Ratih gadis miskin yang lugu dari Desa Cempaka yang di cintai oleh sosok Siluman ular yang berusia ribuan tahun----Setelah cintanya dikhianati oleh Arya, anak kepala Desa dusun Cempaka. Ratih Dipaksa membuat Perjanjian pernikahan dengan Pangeran Naga Seta yang sudah terobsesi pada Ratih----demi keamanan desanya lewat pernikahan gaib.
Warga Desa yang kembali terikat dengan Siluman ular penghuni aliran Sungai Seta harus memberikan sayeba setiap sebulan sekali untuk Siluman ular penghuni sungai, akankah warga desa terlepas dari perjanjian gaib ini.
Mengisahkan Dendam, Sakit hati, dan Perjanjian gaib di jadikan satu dalam novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Sabina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Para Warga desa membuka jendela kamar Hani, dan membiarkan ular itu keluar lewat jendela kamar.
Sedangkan Hani sudah memeluk sang ibu, gadis itu memeluk ibunya dengan ketakutan. Ular itu tak mau keluar malah mendekat ke arah Hani.
Hani semakin menjerit ketakutan, saat ular itu melilit kakinya. Kakinya hanya di lilit tidak mengigit.
"Kyaaa! Ambil pentungan biar gua bunuh!" jerit Hani mengibaskan kakinya dengan jijik dan geli.
"Bu ini gimana?!" jerit Hani.
Hani berusaha melepaskan lilitan ular itu dari betisnya, gadis ini menjerit-jerit ketakutan.
"Bunuh!" titah Hani sambil menjerit.
"Jangan Nduk! Kalo di bunuh kita semua akan dapat bencana!" teriak sesepuh desa itu.
Akhirnya sesepuh desa itu memejamkan matanya dan memegang kulit ular Welang itu, dirinya mengadu pada Chandra Welang tentang kelakuan salah satu Patihnya.
Patih Kama Welang yang bersikap lancang, hal ini dapat menimbulkan perpecahan antara manusia dan siluman.
"Pak De ini tolongin!" ucap Hani yang wajahnya sudah pucat.
"Sabar Nduk, ini lagi diusahain!" tegur sang ibu.
Hani sudah ketakutan lalu ular Welang itu bisa melepaskan lilitan di kaki Hani, "jangan ganggu gadis ini...sudah cukup Ratih saja yang di jadikan pendamping Prabu Naga Seta."
Sesepuh desa itu berhasil melepaskan lilitan ular Welang yang----melilit kaki Hani.
Hani langsung lemas di pelukan sang ibu, di bantu dengan----di papah oleh para tetangga menuju ruang depan.
Ular Welang itu di bawa keluar oleh sesepuh Desa dan melepaskannya, dan sesepuh Desa memberikan air yang sudah di berikan mantra kepada Hani yang terduduk lemas di ruang tamu.
"Mbah ini kenapa? kenapa tiba-tiba ada ular di kamar anakku?" tanya ibu Hani yang memeluk putrinya.
"Selain Ratih, Putrimu diincar oleh salah satu Patih---Patih dari keraton Seta."
Semua orang kaget dan saling memandang satu sama lain, ibunya Hani langsung memeluk putrinya dengan erat.
"Mbah ada jalan keluar---aku nggak mau anakku jadi siluman Mbah," kata ibunya Hani dengan wajah khawatir.
"Bu...," panggil Hani dengan nada lirih.
"Aku besok izin mau ke Bandung," jawab Hani---matanya memerah dan wajahnya pucat, terlihat gadis malang ini sudah sangat syok.
"Ke Bandung ngapain, Nak?" tanya sang ibu.
"Ini demi kebaikan Hani juga...Hani disana mau kerja aja, bareng temen Hani namanya Vladimir---dan pacarnya papanya namanya Jendral Nathan butuh juru masak di usaha kateringnya."
Hani membuat alibi lantaran dirinya harus menghindari siluman yang menyukainya, Hani tak mau jika dirinya menikahi siluman---meski hidupnya akan abadi sampai ratusan tahun----tapi akan hidup nelangsa.
