NovelToon NovelToon
SHADOW MATCH

SHADOW MATCH

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Wanita
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sirya Tillah

Tuan Putri dari kediaman Raja Qin yang ditinggalkan "Qin Shu-er" mendapat tekanan dari Ibu tirinya Selir Qin saat ini dan dipaksa pergi dari Kediaman Utama ke pegunungan Yang untuk menerima hukuman atas kesalahan yang tidak ia perbuat. Dalam keadaan kritis tanpa mendapatkan pengobatan ia dan pelayan nya menempuh perjalanan mematikan dan hampir kehilangan nyawanya. Hingga keduanya bertemu 3 dermawan misterius.

Disisi Lain Ibukota Kekaisaran Zhao terjadi kegemparan setelah mendapat kabar duka bahwa Jendral Besar Xu telah mati dimedan perang dan membawa kemenangan. Sang Kaisar terguncang akan kabar tersebut, sahabat satu-satunya kini telah meninggalkan nya. Sementara Kediaman Jendral Xu di Kota Zhengzhou masih tak percaya akan kabar tersebut. Satu-satunya keturunan Sah Jendral Xu "Xu Zhou" menentang sebelum raga sang ayah sampai ke Tanah Air ia tak akan pernah mengakui kabar tersebut. Namun hingga musim berganti jasad sang Ayah tak kunjung kembali, membuat Xu Zhou curiga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sirya Tillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Akan Menikah Ibu

Keesokan harinya, Xu Zhou yang tertidur saat menemani Sang Ibu semalaman mengerjapkan matanya setelah merasakan pergerakan lembut dikepalanya. Ia pun langsung mengangkat kepalanya dan mendapati Sang Ibu yang telah duduk bersandar diatas kasur seraya mengelus kepalanya kini menatapnya sambil tersenyum lembut.

Bibir Xu Zhou terasa keluh seketika, tadi malam ia belum sempat berbincang dengan sang Ibu namun sang Ibu sudah kembali tak sadarkan diri. Panik, ia pun keluar mencari Tabib Shu, sayang nya Tabib Shu sudah pergi jadi ia kembali kedalam tempat Ibunya berada dan memeriksa nadinya. Xu Zhou bernafas lega menyadari Ibu nya baik-baik saja tapi karena takut terjadi sesuatu ia memutuskan untuk menemani Sang Ibu.

"Zhou-er kami sudah besar ternyata..." ucap sang Ibu dengan nada yang masih lemah.

Mendengar perkataan Ibunya, Xu Zhou menundukkan kepalanya. Perlahan Nyonya Besar Xu membuka topeng putranya itu, mengangkat wajah putranya dan terlihatlah wajah tampannya. Senyumnya yang teduh membuat Xu Zhou tak dapat membendung air matanya. Ia sungguh bahagia. Sangat bahagia!

"Ibu!.... "panggil nya dengan segala rasa rindu dan kepedihannya. Digenggamnya tangan sang Ibu yang tengah menyentuh pipinya. Kali ini Xu Zhou merasakan kehangatan dari tangan itu. Ini sungguh nyata. Sang Ibu telah kembali kepadanya.

Suasana saat ini benar-benar mengharukan keduanya, sayang hal tersebut tak bertahan lama. Zhang Heng yang tak tahu Ibu Tuannya telah terbangun memanggil Tuannya dari luar...

"Tuan."

"Masuklah!" titah Xu Zhou dingin..

Mendengar nada dingin Tuannya, ia merasa ia telah melakukan kesalahan, namun ia tetap menuruti dan masuk ke dalam. Betapa terkejutnya ia mendapat Nyonya Besar Xu sudah terbangun dan menatapnya sambil tersenyum lembut sekarang. Zhang Heng langsung beralih menatap Tuannya yang menatapnya datar tanpa topeng. Menyadari kesalahannya Zhang Heng langsung berlutut memohon ampun, membuat Nyonya Besar Xu menutup mulut melihat tingkahnya dan Xu Zhou juga tak dapat berbuat apa-apa padanya...

"Sudahlah. Kita lupakan saja kesalahanmu tadi." ujar Xu Zhou yang tak ingin memperburuk suasana. Ia pun kembali memakai topeng nya.

"Terimakasih Tuan" ucap Zhang Heng dengan segala penghormatan nya.

