Hidayah Cinta Dari Negeri Sakura
Kata orang, masa-masa sekolah itu sangat menyenangkan dan mengasyikkan. Aku bilang, ya itu memang benar adanya. Inilah kisah hidupku, semoga dapat menjadi inspirasi bagi kalian para pejuang mimpi dan pejuang cinta.
Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis yang bernama Riri Permata Wijaya dan seorang pemuda yang bernama Ryu Zaki. Mereka adalah dua insan manusia yang memiliki latar belakang berbeda, namun memiliki semangat hidup yang sama.
Riri sendiri adalah perempuan yang memiliki karakter sedikit kurang baik, tetapi jauh di lubuk hatinya sebenarnya ia adalah seorang perempuan yang berhati lembut.
Sedangkan, Ryu adalah seorang pemuda dewasa dan memiliki karakter yang sangat baik, bahkan mungkin hampir sempurna. Jika seorang wanita ingin mencari calon imam yang baik baginya maka, Ryu bisa menjadi salah satu calon itu. Hal itu karena Ryu memang seorang laki-laki yang bertanggung jawab dan juga sosok laki-laki yang sangat religius.
Sementara, Riri bukanlah calon makmum yang baik bagi Ryu, tetapi apakah Ryu mampu merubah Riri menjadi perempuan yang lebih baik nantinya? Entahlah, hanya waktu yang akan menjawab segalanya. Setiap orang pastinya takkan pernah tahu siapa jodohnya, bahkan mungkin tak bisa menghindar dari takdir yang telah terukir dan tertulis jelas bagi dirinya.
Maka dari itu slalu lah berprasangka baik pada Allah. Bisa jadi apa yang paling kita benci adalah sesuatu yang paling baik bagi kita. Jadi, janganlah pernah menanam kebencian di dalam diri. Agar nanti tak menyesal di kemudian hari.
***
Pagi yang begitu cerah menambah semangat Riri untuk pergi ke sekolah, ia seolah tak pernah putus asa dalam menjalankan kehidupannya.
Seorang ibu yang selalu menjadi penyemangat hidupnya. Memang hanya sosok ibu saja yang ia punya. Sejak kecil dia memang tidak pernah tahu tentang ayahnya dan memang dia pun belum ingin mengetahuinya. Begitu banyak hal yang telah terjadi dalam hidupnya yang ia lalui tanpa sosok seorang ayah di sisi nya.
Selain seorang ibu yang selalu setia menemaninya, ia juga memiliki seorang sahabat yang setia, dia adalah Puri. Puri sangat menyayangi Riri dan selalu mensuport Riri, setiap kali jika ia mengalami masalah. Walau pun mereka memiliki karakter yang sangat jauh berbeda, namun itu tak menjadi suatu masalah dalam hubungan mereka.
"Namaku, Riri Permata Wijaya. Aku adalah seorang gadis yang keras kepala tapi penurut, jutek tapi baik hati, sengak alias sok cuek. Hari ini aku ingin memulai hari dengan senyuman yang paling manis, tapi sayang semua itu gagal. Ingin tahu kenapa? Itu karena sahabatku. Dia adalah sahabatku yang paling banyak masalah, susah di atur dan keras kepala juga sama sepertiku. Pagi ini dia bercerita kepadaku dan aku pun mendengarkan kisahnya itu."
Puri pun mulai menceritakan segalanya pada Riri.
"Riri, aku pengen curhat, nih." keluhnya padaku.
"Kamu kenapa lagi, mau curhat apa memangnya?" tanyaku yang tak terlalu penasaran. Dia pun menceritakannya padaku.
"Aku udah putus, Ri sama pacarku. Dia mutusin aku, nggak tahu kenapa. Sekarang aku bingung harus gimana. Menurut kamu aku harus ngapain, Ri?" tanyanya pada Riri.
Aku berusaha untuk Menenangkannya terlebih dulu.
"Puri ... aku tahu putus itu memang menyakitkan. Tapi, akan lebih sakit lagi jika dia selingkuhi kamu. Benar, nggak?" jelas Riri panjang lebar pada sahabatnya itu. Puri mengangguk tadi setuju.
"Benar, sih! Apa yang kamu bilang, tapikan aku sayang sama dia dan aku nggak bisa melupakan, Vito gitu aja. Kamu tahu itu 'kan?"
"Ya, tapi kan, Pu ...,"
"Udahlah, ngomong sama kamu bukannya menyelesaikan masalahku, tapi malah tambah buat aku pusing." Puri bergegas pergi.
"Puri, dengarkan aku dulu ...!" teriak Riri mencoba menghentikan Puri.
Puri pergi meninggalkan Riri sendirian di dalam kelas dan pergi ke kantin sekolah. Di kantin, Puri melihat orang-orang menatapnya dengan sinis dan itu membuatnya tak nyaman. Lalu dia pergi ke perpus sekolah. Ternyata sama saja, dia pun kembali ke kelas. Di dalam kelas suasana begitu gaduh dan bising sekali. Akhirnya, bel pun berbunyi dan guru segera masuk ke kelas.
"Selamat pagi, Anak-Anak!"
"Pagi, Bu!"
"Oke, sekarang kita mulai pelajarannya."
Riri mencoba bertanya pada Puri saat ibu guru sedang mencatat di papan tulis.
"Pu ... kamu marah, ya padaku?" panggil Riri pada Puri.
Namun, Puri hanya diam saja dan tak bergeming sedikit pun. Dia hanya fokus pada pelajaran saat itu.
"Baiklah, tidak apa-apa jika kamu marah padaku. Asalkan kamu bahagia tidak masalah bagiku." ungkapnya sedih melihat sikap Puri. Tiba-tiba saja, Puri memanggil Riri.
"Riri ... bisa nanti kita bicara sepulang sekolah?" Puri yang sudah mulai tenang. Dengan kebingungan, Riri pun menjawabnya.
"Oke, nanti kita lanjutkan lagi."
"Hemmm."
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
{Annailla ♡♡}
🤔 Bagus juga ya
2022-04-14
2
Nindira
Episode pertama Ryu nya belum muncul.
Puri, ngambeknya jangan kelamaan ya kamu kan temenan sama Riri
2022-03-23
1
Indah Nihayati
aku mampier
2022-03-02
0