Perjodohan

Setelah meminum habis minuman di gelasnya Violet tiba-tiba merasakan panas di sekujur tubuhnya. tenggorokannya malah terasa semakin kering. Violet mulai membuka ikatan rambutnya hingga rambut panjangnya tergerai bebas. matanya sayu dan tingkahnya menjadi sedikit aneh. untunglah Ibas yang mengamati dari kejauhan segera menyadari keanehan istri bosnya. ia langsung mendekati Violet.

"Nona apa anda baik-baik saja?" tanya Ibas cemas.

Violet malah bersendawa lalu tertawa membuat Ibas curiga. ia melirik gelas di atas meja di samping Violet yang sudah kosong. Ibas mencium gelas itu dan aroma Whiskey tercium kuat di Indra penciumannya.

"Anda salah minum nona?" Ibas segera memapah Violet menyingkir dari kerumunan.

"Duduk disini dan jangan pergi kemanapun, saya akan panggil tuan Frans"

Violet mengangguk sembari terkekeh.

Ibas segera mendekati Frans dan berbisik sesuatu yang membuat Frans mengerutkan keningnya.

"Dimana dia?"

"Di depan toilet tuan"

Frans berjalan setengah berlari menuju toilet wanita di lihatnya Violet bernyanyi sembari duduk di lantai.

"Apa yang dia minum?"

"Whiskey tuan, sepertinya nona salah minum"

"Dasar ceroboh sekali" Frans menggendong tubuh Violet berjalan keluar gedung pesta melalui pintu belakang. ia segera menuju mobilnya.

"Ibas kita pulang"

"Baik tuan"

"Pulang? aku tidak mau pulang aku mau disini saja merayakan pesta ulang tahun ku. ayo cium aku Frans" oceh Violet tanpa sadar.

Ibas menahan tawanya sembari fokus mengemudi.

"Diam, kita akan pulang" kata Frans sembari memegangi tangan Violet yang mulai usil menarik dasi yang di kenakan Frans.

"Aku ingin memeluk mu" kata Violet yang langsung menyusupkan kepalanya di dada Frans.

"Hei...apa yang kau lakukan!" Frans terkejut dengan tingkah istri mudanya itu.

"Pak tua bisa tidak jangan marah terus? aku pusing melihat mu marah padaku!"

"Pak tua?!"

Ibas yang mendengar tidak bisa lagi menahan tawa,

"Kenapa kau tidak mau menyentuhku, apa kau impoten? atau karena sudah tua jadi kau tidak kuat lagi? jika iya tidak masalah aku mengerti" racau Violet.

Frans sampai membekap mulut violet agar terdiam. ia malu pada Ibas yang mendengarkan ocehan itu.

"Aku benci padamu Frans, kau selalu saja kasar dan dingin padaku" rengek Violet. kali ini Violet pura-pura menangis membuat drama mabuk itu semakin lucu.

"Pak tua kau ini tampan sekali, lihat dirimu siapa wanita yang tidak tergila-gila padamu? kau tahu mantan istrimu masih mengejar mu?!"

"Sudah jangan mengoceh lagi" omel Frans.

Violet semakin kencang memeluk Frans kali ini ia duduk di atas pangkuan Frans dan menyusupkan kepalanya di leher Frans.

Wajah Frans seketika menegang dan gugup. ia mengusap wajahnya.

"Ibas cepat!"

"Iya tuan" Ibas menambah kecepatan mobil agar segera tiba di rumah. dalam hati Ibas tertawa terbahak melihat reaksi Frans yang ketakutan seperti akan di perko*a oleh Violet.

Mobil tiba di halaman rumah, Frans mengangkat tubuh Violet berjalan cepat menaiki anak tangga menuju kamar mereka.

"Aku ingin tidur di pelukan mu" Violet kembali memeluk Frans

Sebagai pria normal Frans tentu tergoda dengan tingkah Violet. rasa tegang bukan hanya di dadanya tapi juga di bawah sana. sekuat tenaga Frans mencoba menahannya.

"Tidurlah, aku akan meminta Mina mengambil air"

"Tidak mau! " Violet bangkit dari duduknya lalu ia berjinjit dan mengecup bibir Frans.

Frans terdiam membeku seperti patung. ia tidak bisa berbuat banyak menghadapi godaan besar di depan matanya.

Jika aku melakukannya, mungkin tidak akan jadi masalah Violet tidak akan hamil karena aku mandul....

Frans melepas jas dan kemejanya, ia membaringkan Violet di atas ranjang.