Seorang pemuda yang hidup di kota tua dengan ibunya.Sejak kecil ia sudah di tinggal oleh Ayahnya yang pergi dengan wanita lain.Bekerja hanya sebagai kuli bangunan dan hanya mendapatkan upah cukup untuk makan.Di tinggal pacarnya dan di fitnah menggoda istri orang hingga ia di gebukin massa.sampai pada akhirnya ia bertemu dengan makhluk misterius dan membantunya bangkit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almah Suseno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertempuran sengit
Dua orang gadis berpakaian sexy keluar dari kamar Ki dukun Sarkali,pakaian mereka sedikit acak acakan,memperlihatkan hal hal terlarang yang telah mereka lakukan.
Walaupun kedua gadis itu semuanya cantik tetapi raut muka mereka terlihat pucat seperti ada sesuatu yang dari tubuh mereka.
"Tuan,sepertinya dugaan saya benar,dukun itu juga mempraktekan sejenis ilmu terlarang untuk menguatkan ilmunya"!kata Raju dalam benak danu.
Ilmu apa lagi itu"tanya danu heran.
Ilmu itu di sebut "Menyedot hawa mengumpulkan energi"yaitu teknik menyedot energi yin pada wanita dengan cara berhubungan badan dengan korban wanitanya.
"Apa teknik ini sangat berbahaya?"tanya danu penasaran.
"Sangat berbahaya,paling ringan korbannya akan mengalami kekeringan di kandungnya dan mengakibatkan kemandulan.Dan paling berat adalah kematian,tubuh wanita itu akan kehabisan cairan dan vitalitasnya karena diserap oleh ilmu itu sampai kering.Untungnya kedua wanita itu tadi tidak melakukannya berkali kali,kalau itu sampai terjadi,nyawanya pasti melayang.
"Sungguh dukun cabul yang sangat berbahaya,demi untuk meningkatkan kekuatannya ia tega untuk menyakiti orang lain,kita harus memberantasnya!"kata dimas dengan tekad yang membara.
Sebaiknya Tuan hati hati,Tuan harus lebih memperhatikan keselamatan desi,kemungkinan besar ia sudah mengincarnya.
"Baiklah!"terimakasih sudah mengingatkan.
"Ayo bersiap !"Dukun cabul itu sebentar lagi pasti keluar..
"Seperti apa yang di perkirakan Raju,Dari dalam rumah keluar seorang laki laki paruh baya berambut panjang dengan memakai ikat kepala wulung,memakai celana pangsi gombrong warna hitam dengan sabuk kulit ular.Di bagian atasnya ia memakai sebuah rompi hitam tanpa lengan mirip seorang Warok dari wengker.
Ia kemudian melirik kearah rombongan pak lukman kemudian kearah desi dengan mata berbinar dan ada senyuman tipis di bibirnya.
"Sungguh beruntung,kalian mengirimkan ku gadis yang masih perawan,untung aku bersabar untuk tidak menyerang mereka sebelumnya yang membuat mereka waspada.Kali ini saya mendapatkan mangsa yang sudah pasti istimewa"Batin dukun sarkali.
Silahkan masuk!"kata dukun itu dengan sangat sopan!"
"Hati hati Tuan!"saya melihat ada pancaran kelicikan di mata dukun itu,sebaiknya kamu selalu membuka mata langitmu untuk berjaga jaga dari serangan gelap"ucap raju di benaknya.
Mmmmm'!"Danu hanya mengangguk kemudian memimpin rombongan masuk kedalam rumah.
Di dalam ruangan itu terlihat cukup besar,dengan papan kayu tebal berukir yang menambah keangkeran ruangan itu.Dari sudut sudut ruangan mengebul asap kayu gaharu yang menambah suasana semakin mistis.
Dengan mata langitnya Danu mengawasi setiap inci ruangan itu dan ia tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan.
Silahkan duduk,!"kata dukun sarkali mempersilahkan mereka untuk duduk.
Danu duduk di barisan depan bersebelahan dengan pak lukman,di belakangnya Bu susi dan Desi duduk berjajar.
Di ruangan itu tidak ada kursi,jadi mereka duduk lesehan.Di depan mereka ada sebuah meja panjang berukir tempat menaruh alat alat kerja dukun itu,seperti Pasobenggala,Boneka,jarum jarum kecil,tempat dupa dll.
Duduk di depan meja dengan mata terpejam dukun sarkali seperti sedang merapal mantra,mulutnya komat kamit keluar air liur berwarna merah dari sirih.
Dukun sarkali kemudian membuka matanya!"Apa yang bisa saya bantu?"saya melihat kalian baik baik saja.?"tanya dukun sarkali dengan senyum tipis penuh misterius.