"Yowiss ibu izinin," ujar Sang Ibu memeluk erat Hani.
Hani bernapas lega lantaran dirinya diizinkan kembali ke Bandung sementara waktu, dan Vladimir Nanhdu Aleshkov berjanji akan membantunya mencari kosan saat di Bandung.
Hani memejamkan matanya, dirinya berharap hari esok secepatnya. Lantaran dirinya sudah tak sanggup di incer oleh bangsa siluman ular.
"Bu, malam ini aku tidur ama ibu aja ya?" pinta Hani yang ketakutan.
"Inggih, malam ini tidur ama ibu ya."
Sang ibu memeluk anaknya yang wajahnya sudah pucat ketakutan, disana ada sesepuh desa yang dirinya sebenarnya sudah tak mau----jika para siluman mengincar manusia untuk dinikahi.
Memang bangsa manusia derajatnya paling sempurna di bandingkan bangsa jin, jadi jaman dulu banyak para penyebar agama yang menikahi bangsa siluman agar mempermudah penyebaran agama.
Seperti banyak pemuka agama yang menikahi jin atau siluman, tapi ada beberapa orang agamis seperti pahlawan terkenal yang menolak menikahi bangsa jin----meski di tawarkan kemenangan dan kejayaan.
Salah satunya Pangeran Diponegoro, Babad Diponegoro dan sumber sejarah lainnya, Pangeran Diponegoro menolak bantuan dari makhluk gaib, termasuk tawaran pasukan jin---Ratu kidul.
"Apa tujuan para siluman menikahi manusia Mbah?" tanya ibu Hani dengan isak tangis.
"Mereka ingin keturunan Manusia, agar bisa menjadi bagian bangsa manusia."
"Yowiss, Hani kamu bersiap besok ibu anter kamu ke terminal---berangkat besok dan malam ini tidur sama ibu."
Sang Ibu nampak khawatir akan keadaan putrinya, kali ini Mbah sesepuh tak akan biarkan gadis dari desa Cempaka menikahi Siluman ular lagi.
Dirinya akan sekuat tenaga mencegah pernikahan beda alam ini terjadi untuk kedua kalinya, "Bu...Nanti di sekeliling rumah taruh garam ya?" pinta Mbah Sesepuh.
"Buat apa Mbah?" tanya Ibunya Hani.
"Mahkluk gaib takut ama garam, dan wewangian yang menyengat."
Sesepuh itu menjelaskan pada ibunya Hani, "nanti sekuat tenaga saya akan lindungi Hani...besok keluar desa."
"Inggih Mbah, Nuwun Sewu," ucap ibu Hani.
Lalu Para tetangga membantu menaburkan garam di sekitar rumah Hani. Hidup warga desa sudah lebih makmur sekarang---semenjak menjaga keseimbangan alam dan melakukan ritual di malam yang di tentukan.
"Mbah Suti sudah lebih dari seminggu tak ada di rumahnya, entah kemana dia." Hani bicara kepada dirinya sendiri.
Jujur saja Hani amat menyesal karena----meminta Mbah Suti melakukan penawaran sayeba yang lebih murah agar tak membebankan warga desa.
Padahal niat Hani baik, agar warga Desa tak rugi dengan menumbalkan Babi---tapi apalah daya semenjak Mbah Suti tak ada dirinya yang diincar oleh salah satu Patih kerajaan Seta.
Tak lama ada telepon dari Vladimir, seperti firasat yang di rasakan dari jauh---Hani langsung mengangkat panggilan telepon dari sahabatnya.
"Hallo Vlad," ujar Hani, mengelap air matanya dan menarik napas.
"Hallo Kak Hani...Ini aku Dania!" ujar Dania yang menelepon Hani lewat ponsel Vladimir.
"Kak Hani! cepetan ke Bandung kalo bisa sekarang!" perintah Dania.
