Kembali Menikahi Mantan Istri

Tidak terasa waktu cepat berlalu sekarang jam sudah menunjukan pukul 12:00 tapi Adrian masih berkutat dengan pekerjaan nya.

"jemput Kayla di sekolah nya bawa dia Kesini .!" setelah itu dia meletakkan ponsel nya di atas meja lalu melanjut kan pekerjaan nya.

Sementara di kantin para karyawan wanita masih heboh dengan CEO mereka yang masih muda,ada yang mendambakan nya ada yang menginginkan nya dan ada juga yang berkhayal jadi kekasih bahkan menjadi istri nya .

"gue rela jadi simpanan nya tuan Adrian." kata karyawan yang bernama Amel.

"gue juga mau."sahut karyawan yang bernama Lisa.

"jangan bermimpi!, kalian tidak ada apa-apa nya tuan Adrian milik gue dan jangan pernah ada yang mengganggu nya!"ucap Prita sekretaris Adrian.

"jangan tamak prita,,,,, mau lu ke manai om Santos dan si botak itu." kata Amel yang tidak suka dengan sifat teman nya yang satu ini.

"mereka akan gue hempas kan ketika tuan Adrian ada di genggaman gue."kata Prita tersenyum licik.

"Dan kita akan bersaing mendapat kan tuan Adrian.!" ucap Amel.

"jangan sok-sok an ingin bersaing dengan gue selesaikan dulu masalah mu dengan nyonya Ria."kata kata Prita yang memang tau teman nya ini memiliki urusan dengan istri selingkuhan nya.

"itu urusan gampang.!" kata Amel tertawa.

mereka bertiga adalah kumpulan ani-ani yang suka menggaet suami orang demi kepentingan mereka tidak perduli laki-laki nya sudah tua yang penting mereka terjamin.

"Dasar tamak.!" kata Lisa.Dan masih banyak lagi obrolan yang mereka bicarakan sampai jam istrahat pun selesai dan mereka kembali ke meja mereka masing-masing.

"om Kayla mau di bawa ke mana.?" tanya Kayla ke pada Regan karena ini bukan arah rumah nya.

"kita ke perusahaan nona muda." kata regan mendengar nona muda yang di panggilkan oleh Regan Kayla tiba-tiba tertawa keras karena perut nya seperti di gelitik mendengar panggilan nona muda.

"kenapa.?"tanya Regan karena menurut nya tidak ada yang salah dengan panggilan nya apa lagi lucu.

" om Harus nya jadi pelawak aja"kata Kayla yang masih tertawa.

"itu bukan ke ahlian saya nona muda."kata regan lagi.

"berhentilah memanggil ku nona muda om,perut ku seperti di gelitik mendengar panggilan itu."ungkap Kayla.

"tapi memang begitu harus nya nona."

"panggil kayla saja om jangan nona apalagi nona muda."ucap Kayla tersenyum.

"tidak berani saya nona."

"nanti Kayla bicarakan sama om Adrian."kata Kayla tersenyum dan mereka sudah sampai di tempat parkiran perusahaan.

Saat Kayla berjalan di lobi bersama asisten CEO,semua orang menatap nya dan bertanya-tanya siapakah gadis yang beranjak remaja ini dan kalau di perhatikan dengan teliti wajah nya mirip CEO mereka. para karyawan mengira bahwa gadis itu adalah adik CEO.

Saat Kayla ingin masuk kedalam ruangan Adrian,Prita langsung menahan nya.

"hei....!!anak kecil kamu mau kemana.?!"tanya Prita dengan wajah galak nya.

Kayla melihat penampilan wanita yang menahan nya lalu menoleh ke belakang dan dia tidak melihat Regan.

"kamu punya telinga ngak sih!,gue bicara sama lu!'bentak nya.

"Tante bicara dengan saya.?"tanya kayla yang menunjuk diri nya.

"emang ada orang lain disini selain lu!"

"Tidak perlu mengeluarkan urat kalau bicara!"

"Apa kamu bilang!,kamu ngatain saya.!"

"Dimana nya saya yang ngatain Tante."jawab Kayla yang merasa heran dengan orang yang di hadapan nya ini.

"lu siapa?mau ngapain lu ke sini dan bertemu siapa.?!"tanya Prita beruntun.

"tanya nya satu -satu.!" kata Kayla.

"lu siapa.?!"

"siapa saya itu bukan urusan Tante!,dan kalau mau bertanya yang sopan tidak perlu nge gas gitu.!" jawab Kayla yang menatap Prita tak bersahabat.

"tuan Adrian tidak ada.!" kata Prita yang berbohong karena pasti anak kecil ini ingin bertemu CEO mereka.

"jangan bohong Tante dan menyingkir lah dari hadapan saya.!"ucap Kayla yang sudah menatap Prita tajam dan datar seperti tatapan Adrian tapi Prita tidak takut.

"untuk apa gue berbohong,lagian ini bukan tempat lu!."kata Kayla.

"menyingkir lah Tante,Kayla sudah capek dan lapar kalau Kayla sudah lapar Tante yang akan jadi makanan Kayla nanti." ucap Kayla yang memang sudah lapar.

