NovelToon NovelToon
I Want My Home

I Want My Home

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Cinta Murni / Angst
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Natasyatia

Seorang pria kesepian yang berusaha mencintai dirinya sendiri, walaupun hatinya terus terluka oleh orang yang dia sayangi

"Otakmu dimana hah???!!".....

Tanpa dia ketahui Allah telah memberikannya sebuah keajaiban di hidupnya nanti.......

Seorang laki-laki dengan kisah hidupnya

"Kamu harus bisa menjadi dirimu sendiri"

"Tidak bisa......"

"Kamu tidak mengerti....."


Apa yang akan terjadi selanjutnya? pantau terus di setiap bab yang akan di update

note:update enggak nentu sesuai sempatnya:v

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natasyatia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

jadwal pulang ke rumah

"Masya Allah makanan rupanya" ucap Kensano

"Ayo kita makan" Mata Zidan berbinar saat melihat makanan itu

Mereka dengan tertib mencuci tangannya

"Wahh masya Allah sepertinya masakan ini enak" Mata Zidan berbinar

Mereka berdua jarang sekali makan makanan yang membuat mereka lapar dan menggugah selera mereka, mungkin jika menggugah selera hanya masakan Kensano bukan masakan di luaran. Karena secara finansial mereka jarang makan masakan luar rumah, lebih sering memasak dan mengambil sedikit dari masakan mereka

Mereka membaca doa dan memulai makan mereka

Tak lama

"Alhamdulillah selesai, ayo kita bersihkan tempat ini agar lebih nyaman" ajak Kensano, Zidan menganggukan kepalanya

Mereka mulai membersihkan toko itu dan membersihkan kaca yang berada disana

Setelah mereka pel hingga bersih dan menyalakan kipas angin rupanya kipas angin itu tidak cukup dingin untuk ruangan itu

"Mungkin esok setelah membeli bahan bahan kita akan mencari kipas angin jika masih ada sisa" celetuk Kensano

"Memangnya ibu Kania memberikan berapa?" Tanya Zidan

"Hmmm sekitar 3 juta rupiah " Mata Zidan seketika membulat

"Ibu berjualan sebanyak apa?" Tanya Zidan

"Entahlah, mungkin jika ada lebih kita akan membeli kipas angin untuk membuat ruangan ini terasa dingin tanpa harus kepanasan" ucap bijak Kensano

"Tetapi kita harus izin terlebih dahulu sebelum membeli barang itu" ucap Kensano

"Baiklah, kita list dulu pembelian yang harus kita beli" ucap Zidan

Kensano mulai menghitung setiap hal yang di butuhkan mulai dari daging, hingga beberapa set mangkuk jika ada yang kurang, ia akan memutuskan untuk membelinya lagi agar menjadi stok untuk berjaga agar tidak kekurangan.

Setelah beberapa waktu hampir 1 jam, ia menghitung setiap pembelian, Kensano melihat ke arah Zidan yang tertidur hanya menggelengkan kepalanya. Karena ia tahu bahwa Zidan juga mengalami kelelahan

"Biarkanlah lagi pun aku juga tadi tertidur, biarkan dia beristirahat" Kensano menghitung semuanya menggunakan kalkulator dan ia ketik dalam ponselnya, agar tidak ia lupakan

"Akhirnya setelah 1 jam selesai juga hitungan ini" cetus Kensano

Pov Ayase

"Apakah ini sudah bisa pulang?" Tanya Kania kepada dokter

"Bisa tetapi karena dia belum memenuhi syarat pembayaran harus membayar dahulu ya, dan jika nanti sudah membayar dia boleh pulang setelah makan malam" ucap dokter

"Iya pak, saya akan membayarnya" Kania keluar dari ruangan itu dan menuju ke arah ruang administrasi agar membayar rumah sakit untuk putrinya terlebih dahulu agar lebih nyaman untuk keluar dari rumah sakit

Setelah menuju hingga 15 menit akhirnya dia bisa membayar rumah sakit itu untuk putrinya

"Totalnya 600 ribu bu tetapi plus dengan 3 kantung infus jadi 700" Mata Kania sedikit melotot akhirnya mau tak mau ia menyerahkan kartunya

*Pembayaran berhasil*

Kania merasakan lega karena dapat membayar rumah sakit, walau hatinya merasa tidak percaya harus mengeluarkan hampir 3 juta rupiah, hanya untuk bisa sembuh.

Setelah bertemu dengan Aliza ia mengubah wajah terkejutnya menjadi tersenyum

"Bagaimana keadaanmu sekarang?" Tanya Kania

"Keadaanku Alhamdulillah sudah membaik, tidak merasakan rasa mual dan ingin pingsan itu, kembali "

"Nanti malam kamu baru boleh keluar dari rumah sakit" ucap Kania

Ayase sedikit lesu karena harus bertahan beberapa jam lagi di rumah sakit

"Ibu, Bosan lahh" keluh Ayase

"Ibu juga sama bosan di rumah sakit, tetapi bagaimana? untuk kesehatanmu sayang, sehabis itu kamu bisa bantu ibu memasak bukan?" Tanya Kania

"Iya " dengan wajah yang masih lesu akhirnya Aliza menyetujui keinginan ibunya agar menunggu untuk persetujuan dokter untuk keluar dari rumah sakit

"Ya Sudah jangan galau seperti itu, nanti cantiknya hilang loh" ejek Kania

"Ihh tidak ibuu, aku akan selalu menjadi putri tercantik termanis dan terbaik ibu, tidak ada yang boleh menggantikan aku karena aku adalah superhero"

