Kisah sepasang CEO yang merintis bisnis mereka dari nol dan pernah berkecimpung di dunia bawah, keduanya memiliki masalah dengan keluarga dan hubungan toxic mereka masing masing sehingga mereka sulit untuk mempercayai orang orang di sekitar mereka.
Mereka menggunakan dua nama, nama untuk di dunia bisnis sebagai CEO dan nama untuk kehidupan pribadi mereka. Mereka juga memilih hidup sederhana dan mengerjakan pekerjaan yang menjadi hobi mereka. Namun keduanya ternyata tinggal di sebuah apartemen dan unit mereka persis bersebelahan.
Tanpa mereka sadari, mereka ternyata klik dan saling jatuh cinta, namun mereka memakai identitas kehidupan pribadi mereka, tanpa mengetahui sisi kehidupan bisnis mereka satu sama lain walau perusahaan mereka bekerja sama. Walau saling mencintai, keduanya menyimpan rahasia terhadap satu sama lain sampai terbongkar suatu hari nanti.
Akankah mereka bahagia atau malah sebaliknya ?
Genre : Urban, fiksi, komedi, drama, sedikit action, psikologi
100% dewasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17
Malamnya, “vrrrrm,” sebuah mobil BMW i8 masuk ke dalam tempat parkir rumah sakit dan berhenti di salah satu slot tempat parkir. “Drap,” Ethan membuka pintunya kemudian turun dan “wuk,” dia merapihkan jaket jas hitam nya, Ethan memakai jaket jas berwarna hitam, dalaman kaus v neck tebal berwarna putih, celana kain berwarna hitam yang nampak pas dengan lekuk kakinya dan sepatu sneakers hitam yang nampak formal di pakai oleh dirinya. Dia berjalan ke pintu penumpang setelah menutup pintunya.
Ethan menarik pintunya ke atas dan menjulurkan tangannya sambil tersenyum, Elena memegang tangannya kemudian “tap,” kakinya yang memakai sepatu hak tinggi berwarna hitam keluar, Elena yang sudah keluar benar benar nampak cantik dan elegan dengan mini dress hitam, rok di atas lutut dan lengan pendek dengan leher juga punggung sedikit terbuka namun tertutup rambutnya yang lurus panjang berkilau, dia membawa tas pesta bertali panjang yang dia lingkarkan di lengannya. Setelah Elena turun, Ethan langsung menawarkan siku nya, Elena tersenyum dan langsung menyambut siku Ethan dengan melingkarkan lengannya.
“Sudah siap ?” tanya Ethan.
“Yuk,” jawab Elena.
Ketika mereka masuk ke dalam aula yang lokasinya terpisah dari gedung utama, semua mata langsung tertuju kepada mereka. Beberapa perawat langsung berkasak kusuk melihat keduanya, beberapa dokter dan perawat pria terlihat geram melihat Ethan karena menggandeng Elena yang nampak sangat memukau, beberapa dokter wanita dan para perawat wanita pun terkesima melihat Ethan yang bertubuh tegap dan tampan karena Ethan nampak seperti idaman para wanita. Walau begitu, keduanya tetap santai tanpa memperdulikan sekelilingnya dan berjalan menuju ke tempat duduk yang di tata mengelilingi aula.
Tiba tiba, “blugh,” Elena di peluk dari belakang sampai dia sedikit terhuyung ke depan, dia langsung menoleh ke belakang melihat Chloe yang merangkul nya,
“Wow, kamu cantik sekali Lena,” ujar Chloe.
“Terima kasih, Chloe,” balas Elena.
Chloe melirik ke sebelah Elena, dia melihat Ethan yang berdiri menunggu Elena sambil melihat sekitarnya seperti sedang mencari sesuatu walau sebenarnya dia melakukan kebiasaan agen yaitu mempelajari sekitarnya untuk mencari jalur kabur jika di perlukan. Chloe langsung menarik Elena sedikit menjauh dari Ethan walau tetap terlihat dan berbisik di telinga Elena,
“Siapa dia Elena ? tunangan mu ?” tanya Chloe.
“Um...yap,” jawab Elena santai.
“Waduh, pantes kamu ga minat sama dokter Brandon, kualitasnya beda banget,” balas Chloe sambil melihat Ethan dari atas ke bawah kemudian ke atas lagi.
“Aku tidak lihat sisi luarnya, tapi....aku akui dia ganteng hehe,” ujar Elena.
“Dasar, jangan munafik, mana mungkin kamu baru sadar sekarang kalau dia ganteng,” balas Chloe.
“Ok aku akui, aku memang melihat ketampanan nya tapi sebelumnya yang aku lihat dirinya dan sebelum aku sadar dengan fisik nya, aku sudah tertarik terlebih dulu dengan nya....susah di jelasin sih hehe,” balas Elena.
“Hehe tenang, aku mengerti,” balas Chloe.
Ethan melangkah menghampiri Elena dan berdiri di sebelahnya, dia melihat Chloe yang berdiri di seberangnya dan nampak malu malu,
“Teman mu ?” tanya Ethan kepada Elena.
“Chloe, kenalkan, ini Ethan dan dia Chloe, sesama perawat dengan ku,” jawab Elena memperkenalkan keduanya.
“Oh salam kenal,” ujar Ethan yang menjulurkan tangannya kepada Chloe.
“I...iya, salam kenal,” balas Chloe sambil menjabat tangan Ethan dengan malu malu.
Chloe melirik gantungan kunci berlambang BMW yang muncul dari saku celana Ethan, dia langsung memegang pundak Elena,
“Permisi ya Ethan, aku mau bicara sebentar dengan Elena,” ujar Chloe.
“Ok, silahkan,” balas Ethan santai.