Begini ki?Kami sebenarnya ke sini hanya mau bertanya,tentang seseorang yang pernah kesini meminta bantuan aki untuk mengirimkan guna guna pada saya.
"Dukun sarkali diam sebentar kemudian ia tertawa...ha..ha..ha..Sebenarnya kalian salah tempat untuk bertanya tentang klien saya"Apakah kamu menyuruh saya untuk berkhianat!"Saya lebih baik mati berkalang tanah dari pada harus membocorkan nama nama klien saya.Jika kalian memaksa.Aku tidak segan segan membuat kalian menderita.
Dukun itu kemudian mengambil bonekanya dan membaca mantra.Tiba tiba dari atas langit langit di atas kepala Danu dan rombongannya muncul sebuah tangan dengan jari jari sebesar pohon palem mencengkram ke arah mereka.
"Kalian tetap tenang,ucap dimas kepada bu susi dan desi.
Walaupun sudah dua kali mereka melihat hal hal ghaib di depan mata mereka tetapi kali ini terlihat lebih mengerikan dan tampak nyata,secara reflek bu susi dan desi ketakutan sambil berpelukan dan berteriak histeris.
Melihat situasi ini,Danu langsung berkomunikasi dengan raju.
Itu Telapak banaspati tuan,setelah saya membuat perisai api,anda harus mempertahankan nya minimal 10 menit,gunakan tenaga dalam yang sudah aku ajarkan kemudian kamu salurkan ke arah perisai api itu.
Dari dahi danu kemudian keluar cahaya merah dan langsung membentuk perisi api di atas mereka seperti payung menahan tekanan telapak tangan.Setelah perisai terbentuk sempurna,danu langsung mengerahkan energinya yang berpusat di pusar dan menyalurkannya.
Bammmm...bammmm...bammmm
Terdengar letupan dan guncangan ketika telapak tangan itu berbenturan dengan perisai.
Pak lukman,bu susi dan desi merasakan tubuhnya bergoyang akibat getaran efek dari benturan kedua energi tersebut,wajah mereka bertiga terlihat pucat.Walupun akibat benturan itu tidak terlalu terlalu berpengaruh pada hal fisik di dalam ruangan tetapi benturan ghaib itu membuat hati mereka bergetar.
Telapak tangan dan perisai itu saling dorong mendorong..
Tampak tubuh dukun sarkali bergoyang kesana kemari seperti lilin yang tertiup angin,dari mulutnya tidak henti hentinya meracau.
Bayangan api berbentuk manusia keluar dari dahi Danu kemudian berubah menjadi api berbentuk naga.
Tuan,tahan lima menit lagi,saya akan mencoba memusnahkan telapak banaspati itu"pesan raju di benaknya..
"Naga api itu langsung terbang dan membelit kearah telapak banaspati,terjadi pergulatan yang cukup alot antara mereka,telapak banaspati mencoba untuk keluar dari belitan naga api,tetapi naga api itu tidak mengendorkan sedikitpun belitanya..
Setelah memakan waktu sekitar empat menit,tiba tiba terdengar bunyi seperti besi panas yang celupkan ke air.
Cessss...cesssss...cessss....cessss....cesss
Telapak banaspati itu lama kelamaan mulai kehilangan energinya,keriput keriput di permukaan kulitnya mulai terbentuk,hawa panas dari naga api itu tiba tiba mengencangkan belitanya.
Blarrrr...blarrr..blarrrr,
Setelah tidak mampu menahan hawa panas dari naga api itu,telapak banaspati kemudian meledak menjadi abu.
Akibat kekalahan mahluk piaraan nya,Dukun sarkali terkena serangan balik ia terpental ke belakang membentur tembok kemudian langsung pingsan.
Setelah membakar Telapak banaspati menjadi abu,naga api itu kemudian mengecil dan berubah menjadi setitik cahaya api kemudian masuk ke dalam dahi danu.
Apakah kalian baik baik saja?"tanya danu ketika pertempuran sudah berakhir,.
Kami baik baik saja,hanya saja rambut kami seperti kejatuhan debu.
Danu melihat kearah rambut mereka yang berwarna putih akibat tertutup debu dari langit langit yang yang rontok terbakar.
Danu kemudian bangkit dari tempat duduknya dan mendatangi dukun sarkali yang jatuh terlentang.
Jari danu kemudian didepan hidungnya untuk mengetahui keadaan dukun itu..
"Untungnya hanya pingsan,!"kata danu ketika ia merasakan nafasnya yang terkena jari Danu.