Bisakah kalian bayangkan, gadis 17 tahun yang baru masuk universitas di paksa untuk menjual tubuhnya kepada pria hidung belang? ya, Siera tidak akan pernah mau melakukan itu. melawan paman dan bibinya yang berbuat jahat padanya. bertemu seorang pria dan langsung mengajaknya menikah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di cari Christopher.
Pagi itu seperti biasanya Sierra menjemput Emilia terlebih dahulu setelah itu mereka pergi ke kampus. Sedangkan di luar kampus ada seorang pria yang menunggu Sierra dengan wajah yang terlihat tidak sabar.
Ketika melihat Sierra yang baru datang kemudian memarkirkan motornya, langkah kaki Christopher langsung mendekati Sierra, meminta Sierra untuk berbicara dengannya.
"Ada apa profesor?" tanya Emilia terkejut.
"Aku mau bicara dengan Sierra sebentar." jawab Christopher.
"Ada apa memangnya profesor? Apakah ada sesuatu? apa Aku melakukan kesalahan?" tanya Sierra yang meletakkan helmnya.
"Bagaimana keadaanmu? katanya kemarin kamu diculik?" tanya Christopher.
Sierra dan Emilia saling menatap satu sama lain. "Diculik? siapa yang diculik profesor?" tanya Sierra yang terlihat sedikit kebingungan. sesaat kemudian dia mulai mengingat mengenai apa yang terjadi padanya beberapa hari lalu. "Apa profesor ke tempat kerjaku?" tanya Christopher kemudian menganggukkan kepalanya.
"Oh ya kalau begitu Aku masuk dulu Sierra." Emilia kemudian meninggalkan Sierra yang sedang berbicara dengan Christopher.
Christopher mengajak Sierra ke kantin kampus, Dia menanyakan mengenai kabar dirinya yang diculik Beberapa hari lalu.
"Bukan seperti itu profesor, hanya saja waktu itu cuma salah paham saja." jawab Sierra. dia tidak mungkin menceritakan mengenai dirinya yang memang diculik oleh anak buah kakek Abraham.
"Lalu bagaimana kondisimu? apakah mereka melakukan sesuatu padamu?" tanya Christopher sembari menatap Sierra.
Sierra nampak terdiam, sesaat kemudian dia menatap Christopher dengan begitu lekat, wajahnya maju menatap wajah Christopher hingga membuat wajah mereka berdua begitu dekat.
"Kenapa profesor perhatian banget sama aku?" tanya Sierra.
tiba-tiba saja Christopher tersentak, Dia kemudian menyadari kalau wajah mereka benar-benar begitu dekat. "Bukan seperti itu, Sierra. Kamu itu kan mahasiswiku, jadi kalau ada sesuatu denganmu pasti aku juga akan mendapatkan pertanyaan." jawab Christopher.
Sierra menganggukkan kepalanya kemudian menarik mundur tubuhnya. "Hais.. tidak mungkin juga kan aku menceritakan kalau aku sudah menikah dengan si muka garam pria gorila itu. Apa jadinya kalau aku mengatakan kalau aku melakukan perjanjian kontrak pernikahan hanya untuk mencari wali. Aku pasti di tertawakan olehnya." gumam Sierra dalam hati yang nampak hanya bisa menghela nafasnya berulang kali.
Melihat itu Christopher yakin kalau Sierra sedang mengalami masalah. "Kalau kamu ada masalah coba ceritakan sama aku, mungkin aku bisa membantumu." ucap Christopher dengan nada yang begitu lembut. kedua matanya menatap Sierra. gadis muda yang membuatnya merasakan debaran kencang ketika dia dengan beraninya melawan seorang pria di jalan.
"Tidak ada apa-apa kok profesor, hanya saja aku sedang memikirkan mengenai masalah keluarga saja."'jawab Sierra.
"Kalau kamu membutuhkan bantuan kamu tidak boleh sungkan, katakan padaku jika aku bisa membantumu maka aku pasti akan membantumu." ujar Christopher.
"Ini cowok kenapa baru bicara sekarang, coba dia bicara beberapa hari yang lalu, pasti aku akan dengan senang hati akan menceritakan mengenai apa yang terjadi padaku. Lah.. sekarang aku walaupun hanya melakukan pernikahan kontrak, aku kan juga sekarang ini istri orang, kalau sampai aku mengatakan mengenai masalah pribadiku seperti ini. bisa-bisa.. aku menjadi bahan tertawaan." gumam Sierra dalam hati yang kemudian kembali menghela nafasnya berulang kali. hal itu membuat Christopher semakin yakin kalau Sierra dalam masalah.
"Ya sudah profesor Aku mau masuk ke kelas dulu, soalnya aku tidak mau ketinggalan mata kuliahku." ucap Sierra yang kemudian berdiri meninggalkan Christopher.
Christopher menatap punggung Sierra yang sudah menjauh darinya, nampak sekali dia merasakan begitu ibah kepada gadis muda itu. "Aku yakin kamu dalam masalah, aku akan mencari tahu apa yang terjadi padamu." ucap Christopher yang kemudian mengenakan kacamatanya dan pergi meninggalkan kantin kampus.
