NovelToon NovelToon
My Hot Partner In Berlin

My Hot Partner In Berlin

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Konflik etika / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Bercocok tanam
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: Sheninna Shen

"Ketimbang jadi sadboy, mending ajarin aku caranya bercinta."

Guyonan Alessa yang tak seharusnya terucap itu membawa petaka.

Wanita sebatang kara yang nekat ke Berlin itu berteman dengan Gerry, seorang pria sadboy yang melarikan diri ke Berlin karena patah hati.

Awalnya, pertemanan mereka biasa-biasa saja. Tapi, semua berubah saat keduanya memutuskan untuk menjadi partner bercinta tanpa perasaan.

Akankah Alessa dapat mengobati kepedihan hati Gerry dan mengubah status mereka menjadi kekasih sungguhan?

Lanjutan novel Ayah Darurat Untuk Janinku 🌸

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

01. Aku Ingin Sendiri

...“Kamu nunggu saya? Kan saya udah bilang lagi pengen sendiri?” — Gerry Anderson...

Sore itu di Berlin, di saat kota kelahiran Albert Einstein itu sedang menghadapi musim gugur, Gerry duduk sambil bersandar malas di sebuah kursi yang ada di luar restoran. Pria bermata hitam itu menatap lurus ke depan, ke arah jalanan Wilhelmstraße.

Sedikit kendaraan yang lalu lalang, para pejalan kaki yang berjalan dengan cepat dan ada begitu banyak sepeda yang melintas silih berganti di ujung matanya. Mereka semua sedang sibuk dengan rutinitas masing-masing. Sementara dirinya? Masih bergelut dengan keterpurukannya

“Ngelamun lagi?” celetuk Alessa sok kenal dan ramah sambil meletakkan secangkir espresso pesanan Gerry di atas meja.

Wanita dengan model rambut ekor kuda itu membuyarkan lamunan Gerry. Bibir tipisnya mengulum senyum ke arah pria yang sedang menatap hampa ke arah jalanan.

Gerry tertawa pelan saat mendengarkan celetukan wanita itu. Wanita Indonesia yang tanpa sengaja ia kenal karena ia pernah berbicara bahasa Indonesia melalui telfon dua bulan yang lalu. Ia membetulkan posisi duduknya yang semula bersandar malas di kursi. Kemudian, ia mengambil cangkir yang ada di depannya. Pria bermantel hitam itu menghirup aroma kopi di cangkirnya dengan sangat dalam sambil memejamkan mata sesaat.

“Malam ini … sibuk?” tanya Alessa sambil memeluk nampan kayu yang ia pegang. Ini merupakan pertanyaan yang sudah puluhan kali Alessa lemparkan kepada Gerry.

Tentu saja Gerry paham apa pertanyaan selanjutnya jika ia mengatakan tidak sibuk.

Semilir angin bertiup lembut, menyapu dedaunan kering yang berjatuhan dan memainkan rambut serta pakaian mereka.

Gerry mengangkat kedua alisnya, lalu ia melempar senyum paksa pada Alessa. “Maaf. Saya masih ingin sendiri.”

Seperti biasa, Alessa mengangguk dengan ekspresi sedih. Ia pun menghela nafas pelan sambil memasang sebuah senyuman yang menyiratkan makna, ‘tidak masalah, aku baik-baik saja’. Wanita berkulit kuning langsat dengan mata biru itu pun berbalik badan dan meninggalkan Gerry.

“Entschuldigung!”

Alessa menoleh ke arah suara yang mengatakan ‘permisi’ dalam Bahasa Jerman. Ia mengurungkan niat masuk ke dalam restoran.

“Die Rechnung, bitte!”

Mendengarkan pelanggan tersebut meminta tagihan makanannya, Alessa pun bergegas kembali melanjutkan pekerjaannya.

Alessandra Hoffner. Seorang wanita berdarah Indonesia yang kini merupakan tenaga kerja asing di Jerman. Wanita berusia 24 tahun itu ke Berlin bukan sekedar mencari uang sebagai pelayan restoran. Tapi ada seseorang yang ia susul di negara otomotif itu.

Berbeda dengan Gerry Anderson. Pria ini pergi ke Berlin karena ingin melarikan diri dari kesedihan panjangnya yang tak kunjung usai. Wanita pertama yang dulunya ingin ia ajak menikah, ternyata berselingkuh di belakangnya. Lalu, wanita kedua yang merebut seluruh hati dan cinta yang ia miliki, merupakan istri dari sahabatnya sendiri.

Awalnya, Gerry pergi ke Australia menghampiri ayahnya. Namun, selang beberapa minggu ia berada di Negara Kanguru itu, ayahnya menghembuskan nafas terakhir karena penyakit leukimia yang selama ini tak pernah ia ketahui.

Gerry mewarisi lima puluh persen dari harta warisan milik ayahnya, sedangkan lima puluh persen lagi diwarisi oleh istri muda ayahnya. Jadi, karena itulah pria patah hati ini beralih negara tujuan untuk menyembuhkan hatinya.

“Haaa ….” Gerry menghempaskan nafasnya dengan sangat kuat. Dua bulan sudah berlalu. Namun, gadis yang bernama Lea itu tak kunjung hilang dari pikirannya. Padahal, sudah sejauh ini ia pergi untuk menyembuhkan hati.

“Lea … pelet apa yang kamu gunakan padaku. Melupakanmu saja sampai sesulit ini.”

