Suara klik tetikus yang hening namun cepat memenuhi ruangan itu. Cahaya biru dari layar monitor menjadi satu-satunya penerangan di kamar sempit berukuran 3x4 meter di pinggiran Shanghai.
Chen Yu, pemuda kurus dengan kantung mata tebal, menatap layar dengan tatapan kosong. Di layar itu tertulis: "GAME OVER. Server akan ditutup selamanya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray Nando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Disko Maut dan Serangan Boneka Porselen
(Kejar-kejaran di Jalan Tol Hantu)
Chen Yu memacu Motor Kiamat-nya membelah kegelapan malam. Lampu depan motornya adalah satu-satunya sumber cahaya di jalan tol yang mati total.
Tapi dia tidak sendirian.
Di kaca spion, terlihat lusinan titik cahaya merah melayang. Itu bukan kendaraan. Itu adalah Crimson Witches—pasukan penyihir elite Lady Rose yang terbang menggunakan tongkat sapu (yang sebenarnya adalah senapan laras panjang yang dimodifikasi sihir).
"Berhenti, tikus kotor! Nyonya Rose menginginkan kepalamu!" teriak pemimpin penyihir itu.
ZING! ZING!
Bola-bola api ditembakkan ke arah Chen Yu. Aspal di kiri-kanan motor meledak.
"Kalian ini berisik sekali! Ini sudah lewat jam malam!" teriak Chen Yu.
Dia menekan tombol di dashboard motornya.
[Defense System: Oil Slick (Tumpahan Oli Licin)]
Bagian belakang motor menyemprotkan oli hitam pekat ke jalanan aspal.
Namun, para penyihir itu terbang. Mereka tertawa. "Bodoh! Kami ada di udara!"
Chen Yu menyeringai di balik helmnya. "Siapa bilang olinya untuk kalian?"
Knalpot, si naga kecil yang melilit di leher Chen Yu, mengerti isyarat itu. Dia memanjangkan lehernya ke belakang dan memercikkan sedikit api ke jalanan yang penuh oli itu.
FWOOSH!
Jalan tol di belakang Chen Yu berubah menjadi dinding api raksasa setinggi 10 meter.
Hawa panas dari api itu menciptakan thermal updraft (arus udara panas naik) yang kacau. Para penyihir yang terbang rendah itu kehilangan kendali aerodinamis sapu terbang mereka.
"Kyaaa! Turbulensi!"
Mereka bertabrakan satu sama lain di udara seperti bola biliar, lalu jatuh ke dalam lautan
api.
Chen Yu melakukan wheelie kemenangan sambil melaju masuk ke gerbang bentengnya.
(Persiapan Pesta)
Chen Yu melompat turun dari motor di halaman bengkel. Han Xiao menyambutnya dengan wajah pucat di bawah penerangan lampu darurat.
"Boss! Kau gila?! Kau mematikan listrik satu kota?! Sekarang semua Guild itu sedang bergerak kemari dalam kegelapan! Mereka akan menghancurkan Gardu Induk Listrik di belakang bengkel!"
"Benar, Han. Mereka butuh listrik untuk menyalakan AC di menara gading mereka," jawab Chen Yu tenang sambil berjalan menuju tumpukan rongsokan elektronik. "Jadi, kita akan menyambut mereka dengan pesta."
Chen Yu mengambil bola diskotik raksasa (bekas dari klub malam yang hancur), beberapa laser pemotong industri, dan pengeras suara stadion.
"Nyonya Zhang, pasang ini di menara tengah. Han, siapkan Dragon Fang. Kita akan main 'Laser Tag'."
"Main apa?" Han bingung.
"Lihat saja nanti."
(Adegan 3: Teror Boneka)
Satu jam kemudian. Kegelapan di sekitar benteng The Iron Slums semakin pekat. Tidak ada suara monster, tidak ada suara angin. Hening.
Tiba-tiba, terdengar suara tawa anak kecil.
Hihihi... Hihihi...
Han Xiao di menara pengawas merinding. "Boss... radar tidak mendeteksi tanda kehidupan. Tapi aku mendengar suara..."
Dari kegelapan, muncul ribuan sosok kecil. Mereka bukan tentara, bukan zombie.
Mereka adalah Boneka Porselen. Boneka antik dengan gaun merah, wajah retak, dan mata kaca yang kosong. Mereka berjalan kaku, membawa pisau dapur dan jarum raksasa.
[Musuh: Lady Rose's Terror Dolls (Level 8)]
[Jumlah: 5.000+]
[Kelebihan: Tidak terdeteksi radar panas, meledak saat mati.]
"Sialan, Lady Rose," umpat Chen Yu. "Dia mengirim mainan bekasnya."
Boneka-boneka itu mulai memanjat pagar benteng, saling menumpuk satu sama lain seperti semut, membentuk tangga hidup (atau tangga mati?).
Han menembak satu boneka. DOR!
Boneka itu pecah. BOOM! Ledakannya meretakkan dinding benteng.
"Jangan ditembak sembarangan, Han! Mereka bom berjalan!" teriak Chen Yu.
Ribuan boneka itu sudah mencapai atas pagar. Mereka melompat masuk ke halaman bengkel, tertawa dengan suara yang menyayat hati.
(Let There Be Rock!)
Chen Yu berdiri di atap bengkel, memegang gitar listrik (yang tentu saja sudah dimodifikasi menjadi senjata).
"Kalian suka menari?" teriak Chen Yu ke arah lautan boneka di bawah.
Dia menghentakkan kakinya ke pedal sakelar.
[TRAP ACTIVATED: The Mirror Ball of Doom]
Lampu sorot berkekuatan 10.000 watt menyala, ditembakkan ke arah Bola Disko Raksasa yang menggantung di tengah halaman.
