NovelToon NovelToon
Sang Pengasuh

Sang Pengasuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Pengantin Pengganti / Cinta Paksa
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Kirana Putri761

Terjebak dalam sebuah pernikahan yang tidak pernah dia impikan membuat kehidupan Anik Saraswati menjadi rumit.

Pernikahannya dengan seorang dokter tampan yang bernama Langit Biru Prabaswara adalah sebuah keterpaksaan.

Anik yang terpaksa menjadi mempelai wanita dan Dokter Langit pun tak ada pilihan lain, kecuali menerima pengasuh putrinya untuk menjadi mempelai wanita untuknya membuat pernikahan sebuah masalah.

Pernikahan yang terpaksa mereka jalani membuat keduanya tersiksa. Hingga akhirnya keduanya memutuskan untuk mengakhiri pernikahan mereka.

Jika ingin membaca latar belakang tokoh bisa mampir di Hasrat Cinta Alexander. Novel ini adalah sekuel dari Hasrat Cinta Alexander

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kirana Putri761, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih Mencari

Setelah Langit merasa kerepotan tinggal sendiri dengan mengurus Ana. Pria itu memutuskan kembali ke rumah mamanya. Sesekali saja dia datang ke rumahnya sendiri.

"Ma, apa Niki sering menjemput Ana?" tanya Langit meyakinkan cerita kekasihnya itu.

"Beberapa kali. Tapi sayang, Ana malah terlihat murung saat Niki bersama kami." jelas Mayang menceritakan pada Langit jika putrinya tidak menyukai gadis itu. Dan mungkin dirinya juga yang sebenarnya tidak ingin kehilangan Anik sebagai menantunya, tapi dia tidak ingin memaksa putranya seperti saat pernikahan pertamanya.

"Kamu tidak berusaha mencari Anik, Lang?" tanya Mayang membuat Langit menatap mamanya. Situasi pagi itu seketika berubah serius saat mereka kembali membahas Anik.

"Mungkin Anik sudah punya kehidupan baru!" jawab Langit singkat.

Entah kenapa mengatakan itu semua ada yang berdenyut nyeri dalam hatinya. Entah itu egonya atau perasaan lain. Langit sendiri tidak pernah menyadarinya.

Anik bukan istri yang dia inginkan, bahkan status mereka tidak lagi menjadi suami istri. Tapi, entah apa yang mengikat pria itu hingga saat ini dia diam-diam masih mencari keberadaan wanita itu.

Sudah dua bulan tidak ada kabar dari Anik. Bahkan, jejaknya pun tidak pernah dia temukan. Dan saat ini, dia pun berencana mencari Anik ke kampung asalnya tanpa sepengetahuan siapapun termasuk mamanya.

"Kamu nggak sarapan?" tanya Mayang yang dari tadi melihat Langit yang hanya duduk di sofa dengan segelas jus dan ponselnya.

"Sarapannya sudah siap dari tadi." lanjut Mayang mengingatkan.

Pria itu malah beranjak dari duduk dengan menggenggam ponsel di tangannya, " Langit pergi dulu, Ma. Mungkin, Langit pulang malam." pamit Langit membuat Mayang heran, bukankah putranya itu sempat bilang jika hari ini dia libur.

Tak lama kemudian, Ana terlihat menuruni tangga dengan wajah yang sangat segar. Nata, adiknya Langit membantu Ana mandi dan merapikan tampilannya.

" Papa, mau ke mana?" tanya Ana saat melihat papanya sudah rapi. Bocah itu tahu jika hari ini seharusnya papanya libur kerja.

" Papa ada sedikit urusan. Ana di rumah sama Oma, nanti pulangnya Papa bawa oleh-oleh untuk Ana." Langit menjelaskan panjang lebar agar gadis itu mengerti.

" Iya, Pa." jawab Ana.

Langit pun melabuhkan ciuman di kening putrinya sebelum dia meninggalkan rumah mamanya.