Gerry pun kembali menyeruput espresso yang mulai dingin di cangkirnya. Sepahit apapun kopi itu, menurutnya lebih pahit kehidupan asmara dan keluarganya. Jika ada rasa yang lebih pahit, maka seperti itulah kehidupannya.

Pria itu kembali menatap lurus ke depan. Setiap hari ia berada di sana, tapi semuanya sama saja dan tak ada yang berubah. Apa … sebaiknya ia kembali ke kehidupan kelamnya dulu? Pergi ke club malam dan mencari kesenangan di sana. Jika tidak seperti itu, sampai kapanpun ia tak akan pernah bisa terlepas dari bayangan Lea.

“Padahal … karena dia aku meninggalkan kehidupan malam itu. Tapi sekarang, karena dia juga aku kembali ke kehidupan seperti itu.”

“Aku pulang dulu ya.” Alessa kembali menyapa Gerry dengan ramah, meskipun Gerry kerap kali menolak ajakan jalannya.

Gerry mengangguk pelan tanpa ekspresi. Tak peduli wanita itu sudah selesai kerja atau ke mana tujuan selanjutnya, yang jelas sekarang ia bukanlah pria yang segampang itu mendekati wanita seperti dulu. Bukan karena ia tak bisa, hanya saja ia sudah tak lagi tertarik.

Waktupun terus berlalu. Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 19.00. Gerry masuk ke dalam restoran untuk membayar bil. Kemudian ia berjalan menuju ke apartemen yang hanya membutuhkan waktu 3 menit jika berjalan kaki dari restoran.

“Mau ke mana?”

Tiba-tiba suara yang tak asing kembali mengusik gendang telinganya. Gerry menoleh ke arah suara tersebut. Ia mendapati wanita pelayan restoran itu sedang duduk di kursi panjang yang ada di sisi jalan setapak.

“Pulang.” Gerry menjawab pelan, kemudian ia melirik jam di tangannya. “Kayaknya … tadi kamu udah lama pulang kerja?”

“Kok masih di sini?” imbuhnya mendadak penasaran. Karena seingat dia, saat wanita itu berpamitan padanya, langit masih sangat terang. Tapi sekarang? Langit sudah gelap.

Alessa tersenyum. Namun kali ini senyumannya terlihat tak seperti biasa. Atau mungkin karena terhalang minimnya penerangan, sehingga ia terlihat berbeda kali ini. “Bentar lagi aku pulang.”

“Oh.” Lagi-lagi Gerry mengangguk. “Saya … pulang dulu.”

Gerry pun kembali berjalan menuju ke apartemennya meninggalkan wanita tadi. Saat di apartemen, Gerry bergegas membersihkan dirinya. Kemudian ia mengenakan pakaian casual untuk ke club, malam ini. Sebelum itu, ia memanaskan lasagna di microwave sebagai alas perutnya.

Usai menghabiskan lasagna tadi, Gerry pun pergi meninggalkan apartemennya. Ia kembali melewati jalanan setapak tadi untuk ke club yang berada tak jauh dari restoran langganannya. Tiba-tiba matanya terusik oleh sosok wanita tadi.

“Masih di sini?” Gerry melirik jam di tangannya. “Jam 10 lewat?”

Pria berdagu terbelah itu pun berjalan mendekati Alessa yang masih duduk di bangku panjang tadi. “Kamu nunggu saya? Kan saya udah bilang lagi pengen sendiri?”

Gerry mulai berspekulasi sendiri, bahwa wanita itu dengan sengaja menunggunya, karena ajakannya yang sudah puluhan kali ia tolak. Ia pun mulai merasa risih dan berniat untuk mengakhiri semua itu malam ini. Yah, apalagi kalau bukan memberikan peringatan pada wanita itu?

...🌸...

...🌸...

...🌸...

...Bersambung …....

1
Siti Amyati
akhirnya terwujud semuanya
Rika Adja
mantap kakak 👍🏻
Susi Akbarini
❤❤❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
kok luther..
Alessa kan kak??
❤❤❤❤❤
Siti Amyati
sama"punya luka TPI akhirnya bahagia menanti
Susi Akbarini
yaa..
ampuuunnn..
manis sekali lhoooo..
jadi teehura..
berkaca2..
❤❤❤❤❤❤
Nana Colen
aku bahagia sekali tapi aku nangis bacanya 😅😅😅
Siti Amyati
akhirnya si dokter playboy bisa dapat cewek yg di dambakan
Nana Colen
akhirnya terungkap juga perasaan mereka... kenapa hatiku yang lega dan bahagia 😏😏😏
💜⃞⃟𝓛 ˢ⍣⃟ₛ EmohDimaru💃
wah mulai mencair pertemanan mereka ini,, apakah ini awal dari benih2 cinta 🤭
Susi Akbarini
makanya perlu saling terbuka dan bertanya terus terang daripada menduga duga gak jelas..

akhirnya mumer sendiri..

😀😀😀😀😀❤❤❤❤
Asphia fia
sweet bgt
Asphia fia
wah pd akhirnya alessa ketemu ayahnya sih kayaknya
Kim nara
Aduh thor manis sekali deh
Kim nara
Uh manisnya ak jadi senyum senyum sendiri thor😘😘😘😘
Kim nara
Semangat berjuang ger
💜⃞⃟𝓛 ˢ⍣⃟ₛ EmohDimaru💃
pede amat lu ger,, dia bukan menunggumu tapi menunggu orang lain
Kim nara
Akhirnya ada yg mengenali al d sana
Susi Akbarini
lhaahhhh.

berjanggut ya jadi pangling gonk..

😀😀😀❤❤❤❤❤
Nana Colen
aku suka sekali 😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!