NovelToon NovelToon
Pembalasan Dendam Sangkara

Pembalasan Dendam Sangkara

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Anak Yatim Piatu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: apriana inut

Sangkara, seorang pemuda yang menjadi TKI di sebuah negara. Harus menelan pil pahit ketika pulang kembali ke tanah air. Semua anggota keluarganya telah tiada. Di mulai dari abah, emak dan adek perempuannya, semuanya meninggal dengan sebab yang sampai saat ini belum Sangkara ketahu.

Sakit, sedih, sudah jelas itu yang dirasakan oleh Sangkara. Dia selalu menyalahkan dirinya yang tidak pulang tepat waktu. Malah pergi ke negara lain, hanya untuk mengupgrade diri.

"Kara, jangan salahkan dirimu terus? Hmm, sebenarnya ada yang tahu penyebab kematian keluarga kamu. Cuma, selalu di tutupin dan di bungkam oleh seseroang!"

"Siapa? Kasih tahu aku! Aku akan menuntut balas atas semuanya!" seru Sangkara dengan mata mengkilat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon apriana inut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

Langkah Sangkara berjalan terus tanpa mempedulikan pandangan orang. Saat berada di dalam lift, dia bingung ingin menuju lantai berapa. Karena tidak tahu letak ruang CEO atau direktur utama.

Dan sangat kebetulan saat lift itu membawanya ke lantai dua, seorang laki-laki tua masuk. Jika dilihat dari pakaiannya, laki-laki tua itu berprofesi sebagai cleaning servis. Dengan sopan, Sangkara menanyakan ruangan CEO. Dan langsung di jawab oleh laki-laki tua tersebut.

“Ruangan Pak Johan dan Ibu Sarah ada di lantai 8, mas. Tapi setahu saya mereka lagi meeting, di lantai 3. Kemungkinan selesai 1-2 jam lagi. Ada keperluan apa ya mas?”

“Oh, tidak apa-apa, pak. Saya hanya saudara jauh yang sudah lama tidak bertemu dengan mereka,” sahut Sangkara dengan bibir tersenyum tipis.

Kepala laki-laki tua itu mengangguk-angguk pelan. Matanya terus menatap wajah Sangkara.  Hingga membuat Sangkara mengernyit dahinya.

“Hmm, maaf, pak. Ada sesuatu kah di wajah saya? Atau wajah saya kelihatan aneh?”

Laki-laki tua menggelengkan kepalanya, “ah, tidak mas. Maaf sudah membuat mas tidak nyaman. Saya hanya teringat seseorang. Ya sudah, mas. Saya duluan ya? Permisi,” pamit laki-laki itu mengangguk sopan. Dia keluar lift ketika tiba di lantai 4.

“Seseorang? Abah kali yang dia maksud. Hmm, aku jadi penasaran. Bagaimana kehidupan abah dulunya?” gumam Sangkara pelan. Dia menatap keatas. Dimana saat ini, dia sudah berada di lantai 8. Lantai dimana ruangan CEO berada.

“Wow, keren!!!” seru Sangkara membuka pintu yang tertulis CEO.

Matanya mengintari sekeliling ruangan. Interior ruangan itu sangat dia kenali. Semuanya menggunakan gaya abah. Abahnya tidak terlalu suka barang mewah. Namun, barang sederhana di tangannya akan terlihat keren dan mewah.

“Jadi kangen abah… Bah, aku sekarang sudah di ruangan yang seharusnya milik abah. Ijinkan aku ambil alih ruangan ini seperti yang abah inginkan ya?” ujar Sangkara bicara pada dirinya sendiri.

Dia pun mencoba kursi yang menjadi lambing kebesaran sebagai CEO di perusahaan tersebut. Dia tidak menghadap kearah meja kerja. Melainkan memutar kursinya menatap pemandangan yang bisa dia lihat dari balik kaca. Hingga tanpa terasa mata Sangkara menatap sayup, dan lama kelamaan dia tertidur di kursi tersebut.

“Bang, akhirnya bentar lagi perusahaan ini dan seluruh cabang serta anak perusahaannya akan menjadi milik kita. Tinggal satu langkah lagi, setelah itu kita aman. Dan selalu akan aman!” ujar seorang wanita berjalan masuk ke dalam ruangan CEO. Suara yang cukup kencang membangunkan Sangkara. Sehingga apa yang diucapkan oleh wanita itu di dengar oleh Sangkara.

“Kamu benar dek, hanya tinggal satu langkah kita akan miliki semua harta dan kekakayaan milik bang Adi. Hanya tinggal bunuh si Tomi, maka semuanya langsung beres!”

“Iya, bang.  Bagaimana kalau kita gunakan orang yang sama saja? Toh, cara kerjanya terbukti bagus. Waktu bunuh bang Adi dan keluarganya, tidak sampai satu hari semuanya kelar. Apalagi hanya bunuh laki-laki tua kayak Tomi. Mungkin hanya hitungan jam saja, semuanya beres!”