"Bang Langit, mau kemana?" tanya Nata yang sudah bersiap untuk sarapan bersama.

" Nggak tahu, mungkin ada urusan pekerjaan." jawab Mayang dengan menyiapkan makanan di piring cucunya.

Di tengah-tengah sarapan mereka, ternyata Nikita datang dengan membawa berbagai oleh-oleh.

" Assalamualaikum..." sapa wanita yang selalu tampil elegant itu dengan meletakkan paperbag yang dia bawa. Dia memang sudah biasa datang berkunjung ke rumah Mayang sejak tidak adanya Anik.

" Waalaikum salam. Eh Mbak Niki, sekalian sarapan yuk!" ajak Mayang.

" Terima kasih Tante. Tapi, Niki sudah sarapan tadi. Niki ke sini bawa oleh-oleh buat Ana." jawab Nikita yang memilih duduk di dekat Ana.

Seperti biasa yang dibawa wanita itu tidak hanya oleh-oleh untuk Ana. Tapi banyak makanan untuk orang dewasa.

" Langitnya ada, Tan?" tanya Nikita.

" Baru saja pergi!" jawab Mayang yang hanya di jawab anggukan oleh Nikita. Wanita itu sedikit kecewa, dia merasa sejak wanita pengasuh itu pergi, sikap Langit justru berubah.

" Ana mau Tante suapian?" tanya Niki memecahkan kecanggungan diantar mereka. Dia terus berusaha mendekati putri dari pria yang dia cintai.

"Kata Mama Anik, Ana sudah besar jadi harus makan sendiri." jawab Ana dengan menoleh sejenak pada Nikita.

Niki merasa kecewa, dia masih merasa sikap Ana yang kurang bisa menerima dirinya. Tapi, demi Langit dia akan tetap berusaha mendapatkan hati gadis kecil itu.

###

Langit menghentikan mobilnya di tepi jalan. Kepalanya merasa sangat pusing sekali. Beberapa hari ini dia merasa kesehatannya sangat terganggu.

Dia pun memijit keningnya dan keringat dingin mulai membasahi seluruh tubuhnya. Entah, penyakit apa yang sedang menyerangnya hingga tiba-tiba membuat dirinya lemas.

Tak jauh dari tempatnya berhenti pria itu melihat ada warung kecil. Dia pikir kondisi tubuhnya yang lemah itu karena akhir-akhir ini dia merasa tidak berselera makan.

"Satu porsi, Pak! Minumnya Es jeruk." akhirnya dia memesan makanan. Hari ini adalah kondisi tubuhnya benar-benar membuatnya tidak nyaman untuk melakukan perjalan. Tapi keinginannya untuk menemukan Anik lebih kuat dari rasa sakitnya.

" Silahkan, Mas." ucap penjual sate kambing itu saat menyodorkan satu porsi sate bersama nasi putih.

Langit pun langsung melahap makanannya dia tidak ingin membuang banyak waktu lagi untuk sampai di kampung Anik.

" Pak bisa nambah satu mangkok gulai!" pinta Langit setelah memakan beberapa suap dan sate. Dia merasa makannya tidak enak hingga dia ingin mencoba menggantinya dengan gulai saja.

Semangkuk gulai di sodorkan di depannya. Pria berwajah tampan itu pun langsung menyendok kuah gulainya. Dan baru beberapa suap saja malah membuat perutnya menjadi mual.

" Astaga, sepertinya aku harus medical check up." gumam Langit yang merasa dirinya sedang tidak baik-baik saja.

Setelah membayar makanan yang hanya dia cicipi itu, Langit pun segera pergi dengan mobilnya. Pria itu ingin segera sampai ke kampung halaman Anik dan bertemu dengan wanita itu.

###

Anik tertegun saat butik mulai lenggang. Dia merasa tubuhnya mulai cepat lelah. Tapi, dia harus tetap bersemangat untuk bisa menyambung hidup.