"jangan kurang ajar ya."kata Prita yang langsung menarik tangan Kayla.

"Apa yang kamu lakukan.!" tanya seseorang yang baru datang dan dia adalah Regan.

Mendengar suara berat dan bas seseorang Prita langsung melihat siap orang nya dan dia adalah Regan sang asisten.

"pak Regan."pekik Prita tapi tangan nya masih menarik tangan Kayla.

"apa yang kamu lakukan dan lepas kan tangan nona muda.!" kata regan dengan tatapan tajam.

Mendengar nama nona muda Prita langsung melepaskan nya dengan wajah syok dan mata melotot.

"a..apa no..na mu..da.?"tanya nya dengan gugup dan terbata-bata.

"awas saja Kayla akan adukan sama ayah." kata Kayla yang mengancam Prita sambil memegang tangan nya yang sedikit sakit akibat di tarik oleh Prita.

Belum hilang rasa terkejut nya kini Prita di buat menganga karena mendengar kata ayah, siapa ayah yang di maksud apakah ayah tuan Adrian, itu yang dia pikir kan.

melihat Prita yang masih terdiam dengan keterkejutan nya Regan dan Kayla langsung tinggalkan nya dan memasuki ruangan Adrian.

brak....

Kayla menutup pintu dengan keras bukan karena marah sama Adrian tapi karena ingin menyadarkan Prita.

"astaghfirullah Kayla...?" ucap Adrian yang juga ikut terkejut begitu juga dengan Regan.

"kenapa kalian lama sekali,ayah sudah lapar." kata Adrian yang langsung berdiri dari duduk nya dan menghampiri Kayla yang duduk di sofa.

"kamu kenapa.?"tanya Adrian lembut.

"Tante yang di luar melarang Kayla masuk bahkan dia menarik tangan Kayla."adu Kayla sambil memegang pergelangan tangan nya.

Walaupun hanya sakit sedikit tapi dia ingin memberi Prita pelajaran siapa suruh berurusan dan memiliki mulut yang jahat.

"apa yang ang dia lakukan padamu.?" tanya Adrian tapi mata menatap Regan.

"maaf tuan tadi saya menerima telpon dari tuan Darmawan." kata regan tang tau arti tatapan tuan nya.

"panggil sekretaris itu.!"titah Adrian.

"baik tuan." Regan langsung keluar dan memanggil Prita.

"kamu di panggil sama tuan Regan." ucap Regan dengan datar tapi tidak dengan Prita dia malah tersenyum.

Setelah memasuki ruangan tersebut Prita di buat melongo melihat tuan nya,walaupun baru bertemu tapi selama beberapa jam ini dia tidak pernah melihat wajah tuan nya yang tersenyum apalagi perlakuan nya sama gadis yang dia tau nona muda ini.

"maaf tuan ada apa anda memanggil saya." ucap nya yang membuat Kayla dan Adrian menoleh ke belakang.

Mendengar suara Prita Adrian langsung merubah mimik wajah nya dan Prita mengernyit kan kening nya.

"apa yang kamu lakukan dengan gadis ini.?"tanya Adrian datar.

"saya tidak melakukan apa-apa.?"elak nya.

"jangan bohong karena saya tidak suka dengan orang yang berbohong.!" ucap Adrian.

"benar tuan saya cuma melarang nya untuk masuk ke dalam ruangan anda."

"apa hak mu melarang nya untuk menemui ku.!"

"saya_.."

"ayah dia menarik tangan ku.!"adu Kayla bukan cuma Prita yang kaget tapi juga Adrian karena Kayla memanggil nya ayah.

"kenapa kamu lancang sekali menarik tangan putri ku.!" kata Adrian tegas dan tatapan tajam.

"a...yah...,PU...tri...., anda sudah ..." gugup nya.

"kenapa Tante gugup, Tante sudah menarik tangan ku tadi dan membuat ku kesakitan.!" terang kayla yang sengaja membuat panas.

Kayla melihat seperti nya perempuan dewasa ini menyukai ayah nya dan dia tidak akan membiarkan itu,walaupun dia belum memaafkan Adrian tapi dia tidak ingin ibunya sakit hati lagi apalagi dia tau kalau kesalahan bukan semua dari ayah nya.

"buat surat pengunduran diri mu atau kamu akan saya pecat dengan tidak terhormat.!" kata Adrian yang tidak menoleh lagi.

"maaf kan saya tuan,nona muda, saya minta maaf tolong jangan pecat saya." kata Prita yang sudah bersimpuh dan mengatup kan tangan nya air mata sudah membasahi wajah yang penuh dempul lan kosmetik itu.

"keluar.!"kata Adrian yang mengusir Prita.

"tapi tuan_"

"keluar.!" ulang Adrian lagi.

Akhir nya Prita keluar tapi sebelum nya Kayla membuka suara.

"jangan di ulangi lagi Tante, dan pakaian Tante harus di ganti kalau masih mau bekerja lagi besok." kata Kayla yang membuat Prita mengangguk.

Setelah Prita keluar Kayla dan juga Adrian saling menatap dengan tatapan yang sulit di artikan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...