Alaska Arnolda, CEO terkenal Arnolda, terpaksa menanggalkan jas mewahnya. Misinya kini: menyamar diam-diam sebagai guru di sebuah SMA demi mencari informasi tentang pesaing yang mengancam keluarganya. Niat hati fokus pada misi, ia malah bertemu Sekar Arum Lestari. Gadis cantik, jahil, dan nakal itu sukses memenuhi hari-hari seriusnya. Alaska selalu mengatainya 'bocah nakal'. Namun, karena suatu peristiwa tak terduga, sang CEO dingin itu harus terus terikat pada gadis yang selalu ia anggap pengganggu. Mampukah Alaska menjaga rahasia penyamarannya, sementara hatinya mulai ditarik oleh 'bocah nakal' yang seharusnya ia hindari?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BabyCaca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16 - Club Malam
Di sisi lain di sebuah kamar mewah milik seorang pria tampan, hanya ada sebuah keheningan di sana tanpa suara. Pria itu tidur tanpa menggunakan sehelai benang pun kecuali boxer yang dia gunakan.
Saat dia tengah tenang di alam mimpi, tiba tiba suara ponsel yang berdering membuat kantuk nya pun terjaga, pria itu mengedipkan mata nya pelan melihat langit sudah merubah menjadi gelap.
“Halo,”ucap Aska dengan suara bariton nya yang baru bangun tidur.
Pria itu duduk di atas ranjang nya sehingga selimut yang menutup dada bidang nya tersingkap menampilkan otot otot perut yang membuat gadis mana pun akan tergiur akan hal itu.
Dia sangat lelah, untuk pertama kali nya dia benar benar merasa lelah bukan karena pekerjaan tapi karena siluet yang dia rasa mengenal sosok seorang gadis ternyata beban pikiran lebih berat dari pada pekerjaan.
“Dimana kau? Dean sudah di sini, jarang jarang tuan Alferoz kesini apa kau tidak akan kesini tuan Alaska Arnolda,”ketus Lukas dengan kesal.
Pria itu tidak menjawab dia melirik jam walker yang ada di atas meja di kamar nya itu menunjukkan pukul 11 malam, arghh ternyata dia sudah sangat lama tertidur seperti nya pria itu mengusap wajah nya kasar.
“Kau sharlecok saja aku akan ke sana,”ucap pria itu langsung.
“Okey aman.”jawab Lukas langsung mematikan ponsel nya.
Dengan langkah gontai Alaska berjalan menuju kamar mandi sebelum itu menyalakan lampu kamar nya yang awal nya gelap, begini lah kehidupan nya di mansion jika tidak ada Clara dia akan bangun dan tidur kapan pun dia suka.
Kalau ada Clara gadis itu pasti akan membangun kan -nya sesuai jadwal yang telah di tentukan bahkan dia tidak bisa telat karena mommy nya itu sangat pintar mengatur jadwal dari pada Jeff.
“Jeff,”ucap Alaska di sana menyalakan shower nya sambil menelpon Jeff.
“Ya tuan.”ucap Jeff.
“Jemput aku, kita ke tempat mereka.”ujar pria itu langsung.
“Baik tuan.”jawab Jeff tanpa mengatakan apapun lagi.
Alaska menundukkan wajah nya di bawah shower air hangat di malam hari adalah pilihan tepat, air mengalih di punggung bidang nya membuat pria itu terlihat semakin sexy dari tampilan belakang punggung nya.
Tidak lama setelah menyelesaikan rutinitas pria itu langsung menyelesaikan semua nya dan mengganti pakaian nya dengan pakaian casual. Setelah selesai dia langsung turun dan pergi bersama Jeff yang sudah menunggu di ruang tamu.
“Bi aku mau pergi dulu, jangan laporkan semua kegiatan ku pada mommy, nanti aku tambah gaji bibi.”jawab pria itu santai melihat pelayan setia di rumah nya itu.
“Baik tuan, aman,”ucap wanita tua itu terkekeh.
“Ayo Jeff,”ajak pria itu.
Jeff langsung mengikuti langkah kaki Alaska, mobil mewah menembus jalanan malam di ibu kota. Hah suasana gelap yang indah dan sandu membuat semua orang akan candu dengan akan masa lalu.