Sepulang liburan Anik mencoba melamar pekerjaan di sebuah butik. Gajinya memang tidak besar, tapi dia rasa cukup untuk membayar kontrakan dan kebutuhan sehari-hari. Apalagi, bosnya di sini sangat baik membuatnya merasa nyaman.

"Nik, yuk makan!" ajak salah satu teman kerjanya. Setiap pukul dua belas siang mereka bergantian untuk istirahat.

" Aku Salat Zuhur dulu, Mbak!" jawab Anik. Seperti biasa dia akan Salat dulu baru mencari makan.

"Perasaan dari pertama kerja kamu belum pernah mens. Padahal aku udah dua kali mens." sambung Rini sedikit heran, tapi wanita itu juga tahu jika memang ada sebagian wanita yang siklus menstruasinya tidak lancar.

Berbeda dengan Rini yang sangat santai menanggapi obrolan mereka, justru Anik seketika dilanda kecemasan. Dia baru menyadari jika kejadian yang tidak biasa itu.

"Nik, cepetan! Malah bengong." suara Rini mengejutkan wanita berkulit putih itu dari lamunan.

" Aku Salat dulu, Mbak." Anik langsung meninggalkan Rini dan berjalan menuju Musala.

Dia berusaha nampak baik-baik saja. Tapi tidak ada yang bisa membohongi dirinya sendiri. Kali ini, dia merasa cemas kalau dirinya hamil.

" Ya Allah, kenapa harus seperti ini?" gumam Anik dalam hati. Hatinya merasa tak tentu membayangkan dirinya akan hamil. Itu artinya Anaknya akan lahir tanpa ayah.

Memikirkan semua itu air matanya tak bisa dia tahan. Bukannya dia menolak atau tidak menerima bayinya jika itu terjadi. Tapi, membayangkan terlahir tanpa ayah akan sangat sulit.

Hal membuat Anik merasa sangat sedih. Seperti dirinya, tidak ada tempat untuk berlindung atau sekedar menumpahkan segala rasa. Dia tidak ingin anaknya seperti itu.

NB: yang belum rate 🌟, yuk rate 5 🌟

1
Anis Saidah
berharap anik sama biru
Sri Mulyaningsih
terusannya mana
Oyah Karlinaa
selalu bolak balik alhamdulilah,,,bikin penasaran😘😘😘😘😘
Ickhaa PartTwo
Semangat up thor
Khairul Azam
sbnrnya aq pngn anik bhgia kak author, tp klo anik sm pria lain kok aq gk rela ya😬🤦‍♀️
Ickhaa PartTwo
Lanjuttt thor
Anis Saidah
lanjut kak..perasan baru baca kok langsung habis
mom farhan
pengen 2 bab perhari kak
Khairul Azam
kn..kn mb anik dh mulai goyah.., ati2 mb anik lindungi hatimu🤭
Ickhaa PartTwo
Lanjuttt thor
Anis Saidah
semoga jodohmu mas biru ya nik
Khairul Azam
hati2 mb anik jngn goyah dg prhatiannya si biru tua😅
mom farhan
lanjut kak
Anis Saidah
awasi pak langit yang tidak cerah alias mendung...awasi sebelum masuk atau pulang sekolah nanti pasti tau jawabanya..mosok ngene leren di kandani
Ickhaa PartTwo
Lanjuttt thor, semangat up
Khairul Azam
pak dokter mbok ya sewa org buat mantau ana, biar tau yg sebenarnya, masak ya hrs d ajarin sma emak2 kya aq to pak dokter..
ahh.. minyak telon emang.. 🤣
mom farhan
lanjut kak masih setia menunggu kelanjutan nya
Dwi Puji Lestari
pasti langit curiga dari siapa brg2 ana...gk pengin ya lang ngguin ana dr pagi smp plg pantengin dpn sklhnya br ktm jwbn ny
Anis Saidah
yang di nanti di tunggu bab baru akhirnya
mom farhan
asik mau bab yg di tunggu² berbulan²
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!