NovelToon NovelToon
Seniman Jalanan Ternyata CEO

Seniman Jalanan Ternyata CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / CEO / Tamat
Popularitas:174.5k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Cerita ini lanjutan Aku Yang Tidak Sempurna.

Bakat yang di milikinya adalah warisan dari sang mama yang seorang pelukis terkenal.

Namun ia lebih memilih menjadi pelukis jalanan untuk mengisi waktu luangnya. Berbaur dengan alam itu keinginannya.

Dia adalah Rafan Nashif, seorang pelukis jalanan dan sekaligus seorang CEO di perusahaan.

Namun tidak banyak yang tahu jika dirinya seorang CEO, bahkan pacarnya sendiri pun tidak tahu.

Sehingga ia di hina dan di selingkuhi karena di kira hanya seorang seniman jalanan yang tidak punya masa depan.

Bagaimana kisah selanjutnya? Jika penasaran, mampir yuk!

Cerita ini hanyalah fiksi belaka, jika nama tempat, nama orang ada yang sama itu hanya kebetulan semata dan tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17

"Bos, kita di kepung," ucap salah satu dari mereka dengan nada pelan.

Mereka tidak bisa apa-apa, mau melawan pun mereka cuma empat orang. Sementara para ibu-ibu ada puluhan orang.

Rafan datang dan langsung memarkirkan motornya sembarangan. Kemudian ia berlari menghampiri kerumunan ibu-ibu.

"Sebaiknya Mas jangan ikut campur," kata Lestari.

"Mereka?" tanya Rafan.

"Mereka preman Mas, datang untuk merusak kios jualan ku," jawab Lestari.

Para ibu-ibu yang sudah emosi pun menghajar mereka berempat. Mereka menjerit-jerit minta ampun, namun tidak diendahkan oleh ibu-ibu.

"Ampun-ampun, kami cuma di suruh!" pekik si bos.

"Siapa yang menyuruh kalian?" tanya Rafan. Para ibu-ibu berhenti memukuli preman itu saat mendengar Rafan bertanya.

"Kami tidak tahu namanya, tapi dia berpakaian seksi," jawab pria itu. Pria itu menceritakan ciri-ciri perempuan yang di menyuruh mereka.

Rafan langsung menebak jika itu adalah Renata. Karena ciri-ciri itu lebih mendekati Renata.

Setelah di tanyai oleh Rafan, para ibu-ibu ternyata belum puas dan kembali memukuli mereka.

"Cukup ibu-ibu, jangan sampai mereka nanti mati. Kita serahkan saja kepada yang berwajib," kata Rafan.

Rafan kemudian menelepon polisi. Setelah menelepon polisi, ia melihat kios Lestari yang hancur berantakan.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Rafan.

Lestari menggeleng. "Tapi kios ku," jawab Lestari.

"Nanti aku akan menyuruh orang memperbaikinya," ujar Rafan.

Tidak berapa lama mobil polisi pun datang, para ibu-ibu tidak ada satupun yang beranjak dari situ.

"Selamat sore," ucap salah satu polisi.

"Sore Pak," balas Rafan.

"Mereka membuat onar di sini Pak," kata salah satu ibu-ibu.

"Biar kami yang tangani, ibu-ibu lain kali jangan main hakim sendiri. Nanti bisa di tuntut balik," ucap pak polisi.

Mereka semua terdiam, tempat mereka di usik tentu saja mereka tidak akan tinggal diam. Mereka ibarat lebah, tidak suka mengganggu, tapi saat di ganggu akan menyerang beramai-ramai.

Keempat preman itu pun di bawa ke kantor polisi. Wajah mereka sudah tidak bisa di kenali lagi. Bahkan ada yang hitam karena terkena teflon.

Setelah preman itu di bawa, mereka pun membubarkan diri kembali ke rumah masing-masing.

Sementara Lestari mengemasi barang-barang nya yang berantakan. Walau pun bahan ketoprak nya tinggal sedikit, tapi sangat di sayangkan karena di buang oleh preman.

