System Warisan!!

Di Restauran Natural Resort Bandung.!

Saat ini, di restauran natural resort Bandung terlihat dua orang wanita cantik duduk dengan beberapa luka di badan nya. Satu orang terlihat seperti berumur 17 tahunan sementara satu orang lagi berusia sekitar 28 tahunan.

"Kak, kita harus bagaimana?" Tanya wanita yang lebih muda pada wanita yang lebih tua.

"Kita makan terlebih dahulu, Agar energi kita kembali pulih. Setelah itu, kita lanjut kan pelarian." Balas wanita yang lebih tua itu dengan sedikit kecemasan di wajahnya.

"Nona-Nona, apakah ada yang ingin di pesan?" Ketika mereka berdua sedang berbicara, Seorang resepsionis wanita bertanya pada keduanya dengan tatapan waspada.

Tentu saja, resepsionis wanita itu melihat tubuh keduanya terluka. jadi, ia menjadi sedikit waspada.

"Ahh,,, berikan kami berdua, menunya." Wanita yang paling tua menanggapi resepsionis itu.

Akhirnya, resepsionis wanita itu memberikan mereka menu. Lalu, kedua wanita itu memilih beberapa makanan.

Setelah beberapa saat, makanan yang mereka pesan pun tersaji. Dan mereka berdua memakan makanan dengan sangat lahap seperti orang yang kelaparan.

Melihat keduanya seperti itu, orang-orang disana dan para pegawai yang ada, merasa heran.

Dikarenakan pakaian kedua wanita itu cukup mewah. Akan tetapi, beberapa luka terlihat di tubuh mereka dan mereka seperti orang yang kelaparan.

"Mereka siapa?"

"Tidak tahu, tetapi sepertinya mereka sangat kelaparan.!"

"Iya, lihat juga di tubuh mereka terdapat beberapa luka."

Kerumunan pun saling berbisik dengan pelan.

•••••

Di sebuah jalan raya yang tidak jauh dari restauran natural resort.

Sekitar lima mobil jip mewah berjalan berdampingan.

Di dalam mobil yang paling depan, Seorang pria yang gagah dan berotot yang tampaknya adalah pemimpin kelompok iring-iringan mobil tersebut berbicara menggunakan talky walky miliknya.

"Cek cek, 1 2, dari informasi yang di dapat lewat rekaman cctv. Kedua wanita itu berlari ke arah sini. Dan GPS terakhir yang terlacak, mobil mereka berhenti di sebuah restauran yang bernama Natural Resort. Jadi, sekarang kita ke restauran itu. Bagaimana pun caranya kita harus membunuh ke dua wanita itu, sesuai perintah dari Tuan."

"Baik,,,"

"Baik,,,"

"Baik,,,"

Semua orang yang berada di dalam iring-iringan mobil tersebut, berkata dengan Serempak.

Mobil pun terus melaju ke arah restauran natural resort.

Setelah beberapa menit, iring-iringan mobil sampai di depan restauran natural resort.

Kelima mobil langsung membentuk setengah lingkaran untuk menghalangi gerbang restauran.

Setelah itu, semua pintu mobil terbuka. Dan beberapa orang keluar dari mobil. Mereka kurang lebih ada sekitar dua puluh lima orang.

Di setiap tangan mereka, senjata api di genggam.

Para satpam yang ada di sana, ketakutan melihat senjata api dan Tidak berani menghentikan mereka.

Begitu sampai di depan pintu restauran,

Buarrr.!

Salah satu dari mereka menembakkan peluru sebagai tanda peringatan.

"Semua orang yang ada di dalam Dengarkan, tidak boleh ada yang bergerak, dan tidak boleh ada yang melapor ke polisi. Semuanya duduk di tempat masing-masing. Jika tidak mati.!"

Adegan saat ini cukup mengerikan. Membuat orang-orang Disana menggigil ketakutan.

*****

Di dalam Restauran.!

Buarrr~

"Semua orang yang ada di dalam Dengarkan, tidak boleh ada yang bergerak, dan tidak boleh ada yang melapor ke polisi. Semuanya duduk di tempat masing-masing. Jika tidak mati.!"

Terdengar suara tembakan di luar, dan sebuah ancaman dari seseorang.

"Aaaaa,,,,"

"Aaaaah,,,"

"A,,ada apa ini?"

"Apakah ini perampokan?"

"Tidak,,, aku tidak tahu.!"

"Ba,,,bagaimana jika kita melapor pada polisi saja?"

"Jangan, apakah kamu tidak mendengar apa yang orang di luar katakan?"

Brakkk~

Brakkk~

Ketika orang-orang di sana sedang ber diskusi, pintu restauran telah di dobrak dari luar.

"Diam di tempat, jangan ada yang bergerak."

Kata pemimpin kelompok itu, sambil melihat kesana-kemari. Seperti mencari sesuatu.

Sementara itu, dua gadis yang terluka. Setelah melihat orang-orang itu menyerbu masuk. Otot-otot mereka menegang.

"Kak bagaimana ini?, Sepertinya mereka mencari kita." Tanya gadis 17 tahun itu.

"Sabar, tenang. Usahakan jangan membuat diri kita ketauan." Balas sang kakak dengan nada khawatir.

Baru saja, mereka berdua berbicara sebuah suara kejam muncul di belakang mereka.

"Hahaha, ketemu kalian berdua."

"Nona Kartika, Nona muda Putri. Bagaimana kabar kalian?, Kami mencari kalian berdua dalam beberapa hari ini. Sungguh merepotkan."

