Kuburan Di Tengah Rumah

"Oh dapur nya besar sekali, bisa puas aku masak ini." Lisa girang juga setelah melihat dapur.

Dari semua ruangan hanya dapur lah yang bisa membuat nya senang, sebab aura nya yang di sini lumayan terbuka dan sinar matahari juga sedikit masuk. tapi cuma sedikit juga yang masuk, karena bagian kaca jendela sudah tertutup dengan rumput yang menjalar kemana mana.

Sungguh rumah besar yang tidak terurus sama sekali, sekarang setelah tidak punya tempat tinggal baru lah pulang kesini untuk mengurus nya. Harun harus ekstra kerja keras agar bisa membuat bersih semua nya, kalau tidak maka keadaan rumah akan tetap seram dan mereka tidak nyaman.

Wussssh.

"Eh!" Lisa kaget karena seperti ada yang lewat di luar sana.

Tapi siapa yang lewat karena rumah ini terpencil sehingga tidak akan ada orang, Lisa mulai berdegup karena merasa aneh pula. perlahan dia pun mendekat untuk memastikan, apa kah memang ada orang yang lewat dan melihat diri nya.

"Semak belukar begini, tidak mungkin ada orang lewat!" gumam Lisa.

Penasaran pula ingin melihat bagian belakang sana, rumah ini tidak perlu di bersihkan pada bagian dapur karena cuma debu sedikit saja. tidak seperti bagian depan sekat kuburan, yang di sana sangat kotor dan banyak sampah sehingga terlihat sangat seram sekali.

Krieeeeet.

"Minta di kasih minyak biar tidak bunyi bunyi." gumam Lisa.

Jreeeeng.

Begitu pintu terbuka dan Lisa melihat hal yang sangat luar biasa, bahkan rasa nya Lisa mau pingsan karena sangking takut dan juga ngeri. ular yang ukuran nya sangat besar berdiri di hadapan nya, bahkan bila dia membuka mulut maka akan langsung menelan Lisa.

"MASSSS!"

"ADA ULAR, MAS!"

Lisa menjerit kencang membuat Harun yang tidak tidur pulas itu langsung kaget, dia berlari cepat menuruni tangga. wajar pikir nya ada ular karena kiri kanan semak, selama ini juga tidak pernah di bersihkan sehingga pasti lah akan jadi sarang ular.

"Mana ular nya, Lisa?!" Harun mendekati istri nya yang terduduk lemas.

"LISA!"

Harun sangat kaget karena Lisa sudah lemas seolah tidak punya tulang, bahkan wajah nya juga sangat pucat seolah habis melihat setan. Lisa sendiri masih tidak bisa ngomong, maka Harun mengambil air dari botol dan memberikan nya agar Lisa minum dan bisa bicara.

Gluuuk, Gluuuk.

"Pelan pelan saja, Ya Allah kamu pucat sekali." Harun mengusap kening istri nya.

"Ada ular, Mas!" Lisa mencengkeram tangan Harun.

"Lari kemana ular nya?" Harun siap siap mencari pentungan.

"U..ular nya masuk kedalam kuburan Eyang kamu!" Lisa menujuk kuburan di tengah rumah.

Mata Harun mengikuti arah yang sedang di tunjuk oleh sang istri, tapi wajah nya menunjukan rasa tidak percaya. untuk memastikan maka dia pun mendekati untuk melihat, apa kah ada lubang kecil di sana sehingga ular masuk dan membuat sarang di dalam. namun rasa nya tidak mungkin, karena kuburan itu sudah full keramik.

"Masuk lewat mana? ini tidak ada lobang nya, Lisa!" ujar Harun.

"Aku juga tidak tau, Mas! ular nya sangat besar dan ku rasa dia bisa menelan ku, tapi dia sungguh masuk kesana." Lisa tetap mengatakan hal itu.

"Lewat mana masuk nya?" Harun masih mencati jalan masuk ular itu.

"Pasti ular setan kan, aku yakin itu ular setan!" teriak Lisa.

