Istri Kecilku Yang Hebat (2)

"Halo Ayah, putri mu sedang di aniaya di sekolah." Lapor Della ketika Je mengangkat telponnya.

Je yang kebetulan sedang makan langsung tersedak, sang wakil yang ada di sampingnya segera memberikan minum agar ketua mereka tidak mati akibat tersedak. Percayalah, meski mereka sudah sepakat. Je masih belum terbiasa dengan sebutan ayah dari Della yang merupakan anggotanya sendiri.

"Ayah, apa kau tidak mendengar ku? Aku di aniaya, mereka ingin mengeluarkan ku dari sekolah hanya karena aku tidak sengaja menuangkan jus yang hampir mengenai baju pemberian mu di hari pertama ku sekolah."

Kali ini bukan hanya Je, wakil dan beberapa anggota yang kebetulan mendengar perkataan manja Della ikut terbatuk. Astaga, anggota baru mereka sangat ahli membuat drama keluarga yang harmonis dengan Je sebagai ayah penuh cinta pada putrinya.

"Aku tidak menduga kalau adik Red bisa bermain drama," ucap anggota pada temannya.

"Begitu juga dengan ku, bahkan ketua sampai tersedak akibat ulahnya."

"Tidak sia-sia rupanya kita mengangkatnya jadi anggota kita."

"Aku setuju."

Je yang akhirnya kembali normal menjernihkan suaranya lalu bertindak seperti seorang ayah yang sangat memanjakan putrinya.

"Siapa yang berani menganiaya putri ku. Sepertinya Harvey perlu di beri pelajaran."

Suara Je terdengar sangat jelas oleh para guru dan keluarga Savior. Mereka jadi sedikit gugup, siapa sebenarnya ayah Della hingga berani menyebut nama kepala sekolah dengan berani bahkan berniat memberikan pelajaran pada pria paruh baya yang sangat di hormati oleh seluruh sekolah.

"Dia wakil kepala sekolah. Keluarga Savior membayarnya untuk membuat ku keluar hanya karena aku memberikan pelajaran pada putri jeleknya. Apa Ayah tahu, perempuan jelek itu lebih dulu mengusik ku, dia mengganggu makan siang ku bahkan menghina ibu yang sudah lama meninggal. Aku benar-benar tidak rela mendengar ibu ku di hina, Ayah."

Ingin rasanya anggota CH bertepuk tangan atas kata-kata yang Della ucapakan. Mereka seperti sedang menonton drama keluarga namun dalam versi nyata bahkan aktornya juga nyata.

"Siapa keluarga Savior itu! Beraninya dia menyakiti putri ku, bahkan jika dia kaya. Keluarga kita jauh lebih hebat darinya."

"Ayah benar, aku sudah mengatakan hal itu pada mereka tapi mereka bahkan semakin menghina Ayah."

"Sepertinya mereka harus ku beri pelajaran, baiklah. Ayah akan menghubungi Harvey untuk membela mu dan untuk keluarga Savior, tunggu saja. Ayah akan membuat mereka menyesal karena sudah merugikan mu."

Setelah itu Je memutuskan sambungan telepon. Suana menjadi hening, tidak ada yang berani angkat bicara. Bahkan wakil kepala sekolah yang awalnya memasang wajah angkuh sedikit takut begitu pula keluarga Savior, namun mereka masih tidak menyerah membuat Della hancur hari ini karena sudah menginjak-injak harga diri dan mencoreng nama keluarga Savior.

Tidak berapa lama, Harvey yang merupakan kepala sekolah datang. Bahkan ia membawa dia pria tampan. Wajahnya juga terlihat tidak baik, wajar sebenarnya. Tadi ia sedang berdiskusi dengan putra pemilik sekolah serta teman dari putra pemilik sekolah tersebut.

"Ada apa ini? Steward, katakan pada ku apa yang sudah kau lakukan hingga berani mengeluarkan seorang siswa tanpa sepengetahuan ku?"

Steward yang merupakan wakil kepala sekolah menjadi pucat. Sekarang bahkan ia terancam di pecat, tapi sayangnya ia tidak bisa membela diri karena yakin ayah Della tidak akan membiarkan selamat hari ini.

"Aku hanya menegurnya, tidak ada pengeluaran seperti yang kau maksud."

Tentu saja Della tidak akan membiarkan Steward dan keluarga Savior selamat hari ini, ia akan membuat mereka hancur secara perlahan.

"Jadi, anda menuduh saya mengatakan hal yang tidak-tidak kepada ayah saya? Bagaimana anda tidak bisa konsisten dengan perkataan anda tadi? Bukankah Anda berniat mengeluarkan saya hanya karena saya tidak sengaja mengotori pakaian nona Leta di hari pertama saya masuk sekolah."

"T-tentu saja tidak, anda salah paham, Nona."

"Jadi, selain di bayar untuk menghancurkan pendidikan murid yang menjadi korban bullying anda juga di minta melakukan kebohongan di hadapan kepala sekolah. Sepertinya tuan Franky sangat kaya."

Kini Della membawa nama Franky agar kepala sekolah mengetahui bahwa Steward di bayar untuk mengeluarkannya dari sekolah.

"Apa maksud anda Nona? Siapa saja yang sudah pria itu keluarkan dari sekolah milik keluarga ku?" Putra dari pemilik sekolah angkat bicara. Sekilas, Della tertegun, ia baru menyadari bahwa ada dua pria tampan yang masuk ke dalam ruangan.

"Oh, anda pemilik sekolah ini?"

"Ya, katakan pada ku apa saja yang terjadi pada sekolah ini selama aku tidak mengeceknya?"

"Aku hanya tahu wakil kepala sekolah sering melakukan transaksi ilegal dengan keluarga Savior. Banyak siswa berprestasi yang keluar dari sekolah dengan cara tidak hormat akibat menyaingi kepintaran putri berharga keluarga Savior."

Della merasa tidak nyaman sekarang. Pria yang ada di sisi putra pemilik sekolah menatapnya sangat intens, seolah-olah tatapan itu bisa mengulitinya.

Tatapan pria itu terlihat aneh, ada rasa tidak percaya dan rindu sekaligus penasaran. Apa mereka pernah bertemu? Sepertinya tidak, karena Della tidak ingat pernah menemui pria setampan itu.