"Ada apa kau datang kesini dipagi hari?" tanya Xu Zhou penasaran dengan kabar yang dibawanya.

"Itu ... Kepala Pelayan beserta rombongan sudah sampai di gerbang Ibukota Tuan."

"Benarkah? Kalau begitu perintahkan beberapa orang untuk menjemput mereka!"

"Baik Tuan." . Saat Zhang Heng hendak pergi Xu Zhou kembali memanggilnya...

"Tunggu! Setelah kau memberi perintah rebus bahan obat diatas meja itu! Kemudian bawa kesini untuk diminum oleh Ibuku. Ingat kau harus merebus nya sendiri!"

"Baik Tuan"

"Pergilah "

"Kalau begitu saya permisi Tuan. Nyonya Besar."

Setelah Zhang Heng benar-benar pergi Nyonya Besar Xu mengangkat suaranya" Apa dia putra dari Bibi Zhang, Zhou-er?"

"Itu benar ibu." jawab Xu Zhou menatap sang Ibu.

"Dia juga sudah besar ternyata. Lalu bagaimana dengan Bibi Zhang? Apa dia baik-baik saja?" tanya sang Ibu yang tiba-tiba khawatir.

Xu Zhou menatap ibunya yang cemas, sepertinya ada beberapa keraguan dihatinya. Dengan cepat Xu Zhou pun menjawab "Bibi Zhang ada di Ko Zhenzhou Ibu. Tapi sebentar lagi dia juga akan sampai disini."

"Apa maksudmu Zhou-er? Memangnya kita bukan di Zhenzhou?" tanya sang Ibu...

"Kita ada di Ibukota Ibu..." jawab Xu Zhou dengan nada berat.

//Deg!! . Raut Nyonya Besar Xu seketika menegang, tangan nya juga tiba-tiba gemetar.

"I_Ibukota?" ulang nya bertanya untuk memastikan akan apa yang didengarnya...

"Itu benar."

"Kenapa kita ada disini Zhou-er?! Ayo kita kembali ke Zhengzhou! Ibu tidak mau disini!"

Xu Zhou melihat respon sang Ibu yang seketika panik mendengar jika dirinya sedang berada di Ibukota. Xu Zhou tahu, ibunya tak suka ke Ibukota namun ia tak menyangka bahwa reaksinya akan sebesar ini.

"Zhou-er!!" pekik Sang Ibu melihat putranya yang hanya diam.

"Ibu tentang lah dan dengarkan aku!"

"Tidak! Kita harus kembali! Orang-orang itu pasti akan membunuh kita! Ayo Kita Kembali!!"

"Tapi aku tidak bisa kembali Ibu aku akan segera menikah!"

Mendengar perkataan Putranya Nyonya Besar Xu seketika terdiam. Perlahan ia menatap putranya dengan wajah terkejut dan bertanya

"Menikah?"

Xu Zhou menghela nafas panjang. Awalnya ia berniat menyembunyikan nya dulu sampai Ibunya benar-benar fit namun desakan sang Ibu membuat nya tak punya pilihan lain.

"Itu benar Ibu aku akan segera menikah. 6 hari lagi."

Tubuh Nyonya Besar Xu seketika melemah. Seberapa lama ia tak sadarkan diri? Ia tak menyangka kini putra kecil nya telah memasuki usia untuk menikah. Banyak pertanyaan yang timbul dibenak nya, namun Xu Zhou dengan cepat menenangkan nya.

Di dekatinya Sang Ibu kemudian digenggaman nya tanya sang Ibu yang masih terasa dingin karena kepanikannya tadi.

"Ibu... Putra Ibu ini akan segera menikah. Itu kenapa aku memanggil Kepala Pelayan bersama rombongan datang kesini. Mereka seharusnya membawa mahar yang sudah Ibu siapkan dulu untuk calon menantu Ibu."

"Si-Siapa yang akan kau nikahi putra ku?"

Melihat kekhawatiran Ibunya, Xu Zhou pun mengeratkan genggamannya.

"Putri Pertama Qin, Qin Shu-er Ibu. Lebih tepatnya Putri dari Dewi Xiao Ning."

//Deg!!

"Putri Xiao Ning?!! Bagaimana kau bisa menikah dengannya?! Apa Kaisar tahu hal ini?" tanya sang Ibu dengan segala kekhawatiran nya.

