Meina Alfarez, seorang gadis cantik berumur 18 tahun yang sangat bar-bar binti sengklek ini adalah satu-satunya anak perempuan dari keluarga Alfarez. Keluarga yang kaya no1 yang sangat di segani oleh banyak klan mafia.
Dia juga mempunyai 2 saudara laki-laki yang jahilnya gak ke tulungan. bernama Delvin Alfarez 21 tahun, dan Dhilan Alfarez 15 tahun.
Masa-masanya di jalani dengan sangat bahagia, walaupun banyak orang yang ingin mencelakai keluarga dan dirinya. Tapi itu tidak masalah, dengan menyebut namanya saja musuh pun bergetar ketakutan. Bahkan ia di sebut sebagai Donna Morte (Ratu Kematian)
Setelah menginjak dewasa, Meina pun berkuliah di kampus milik keluarganya, walaupun banyak mahasiswanya yang tidak mengetahui identitas asli Meina. Banyak yang mengagumi kepintaran dan juga kecantikannya dan ada juga yang iri.
Semuanya berubah ketika seorang lelaki bernama Akara Antares, yang sangat teguh akan imannya mulai datang ke dalam hidupnya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amari Antares, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Profesi baru Abang?
𖤓HAPPY READING𖤓
"Eh Lan, kenapa muka mu dari tadi nyureng....aja!?" tanya Vegi sambil memperhatikan kondisi muka Dhilan dengan seksama.
"Gue lagi sebel sama abang gue." jawab Dhilan sambil menyedot minumannya.
"Owh emang kamu dia apain sama abang kamu, kalau kam-" sebelum Vegi selesai berbicara, seorang perempuan dari kejauhan berlari memanggil namanya.
"Vegi!!" seru Meila, seorang ketua OSIS dari sekolah ini.
"Iya kenapa Mei!?" tanya Vegi.
"Ikut gue sebentar, kepala sekolah suruh kita kumpul." Meila pun menarik tangan Vegi, dengan pasrah Vegi pun mengikutinya sambil melirik ke arah Dhilan memberi kode.
"Iya-iya gue tunggu." ucap Dhilan, Vegi pun hanya tersenyum dan berlalu pergi bersama Meila.
"Gini amat nasib, sendiri lagi, sendiri lagi." gumam Vegi sambil mengaduk-aduk nasi goreng yang ia beli.
"Sini sama aa aja de." ujar seseorang dari belakang.
Dhilan pun menoleh dan betapa terkejutnya dia saat melihat Delvin ada dihadapannya.
"Gue gak mimpi kan?" gerutu Dhilan, "Ikbal sini heula!!" seru Dhilan dan dengan polosnya Ikbal pun menghampirinya.
"Kunaon!? Dhil- awww sakit nyaho." Ikbal pun meringis kesakitan ketika Dhilan mencubit tangannya. "Gue gak mimpi."
"Eh adek gak boleh gitu, kasihan temennya sakit." Delvin pun menegur Dhilan.
"Nyaho tuh, main cubit-cubit lengeun abi." Ikbal pun bergegas meninggalkan Dhilan.
"Ampun deh kamu ini jahil banget." Delvin pun menyentil dahi Dhilan.
"Udah lah, jangan sok sksd sama gue, sekarang kenapa abang di sini bukannya dady suruh abang kerja!?" tanya Dhilan sambil mengusap-usap dahinya.
"Iya kan abang juga sekarang lagi kerja." jawab Delvin yang membuat Dhilan ternganga tak percaya.
"Abang kerja ngapain coba di sini, bukannya kerja malah gak ada kerjaan kalau abang di sini." ujar Dhilan sambil menyuapkan nasi goreng ke dalam mulutnya.
"Ada, di sini abang bakal jadi guru informatika sementara selama 1 bulan." ungkap Delvin yang mana membuat Dhilan tersedak.
"Hook-hook-hookkk!"-
" Pelan aja makannya, gak ada yang minta kok, abang pergi dulu iya." Delvin pun berjalan pergi meninggalkan Dhilan yang masih melongo.
"Ketemu di rumah saja sudah cukup, ini malah ketemu di sekolah setiap hari selama 1 bulan, wah bisa gila lama-lama gue." gumam Dhilan.
Flashback...
"Kenapa kamu melamun gitu, ada masalah?" tanya Kinaan pada putra sulungnya itu.
"Gak ada kok dad, cuma bosen aja, Delvin maunya kerja di tempat lain bukan di sini." Delvin pun menenggelamkan mukanya di dalam tangan.
Butuh beberapa detik sampai Delvin mendapat sautan dari daddynya itu.
"Yaudah kamu kerja jadi guru aja mau!?" tawar Kinaan walaupun matanya tetap fokus pada laptop miliknya.
"Guru? mau banget dong dad." Delvin langsung mengangkat wajahnya dan tersenyum.
"Terserah kamu, kalau jadi guru di sekolah Dhilan aja, kalau dosen di kampus Meina." Mendengar perkataan Kinaan, Delvin pun sempat berpikir sejenak.
"Aku jadi guru aja deh, kalau jadi dosen terlalu muda." ucap Delvin terkekeh.
"Yasudah, sekarang kamu boleh pergi, tapi hanya 1 bulan saja iya." Kinaan pun beranjak dari duduknya dan pergi dari ruangan.
"Yes! kalau begini kan jadi seru, jahilin Dhilan HAHAHAHAHAHA." suara tawa Delvin sudah kaya villain aja.
Tok
Tok
Tok
"Eh, paman Rangga nyari apa?" tanya Delvin ketika melihat sahabat daddynya itu sudah berada di dekat pintu.
"Cari bapakmu lah, di mana dia?" Delvin pun sempat nga loding sebentar. "Oh dady udah keluar tadi, udah bawa laptop sama berkas-berkas lain kok."
"Hmm, yasudah kamu ngapain di sini lebih baik bantuin paman." ujar Rangga sambil membuka laci dan mengambil beberapa map.
"Aku juga ada kerjaan, aku pergi dulu iya paman." Delvin pun segera keluar meninggalkan Rangga.
"Kerja apa keluar." seru Rangga.
"### Jadi guru Informatika." jawab Delvin dengan nada yang kencang agar terdengar oleh Rangga.
-
-
See you again 🤗🤗
kok senang produk luar.anak bangsa jg banyak yg ganteng.Sy penggemar Drakor mbok ya visual nya jangan slalu orang Korea