"Aku sudah menghubungi orang untuk memperbaikinya, sebentar lagi mereka datang. Soal bayaran biar aku yang tanggung," kata Rafan.

"Tidak usah Mas, Mas juga kesulitan mencari uang. Maaf Mas, bukan aku meremehkan Mas," ujar Lestari.

"Sudahlah, aku ikhlas kok membantu," ujar Rafan.

"Mas, kemarin cewek itu datang menemui aku, dia mengancam aku," kata Lestari.

"Cewek?" tanya Rafan.

"Itu, yang ketemu di cafe. Aku curiga kalau preman-preman itu adalah suruhannya," jawab Lestari.

Rafan mengangguk. "Soal itu biar aku yang urus. Jika benar dia orangnya, maka dia tidak akan lolos."

Rafan sebenarnya ingin mengajak Lestari untuk pergi ke Jogja, namun ia ragu. Nanti identitasnya terbongkar jika dirinya sebenarnya orang kaya.

Tidak berapa lama orang yang di minta Rafan untuk memperbaiki kiosnya pun datang. Mereka membawa bahan-bahan yang di perlukan untuk membuat kios ini semakin bagus.

"Oh ya Mas, aku masuk dulu ya untuk membuatkan mereka minuman," kata Lestari.

Rafan mengangguk mengiyakan. Rafan juga ingin ke masjid terlebih dahulu untuk sholat ashar.

Setelah beberapa menit Rafan kembali lagi dan melihat mereka sedang minum. Rafan pun ikut bergabung dengan mereka.

"Oh ya Pak, bisakah kios ini selesai sebelum malam?" tanya Rafan.

"Bisa Pak Rafan. Itu sebabnya saya membawa beberapa orang agar bisa cepat selesai," jawab pria itu.

"Terima kasih Pak," ucap Lestari. Pria itu hanya tersenyum lalu mengangguk. Kemudian mereka melanjutkan pekerjaannya agar cepat selesai.

Sementara Rafan sedang ngobrol bersama Lestari, sambil minum kopi dan makan makanan ringan.

"Oh ya Mas, sebutkan nomor rekening Mas untuk mengganti uangnya," kata Lestari.

"Tidak perlu, asal nanti malam temani aku jalan-jalan. Bagaimana?" tanya Rafan.

"Gak janji ya Mas, tapi kalau Mas jemput ya apa boleh buat," jawab Lestari.

Rafan pun permisi karena hari sudah sore. Kios tempat Lestari jualan pun sudah selesai di kerjakan.

Terlihat kiosnya lebih luas dan lebih bagus dari sebelumnya. Lestari cukup berpuas hati melihatnya.

"Terima kasih Pak, berapa bayarannya Pak?" tanya Lestari.

"Sama-sana, semua sudah di bayar Nona," jawab pria itu.

"Rafan, Rafan, baik banget sih kamu. Semoga Allah membalas semua kebaikan mu," batin Lestari.

Malam harinya ...

Rafan tidak ikut makan malam bersama keluarganya. Karena ia akan keluar jalan-jalan. Setelah sholat magrib, Rafan pun berpamitan kepada keluarganya.

"Jangan lupa cari pacar biar gak jomblo terus," kata Seruni.

"Ah mama ada-ada saja," ujar Rafan.

Rafan pun mencium pipi sang mama, kemudian ia pamit kepada semua yang ada di situ untuk keluar. Rafan jarang keluar malam-malam, kecuali kalau di ajak oleh Farrel.

Baru beberapa menit Rafan pergi, Farrel datang ingin mengajaknya jalan-jalan. Namun Saskia mengatakan jika Rafan sudah pergi beberapa menit yang lalu.

"Sialan tuh anak, tadi di ajak tidak mau. Sekarang malah pergi sendiri," umpat Farrel.

"Heh jangan mengumpat, biar bagaimanapun Rafan lebih tua daripada kamu," tegur Jovan.

"Iya Pa maaf," ucapnya.

Farrel pun pamit hendak menyusul Rafan. Ia menghubungi Rafan terlebih dahulu, namun sayang ponselnya tidak aktif.

