Hua Lian Yue Hidup di empat kehidupan. Kehidupan pertama dia menderita Di keluarga Han karena putri palsu . Dan meninggal secara hina . Di lecehkan dan di bunuh serta jasadnya di buang di hutan belantara. Semua itu terjadi setelah Dia di usir oleh kedua orang tua dan tiga kakaknya demi membela putri palsu mereka . Di kehidupan kedua , Dia menjadi putri Jendral yang di manja dan di sayang semua keluarga. Dan mati dalam peperangan. Kehidupan ketiga, Dia lahir sebagai seorang Dokter Jenius yang mati saat Laboratorium nya meledak saat dia sedang membuat eksperimen. Dan kehidupan keempatnya Dia kembali ke kehidupan pertamanya . Dan kali ini Dia tidak ingin Bodoh seperti dulu lagi. mengharap Cinta Dan kasih sayang keluarganya yang mengabaikan Dia . Dan Kini Dia ingin merubah semuanya. Dia ingin menunjukkan pada keluarga Han kalau dia baik- baik saja dan bisa hidup bahagia tanpa kasih sayang mereka. Ingin mengetahui kisa selanjutnya, kita baca Yuk...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MASUK SEKOLAH KEMBALI
. Stelah menaruh kerdus, Bibi Jum segera keluar sedangkan Paman Nan segera memperbaiki kamar mandi yang memang ada atapnya sedikit rusak. Juga kran air agak sulit di besarkan aliran airnya . mungkin kran air harus di ganti. Dan ternyata Paman Nan membawa teman untuk membantu Dia memperbaiki kamar mandi. Tak lama Bibi Jum kembali datang membawa makan untuk Lian Yue . segera Lian Yue menyantap makan yang di bawa sang Bibi. Sebab sejak Dia kembali ke tubuh lamanya, perutnya belum terisi. dan saat melihat makanan di depannya, perutnya segera minta di isi. Sedangkan Bibi Jum segera kembali ke rumah besar kembali . Sore harinya Lian Yue mulai melatih tubuhnya yang memang masih lemah. Beda dengan kehidupannya di jaman Kuno . membuat Dia bertekad akan kembali membuat tubuh Kuat kembali .
Dan satu kebetulan lagi, letak gudang yang memang agak jauh dari rumah utama. membuat Dia leluasa untuk bergerak. Apalagi Lian Yue tahu kalau ada tanah lapang cukup luas yang jaraknya cukup jauh dari kediaman Keluarga Han , Tempat itu ada di belakang sana. membuat Lian Yue sangat gembira ,Karena apa yang di lakukan Lian Yue di tempat itu tidak akan ada yang tahu kalau dia sedang berlatih ilmu bela diri. Apalagi tanah lapang itu jarang ada yang datang kesana. Dengan menggunakan baju olahraga sekolah , Lian Yue segera berlari menuju tempat itu. Dia berlari mengelilingi tanah lapang .
Namun Hanya beberapa putaran saja, Dia sudah merasakan nafasnya memburu dan tubuhnya lelah bukan main. Dia segera beristirahat dan mengambil minuman yang sengaja dia bawa.
"Tubuh ini terlalu lemah...semoga tidak butuh waktu lama untuk memulihkan kekuatanku..." ucapnya perlahan.
Setelah merasakan kekuatannya kembali, Dia kembali berlari mengelilingi lapangan tersebut . Hua Lian Yue melakukan itu terus menerus, hingga malam menjelang, barulah dia kembali ke gudang tempat dia tinggal. Dan semua yang di lakukan Hua Lian Yue tidak ada yang tahu. Apalagi keluarga besar Tuan Han. Mereka yang tidak pernah menghiraukan Hua Lian Yue tidak tahu apa yang di lakukan gadis itu saat ini.
Saat Lian Yue kembali ke gudang , di rumah utama keluarga tuan Han sedang makan malam bersama. Di meja makan tersebut, ada Tuan dan nyonya Han, tiga Putra kandung mereka dan juga Putri angkat mereka. Terlihat mereka makan bersama tanpa mengingat kalau masih ada satu keluarga lagi yang tidak berkumpul bersama mereka. Sangat terlihat sekali kalau mereka tak perduli akan adanya Hua Lian Yue . mereka tidak berpikir, apakah gadis itu sudah makan atau tidak saat ini . Apakah gadis itu saat ini ada di antara mereka atau tidak. Kenyataan itu menunjukkan kalau Mereka memang tidak perduli sama sekali pada Hua Lian Yue. Melihat semua itu, Bibir Jum yang melihat dari arah dapur hanya bisa menatap sedih kearah mereka.