Ya, nama ke dua wanita itu adalah Kartika dan putri.!

Mendengar suara itu, mereka berdua pun berbalik.

"Ka,,,kamu.!"

"Ada apa Nona-Nona cantik. Baiklah mari kita pulang, sudah waktunya Nona-nona untuk kembali ke rumah."

Ucap Pemimpin kelompok itu dengan tersenyum kejam.

"Tidak, kalian bukan ingin menjemput kami. Tapi kalian hanya ingin menyingkirkan kami." Teriak Nona Kartika dengan wajah yang sangat marah.

"Benar apa yang kakak katakan, kalian semua bedebah." Timpal putri tak kalah Kesal dari kakaknya.

"Nona-Nona, aku adalah Suwirjo. Kalian berdua tahu aku adalah pengawal setia Keluarga Tanjung. Jadi, aku tidak mungkin menyakiti kalian." Ucap pemimpin kelompok tersebut yang tidak lain adalah Suwirjo.

"Cih, dasar tak tahu malu. Kamu hanyalah antek paman ku yang kejam itu." Balas Putri dengan ketus.

Mendengar itu, Suwirjo mengerutkan keningnya. Ia paling tidak suka di sebut antek orang lain. Jadi, dia merasa sangat kesal di hatinya.

"Jangan banyak omong kosong, kalian semua tangkap kedua wanita itu." Teriak Suwirjo pada anak buahnya.

"Berhenti,,,"

Sebelum mereka bisa menangkap Kartika dan putri, sebuah suara dingin terdengar dari lantai atas.

"Kalian pikir, restauran ini adalah tempat kalian mengacau?" Teriak kembali suara dingin itu.

Tentu saja, dia adalah Reni manager Restauran yang baru baru ini di tunjuk oleh dion.

Di belakang Reni pak Burhan mengikuti.

Sebelumnya, para pegawai restauran melihat beberapa orang hendak mengacau. Mereka awalnya ingin melapor langsung ke polisi. Akan tetapi, setelah mendengar peringatan dari orang-orang itu. Mereka pun tidak berani melaporkan ke polisi. Al hasil mereka hanya melaporkan hal ini pada Reni.

Setelah Reni mendapatkan berita tersebut, dia terkejut sekaligus marah.

Bagaimana tidak, Dion menunjuk dirinya sebagai manager. Tetapi hal seperti ini terjadi.

Bukankah Dion akan sedikit kecewa, jika ia membiarkan orang-orang ini berbuat seenaknya di restauran milik Dion?

Jadi, dia pun memberi pesan taks pada Dion. Setelah itu, dia ke lantai bawah untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

"Kamu siapa?" Tanya Suwirjo dengan mencemooh.

"Aku manager restauran ini. Apa maksud anda mengacau di restauran kami ?" Ucap Reni dengan nada dingin.

"Yo,,, wanita cantik ini adalah manager restauran ternyata." Celetus tiba-tiba salah satu anak buah Suwirjo.

"Benar sekali, Nona cantik. Siapa namamu ayok kemari temani aku. Aku pastikan kamu akan menjadi wanita paling bahagia." Timpal Suwirjo dengan mata mesum nya setelah melihat lebih jelas wajah reni.

"Peh,, hanya kalian Seorang pengacau? Dengar, kalian tidak boleh kemana-mana sebelum memberikan aku penjelasan." Reni berkata dengan muka merah karena marah.

"Apa katamu? Kamu ingin sebuah penjelasan?"

Mereka pun terus berdebat tanpa ada pihak yang mengalah.

*

Di mobil Ferrari Portofino.

Dion yang saat ini sedang rebahan, sambil memejamkan matanya mendengar smartphone miliknya berdering.

Tringggg~

Dion pun terpaksa membuka matanya. Setelah itu, ia membuka pesan tersebut.!

Begitu melihat pesan tersebut, Dion langsung mengerutkan keningnya.

"Macan tutul kecil, pergi ke restauran ku dulu." Perintah Dion pada kak macan tutul yang menyetir.

"Lah, bukannya kita mau ke kediaman keluarga Alexander?" Tanya kak macan tutul heran.

"Tidak, kita ke Restauran terlebih dahulu. Ada masalah disana, oh ya, sekalian kirim pesan pada serigala kecil. Agar membawa beberapa orang dengan senjata api ke restauran." Balas Dion dengan sedikit kemarahan terlihat diwajahnya.

"Baiklah,,,"

Melihat keseriusan Dion dan ada sedikit kemarahan di wajahnya. Kak macan tutul pun hanya mengangguk tanpa banyak bertanya.

Setelah mengirim pesan pada serigala kecil, Kak macan tutul pun mengemudikan mobilnya kembali ke arah restauran natural resort.

Kebetulan arah restauran dan kediaman Keluarga Alexander SE arah.

Jadi, mereka hanya melanjutkan perjalanan.

5 menit kemudian, Dion sampai di depan restauran.

Melihat lima mobil memblokir pintu gerbang restauran, Dion pun semakin merasa marah.

Tentu saja ia, seseorang dengan sombongnya berbuat sesuka hati di tempat nya sendiri. Siapa yang tidak marah dengan itu.

Selain itu, apa yang terjadi sekarang akan menyebabkan para pelanggan ketakutan.

Setelah turun dari mobil Dion dan kak macan tutul pun langsung menuju ke dalam restauran dan membuka pintu restauran.

Krakk~

"Siapa yang membuat masalah di Restauran milik ku.!