
Ria Diana Santi: Iya kak. Dia mirip ibunya. 😊
total 1 replies
Nindira
Siapa lagi ini si Sanjaya thor?

Sosoknya masih misterius, semoga dia juga orang baik
Ria Diana Santi: Siapa ya?🤭

Aamiin...
total 1 replies
Nindira
Harusnya Puri cari tahu dulu dong akan kedekatan Riri sama Vito biar Puri gak berburik sangka dulu sama Riri

Hey kaum adam! Awas aja ya kalau kalian berani bikin Puri patah hati maka kalian akan dihajar olehnya
Ria Diana Santi: Puri gak sempet mikir gitu kak.

Setuju....
total 1 replies
Nindira
Asyik Riri banyak yang suka, tapi kasihan mereka pada ditolak sama Riri

Gibran kamu mau tahu siapa yang ada dihati Riri? Sini aku bisikin namanya itu Ryu
Ria Diana Santi: Lah iya kak. 🤭

Wah, makin sedih aku kak. 😔 by Gibran.
total 1 replies
Nindira
Riri, Ryu juga memikirkan kamu ko hanya saja kamu tidak tahu

Riko,Riri takut teman-teman sekolahnya digondol maling jadi dia agak ragu untuk ikut pergi sama kamu😂

Meski begitu tetap aja hati Rico hancur berkeping-keping
Ria Diana Santi: Lah iya bener kak. Kalo di di bawa maling kan repot nanti. 😅

Kasihan bat emang si Riko. 🤧
total 1 replies
Your name
Maksud ayahnya Ryu baik sih, cuma kasian tuh Riri jadi takut. Soalnya kesan pertamanya bikin ngga suka Riri.

Tapi syukurlah, Riri ada tempat tinggal.
Ria Diana Santi: Iya Kak. Alhamdulillah dia bisa tinggal di rumah Ryu. 🥰
total 1 replies
Nindira
Wah! Ryu mau buka cabang di Indonesia? Asyik! Bakal takdir bakal memepertemukan lagi dia dan Riri

Daesuke kamu harus move on dan cobalah membuka hatimu kembali untuk wanita lain
Ria Diana Santi: Hore...

Aku akan berusaha Kak 🥰 by Daisuke
total 1 replies
Nindira
Ryu gak ada orangnya ngomong sama fotonya pun jadi ya😂

Itu benar banget Gibran, kamu itu membuat Riri jadi gak fokus belajar tahu tapi Riri tak mau mengakuinya
Nindira: Haduuuh parah kamu Ryu
Ria Diana Santi: Berasa kayak orang gila si Ryu kak. 😅
total 2 replies
Nindira
Wah! kek nya bakal ada yang CLBK nih!

Terus nanti Ryu gimana? Apa dia bukan jodohnya Riri?

Gibran sama Roni lucu banget sih kalian😂
Ria Diana Santi: 😅 iya Kak.

Jodoh gak ya?😅
total 1 replies
{Annailla ♡♡}
Ayokak kk pasti bisa
Ria Diana Santi: Iya. makasih dek. 🥰🙏🏻
total 1 replies
Your name
Ryu... bikin aku nambah suka aja deh. Sifatnya yang baik dan peka dalam situasi itu.

Cowok kayak kamu termasuk langkah Ryu
Ria Diana Santi: Makasih kak by Ryu. 🙏🏻😊
total 1 replies
Nindira
Akhirnya Riri kembali pulang juga keIndonesia

Riri ibumu nyembunyiin kunci dipot kalau aku sih nyembunyiin kunci rumah dibawah keset yang ada didepan pintu
Ria Diana Santi: Alhamdulillah 🥰🤲🏻
Nindira: Hahaha,, selama ini sih masih aman-aman aja😂
total 3 replies
Nindira
Ternyata Riri bisa membuat oranf lain berkesan padanya hingga saat Riri akan kembali pulang keIndonesia akan banyak yang merasa kehilangan Riri

Jadi Riri menolak tawaran orang itu dong kalau dia mau pulang keIndonesia? Kalau Karina gimana?
Nindira: Kamu juga buatku berkesan dek, soalnya dari kamu aku belajar ketulusan, harus kerja keras dan ada pengorbanan agar mencapai hasil yang lebih baik menuju sukses
😊😍😘
Ria Diana Santi: Iya kak bisa banget dia. 🤧 beda ma Author nya.

Kayaknya sama deh kak. 🤭
total 2 replies
Nindira
Olive, kalau aku jadi siswi trus ada guru yang ngajar dengan serius keknya aku bakal ngantuk tuh! 😅

Puri aku yakin Riri juga merasakan hal yang sama kaya kamu. jadi bersabarlah kalian pasti dipertemukan lagi sama Authornya ya😁
Ria Diana Santi: 😆 tidur aja ya kak di kelas.

😆 iya kak
total 1 replies
Nindira
Daisuke perhatian banget sama Ryu...
Ya ampun itu namanya ikatan batin ya Ryu, gak lihat orangnya tapi kamu bisa merasakan kehadirannya
Ria Diana Santi: Wah ... 😍 bener banget tuh Kak
total 1 replies
Nindira
Merasakan cemburu emang ngga enak jadi mending kamu ungkapkan saja perasaanmu itu Karina, kali aja takdir berpihak padamu
Ria Diana Santi: Iya bener tuh Karina. Dengerin kata Kak Nindira.
total 1 replies
{Annailla ♡♡}
Ayo²
{Annailla ♡♡}: sama²
Hesy Herlinawati: makasih
total 4 replies
{Annailla ♡♡}
Semangat thor
Ria Diana Santi: Makasih, Naill...
total 1 replies
Your name
Baik banget Ryu, kadang-kadang sosoknya seperti seorang Kakak dan kadang-kadang seperti seorang kekasih yang merasa khawatir terhadap pasangannya.

The best deh Ryu, suka sama karakternya
Your name: Sama-sama Thor
Ria Diana Santi: Wah... 😍😍😍 Kak makasih banyak pujiannya kak.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!