"Ya Allah kamy ngomong apa? tidak mungkin begitu, masa ular jadi setan!" Harun menyangkal nya namun dengan nada lembut.

"Mustahil Mas ada ular yang begitu besar, bahkan sangking besar nya juga dia masuk kedalam kuburan itu!" jelas Lisa ikut mendekat.

"Kamu hanya halusinasi, kamu lelah kan jadi istirahat saja dulu biar tidak semakin lelah." ajak Harun.

Lisa menarik nafas panjang karena suami nya tidak percaya bahwa memang ular nya sangat besar, sedangkan Lisa tadi juga agak tidak percaya kalau ada ular yang ukuran nya sangat tidak lazim begitu hadir di depan mata.

...****************...

Harun mulai membersihkan rumah nya dari bagian depan saja dulu ketika sudah siang, bagian pagar yang dia bersihkan agar rumput yang menjalar segera hilang karena itu lah yang membuat menjadi sangat seram saat di pandang mata.

"Elia jangan jauh jauh dari Mama." Lisa memanggil anak nya.

Mereka memang bekerja sama dan tidak ada yang terpisah karena takut ada apa apa, Lisa pikiran nya sudah negatif saja dan membayangkan bila ular tadi pagi ketemu dengan anak nya pula. sudah pasti Elia akan menjerit jerit, maka nya dia berdoa agar jangan sampai ada apa apa di rumah ini karena mereka tidak punya tempat lari.

"Besok kita bari belanja kepasar ya, sisa makanan yang di bawa masih ada kan?" Harun bertanya pada Lisa.

"Masih, kulkas nya juga nyala jadi bisa untuk simpan makanan." jawab Lisa.

"Du gudang tadi ada juga yang baru kalau itu rusak, nanti kamu ikut saja kegudang untuk melihat barang apa yang di butuhkan." ujar Harun.

"Eyang kamu beneran kaya ya, kulkas masih ada udah stok yang baru." puji Lisa agak minder.

"Itu kan saran nya Ibu Sri, dia menurut saja apa yang di katakan anak nya." jawab Harun menumpuk sampah.

"Syukur Bu Sri punya mertua baik begitu, tidak seperti mertua ku." lirih Lisa ingat sikap ketus nya Bu Ageng.

"Lah ini rumah nya orang tua Bu Sri, bukan orang tua Romo!" jawab Harun.

"Hah, kok bisa?!"

Tentu saja Lisa kaget karena ini malah rumah nya orang tua kandung Bu Sri, kenapa malah di berikan pada Harun. sedangkan Harun saja anak nya Bu Ageng, wanita yang sudah merebut semua nya dari Bu Sri sehingga membuat istri tua Romo sangat menderita.

"Eyang itu dulu sangat sayang sama aku, maka nya dia ngasih rumah ini keaku." jelas Harun.

"Ini luar biasa loh, Mas! dia orang tua nya Bu Sri, tapi malah dia yang ngasih kamu warisan." Lisa tidak percaya mendengar nya.

Harun cuma tertawa saja karena memang ini rumah orang tua Bu Sri, dulu Bu Sri juga tau kalau rumah ini di berikan pada Harun. malah dia senang saja seolah tidak masalah, sebab dia pun tidak punya anak yang mau di beri warisan.

"Semoga Bu Sri di terima di sisi Allah, agar tidak menderita lagi." Lisa mendoakan istri tua Romo.

"Amiiin Ya Allah." Harun juga mengaminkan nya.

Sebab Bu Sri juga sayang pada Harun sejak kecil, sering juga di bawa kemana mana bila di ajak Romo kerumah nya. Bu Ageng memang mulai melarang di saat usia Harun delapan tahunan, dia takut kalau Harun akan di celakai akibat Sri yang dendam pada nya.

Jangan lupa like dan comen nya ya besty, yok ramaikan novel othor ya. Sehat selalu buat kalian biar bisa baca novel othor terus, terima kasih ya guys.