"Sepertinya terbalik" ejek Kania mereka berdua akhirnya tertawa kecil bersama karena mereka bukan termasuk orang tua dan anaknya kaku, tak jarang mereka bercanda dan tertawa bersama karena mereka hanya berdua saja

"Ibu, apakah Ibu yakin untuk mempekerjakan mereka berdua?" Tanya Ayase

"Yakin nak sepenuh hati ibu, ibu yakin kenapa? Karena ibu tahu bahwa mereka sangat gigih bahkan untuk mendapatkan pekerjaan yang saat ini sudah sulit mereka tetap gigih mencari pekerjaan itu, lihat bukan buktinya.... bahkan sampai hal terkecil pun mereka perhatikan walaupun hanya sekedar papan promosi bukankah itu tidak mudah?" Tanya Kania

"Belajar untuk hargai usaha seseorang, kita tidak tahu seberapa sulit mereka berusaha, hargai usaha orang walaupun itu hal terkecil sekalipun dan jangan pernah meremehkan usaha apapun bahkan usaha yang kamu biasa lakukan, jangan pernah, hargai dan berikanlah apresiasi terhadap mereka yang mencoba untuk lebih baik dari pada mereka yang sebelumnya"

"Nak, belajarlah untuk tidak menatap mereka yang belum bisa banyak hal dan berusaha untuk bangkit dengan tatapan sebelah mata.....

"Kamu contohlah ibu nak, ibu tidak pernah menatapmu sebelah mata, jika kamu memiliki sebuah perubahan baik ibu akan apresiasi kamu. Namun jika kamu memiliki perubahan buruk, ibu akan menuntun kamu untuk menjadi yang baik walaupun belum menjadi yang terbaik bukan?" Tanya Kania

Ayase menyetujui ucapan ibunya

"Ibu adalah panutanku, terimakasih sudha memberikan banyak ilmu yang tidak pernah di ajarkan di sekolah, ibu begitu hebat, bahkan kehebatan ibu sudah seperti seorang guru, andaikan ibu adalah seorang guru.....

"Sudahlah jangan berandai - andai, mau menjadi seorang ibu yang baik harus bisa mendidik anaknya demikian rupa, dan harus banyak belajar dari yang memiliki banyak ilmu dan memiliki banyak pengalaman.....

"Ingatlah pengalaman adalah guru terbaikmu, jangan patah semangat untuk memiliki banyak pengalaman, kamu bisa menjadikan dirimu yang sekarang untuk pengalamanmu nanti hari, jangan lupa untuk tetap sholat, dan jika suatu saat nanti kamu menikah dan memiliki anak jangan lupa untuk merawat dna mendidik dengan baik." Kania mengusap lembut kepala Ayase

"Ibuuu, aku ingin terus bersama ibu saja apakah tidak bisa?"

"Tidak nak, kamu suatu saat nanti akan menikah dan akan di bawa oleh suamimu kelak, jangan seperti ini, nanti suamimu merasa tidak nyaman bersama kamu,"

"Apakah aku boleh untuk tidak menikah?" Tanya Ayase. Kania terdiam sejenak

"Nak....kalau kamu tidak menikah, suatu saat nanti yang akan menjagamu siapa nak?"

"Ibu kan ada?" Mata Ayase mulai berkaca kaca, yang ia inginkan saat ini hanyalah ibunya seorang

"Ibu suatu hari nanti bisa tiada nak, jangan terlalu bergantung kepada ibu, kamu harus bisa berdiri sendiri tanpa bantuan ibu" Ayase menangis mendengar ucapan Kania

"Tetapi yang Aya punya saat ini hanyalah ibu, ibu jangan pergi" air mata Ayase tidak ada hentinya menetes saat mendengar ucapan sang ibu

"Huss kamu ini, kan ibu hanya berkata untuk suatu hari nanti, bukan sekarang " ejek Kania

"Tetapi Aku hanya ingin ibu" ucap Ayase

"Tidak bisa sayang, tidak boleh, semoga kamu paham ucapan ibu" Ayase hanya bisa menundukan kepalanya

"Kelak kamu akan hidup sendiri tanpa ibu sayang, kamu harus bisa.... ibu memaksa untuk hal ini karena apa? karena kamu harus bisa bangkit sendiri di saat nanti ibu tidak ada" Ayase semakin bersedih dan memeluk tubuh sang ibu

"Permisi" Sapa seseorang

"Ayase kamu boleh pulang sekarang " ucap dokter dengan senyum manis kepada Ayase

"Yeyyy" wajah Ayase yang tadi sendu dan bersedih langsung berubah menjadi bersemangat

Lalu dengan hati hati dokter melepaskan infusnya dari tangan Ayase

"Alhamdulillah, kamu sekarang boleh pulang tetapi, kamu harus menggunakan kursi roda" wajah Ayase langsung berubah cemberut

"Kenapa harus menggunakan kursi roda, akukan bisa jalan sendiri"

"Tidak bisa dik, kamu harus menggunakan kursi roda, karena tubuhmu masih lemah. jikalau kamu memaksa, saya akan memberikan kamu infus vitamin 1 kantung untuk masuk pulang dengan jalan kaki" ancaman dokter membuat Ayase langsung melotot

"Heyy, ah sudahlah mendingan menggunakan kursi roda dari pada harus di suntik lagi, sakit sekali" Ayse sedikit mengadu

1
Anonymous
🥰
Agus Setiawan
😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!