"Kenapa mereka harus menjemput Nona Hua Lian Yue, kalau mereka mengabaikan dan tak perduli gadis itu... " Ucap Bibi Jum dalam hati. Dia menghela nafas berat sebelum pergi dari tempat itu menuju dapur.
Pelayan An yang melihat wajah sedih Bibi Jun mendekat dan mengusap punggung wanita paruh baya itu. Dia tahu Bibi Jum sedih karena nasib Nona Lian Yue.
"Bibi... Kita hanya bisa membantu Nona Yueyue dengan Doa, semoga kelak dia akan mendapatkan kehidupan bahagia. Seandainya aku bisa membantu dia, aku ingin membantu Dia keluar dari tempat ini Bi...kasihan Dia.." Ucap Pelayan An perlahan. Terlihat ada setetes air mata yang jatuh di pipinya. Dan wanita itu dengan cepat mengusap tetesan air matanya. Mendengar ucapan perlahan pelayan itu, Bibi Jum dengan cepat menutup mulut pelayan Anan .
"Jangan berkata seperti Itu An , kata orang dinding pun memiliki telinga. Ucapan mu itu sangat berbahaya bagimu. Bagaimana jika Tuan dan Nyonya mendengarnya, kau bisa celaka ... " Ucap Bibi Jum dengan mata melotot.
"Aku tidak tahan melihat penderitaan Nona Yueyue Bi... Sering aku menangis melihat perbuatan mereka padanya. Bagaimana bisa seorang anak kandung kalah dengan anak angkat. walaupun si anak angkat sudah lama tinggal bersama mereka. Seharusnya mereka sadar, kalau Nona Sulyn lah yang telah merebut kebahagiaan dan tempat semestinya Nona Yueyue berada ..." Ucap Pelayan Anan dengan nada pelan. Namun sangat jelas kemarahan dan kesedihan di nada suaranya.
"Sudah, sudah.. Jangan ucapkan lagi kata-kata mu itu. Kau bisa di pecat bila mereka mendengarnya.. dan kau tahu, kalau sekarang sulit mencari pekerjaan di luar sana An.." Ucap Bibi Jum menghentikan ucapan Pelayan Anan.
"Iya Bi... " jawab Pelayan Anan sambil menghela nafas beratnya. Dia merasa sedih jika mengingat Lian Yue yang menderita di keluarga ini.
Keesokan harinya, Pagi sekali sebelum matahari terbit, Hua Lian Yue sudah bangun . Dia segera memakai baju olahraganya kembali , dan kembali berlatih di lapangan belakang. Dalam latihan sekarang ini, dia mampu lebih banyak berlari mengelilingi tanah Lapang tersebut . Mungkin ini hasil dari Meditasinya semalam. Dia kini mulai merasakan kekuatannya sedikit demi sedikit mulai terbentuk kembali . Setelah berlari puluhan kali, dia mulai berlatih jurus - jurus ilmu bela dirinya. Hingga cuaca mulai agak terang, Lian Yue segera berlari kembali ke gudang. Dia segera mandi dan bersiap untuk pergi ke Sekolah. Setelah merapikan diri dengan baju seragam sekolah, Dan menata buku di tas sekolah usang nya . Lian Yue segera pergi ke dapur di rumah utama. Di sana dia melihat Bibi Jum telah menyiapkan sarapan pagi dan juga bekal untuknya.
"Pagi Bi..." sapa Lian Yue.
"Pagi Non...sudah siap berangkat sekolah...?" Tanya Bibi Jum dengan gembira.
"Iya Bi...apakah ini makananku ,Bi..." Tanya Lian Yue sambil duduk di meja kecil di sudut dapur.
"Iya Non...makanlah..dan ini bekal untuk Non Yueyue.." ucap Bi Jum dengan lembut.
"Trimakasih Bi..." jawab Lian Yue. Dia segera menyantap makanan yang ada di depannya. Setelah makanan yang ada di piringnya habis, Lian Yue segera berpamitan.
"Bi Jum... Yueyue pergi dulu .. " Ucapnya perlahan.
"Apakah Non Yueyue tidak ingin bertemu dengan Papa san Mama untuk berpamitan ...? " Tanya Bibi Jum.
