Nafisa Azzahra adalah seorang anak SMA yang pintar dalam biang bela diri, dia juga seorang wanita Jenius dalam segala hal apapun satu kata untuk Nafisa yaitu sempurna.
Devano Sbastian seorang Badboy yang bersikap dingin, kejam, dan irit bicara dia sering di julukan kulkas 22 pintu oleh orang-orang termasuk teman dekatnya.
Devano dan Nafissa di pertemukan dalam satu ikatan yaitu pernikahan karena perjodohan orang tuanya. Apakah Nafissa bisa melukuhkan hati Devano, sedangkan kehidupan Devano terbanding terbalik dengan Nafissa pergaulannya begitu bebas apalagi dia adalah ketua geng motor yang begitu banyak musuh, lantas apakah Devano akan luluh oleh Nafisa atau justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rs_31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tawuran
Saat mengetahui berita tersebut Nafisha langsung saja berlari keluar sekolah.meskipun banyak siswa yang menghalanginya, tetapi karena kegigihannya akhirnya Nafisha bisa keluar melewati gerbang sekolah.
Sesampainya di depan gerbang sekolah Nafisha bisa melihat Geng Arion dan kapak merah sedang menyerang satu sama lainnya, bahkan salah satu dari mereka banyak yang membawa senjata tajam entah apa tujuannya mereka menyerang sekolah ini Nafisha juga tidak tahu.Suara baku hantam terdengar jelas di telinga Nafisha, Dia memperhatikan semua gerak gerik mereka hingga akhirnya suara seseorang mengagetkan Nafisha.
"DEVANO," teriak salah satu geng nya namun Nafisha tidak mengetahuinya.
Nafisha langsung melihat kearah Devano yang sudah babak belur dan hampir saja tumbang akan tetapi Devano masih saja mempertahankan dirinya supaya tetap sadar dan memaksakan dirinya untuk melawan musuhnya.
Namun yang membuat Nafisha kaget ternyata salah satu dari mereka ada yang sudah mengeluarkan pisau lipatnya yang siap menusuk perut Devano.
"Devano Awas," teriak Nafisha sambil berlari menuju Devano.
Bugh
Nafisha langsung menendang dada orang tersebut hingga tubuhnya terjembab ke belakang,.
"Sial, " umpatnya orang itu.
"Nafisha, ngapain kamu disini? tanya Devano dengan panik saat melihat Nafisha berada di tengah-tengah anggota geng Kapak merah dan Geng Arion.
"DIAM dan jangan banyak bicara Devano, ini keadaan genting, hampir saja lo kena tusuk bego," Marah Nafisha pada Devano menatapnya dengan tatapan tajamnya. Bahkan saat ini Nafisha lebih galak dari Devano.Sebenarnya Nafisha tidak marah kepada Devano hanya saja Nafisha terlalu khawatir apalagi tadi Nafisha melihat Devano hampir saja tertusuk, bagaimana dia nanti kalau Devano mati, gak lucu kan kalau Nafisha menjadi janda muda.
Geng kapak merah yang melihat Nafisha tampak meliriknya dengan tajam merasa geram karena aksi mereka untuk melumpuhkan ketua geng Arion gagal.Mereka tanpa pikir panjang langsung menyerang Nafisha dengan bersamaan.
Namun bukan Nafisha namanya jika dia tidak bisa mengalahkan mereka, belum tahu saja mereka kalau Nafisha itu jago nya tekwondo,Karate,dan juga Silat bahkan Nafisha sudah sampai di sabuk Hitam semua.
"Serang," teriak ketua Kapak merah.
Bugh
Bugh
Bugh
Krek
Bugh
Krek
Suara perkelahian pun terdengar jelas bahkan semua guru dan murid yang menyaksikan itu tidak menyangka kalau Nafisha begitu lihai melawan Geng kapak merah termasuk Devano dan juga anak geng Arion lainnya.
Bugh
Krek
Salah satu lawannya mencoba menyerang Nafisha namun dia menghindarinya, setelah itu Nafisha yang balik menyerang musuhnya tangan nya dia pelintir kebelakang hingga terdengar bunyi
Krek...
Mungkin tulangnya patah, dan paling ringan sedikit geser Nafisha tidak tahu.Setelah itu tubuhnya Nafisha banting ke Bawah.Melihat Nafisha yang sedang melawan musuhnya sendirian geng Arion pun mencoba membantunya termasuk Devano, dia membantu Nafisha menghajar Ketua kapak merah bahkan dalam melawannya pun Nafisha dan Devano begitu kompak dan saling melindungi.
Bugh bugh bugh bugh,
Suara tonjokan berkali kali di tubuh ketua kapak merah Devano layangkan tak lupa dia juga menendang dada orang tersebut hingga si empunya mundur beberapa langkah, dan situasi tersebut Nafisha gunakan untuk menyerangnya kembali, Nafisha tiba tiba lompat ke atas dengan jungkir balik hingga pas saat turun kakinya menendang badan ketua kapak merah tersebut tepat di pipi dan tak lupa dia juga memelintir kepalanya hingga dia jatuh pingsan.
"STOP," teriak Nafisha.
Semua orang langsung menghentikan aktivitasnya.
"Apakah kalian masih ingin menyerang kami? Tuh lihat ketua kalian, apakah kalian ingin seperti ketua kalian?" tanya Nafisha dengan Nada meremehkan menunjuk kearah ketuanya yang sudah babak belur badannya penuh luka lebam hidungnya terus saja mengeluarkan darah tanpa henti.
"Bos," ucap salah satu anggota musuh.
"Bubar, dan tunggu pembalasan kita Bith,"kata salah satu anggota musuh mungkin wakil ketua kapak merah.