Bola disko itu berputar kencang. Permukaannya bukan cermin biasa, tapi Prisma Pemantul Laser.
Cahaya putih itu pecah menjadi ribuan sinar laser warna-warni yang menyapu seluruh halaman dengan kecepatan tinggi.
Bersamaan dengan itu, Chen Yu memetik senar gitarnya.
JRENGGGG!!!
Musik Rock Cadas dengan volume maksimal meledak dari pengeras suara.
Sinar laser itu menyayat apa pun yang disentuhnya.
Boneka-boneka porselen itu terpotong-potong oleh sinar laser yang berputar liar.
Krak! Prang! Boom!
Setiap kali laser mengenai boneka, boneka itu meledak. Karena mereka bergerombol, satu ledakan memicu ledakan lainnya.
Chain Reaction!
Halaman bengkel berubah menjadi lantai dansa kematian yang penuh kembang api ledakan boneka, diiringi musik rock yang memekakkan telinga.
Nyonya Zhang muncul, memakai headphone
pelindung telinga. Dia ikut bergoyang sedikit. "Lagunya jelek, tapi efektif!"
(Sang Ratu Merah)
Saat boneka terakhir hancur menjadi debu, langit di atas benteng terbelah.
Sebuah hologram raksasa Lady Rose muncul. Wajah cantiknya terdistorsi oleh amarah.
"Kau pikir mainan lampu ini bisa menghentikanku, mekanik rendahan?"
Lady Rose mengangkat tongkat sihirnya di dunia nyata (yang terproyeksi ke hologram). Langit menjadi merah darah.
[Peringatan: High Energy Magic Detected!]
[Spell: Crimson Meteor (Meteor Darah)]
Sebuah bola api sihir raksasa terbentuk di langit, tepat di atas Gardu Listrik Chen Yu. Ukurannya sebesar rumah.
"Mati kau, dan kembalikan listrikku!" teriak Lady Rose.
Meteor itu jatuh.
Han Xiao menutup matanya pasrah. "Tamatlah kita. Laser tidak bisa memotong meteor sihir."
Chen Yu tidak panik. Dia malah tersenyum. Dia melepaskan gitarnya dan berlari ke sebuah tuas besar di samping gardu listrik.
"Dia lupa satu hal, Han," kata Chen Yu. "Sihir di dunia ini hanyalah bentuk lain dari energi. Dan energi... selalu mencari jalan ke tanah (Grounding)."
Chen Yu menarik tuas itu.
Sebuah tiang besi panjang (penangkal petir raksasa) mencuat keluar dari atap gardu listrik. Tiang itu tidak terhubung ke tanah, tapi terhubung ke Bank Kapasitor Raksasa yang sudah disiapkan Chen Yu.
"Sistem, aktifkan mode: Penyerapan Energi!"
Meteor itu menghantam ujung tiang besi.
Bukannya meledak, energi merah dari meteor itu tersedot masuk ke dalam tiang besi seperti air masuk ke lubang pembuangan.
BZZZTTT!!!
Kabel-kabel besar di sekitar benteng menyala terang. Indikator baterai cadangan Chen Yu melesat naik.
[Energy Absorbed!]
[Battery Level: 500% (Overcharge)]
Hologram Lady Rose melongo. "Apa?! Kau... kau memakan sihirku?!"
Chen Yu memegang mikrofon.
"Terima kasih atas donasi energinya, Tante Rose! Bateraiku penuh lagi!"
Chen Yu mengarahkan sisa energi yang berlebih itu kembali ke pengeras suaranya.
[Skill: Sonic Feedback]
Dia berteriak ke mikrofon.
"GET OUT!!!"
Gelombang suara yang diperkuat energi sihir meledak ke arah langit, menghantam hologram Lady Rose.
KZZZT!
Proyeksi Lady Rose hancur berantakan. Di markas aslinya (di Distrik Hiburan), Lady Rose terpental dari kursinya karena feedback sihir, tongkatnya retak.
(Ancaman Fisik)
Suasana kembali hening. Asap mengepul dari ribuan pecahan boneka.
Chen Yu merosot duduk, napasnya berat. "Hah... menangkal sihir itu melelahkan."
Han Xiao turun dari menara, matanya berbinar. "Boss! Itu tadi gila! Kita mengalahkan penyihir terkuat dengan... tiang jemuran?!"
"Ilmu Fisika, Han. Jangan remehkan Fisika."
Namun, perayaan mereka terganggu. Getaran tanah kembali terasa. Kali ini bukan sihir. Bukan boneka.
Getaran fisik yang berat. DUM... DUM... DUM...
Di kejauhan, dari arah Distrik Industri, terlihat asap hitam membumbung.
Suara sirine pabrik terdengar menakutkan.
Seorang pria berotot baja, Iron Fist, sedang berjalan kaki menuju benteng Chen Yu. Dia tidak membawa pasukan. Dia tidak membawa senjata.
Dia hanya memakai sarung tangan besi raksasa. Dan di belakangnya, dia menyeret sebuah jembatan penyeberangan baja yang dia cabut dari fondasinya untuk dijadikan gada.
"Sihir Rose mungkin gagal," gumam Chen Yu melihat radar. "Tapi sekarang otot yang datang."
Chen Yu menepuk Mecha-Rongsok MK-1 yang sedang diperbaiki otomatis oleh Titan's Wrench.
"Cepat sembuh, sobat. Besok kita adu panco."
[QUEST PERTAHANAN: WAVE 1 SELESAI]
[Musuh Berikutnya: Iron Fist (The Human Tank)]
[Status Listrik Kota: Masih Mati (Kecuali di Rumah Chen Yu).]
hnya saja aku mnemukan sdikit kejanggalan...