"Untuk apa Bi... Mereka tidak ingin bertemu denganku. lagi pula mereka juga belum bangun... Dari pada merasakan hatiku sakit lagi , lebih baik aku menghindari mereka saja bi..bukankah aku mereka anggap orang luar bagi mereka bi..." Ucap Lian Yue datar. Mendengar ucapan Lian Yue, kembali hati Bibi Jum merasakan sakit dan iba.
" Apa sebenarnya salah Nona Yueyue, hingga dia harus merasakan penderitaan ini... " Ucapnya dalam hati.
"Ya sudah, Yueyue pergi Bi... " Pamit Lian Yue.
"Non... Bibi punya sedikit uang, tolong Nona Yueyue terima. Untuk naik bis kota... " Ucap hibi Jum dengan wajah sendu.
"Tidak usah Bi... Yueyue masih ada sedikit uang untuk naik bus. Ucap Lian Yue. Sebenarnya Dia tidak memiliki uang sama sekali. Uang hasil kerja sampingan menjadi pencuci piring di restoran kecil seminggu yang Lalu, kini sudah habis. Dan kini Dia takut restoran itu akan memecat Dia. Karena dalam beberapa hari ini saat Dia sakit, Dia tidak masuk kerja.
"Jangan di tolak Non.. Tolong terima uang ini. Bibi Iklas kok... Bibi tahu Non Yueyue tidak memiliki uang lagi... " Ucap sang Bibi sambil memasukkan uangnya kedalam saku baju seragam Lian Yue . Terlihat mata Lian Yue berkaca-kaca. Orang lain saja kasihan padanya, tapi Kedua orang tuanya mengabaikan Dia. Kalau memang seperti ini. Lalu untuk apa mereka menjemput dia dari Desa.
"Baiklah Bi.. Yueyue terima uang Bibi. Tapi ini Yueyue pinjam. Jika nanti Yueyue sudah Punya uang, Yueyue akan menggantinya... Trimakasih ya Bi..." Ucap Lian Yue dengan gembira.
"Iya, iya... Nanti Bibi akan menerima uang dari Nona Yueyue. Sekarang pergilah, hari sudah semakin siang...takutnya Non Yueyue telat..." Ucap Bibi Jum sambil tersenyum . Lian Yue pun segera pergi dari rumah besar itu. Dia berjalan ke arah halte Bus. Sesampainya di sana, ternyata hari masih Pagi. Akhirnya Lian Yue memutuskan untuk berlari saja menuju sekolah. Sekalian olahraga untuk memperkuat tubuhnya. lagian dengan kecepatan dia berlari, kemungkinan sampai di sekolah dia tidak akan terlambat. Dan benar saja perkiraannya. Sesampainya dia di sekolah, Terlihat keadaan Sekolah masih agak sepi. Hingga dia dengan tenang berjalan ke gerbang sekolah . Dia berjalan masuk ke halaman Sekolah. Dan saat dia berpapasan dengan beberapa murid, Dia sempat mendengar pembicaraan mereka.
"Hey. Siapa Dia... Apakah dia murid baru.... " Ucap salah satu murid wanita pada temannya.
"Aku tidak tahu... Mungkin dia murid baru.. Lihatlah wajahnya... Wajah itu sangat cantik...tapi kenapa aku merasa familiar dengan wajahnya ya.." Ucap sang teman.
Sebenarnya wajah asli Yueyue memang cantik. Hanya saja saat kehidupannya dulu, dia tidak pernah memperdulikan penampilannya. Dia terlihat kumuh dan kecil. Hingga kecantikannya tertutupi. Semua itu karena ucapan sang Mama Dan ketiga kakaknya. Jika mereka melihat penampilan Lian Yue yang rapi dan bersih , mereka akan mengatakan kalau Lian Yue berusaha ingin jual diri dan akan mempermalukan mereka. Karena tidak ingin di katakan seperi itu lagi dan juga tidak ingin mempermalukan mereka, Akhirnya Lian Yue tidak memperhatikan penampilannya. Dan sekarang barulah Dia tahu. Mereka melakukan semua itu, karena takut Dia mengalahkan Putri cantik mereka. Dan mereka takut sang Putri angkat mereka akan sakit hati dan rendah diri .