“Terserah kamu saja, dek. Kalau menurut kamu gunakan orang yang sama, ya sudah kamu hubungi aja! Minta dia lakukan secepatnya dan sebersih mungkin. Jangan sampai ada yang curiga kalau kita dalang di balik semua ini!”

“Siap, bang!” sahut Sarah semangat. Dia hendak menghubungi orang-orang yang pernah dia sewa untuk membunuh kakak pertama dan keluarganya. Namun, tiba-tiba gerakannya terhenti ketika matanya melihat seseorang duduk kursi kebesaran kakak keduanya.

“KAMU SIAPA???”

Johan yang awalnya hanya fokus ke tablet, langsung mengangkat kepalanya mendengar teriakan adek bungsunya. Kepalanya menoleh kearah mata sang adek menatap.

“Hai!” sapa Sangkara mengangkat sebelah tangannya. “Johan dan Sarah ya? Apa kabar om, tante? Baik, kan? Pasti baik dong! Kalau tidak baik, tidak mungkin bisa merencanakan pembunuhan lagi!”

“Siapa kamu? Kenapa lancang masuk ruangan saya?”

“Ruangan anda, om Johan? Tidak salah? Ini adalah ruangan saya, dan selamanya akan menjadi ruangan saya!” sahut Sangkara. Kakinya terangkat keatas meja, bibirnya tersenyum meremehkan dua orang yang ternyata adalah adek kandung abahnya.

“KELUAR KAMU!”

“Keluar? Yakin nyuruh saya keluar? Pasti setelah saya keluar, oom dan tante ini menyuruh orang untuk menghabisi saya kan? Apakah om dan tante tidak penasaran siapa saya? Tapi, sudahlah ya. Karena saya di usir saya harus pergi!” timpal Sangkara santai. “Oh ya, satu informasi yang harus kalian tahu. Kalau anggota keluarga Adi tidak mati semua. Ada yang hidup, dan dia sebentar lagi akan mengambil apa yang seharusnya menjadi miliknya serta akan balas dendam. So, siap-siap ya? Apalagi saya sudah mendengar semua rencana buruk kalian!!!”

Sangkara berjalan keluar, menurutnya sudah cukup menyapa dua orang yang masih memiliki pertalian darah pada dirinya. Dia harus memperingati kuasa hukum abahnya dan juga mempercepat memberi hukuman pada kepala desa serta warga desa.

Akan tetapi, langkah terhenti karena sebuah tangan menahan bahunya.

Plaaaak…

“Jangan pernah sentuh saya dengan tangan kotor oom!” seru Sangkara tegas. “Tangan itu sudah membunuh abah, emak dan adek aku. Tangan itu sudah membunuh saudara kandungnya sendiri. Jika oom mau tahu siapa saya? Saya adalah SANGKARA. Anak dari pasangan Adi dan Naya. Anak dari pasangan suami istri yang sudah kalian habisi!” sambung Sangkara membalikkan kembali menatap Johan dengan tajam.

“Bingung, mengapa masih ada anak Adi dan Naya yang hidup? Jawabannya simpel. Tuhan masih mengijinkan saya hidup untuk membalaskan kematian orangtua dan adek saya! Sudah puas. Saya permisi dulu! Oh ya, nikmatilah semua ini sebelum saya renggut kembali!” seru Sangkara, pergi meninggalkan ruangan itu seraya melambaikan tangannya.

“Sialan!!!” desis Sarah pelan.

“Bang, dia siapa? Dia benaran anaknya bang Adi? Bukannya anak bang Adi Cuma satu ya? Tapi kenapa ada lagi?”

“Mana aku tahu, Sarah. Yang selama ini kita tahu kalau  bang Adi punya satu orang anak! Eh, bentar. Tahun berapa bang Adi keluar dari rumah dan menghilang? Bukannya saat itu kak Naya lagi hamil kan?” seru Johan berjalan cepat menuju meja kebesarannya.

“SARAH…!!!”

“Bagaimana, bang?”

Johan tidak menjawab. Dia hanya memberikan buku yang berisi catatan mengenai kakak pertamanya. Sarah yang penasaran langsung merebut dan membaca catatan tersebut.

“Jadi, ini benar…? Belum tentu, bang. Bisa saja dia bohong! Kita harus siapkan rencana lain. Kita tidak bisa menghabisinya saat ini. Pasti akan timbul masalah yang lebih besar!”

“Betul kamu, Sarah! Kita harus siapkan rencana lain!”

Adek bungsu dari abahnya Sangkara mengangguk. Dia harus menyiapkan rencana yang lebih matang lagi. Jika tidak, apa yang sudah dia miliki saat ini akan lenyap sia-sia. Sudah kepalangan tanggung, maka dia dan abangnya harus melakukan sampai akhir.

1
Nurhartiningsih
waduh...jangan2 dokter Adit bagian dari mrk..
Pelita: Hmm, mungkin kali ya kak...? Tunggu aja bab berikutnya...

Hmm... Mungkin kali ya kak? Jawabannya tunggu di bab selanjutnya...😁
total 1 replies
Taufik Ukiseno
Karya yang keren.
Semangat untuk authornya... 💪💪
Taufik Ukiseno
😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!