"Tuh 'kan, di hubungi malah tidak aktif," gumam Farrel.

Namun Farrel tetap ingin menyusul Rafan. Ia akan pergi ke tempat yang biasa mereka kunjungi.

Saat menyetir Farrel teringat, jika Rafan seperti ini pasti dia sudah memiliki pacar. Karena sewaktu bersama Renata Rafan juga seperti itu.

"Masa iya dia balikan lagi sama Renata? Hah cewek matre itu masih saja Rafan mau," gumam Farrel.

Farrel lebih dulu datang ke tempat yang biasa mereka datangi kalau jalan-jalan. Namun ia tidak menemukan Rafan di situ.

Farrel menunggu, kalau-kalau Rafan akan datang nantinya. Farrel memesan sate kambing sambil menunggu Rafan datang.

Sementara di tempat lain ...

Rafan masih di tempat Lestari, mereka juga hendak berangkat ke tempat yang biasa mereka datangi.

"Pakai jaketnya, nanti akan dingin," ucap Rafan. Lestari di perlakukan seperti itu tentu saja merasa tersentuh.

Namun dia tidak ingin memperlihatkan kepada Rafan. Sebagai seorang perempuan, Lestari sebisa mungkin menjaga harga dirinya.

Perempuan mana yang tidak akan tersentuh hatinya saat di perlakukan seperti itu? Hanya sedikit perhatian saja sudah membuatnya baper.

Apalagi Lestari baru kali ini di perlakukan seperti itu oleh seorang laki-laki. Walau pun jaket nya agak kebesaran, namun Rafan tidak ingin Lestari kedinginan malam ini.

1
reza indrayana
Dasar si ulat bulu...ganggu aja walau ssh tdk di peedulikan...🤦🏻‍♀️🤦‍♀️
reza indrayana
aura Mantun+ amertua nichh....🥰🥰🥰
reza indrayana
Jodoh nichh...🥰🥰🥰💙👍🏻💙🫰🏻🫰🏻😘😘😘
reza indrayana
Kena batunya si Jeremy...😍😍😍
reza indrayana
Menarik cerita nichh...🥰🥰👍🏻👍👍🏻💙💛💙😘😘😘
reza indrayana
MampiirRr....💙💛💙😘😘😘
Pa'tam: Terima kasih.
total 1 replies
Novi Zayyy
makasih cerita nya bagus banget 🥰🥰🥰
Pa'tam: Iya sama-sama. Terima kasih juga bintang 5 nya.
total 1 replies
Nadira Bugis
bagus ceritanya
Pa'tam: terima kasih.
total 1 replies
Hari Saktiawan
seru banget aku suka sekali dengan ceritanya lope lope sekebon bunga mawar 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Hari Saktiawan
keren 👍👍👍👍
Sabaku No Gaara
Mksh utk Cerita bagusnya PA'TAM

Bikin cerita dinasti Jovan & Seruni aja sprti cerita dinasti Henderson bro ...hee
SALAM
Sabaku No Gaara: Bantu ngide bro...
anak Rafan dan anak Farel masing² bertemu jodohnya
Pa'tam: Sama-sama. Insya Allah, belum punya ide nih.
total 2 replies
Astuti tutik2022
Balik lagi ke keluarga besar Henderson ya thoor..... masih menunggu lanjutan crita mereka.
Astuti tutik2022
Tamat sdah....terima kasih thoor Sdah menyajikan banyak kali bacaan yg begitu menarik. Semangat trus untuk selalu berkarya
Astuti tutik2022
Yeeeyyy sah jga akhirnyaaaaa
Sani Srimulyani
kalo bisa sih cerita tentang anaknya pangeran Carlos aja, pasti seru.
Yudi Dhuy Sheva Suheli
cerita keluarga Handerson lagi thor
Siti Kholifah
ng' masalah thor merembet ke mana2 tambah seru jd ng' bosan membacanya
Asiih Imuet
lanjut dong, mASA cuma segitu
Dewiendahsetiowati
terima kasih untuk ceritanya dan ditunggu karya selanjutnya thor
Mul Yani
bagus,ceritanya menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!