Dan sekarang ini setelah dia di lahirkan kembali, Lian Yue tidak akan perduli lagi dengan ucapan mereka. Yang penting sekarang Dia akan mencari kebahagiaan Dan kehidupannya sendiri. Dia tidak akan mendengarkan Dan tidak perduli ucapan mereka lagi. Dengan langkah Yakin, Lian Yue melangkah masuk kedalam kelasnya . Baru saja langkah kakinya masuk kedalam kelas, terdengar Suara panggilan nyaring dari belakang tubuh nya. "Yueyue sahabatku tersayang .. Tunggu aku..! " Seruan itu membuat langkah Lian Yue terhenti dan membalikkan badannya. Karena Dia tahu siapa gadis yang telah memanggilnya. Dia Li Mai, sahabat yang sangat menyayanginya. Begitu juga dengan keluarga gadis itu. Tapi Li Mai tidak tahu kalau Dia Putri dari keluarga Han. Lian Yue bahagia bisa bertemu kembali dengan gadis ini. Sebab saat dia mati, Li Mai berada di luar Negri. Dia kuliah di Negara F. Sebenarnya saat Li Mai pergi kuliah di Negara F, Li Mai dan keluarganya mengajak Lian Yue untuk kuliah di Negara F juga dengan biaya dari orang tua Li Mai . Tapi Lian Yue tidak mau. dia tahu diri biaya sekolah di sana sangat besar . Dan juga Karena dia masih mengejar kasih sayang keluarganya yang ternyata malah membawa Dia dalam kematian. Li Mai tidak tahu kalau Lian Yue Putri keluarga Han . Yang mereka tahu Lian Yue murid Beasiswa. semua orang tidak tahu kalau Lian Yue merupakan anak dari Keluarga Han. sebab mereka memang tidak memberitahu pada Dunia kalau Hua Lian Yue adalah Putri asli keluarga Han . Alasan mereka karena mereka tidak ingin Sulyn sakit hati.
Kini Lian Yue bisa melihat kalau sang sahabat berlari kearahnya. ketika Li Mai sampai di depan Lian Yue, terlihat wajahnya kaget saat Dia melihat penampilan Lian Yue. Dia tertegun dan berhenti melangkah. Dia ternganga tak percaya. Begitu juga dengan para murid yang ada di sekitar mereka.
"Li Mai...Ada apa..?" Tanya Lian Yue heran saat melihat sang sahabat menatap Dia dengan mata melotot. Mendengar suara Lian Yue, Li Mai tersadar dari keterkejutannya.
" Kau...kau Yueyue kan.. ? " Ucapnya rak percaya.
"Iya.. memangnya ada apa? " Tanya Lian Yue heran.
"Tidak, itu tidak mungkin...kau pasti bukan Lian Yue..." Ucapnya lagi. Lian Yue mendekati sahabatnya dan menyentil kening nya.
" Lalu kau fikir siapa aku ha...Dasar ratu Drama.. " Ucap Lian Yue sambil cemberut kesal. Dia lalu kembali melangkah masuk ke dalam kelas.
"Hey... Kau beneran Yueyue.. Kau benar sahabatku kan ? " Ucapnya sambil berjalan di samping Lian Yue.
"Lalu kau fikir aku siapa lagi Nona Li Mai Hergan yang terhormat.." Ucap Lian Yue dengan senyum di bibirnya. Mendengar ucapan Lian Yue, terdengar seruan pelan dari mulut Li Mai .
" Ya Tuhan.. "Ucapnya sambil mendekap mulutnya. Dan Lian Yue hanya melirik sebentar lalu kembali melangkah menuju mejanya. Bukan hanya Li Mai saja yang kaget melihat penampilan Lian Yue . Tapi teman sekelas yang saat itu juga ada di dalam kelas mereka, terlihat kaget dan tak percaya .
"Yueyue.. Kenapa kau bisa berubah seperti ini.. kau sangat cantik sahabatku...!" Seru Li Mai gembira. Dia langsung memeluk sang sahabat dengan gembira . Melihat sikap Li Mai, Lian Yue tersenyum sambil membalas pelukannya . Melihat senyum Lian Yue, teman sekelas yang menyaksikan kedua sahabat itu , kembali tertegun. Sebab saat Lian Yue tersenyum, terlihat kecantikan gadis itu semakin bertambah .
Setelah puas memeluk, Li Mai melepas dan menatap sahabatnya dari atas sampai bawah.
"Yue... Kau tidak melakukan operasi wajah kan..?" ucapnya sambil menatap wajah Lian Yue kembali .