"Tentu Baginda Kaisar tahu, dialah yang menganugerahkan pernikahan ini"

"Lalu bagaimana dengan Ibu Suri apa dia menyetujuinya?" tanya Sang Ibu tiba-tiba

"Tidak ada penentangan,itu artinya dia menyetujuinya bukan?"

Mendengar jawaban putranya Nyonya Besar Xu tetap merasa gelisah.

"Tidak bisa! Kita harus membatalkan pernikahan ini!"

"Tapi aku tidak mau Ibu!" ucap Xu Zhou membuat sang Ibu terkejut kemudian menatap putranya

"Mohon restui pernikahan kami Ibu. Aku tidak mau membatalkan pernikahan ini. Aku sudah berjanji padanya untuk menikah Ibu." ucap Xu Zhou meyakinkan Ibu jika pernikahan tersebut tetap harus terjadi.

"Berjanji? Pada siapa?" tanya Nyonya Besar Xu penasaran..

"Qin Shu-er. Aku telah berjanji padanya Bu "

"Jadi kalian menikah atas dasar suka?" tanya sang Ibu mencari pembenaran dimata anaknya.

"Bukan karena suka, tapi karena kami saling membutuhkan satu sama lain."

"Membutuhkan?"

"Qin Shu-er butuh perlindungan kita dari Ibu tiri dan keluarganya dan aku butuh dia karena..."

"Karena apa Zhou-er?"

"Karena aku memang membutuhkan seorang istri untuk mengurus urusan Kediaman Jendral Xu."

"Urusan Kediaman Jendral bisa kau serahkan pada kepala Pelayan Zhou-er. Dia adalah orang kepercayaan Ayahmu. Jadi kau tidak perlu sampai menikah."

"Tidak Ibu. Kepala Pelayan tidak bisa mempertahankan posisinya dengan benar. Selama ini Bibi Lu dan Paman selalu berusaha merebut hak kepengurusan Kediaman Jendral dengan alasan aku sebagai kepala keluarga yang terlalu sibuk melaksanakan tugas dan tak punya waktu mengurus kediaman."

Nyonya Besar Xu tertegun. Dia sudah lama tahu jika adik ipar dan istrinya itu mengincar kekuasaan di Kediaman Jendral Xu namun ia tak begitu memusingkannya karena mereka tak pernah menunjukkan nya secara langsung. Sepertinya sekarang mereka sudah tahu bisa menunggu lagi, mengingat Jendral Besar Xu yang sudah tak ada lagi dan dirinya yang telah terbaring lama. Mereka pasti tidak terima jika Xu Zhou yang memimpin mereka.

"Kebetulan! Pangkat dan Kedudukan Qin Shu-er dapat menekan mereka. Mereka tak akan berani menyakiti Qin Shu-er dan bertindak semena-mena."

"Tapi itu tergantung pada kemampuan Qin Shu-er. Apa dia mampu untuk melakukannya?"

"Ibu tentang saja, aku telah bertemu dengannya beberapa kali dan dia bukan gadis yang bodoh. Dia sangat pintar sampai aku_" Xu Zhou terdiam tak ingin melanjutkan perkataannya. Ia menyadari tak sepatutnya ia mengatakannya pada sang Ibu hak tersebut.

"Yang penting saat ini adalah kesehatan Ibu. Untuk urusan pernikahan biar Bibi Zhang yang mengaturnya bersama Kepala Pelayan. Aku ingin Ibu fokus saja pada kesembuhan Ibu."

Nyonya Besar Xu menghela nafas panjang mendengar perkataan tegas dari putranya. Pada akhirnya ia tetap tak akan bisa membatalkan pernikahan tersebut. Jujur kegelisahan dihatinya masih belum hilang namun apa gunanya jika ia tak akan dapat merubah apapun.

...----------------...

🫰🏻 BERSAMBUNG 🫰🏻

1
Alkamar Asman
lanjut tor....👍
Yuhaneti Saiburahman
semangat kk
Syifa Aulia
semangat
cha cchy
author kpn csx yg mau di lanjut 🥺🥺🥺🥺🥺🥺
kangen sama cs buatan author apalagi cs x twin...pengen liat ke bar baran x kay sama bucinx kay ke cio 🥺🥺🥺
please author update yh cs yng twin itu😿😿😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!