Ketika Sierra masuk ke dalam kelasnya Emilia menanyakan mengenai apa yang terjadi dan kenapa profesor killer itu memanggilnya. "Ada apa?" tanya Emilia. Tidak ada apa-apa." jawab Sierra.
"Apakah kamu menceritakan mengenai Apa yang terjadi padamu?" tanya Emilia kembali.
"Kamu gila ya, Kamu ingin aku ditertawakan oleh dosen killer itu." jawab Sierra yang kemudian meletakkan tasnya duduk di samping Emilia.
Setelah mata kuliah selesai siang itu Sierra bergegas pergi ke swalayan tempatnya bekerja. Sudah beberapa hari ini Sierra tidak masuk kerja dengan alasan dia tidak enak badan. Stinky memberikan izin beberapa hari karena dia tahu bagaimana kondisi Sierra. Namun Stinky belum tahu kalau Sierra sekarang ini statusnya sudah menjadi istri kontrak seorang pengusaha kaya raya.
"Sore bos." ucap Sierra yang kemudian meletakkan tasnya.
"Kamu sudah sehat?" tanya Stinky.
Sierra menganggukkan kepalanya. "Kalau kamu belum enakan lebih baik kamu istirahat dahulu." kata Stinky.
"Ngapain juga istirahat bos, nanti aku nggak dapat uang lagi, emangnya bos mau menghidupiku." jawab Sierra yang membuat Stinky tertawa terbahak-bahak.
Sesaat kemudian seorang pria Muda mendatangi Stinky. "Siapa dia bos?" tanya Sierra, dia menatap pria tampan yang ada di depannya.
"Oh ya perkenalkan namanya Andrian, dia adalah pegawai baru di sini." jawab Stinky.
Sierra mengangguk sembari menatap pria tampan yang ada di depannya. "Bos ini pandai banget deh cari sesuatu yang seger-seger, begini dong nggak setiap hari lihat muka bos terus menerus." ucap Sierra yang membuat beberapa pegawai wanita yang lain nampak tersenyum.
"Kamu tahu Sierra, beberapa hari kamu tidak masuk dia menggantikanmu. Apa kamu tahu dia adalah pemandangan yang begitu menyegarkan." ucap teman-teman Sierra yang tersenyum menatap Andrian.
"Pantas saja kalian tidak ada yang menelponku atau mencari kabar mengenai aku, ternyata di sini kalian melihat pemandangan bagus ya." ucap Sierra yang membuat teman-temannya malah tersenyum malu.
"Perkenalkan namaku Andrian." ucap Andrian yang memperkenalkan diri.
"Tidak usah memperkenalkan diri, tadi kan sudah kenalan." jawab Sierra yang membuat wajah Andrian tersipu malu.
Ketika mereka sedang asyik bekerja sekitar 1 jam kemudian seorang pria datang ke Toko swalayan milik Stinky, seorang pria bertubuh gendut dengan wajah yang jelek dan sangat menakutkan.
"Andrian! keluar kamu!" seru si pria jelek.
para pegawai swalayan keluar melihat seorang pria bertubuh gendut berteriak memanggil nama Andrian, "Ada apa pak? Apa yang bisa saya bantu!" tanya salah satu pegawai wanita.
"Cepat panggil Andrian kemari." jawabnya dengan suara yang begitu keras. si pria gendut itu terus memanggil nama Andrian tanpa henti.
Sierra yang menata barang di salah satu etalase Dia kemudian keluar menatap pria gendut berwajah jelek dan sangat menjijikkan itu.
"Ada apa Tuan Kenapa Tuan teriak-teriak?" tanya Sierra.
Sesaat kemudian Andrian datang menemui si pria gendut. "Kenapa ayah kemari, lebih baik ayah pergi dari sini." pinta Andrian.
Semua pegawai Toko swalayan terkejut, mereka menatap pria gendut yang ternyata Ayah Andrian. "Berikan aku uang, aku mau pergi ke tempat perjudian!" seru si pria gendut.
"Aku belum gajian ayah." jawab Andrian.
Si pria gendut itu kemudian menarik tangan Andrian, memukulnya dengan begitu keras bahkan menendangnya hingga membuat Andrian terjatuh. Melihat itu Sierra yang memang bukan gadis penyabar Dia kemudian berjalan mendekati si pria dan gendut dan memberikan tendangan yang begitu keras, tendangan itu membuat si pria gendut langsung terjatuh.
"Hei pria jelek, ngapain kamu kemari?" tanya Sierra sembari berdiri di depan Andrian.
"Andrian, cepat berikan uang padaku!" seru si pria gendut yang mencoba untuk mendekati Andrian yang wajahnya sudah memar.
Sierra kemudian memberikan perlawanan kembali, Dia menendang tubuh si pria gendut hingga pria itu terjatuh untuk yang kedua kalinya.
*Bersambung*