Memang setelah kelahirannya kembali, Wajah Lian Yue memang sangat berubah. Mungkin karena pengaruh kekuatan di dalam tubuhnya yang memancar keluar. Membuat wajahnya memancarkan kecantikan alaminya. Dan juga karena dasar dari wajah Lian Yue yang memang cantik, membuat Dia semakin cantik.
"Sialan... Kau fikir aku kebanyakan uang apa... " Ucap Lian Yue sambil kembali menyentil kening sang sahabat.
"Aauu... " seru Li Mai sambil mengusap keningnya.
"Ya siapa tahu ada orang yang memberikan uang padamu.. sebab wajahmu benar-benar berubah Yue.. " Ucap Li Mai sambil tersenyum menggoda.
"Siapa juga yang sudi memberiku uang cuma - cuma ..lagian kalau memang ada yang memberiku uang cuma-cuma, Dari pada kubuat operasi wajah, mendingan aku buat makan Nona Yanyin. " Jawab Luan Yue dengan wajah cemberut . Mendengar ucapan Lian Yue semua orang menatap gadis itu dengan wajah sendu. Mereka tahu kalau Lian Yue gadis miskin. Mereka tahu kalau Lian Yue bisa sekolah di sekolah elit ini karena Beasiswa.
"He he he..Benar juga ,Maaf aku hanya bercanda.." ucap Li Mai sambil kembali memeluk gadis itu.
Lalu dia menaruh tasnya di sebelah bangku Luan Yue. Karena mereka memang duduk di meja yang sama. Dan ternyata perubahan Lian Yue yang menjadi cantik cepat menyebar ke seluruh sekolah. Dan sampai juga di telinga Sulyn yang baru datang. Bersama kakak ketiganya yang berada di kelas XII.
"Hey. Kalian tahu tidak, gadis miskin yang sekolah di sini karena Beasiswa itu sekarang penampilannya sangat berubah . Dia terlihat sangat cantik sekali. Aku tadi bertemu dengan dia saat baru datang, Dan aku fikir Dia tadi anak baru, ternyata Dia anak Beasiswa itu... " Ucap salah satu teman sekelas Sulyn bercerita pada Teman bangkunya.
" Anak Beasiswa. ? Anak beasiswa yang mana sich...? Bukankah banyak anak beasiswa yang sekolah di sini.. " Jawab temannya
"itu lo.. Anak Beasiswa yang bernama Yueyue.. dulu dia berada di kelas X C.. " Ucap sang teman.
"Yueyue..? Oo aku tahu... Anak yang selalu membuat masalah dengan Sulyn itu kan. ? " Jawab sang teman.
"Benar dia tadi masuk dengan penampilan lain. Sangat keren... " Ucap sang teman.
"Benarkah.. Aku kok jadi penasaran ya,..tapi apakah dia akan tetap membuat masalah dengan Sulyn...? " Ucap sang teman. Dan saat mereka melihat keberadaan Sulyn , mereka segera menyapa Sulyn yang sejak tadi sudah mendengar percakapan mereka .
"Sulyn... Kau sudah datang.. Kebetulan sekali... " Ucap salah satu dari mereka sambil berjalan mendekat ke arah bangku Sulyn .
"Ada apa.. ? " Tanya Sulyn pura- pura tidak tahu.
Sebenarnya sejak tadipun dia sudah mendengar pembicaraan beberapa murid yang membicarakan tentang Hua Lian Yue. Tapi dia Dan sang Kakak tidak menyangka kalau yang merela bicarakan adalah Hua Lian Yue di anak desa . Sebab mereka selama beberapa hari ini tidak melihat Wanita itu. Tepatnya setelah dia mendapat hukuman dari sang Ayah karena jebakan yang dia buat.
" Aku tadi melihat murid wanita yang selalu membuat masalah dengan mu, dia berpenampilan berubah. Dia terlihat sangat cantik dan anggun,.. " Ucap murid yang melihat sendiri penampilan Hua Luan Yue .
" Benarkah..? Apakah kau melihat sendiri.. ? " Tanya Sulyn acuh. Walaupun sebenarnya di dalam hati sangatlah marah.
"Berani sekali dia berpenampilan seperti itu.. Awas saja kau..aku akan meminta papa dan mama memarahi Dia " Geramnya dalam hati.
" Tentu saja..Aku berpapasan dengan Dia saat Dia akan masuk kedalam kelasnya.. " Ucap sang teman meyakinkan Sulyn. Terlihat Sulyn diam saja sambil memasukkan Tas sekolahnya ke dalam laci mejanya. Lalu sambil duduk dia berkata.
