NovelToon NovelToon
Denganmu Lagi

Denganmu Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Murni
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: ginevra

"Aku mau putus!"
Sudah empat tahun Nindya menjalin hubungan dengan Robby, teman sekelas waktu SMA. Namun semenjak kuliah mereka sering putus nyambung dengan permasalahan yang sama.

Robby selalu bersikap acuh tak acuh dan sering menghindari pertikaian. Sampai akhirnya Nindya meminta putus.

Nindya sudah membulatkan tekatnya, "Kali ini aku tidak akan menarik omonganku lagi."

Tapi ini bukan kisah tentang Nindya dan Robby. ini kisah tentang Nindya dan cinta sejatinya. Siapakah dia? Mampukah dia melupakan cinta Robby? dan Apakah cinta barunya mampu menghapus jejak Robby?

Happy reading~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ginevra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jodoh ya?

Hello guys!

Maaf kemarin author tidak bisa update episode. Badan author pegal semua karena lama tidak pernah main voli. Ini akibatnya kalau tidak pernah olahraga. Maklum author sudah jompo, apalagi olahraganya cuma setahun sekali, itu aja karena ada event tahunan.

So, jangan lupa kita usahakan olahraga teratur ya guys! Minimal 3 hari sekali, jangan meniru author yang nista ini. Hehehe

Happy reading ~

.

.

Waktu berlalu bagai sungai yang mengalir tanpa henti, ia menyapu setiap detik dan momen. Namun momen yang mengalir selalu mempunyai arti bagi penjelajahnya.

Sungguh masih misteri bagaimana waktu bergulir. Setiap detiknya tidak pernah terulang dan terprediksi. Yang bisa kita lakukan hanyalah belajar darinya.

Bagai baru kemarin, Nindya tidak percaya bahwa sekarang ia telah duduk di Auditorium Kampus. Bukan sebagai mahasiswa baru yang datang untuk mendaftarkan diri, namun sebagai wisudawan yang akan meninggalkan dunia kampus dan bersiap melangkah menggapai impian masa kecil.

Suasana pagi itu masih tergambar jelas di ingatannya. Bagaimana riuhnya manusia bertoga memenuhi ruangan. Betapa panas dan gerahnya ruangan penuh sesak itu namun tidak mengurangi rasa bangga, bahagia, dan semangat menggebu di hati.

Setitik air mata mengalir tanpa perintah menandakan perjuangan yang belum usai. Mungkin kesedihan di masa depan akan lebih sering hadir, tidak mungkin cuma mampir. Namun Nindya percaya kebahagiaan akan menutupinya.

"Nggak kerasa ya, kita udah wisuda aja. Aku bakalan kangen banget sama kalian," kata Nindya sambil memeluk kedua sahabatnya.

"Oh come on... Kita nggak benar-benar pisah. Kamu aja masih satu kabupaten denganku. Kalau Sania? Kita bisa buat grup chat bertiga kan?" Mila memang teman yang paling rasional.

"Kita juga bisa ketemu lagi saat acara pernikahan kan? Janji ya kalau aku undang di pernikahanku kalian harus datang!" Sania merajuk karena dialah yang rumahnya paling jauh.

"Oke janji ya! Walaupun aku yang paling lama dapat jodohnya dan kalian sudah punya suami, tetap harus hadir! Pokoknya harus! Nggak usah bawa kado nggak apa apa yang penting kalian datang!" Nindya mempertegas takut kalau kedua temannya akan melupakannya ketika sudah bersuami. Maklum diantara mereka bertiga, hanya Nindya yang masih jomblo.

Mereka masih saja saling bercanda dan kembali fokus saat nama mereka satu per satu dipanggil.

****

"I know feel like huh Tony Montana bang bang bang bang~"

"I know feel like huh Tony Montana, Tony mon tana huh~"

-Tony montana by Suga

Nindya bersenandung untuk membunuh sepinya perpustakaan sekolah kala itu.

Matanya kembali menerawang di balik jendela perpustakan. Tangannya memegang kemoceng untuk membersihkan debu di buku yang sudah menebal karena sudah berbulan-bulan tidak disentuh oleh pembaca.

Sesekali ia memandangi kelas-kelas yang ada di depannya. Ada beberapa anak yang berlari keluar kelas dan main kejar-kejaran dengan guru kelasnya. "Ah dasar anak kelas 1! Yang sabar ya bu..." Nindya bergumam sendiri.

"Hmm...aku harus menata ulang perpustakaan ini! Hah.. semua bercampur! Mana ada yang mau baca kalau begini?"

Iya, Nindya sekarang sedang mengabdi di salah satu SD di Kecamatannya. Ingin hati mengabdi sebagai GTT (Guru Tidak Tetap) namun nasib berkata lain. Dia sekarang sedang merapikan buku yang tertumpuk berantakan di perpustakaan.

Banyaknya guru PNS dan honorer di SD itu membuat Nindya harus bersabar bagai menunggu antrian untuk bisa mengajar anak-anak.

Namun itu tidak membuatnya kecewa. Jika memang jalan ini yang harus ia tempuh untuk bisa menjadi Guru yang sebenarnya, maka Nindya akan senang hati melakukannya.

Kenapa Nindya tidak mencari SD lain? Sudah, dan semua juga sudah penuh dengan antrian guru baru.  Jadi dia memilih bersabar di SD ini walaupun dibayar dengan pengalaman saja.

Tapi tenang saja, itu bukan satu-satunya pekerjaan yang ia miliki sekarang. Di rumah, Nindya membuka les untuk anak SD dari sore hingga malam hari. Selain membuka les sendiri, dia juga ikut mengajar les di tempat lain yang lebih banyak muridnya setiap hari selasa.