Dania yang seorang Indigo seperti keajaiban bisa merasakan apa yang terjadi pada Hani----Hani menarik napas lalu dirinya berbicara.
"Besok...kalo sekarang aku nggak bisa, Dan. Uang aku abis buat beli tiket bus hari ini," ucap Hani.
Hani menutup panggilan telepon lalu dia berlari ke kamar mengambil baju-baju, dirinya tak peduli sama sekali baju-bajunya harus di lipat di koper.
"Ibu bantu, Nak. Kamu itu jangan ngelipet begini," ucap sang ibu.
Tapi Hani tak peduli, yang di pedulikan cepat pergi dari desa ini dan kembali ke Bandung.
*
*
*
hais sebel deh klo kyk gini
lanjutkan kk
tp klo ini bgg gmn mau jadi manusia lahi tih ratih
harus yakin dong jagn goyaho
Minta dibantuin sm Ambarwati aja Ratih buat kluar dri alam itu.
Pasti Ambarwati mau mnolongmu, karena dia mencintai Seta.
Tp ko rapat istana ga dilibatkan Ratih nya, dan juga Ratih dibentak ddepan orang banyak.
Gak kbayang sedih dan hancur nya hati Ratih ya, baru juga bermesraan, stelah nya Seta seakan lupa. 😭😭😭
Gimana ya klo Ratih hamil, waduh gawat juga klo gitu.
Para siluman memang sangat perkasa klo soal hubungan suami istri, brbeda sm manusia. 😁
Syukur deh Ratih meminta tolong pada bulan Suti, smoga beliau bisa bantu.
Dan syukur juga Seta percaya perkataan Ratih tanpa mnaruh curiga, dia memang mncintai Ratih tp cara x salah.
Knpa harus melarang Ratih pulang ke dunia x coba, dan bukan kh Ratih dsana juga demi desa x, trus knp lg hrus mminta tumbal sgala. 🤦♀️🤦♀️🤦♀️
Itu namanya gak ada keuntungan x buat Ratih.
Lama2 mereka tidak hnya minta tumbal babi, tp minta tumbal manusia lg.
Karena smakin dturuti, mka semakin mereka serakah.
Ujung ujungnya gak bisa lepas dri mereka klo udh bersekutu begitu, kecuali mati.
Dan yg bnyk rugi manusia x, bukan mereka. 😞😞😔
Klo berfikir secara logika sih, gak ada untung x bersekutu sm iblis, yg ada hidup selalu dlm bayang bayang ketakutan dan tekanan, dan lebih miris x Allah sangat murka dan tobatnya pun tidak diterima lg. 😭
Seharusnya klo jtuh miskin ya hrus berubah, ini malah sebaliknya.
Pasti tuh bkl diteror oleh jelmaan ular itu nanti, kan udah main nyuruh2 para antek x untuk mmbunuh ular itu.
Aq tuh semenjak baca yg horor2 gini, sering mimpi yang aneh2 thor, 😔ke mimpi ke dunia lain gitu, mlihat wujud yang aneh-aneh juga sering, bahkan mimpi diperlihatkan pesugihan pun pernah 😬😩.
Mimpi ketemu gelang emas, pas aku pegang tiba-tiba berubah jd mata uang yang aneh, trus dimata uang itu ada gambar raja yg serem bngt rambut gimbal, dan bersuara aaaaaaa bergema gitu.
Trus tidak lama keluar asap hitam pekat dri mata uang itu, tiba-tiba berubah jd sebuah peta, dimana dipeta itu aku diperlihatkan ke singgasana kerajaan gitu, terus aku melihat ada bnyk mas berlian permata yg berkilauan, serta sesajen di wadah bundar besar.
Dan aku melihat para kunti berbaris rapi , lupa ada brp barisan.
Aku lihat aura mereka juga berbeda beda, bermacam-macam warna, kecuali putih.
Aku sangat takut mlihat begituan, trs aku bca ayat kursi dlm hati kemudian kebangun deh. 😫😫😫😫
Mimpi x udh sangat lama bngt.