"Biarkan saja..selama dia tidak membuat masalah padaku... " Ucapnya lembut.
Selama ini Dia memang membuat Citra gadis baik dan lembut . Karena itulah untuk sementara ini dia tidak akan membuat masalah dulu dengan gadis sampah itu . tapi kita lihat saka nanti..kalau ada kesempatan, untuk apa di lewati..
Sedangkan di tempat Hua Lian Yue sendiri, terlihat gadis itu sedang belajar bersama teman- temannya karena sebentar lagi pelajaran Kimia. kata Ketua kelas yang baru kembali dari kantor mengabarkan, Kalau hari ini akan di adakan ujian harian. mana bisa.. bukankah ini hari pertama mereka masuk sekolah . Masih terdengar umpatan dari beberapa murid yang kesal karena di adakan ulangan dadakan.
Tak berapa lama bel masuk berbunyi, terlihat para murid masuk ke kelas masing-masing. Dan tak berapa lama guru Kimia masuk dengan membawa tumpukan lembar kertas di tangannya. Setelah mendapatkan salam dari para murid, sang guru galak berdiri di depan kelas dengan wajah datarnya.
" Semua tas dan buku bapak harap di taruh di depan . Dan hanya alat tulis yang ada di meja kalian. Hari ini bapak mengadakan ujian harian pada kalian . bapak ingin tahu sampai di mana kemampuan kalian dalam pelajaran Kimia. Silahkan taruh tas kalian didepan... " Ucap sang guru kiler.
"Pak...bukankah kami baru saja kenaikan kelas dan liburan, bagaimana bisa bapak langsung memberi ujian pada kami . sedangkan materinya saja kami belum tahu..." ucap Hanjin yang memang terkenal paling berani.
"Materi Yang bapak uji kan hari ini adalah materi kelas X. jadi pasti kalian tahu..." ucap guru Kimia tak mau tahu. Memang guru Kimi di kelas X sama dengan Guru Kimia di kelas XI.yaitu Bapak Guru Yuanzi.
Mendengar ucapan dari Pak Yuanzi , akhirnya semua murid segera menaruh tas masing-masing di depan kelas. Tak kama kelas pun terlihat sunyi. Karena para murid sedang mengerjakan sola ujian Kimia. belum sampai tiga puluh menit kemudian, Terlihat Hua Lian Yue telah mengumpulkan lembar jawaban dan lembar soal ke meja guru. Membuat semua mata menatap kearahnya.
"Lian Yue.. Ini belum tiga puluh menit. Masih banyak waktu yang tersisa. Kenapa kau sudah menyerahkan lembar jawabmu.. " Ucap sang guru tak senang.
"Saya sudah selesai Guru... " Jawab Lian Yue tenang. Gadis ini memang sejak dulu sikapnya sedikit cuek dan tenang. Hanya saat bersama keluarga Han Dia melunak. Karena dia mengejar Cinta dan Kasih sayang mereka. .
Mendengar ucapan Lian Yue, terlihat guru Yuanzi berwajah kesal, Dia merasa tak senang pada sikap Lian Yue yang sudah menaruh lembar soal dan jawaban. karena Dia menebak kalau Lian Yue asal saja menjawab soal ujian. Dengan perasaan kesal Dia segera berjalan kearah meja guru dan melihat hasil ulangan Lian . Sedangkan Lian Sendiri dengan tenang kembali ke tempat duduknya. Dia mengambil Ponselnya yang tergolong ponsel murah di antara para murid dari dalam saku bajunya . Itupun Ponsel yang Ayah angkatnya belikan saat masih tinggal mereka . Mengingat orang tua yang telah merawat dan menolong Dia sejak bayi, Hua Lian Yue ingin rasa nya menangis. Dan Dia semakin kuat bertekad untuk bisa membeli rumah sendiri. Karena dia ingin membawa mereka untuk tinggal bersama Dia.
maaf udahan dulu ya... jangan lupa like, vote dan Komennya 🙏
Bersambung
yg ga sadar di peralatan sama si syuln nah lama2 sadar maka nya otak di pake jgn ga di pake otak nya malahan taruh di dengkul... ckkk cinta sungguh membuta kan mata dan hati nurani ckkkkkkk ... sungguh munafik bangettt ... sadar woiii maka nya sadar tobat kek Yo lan kl ga aib mu di bongkar habis semua sama yue² mampus kau ntar