Seorang gadis cantik berusia 20 tahun yang bekerja sebagai barista di sebuah cafe tiba tiba membuat seorang CEO jatuh hati pada nya.
Entah apa yang dia perbuat sehingga pria tampan dan kaya itu jatuh hati pada nya.
Bagaimana kah kisah mereka selanjutnya, yuk mampir di karya author.
Dan mohon dukungan nya semua yah..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7 bulan.
7 Bulan pun berlalu,dan Edward bekerja dengan baik di peternakan tuan Gunawan.
Bahkan Edward sudah mulai terbiasa dengan kotoran kotoran hewan yang mengenainya.
"Edward makan lah, lanjutkan pekerjaan mu setelah makan siang,"ucap Rafi.
"Baik kak,"ucap Edward.
Edward bahkan sudah mulai terbiasa menyantap makanan nya di dekat peternakan itu, bersama Martin dan beberapa pekerjaan lain nya.
kebetulan hari ini adalah hari Sabtu, maka semua para pekerja pulang lebih awal di rumah tuan Gunawan.
Tepat pada tanggal 1 ini mereka akhirnya menerima gaji mereka masing-masing.
Bahkan Edward juga mendapat gaji kesekian nya.
Walaupun Edward menolak nya , tapi tuan Gunawan tetap memberikan nya, karena tuan Gunawan tak pernah memanfaatkan tenaga orang seenaknya saja.
"Alisa, ini untuk mu saja,"ucap Edward.
"Eh tidak perlu tuan, ini adalah hasil kerja keras anda, dan saya tidak berhak memiliki nya,"ucap Alisa.
"Tidak apa-apa, kan aku yang memberikan nya,"ucap Edward.
Pria itu mengambil tangan Alisa dan memberikan amplop coklat itu pada gadis itu.
"Tapi tuan, saya tidak membutuhkan nya, lebih baik anda simpan saja bahkan anda terus saja memberikan saya gaji anda pada saya,"ucap Alisa.
"Terima lah Alisa, jangan menolak nya,"ucap Edward.
Setelah memberi amplop itu, Edward pun kembali ke kontrakan nya.
7 bulan bekerja di peternakan tuan Gunawan membuat nya benar benar lelah.
Berbeda ketika dia duduk di ruangan nya dan berhadapan dengan berkas berkas.
"Alisa, sampai kapan aku harus seperti ini? Aku rasanya sudah tak sabar memiliki mu, ingin rasa nya aku membawamu pergi dari sana, dan pergi sejauh mungkin, tapi itu bukan lah hal yang tepat, aku ingin kita menikah secara baik baik dan di hadiri semua keluarga, tapi kapan?"batin Edward.
"Tidak Edward, jangan menyerah, kamu harus kuat, kamu pasti bisa,"batin nya lagi terus menguatkan diri nya.
.....
"Ehhemmm, seperti nya ada orang yang bahagia nih dapat uang lagi dari calon suami,"ucap Ramzi.
"Hahaah.kakak, jangan membuat nya malu, liat lah wajah nya sampai merah,"ucap Rafi.
"Kau benar kak, jangan sampai dia ngamuk,"ucap Kevin.
"Isshh kakak apa apa sih, "ucap Alisa cemberut.
"Ayah, aku sudah menolak nya, tapi dia terus memaksa ku untuk menerima nya,"ucap Alisa.
" yah kalau di paksa ambil saja nak, kan dia orang kaya, dia pasti tak butuh uang itu, karena dia punya lebih banyak,"ucap tuan Gunawan.
"Simpan saja uang itu, atau kalau perlu kamu tabung, simpan untuk keperluan mendadak nanti, kita tidak tau kita kedepannya seperti apa, atau kalau dia sedang dalam masalah kamu berikan uang nya,"ucap tuan Gunawan yang di angguki oleh Alisa.
" aku memang tak pernah menggunakan nya ayah, aku selalu menabung nya,"ucap Alisa.
..
malam pun semakin larut, dan alisa duduk termenung di depan teras rumah nya, menatap bintang bintang yang masih terus bercahaya di atas langit sana.
"Apa yang harus aku lakukan? hampir setahun tuan Edward bekerja di peternakan ayah, kasian dia,"lirih Alisa.
pipppp
Piipppp
Alisa yang sedang duduk di depan teras nya terkejut melihat kedatangan Edward dan Martin.
"Tuan, ada apa,"ucap Alisa.
"Alisa, apa aku bisa bertemu dengan ayahmu,"ucap Edward.
"Bisa tuan, nanti aku panggil kan dulu,"ucap Alisa.
Edward mengangguk.
tak berselang lama tuan Gunawan pun keluar dan menemui Edward.
"Maaf mengangguk tuan, tapi ini sangat penting, di perusahaan saya sedang terjadi masalah di luar negri, dan saya harus menyelesaikan nya,"ucap Edward.
"Pergi lah,"ucap tuan Gunawan.