Jika banyak manusia yang mengatakan hidup adalah anugrah, namun baginya hidup adalah siksaan neraka tanpa api.
Eeline Yeager, gadis malang berusiap 18 tahun ini harus mejalankan hidup nya kembali berkumpul dengan keluarga nya setelah 13 tahun berpisah. Hal yang seharusnya dia rasakan adalah bahagia, namun siapa sangka dia malah hidup menderita.
13 tahun ia menyimpan rindu dan masa lalu kelam nya sendiri, namun saat kembali justru kakak kandung nya sendiri memperlakukan ia seolah Eeline adalah musuh nya.
"Kenapa harus kembali? Tidak seharusnya lo ada di sini, lo bukan bagian dari keluarga Yeager, lo cuma pembawa sial! "
Namun apa jadi nya jika dalam diri kita mempunyai dua kepribadian yang berbeda. Ya! hal itu kini tengah di rasakan oleh Eeline,di satu waktu sosok Eeline yang biasanya terlihat kuat tiba-tiba menjadi sosok yang berbeda. Seperti tercipta keperibadian lain dalam diri nya.
ingin tau kelanjutannya? ayok baca cerita ini..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon _Ap_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tolong
Saat pria itu menyentuh pakaian nya, dengan berani Eeline menonjok bagian belalai si pria. Eeline mencoba membuka pintu kamar nya namun terkunci, gadis itu benar-benar di buat panik bukan main.
Di dalam toilet kaca tersebut Eeline terlihat ketakutan, Dia menjauh dari pintu toilet. Berkali-kali pria di luar toilet tersebut menggedor-gedor pintu toilet tanpa henti. Membuat Eeline semakin ketakutan. Tubuh nya bergetar hebat, Eeline menangis senjadi-jadi nya.
"Buka Baby, jangan membuat ku marah. " Suara berat pria itu terus terdengar walau tidak jelas.
"BUKA! " Teriakan itu semakin membuat Eeline berteriak ketakutan.
Berkali-kali Eeline mencoba menelfon kedua sahabat nya, namun mereka tidak mungkin akan mengangkat nya.
Lalu ia teringat akan Grec, dia mendial nomer Kakak nya berharap pria itu akan menjawab panggilan nya. Hingga sebelas kali Eeline mencoba menghubungi Grec namun nihil, tidak ada jawaban dari pria itu.
Eeline mengirim sebuah pesan, dan memberikan serlok kepada sang kakak. Saat Eeline masih berharap Grec mengangkat nya, ia mencoba menelfon untuk terakhir kali nya.
Dentuman musik melantun keras di dalam sebuah club, Navero dan Bram terlihat tengah berjoget bersama beberapa wanita di sana. Sedangkan Grec terlihat tepar di sofa sembari memeluk botol bir.
Di raihnya ponsel milik Grec, Levi yang awal nya tidak peduli namun merasa terpancing saat ponsel itu berkali-kali memijar. Dia berusaha menyadarkan Grec namun itu mustahil, pria itu sudah sangat mabuk. Akhir nya Levi pun mencari tempat sepi, dia mengangkat telfon tersebut karena Lev takut itu dari keluarga Grec.
"Kak, Kak Grec tolong aku Kak hikss.. Kak tolong. " Levi terdiam mendengar suara seorang perempuan dari seberapa telfon.
"Kak tolongin Eeline, hiks.. ada yang mau melecehkan Eeline Kak.. Kak aku mohon tolong.. " Suara itu terdengar bergetar hebat.
"Lo dimana? " Tanya Levi cemas, entah Levi sendiri tidak tau kenapa dia tiba-tiba panik. Padahal dia sendiri tidak tau siapa yang ada di seberang telfon itu.
"Aku gatau Kak hikss.. tolong aku pliss aku takut Kak. "
"Bukaaa.. dor.. dor.. dor.. "
Levi semakin di buat cemas saat mendengar suara gedoran dan teriakan seseorang yang terdengar samar-samar oleh nya.
"Sekarang lo serlok, gue kesana. " Tutur Lev langsung mematikan sambungan telfon nya.
Dor.. dor.. dor..
"Buka dasar jalang! " Pria di luar sana terus berteriak.
"Jangan memancing emosi gue, buka sekarang juga. "
Semakin lama Eeline semakin di buat takut, tubuh nya lemas. Kepala nya semakin pusing, dia semakin lelah menangis, bahkan pandangan nya semakin jatuh . Namun Eeline berusaha mengontrol dirinya, dia harus tetap kuat, dia tidak boleh kenapa-napa.
Tetapi pria di luar sana sudah kehilangan kesabaran nya. Pria itu akhir nya mengambil sebuah besi yang entah dari mana dia dapatkan. Lalu memecahkan pintu tersebut. Eeline perlahan mencoba berdiri, mata nya gelisah saat pintu itu kini pecah berlubang. Tangan pria itu mulai masuk dari lubang kaca tersebut dan membuka kunci pintu kamar mandi itu.
Perlahan Eeline mundur hingga kini diri nya terpojokka. Tanpa buang waktu lagi, pria itu mencengkeram dagu Eeline. "Lepasin.. " teriak Eeline, namun itu sia-sia.
Pria itu menggigit leher Eeline membuat gadis itu meringis kesakitan. Terus di ciumi nya tengkuk leher itu dengan sangat ganas. Eeline terlihat frustasi dan pasrah, dia benar-benar tidak bisa melakukan apapun lagi kali ini.
...*****...
...JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN. LIKE, KOMEN AND VOTE. DUKUNGAN KALIAN SANGAT BERARTI BUAT AUTHOR...
...❤❤TERIMAKASIH ❤❤...