Setelah bubar Nafisha langsung melangkah pergi.Namun,sebelum itu Nafisha menatap tajam Devano. Menarik tangannya dengan kasar.
"Ck Sini," bentak Nafisha kepada Devano membuat semua anak Arion tampak menganga dengan perubahan Nafisha yang seperti singa betina.
Nafisha membawa Devano sambil menjewer telinganya sebelah, sampai telinganya memerah.
"Awwwhhhh sa sakit Nafisha," gumam Devano dengan wajah yang memelas.
"Makanya kalau jadi cowok tuh jangan sok jago gini kan lihat tuh muka kamu babak belur mana banyak yang lebam di badan kamu Devano," jawab Nafisha dengan galak.
Mungkin karena Nafisha masih kesal dengan kejadian di kantin tadi ditambah lagi tadi Devano hampir tertusuk, membuat Nafisha melampiaskan emosinya dengan melawan musuh Devano bahkan tenaganya menjadi dua kali lipat bahkan sampai musuhnya pun kewalahan.
"Iya Fisha tapi lepasin tangan lo itu sakit tahu," ucap Devano namun di hiraukan oleh Nafisha.
Nafisha terus saja menyeret telinga Devano sampai ke UKS di ikuti oleh anggota Arion lainnya. Arjuna yang melihat perubahan sikap Nafisha tanpa sadar tersenyum merasa bahagia karena Devano si keras kepala sekarang sudah ada pawangnya.
Sesampainya di UKS Nafisha langsung mengobati luka Devano.
"Ck, Hati hati Fisha itu sangat sakit,"kata Devano sembari meringis pelan.
"Diem Dev aku masih kesel sama kamu," jawab Nafisha dengan nada tinggi.Devano mengernyit bingung saat mendengar ucapan Nafisha.
"Kesel, emang Nafisha kenapa???" Bathin Devano.
Devano terdiam tidak banyak berbicara, untuk saat ini Devano lebih baik nurut perkataan Nafisha daripada nanti Nafisha akan semakin kesal kepadanya.
"Duduk Dev," kata Nafisha yang diangguki Devano.
Nafisha berjalan ke arah P3K mengambilnya lalu menyimpannya di atas meja. Dengan pelan-pelan Nafisha mengobati luka Devano yang sudah membiru itu. Dengan jarak yang sangat dekat entah kenapa tiba-tiba saja Devano merasakan jantungnya berdebar-debar.
Deg deg deg
Netra mata mereka tak sengaja saling bertemu hingga akhirnya mata mereka saling tatap satu sama lain, tanpa kata dan bicara, tak ada yang melepaskan pandangan itu satu sama lain. Devano semakin mendekatkan wajahnya ke arah wajah Nafisha hingga saat Devano akan mencium Nafisha tiba-tiba saja datanglah anak Arion memasuki UKS.
"Ehm ehmmm." Arjuna sengaja terbatuk untuk mengejutkan mereka berdua. Devano yang terkejut dengan kedatangan teman-temannya langsung saja membenturkan kepalanya pada kening Nafisha membuat Nafisha meringis pelan.
"Ssseeessst sakit Dev," ucap Nafisha dengan Cemberut.
"Maaf,"
"Wih bos ternyata lo disini,"gumam Deren sambil tersenyum tengilnya.
"Fisha gue gak nyangka ternyata lo suhu juga gue kira cupu." Secara tidak langsung Aldino mengakui kemampuan Nafisha.
"Nafisha lo mau nggak jadi pacar gue?" tanya Aldino tiba-tiba dengan Spontan.
"Ekh,Hah." Nafisha terkejut dengan ucapan Aldino.
"Apa dia bilang mau sama gue, gak salah nih?gak tahu saja dia kalau gue Istri bosnya," Bathin Nafisha.
Sedangkan Arjuna hanya tersenyum,menatap Devano dengan tatapan licik sambil menaikan sebelah alisnya.
"Tahu rasa kan Lo Dev sekarang,"Batin Arjuna.
Sedangkan Devano sudah menatap tajam kearah Nafisha Nafisha hanya tersenyum manis di balik cadarnya menatap Devano sambil mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menggoda Devano dan menghiraukan tatapannya.
" Gimana?"tanya Aldino.
"Emmm gimana ya, gue harus berfikir dulu dekh kayaknya,"jawab Nafisha sambil melirik Devano.
"Emang nya kamu nggak takut," sambung Nafisha kepada Aldino.
"Takut Kenapa? Gue nggak takut apapun selagi itu untuk mendapatkan Hatimu," Sahut Aldino dengan gombalan mautnya.
"Yakin? Trus jika gue pacaran sama Bos lo gimana? " tanya Nafisha dengan menaik turunkan Alisnya.
Uhuk uhuk uhuk...
Devano langsung terbatuk saat mendengar ucapan Nafisha.
"Kenapa kamu Dev?" tanya Arjuna dengan senyum mengejek
"Nggak," jawabnya ketus.
"Halah ya nggak mungkin lah orang Devano udah punya Vania," jawab Aldino dengan percaya diri, lagian emang benarkan apa yang di ucapkan Aldino bahkan semua orang juga tahu itu.
Tak tahu saja Aldino jika dari tadi Devano sudah menahan geram. Bahkan tangannya sudah gatal ingin mukul wajah Aldino yang genit itu.
"Sialan lo Al, awas saja jika lo berani merebut Nafisha dari gue,"
biar tau rasa devan
nafisa harus pisah ,dpt penganti yg jaya ..
tulus setia mencintaix ..
di madu .semoga nti x suami nya menyesal gk berujung..