“Apa sih, jangan tarik tarik (menoleh melihat Ethan) sebentar ya, sekalian ambil minuman,” balas Elena.
“Oh ok, santai aja,” balas Ethan yang duduk dengan tenang.
Chloe membawa Elena pergi dengan menarik tangannya dan sekarang posisi mereka jauh dari Ethan, setelah tiba di sebelah meja minuman,
“Eh Elena, tunangan mu kaya ya ?” tanya Chloe.
“Hah...kok kamu mikir gitu ?” tanya Elena kaget sambil mengambil dua gelas minuman.
“Aku lihat kunci BMW di celana nya,” jawab Chloe.
“Oh begitu ya, enggak juga sih (tidak mungkin kan aku bilang dia minjem),” ujar Elena.
“Kamu enak banget ya, coba Kevin seperti Ethan hiks,” balas Chloe.
“Hei jangan bandingkan suami mu dengan Ethan, lalu mana Kevin ? kok dia tidak ikut ?” tanya Elena.
“Dia bilang dia menyusul karena masih ada pekerjaan di kantornya, biasalah orang IT lembur terus, kalau tidak keburu nanti dia akan jemput aku,” ujar Chloe.
“Oh begitu, itu artinya dia bertanggung jawab kan, jangan melirik cowo lain, payah kamu,” balas Elena.
“Hehe cemburu karena aku melirik Ethan ?” tanya Chloe.
“Hah siapa yang cemburu ? enak aja,” jawab Elena.
Mereka pun mengobrol dengan santai, tiba tiba raut wajah Chloe berubah, tangannya langsung menarik Elena ke sebelahnya, tentu saja Elena tidak kaget karena dia merasakan ada seseorang di belakangnya dan dia sudah menebak siapa yang ada di belakangnya,
“Halo Elena, mana tunangan montir mu ?” tanya Brandon sombong.
“Yuk Elena, kita kembali,” ajak Chloe tidak menghiraukan Brandon.
“Ya, yuk,” balas Elena.
“Hei,” teriak Brandon sambil menjulurkan tangannya ingin meraih lengan Elena.
Tapi, “tap,” “swiish,” “bruaaak,” Elena tiba tiba berbalik menangkap tangan Brandon kemudian menarik tangannya kemudian memutarnya sehingga tubuh Brandon tiba tiba berputar salto kemudian punggungnya menghantam lantai dengan kencang dan Brandon tidak menyadari nya sama sekali. Elena menunduk sedikit menjulurkan wajahnya ke atas kepala Brandon yang tergeletak terlentang di lantai, “tap,” kedua tangannya terangkat dan menangkap gelas minuman yang rupanya dia lempar ke atas tanpa menumpahkan isinya sampai membuat Brandon kaget,
“Jangan menghina tunangan ku, sekali lagi tidak ada ampun,” ujarnya sambil tersenyum lebar namun terasa dingin.
Setelah itu, Elena kembali berjalan bersama Chloe yang nampak sangat kaget namun bangga untuk kembali ke tempat duduk mereka. “He...hei,” Brandon berteriak dan berusaha bangun dengan perlahan, namun Elena dan Chloe sudah jauh di depan, akhirnya dia berhasil berdiri kemudian berjalan mengikuti keduanya dari belakang dengan wajah merah karena malu di banting di depan orang banyak sehingga menjadi pusat perhatian dan marah karena harga dirinya terluka.
Elena duduk di sebelah Ethan dan memberikan minuman nya pada Ethan, Chloe duduk di sebelah Elena dan masih gemetar setelah melihat kejadian barusan. Ethan melihat Chloe mendadak diam,
“Ada apa ?” tanya Ethan.
“Ah enggak,” jawab Elena sambil menyikut Chloe.
“Iya ga ada apa apa hahaha,” tambah Chloe.
“Trus dia mau apa ?” tanya Ethan sambil menunjuk Brandon yang sedang berjalan ke arah mereka.
Elena dan Chloe menoleh melihat Brandon sedang mendekat dengan gaya seperti seorang penjahat di dalam film berbudget rendah. Elena dan Chloe langsung pindah ke sisi lain Ethan sehingga Ethan yang berada di paling depan. Ketika sampai, Brandon langsung menunjuk Elena,
“Sini kamu Elena, aku tidak terima,” teriak Brandon.
Ethan menoleh melihat Elena sambil menaikkan sebelah alisnya tanda dia bingung dan tidak mengerti apa apa, Elena hanya membalasnya dengan senyum dan “cup,” malah mengecup pipi Ethan untuk memanas manasi Brandon. Tentu saja pria seperti Brandon yang merasa dirinya di atas rata rata, tidak terima di permalukan oleh Elena di depan umum, tanpa berpikir panjang dia langsung maju menjulurkan tangannya ingin meraih Elena dengan niat membalas Elena, tapi “tap,” Ethan menangkap pergelangan tangannya kemudian menariknya maju ke depan dan Ethan mengaitkan kakinya ke kaki Brandon kemudian menariknya sehingga, “buuum,” Brandon terjengkang dan kembali terlentang di lantai dengan kencang.
“Um...sebenarnya ada apa sih ?” tanya Ethan.
“Hehe makasih,” jawab Elena sambil merangkul lengan Ethan.
“Huh dasar kamu Elena,” gumam Chloe sambil menggelengkan kepalanya.
Brandon tertegun dalam posisi terlentang, tatapan matanya nampak kosong dan sepertinya emosi yang bergolak di dalam dirinya sudah turun. Beberapa perawat pria membantu Brandon berdiri kemudian membawa nya pergi menjauh. Sementara itu, Ethan, Elena dan Chloe yang tetap duduk di tempat duduknya sambil mengobrol menjadi perhatian banyak orang.