Mobil berhenti di sebuah club di ibu kota, pria itu menaik kan satu alis nya bingung, ini bukan club langganan keluarga william tumben sekali Lukas mengajak nya kesini.
“Sepertinya saya harus minum,”kekeh Jeff dengan semangat.
“Kendalikan diri mu atau aku akan memukul besok ada meeting,”ketus pria itu yang malah mengingat kan bawahan nya bukan bawahan yang mengingatkan atasan.
“Baik tuan.”jawab nya dengan pasrah.
Mereka melangkah kan kaki masuk ke dalam ruangan club tersebut dentuman suara musik dan aroma alkohol membuat siapa saja yang tidak terbiasa akan merasa pusing, Alaska mengikuti langkah kaki Jeff.
Hingga mereka sampai di meja di dekat lantai dansa ya meja mereka tidak tertutup cukup berbaur dengan keramain orang gila yang sudah mulai hanyut dalam dunia mereka di sana.
“Lama banget sih kayak cewe kau dadan dulu ya,”ketus Lukas mengatakan itu kepada Alaska.
“Tidak aku bangun, bro,”sapa Alaska menepuk pundak Dean.
“Dimana Luis?”tanya Alaska bingung tidak melihat Luis di sana.
“Di dalam pelukan istri nya lah, dia lagi enak enak tidur saat ini dengan istri nya,”ketus pria itu.
“Jika kau se iri itu nikahi saja salah satu jalang mu.”tawa Dean dengan puas.
Lukas William anak Varo William dan Regita Ananda William memang memiliki kebiasaan aneh berbalik dengan Varo atau dua kembaran nya yang kalem, pria itu memang suka mengoleksi jalang.
Mendengar itu Lukas hanya memutar bola mata nya malas bagaimana tidak dia tidak mungkin melakukan itu, mereka semua tertawa puas bercerita tentang hal hal masalalu ya ada kala nya Alaska suka perkumpulan ini demi mengikat tali 3 keluarga besar apalagi mereka sudah bersahabat lama.
“Bagaimana dengan Leon, apakah kau sudah mengatakan nya kepada Dhea?”tanya Alaska kepada pria.
“Aska sejak kapan kau kepo dengan kisah percintaan orang lain?”tatap Leon datar.
“Hei itu karena calon kakak ipar mu ada di sini, minta restu saja,”jelas Alaska tertawa mengejek menepuk Dean.
“Dia berhak memilih pria nya aku tidak akan menikah kalau tidak bersama Dhea.”jawab Leon dengan datar.
“Kalau dia mendapatkan pria lain bagaimana?”sambung Lukas kepada kakak nya itu.
“Aku akan melajang sampai mati,”jawab Leon dengan datar nya.
“Wow takuttt,”tawa mereka serempak dengan puas.
“Bagaimana kakak ipar?”jawab Alaska kepada pria itu.
“Setuju tapi kalau Dhea tidak setuju aku bisa apa,”ucap Dean kembali.
Mereka tertawa di sana puas, ya yang minum di sana hanya Lukas saja sedangkan Dean tidak minum karena besok dia ada penerbangan sedangkan Leon tidak ingin. Apa lagi Alaska skip dulu deh.
Seorang wanita cantik dan seksi yang duduk di meja bar sana tengah berbisik dengan seorang wanita, sepertinya mereka adalah wanita bayaran di club malam sana.
“Itu Lukas, duit nya banyak cuy lu deketin deh,”senggol wanita itu.
“Tapi cowo di samping nya lucu, imut imut,”bisik nya melirik Dean.
“Jangan deh gua gatau yang itu baru kelihatan,”ucap teman nya.
Yaudah deh gua kesana dulu ya, wanita dengan baju seksi itu langsung berjalan berlengak lengok ke arah meja tempat Alaska dan yang lain berkumpul dengan manja dia langsung menyapa.
“Halo ganteng lagi apa nih mau di temenin ga?”tawar gadis itu menunduk.
Wanita itu sengaja melakukan nya agar belahan dada nya terlihat jelas ketiga pria itu terlihat biasa saja dan lanjut mengobrol sedangkan Lukas, langsung menjilat bibir tampak menggoda.
“Cantik, duduk di samping ku sini,”ajak Lukas kepada gadis itu.
“Lukas!!”tajam ketiga orang itu.