Apapun itu selama bisa ia lakukan maka ia lakukan. Mumpung masih muda dan belum ada tanggungan keluarga.

Kesibukannya dari pagi hingga malam itu membuat Ibu Nindya khawatir. Apa lagi kalau bukan masalah jodoh. Sudah jadi stigma masyarakat desa kalau wanita seumuran Nindya itu sudah termasuk perawan tua, padahal baru berumur 23 tahun lho ini. Kek omaga man!!

"Kamu kapan pacaran lagi?" Tanya ibu Nindya.

"Kemarin nggak boleh pacaran, katanya haram. Sekarang malah disuruh. Gimana sih mom?"

"Itu kan dulu, sekarang kan kamu sudah dewasa. Itu lihat anak tetangga sudah pada nikah. Sedangkan kamu?" Ibu masih saja berkomentar.

"Lah, mereka kan nggak kuliah mom. Ya maklum lulus SMA langsung nikah. Lha aku? Kuliah 4 tahun terus sekarang karir aku juga belum stabil. Aku nggak mau nikah dulu pokoknya. Lagian nggak ada yang deketin aku."

"Bagaimana caranya ada yang deketin kalau kamu nya tidak bergaul?" Ibunya masih saja mendebat.

Nindya tidak habis pikir dengan pernyataan ibunya, "kemarin-kemarin yang nggak bolehin aku keluar rumah siapa? Ngobrol depan rumah aja kena semprot."

"Kamu kalau disuruh ngebantah ibu pinter banget!" Kali ini Ibu menggunakan nada tinggi.

"Ya pinter lah, calon guru nih bos, senggol dong!"

Ibu Nindya menyilangkan tangannya didada dan menunjukkan wajah garang bagai preman komplek. "Awas ya, aku aduin bapak mu!"

"Yah... Kalah debat malah ngadu  wkwkwkwk."

Kelakuanmu ya Nin! Awas dikutuk jadi abu gosok baru tahu rasa!

Tiba-tiba Bapak Nindya, Pak Broto lewat.

"Ada apa ini? Ibu anak selalu berantem. Malu dilihat sama anak balitamu itu lho bu," komentar Pak Broto.

Kedatangan Pak Broto membuat mulut Nindya seketika kicep.

"Ini lho Nindya, disuruh cari jodoh nggak mau. Oh ya, katanya ada TNI yang ngelamar kemarin. Coba bapak suruh kemari."

''Hah ada yang ngelamar? Kok bisa?'' Batin Nindya.

"Aku nggak mau ah bu. Nanti aku sering ditinggal, aku nggak suka. Tolak aja ya pak.." Nindya memohon.

"Sudah," sedikit kata yang terucap oleh Pak Broto membuat Ibu Nindya heran.

"Mengapa mas? Mengapa?"

"Aku tidak suka sama orangnya. Setelah aku selidiki, dia suka gonta ganti cewek."

Mulut Nindya menganga mendengar penjelasan Bapaknya. Skill detektif Pak Broto memang tidak usah diragukan lagi.

Kalau Nindya itu mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang), Pak Broto adalah kupu-kupu pergaulan. Beliau selalu hinggap di semua sirkel. Bahkan tidak ada orang yang tidak kenal dengan beliau kalau masih lingkup kecamatan bahkan kabupaten.

Hiduplah seperti ikan, seberapa lamanya ikan hidup di lautan tidak membuatnya asin ketika dimakan. (Kecuali kalau diluluri garam, hehehe). Itu semboyan yang membuat Pak Broto bisa masuk ke semua sirkel. Itu juga yang menjadikan Pak Broto sebagai detektif handal untuk jodoh gadisnya.

.

.

.

Hem....apakah Nindya bisa mendapatkan jodoh yang baik?

Semoga saja ya... Author bantu do'a deh hehehe.

Terimakasih karena sudah meluangkan waktu untuk membaca episode ini. Love you....

1
☕︎⃝❥⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘƳ𝐀Ў𝔞 ℘ℯ𝓃𝓪 🩷
watak keibuan banget Nindya nihh 🤭
☕︎⃝❥⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘƳ𝐀Ў𝔞 ℘ℯ𝓃𝓪 🩷
jangan tralu gelisah, coba saja dulu biar gak terus kepikiran 😌
Muslikah
ehem juga
Muslikah
mila heboh banget deh
Muslikah
love you too
Muslikah
jangan remehkan
Muslikah
semangat nindya
Muslikah
kok aku tersindir ya
Muslikah
betul itu
Iyikadin
Anak sd sekarang udah bedaaaa😭
MARDONI
Kesan Mila adalah karakter yang lebih meledak-ledak atau vokal langsung terbentuk😄
MARDONI
Kalimat pembuka ini langsung bikin pembaca paham perjalanan emosinya. Kesan bahwa Nindya berusaha bangkit terasa kuat dan natural.
Burhan_part
ibunya ada ada aja
Muffin🧁
Wah mapan nih haha🫣
Burhan_part
walah walah
Burhan_part
kamu ekstrovert juga nggak
Muffin🧁
Favorite nya sejuta umat sih
Muffin🧁
Kamu cantik mangkannya dia bilang wah 😌
Muffin🧁
Karena mungkin kamu udah lama gak jalan sm cowok?
Fitri Astriah
gpp, proses pendewasaan... karna mungkin juga karna alasan putus g berat kya d selingkuhin
ginevra: benar banget.... itu yang membuat susah move on
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!