Segala derita dan air mata di masa lalu berhasil menjadi kan sosok Naima Maheswari menjadi wanita mandiri.
Kata malas dan malas sudah menjadi makanan sehari - hari yang di cap sang bapak kepada ibu nya.Naima bukan lagi bayi kecil yang tidak mengerti keadaan di sekitar nya.
Akan kah Naima membenci pernikahan atau malah sebaliknya dan bertemu lagi dengan sosok pria yang mirip dengan kelakuan Ayah nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghitung Dosa
" Rudi...."
Pria yang di panggil Dito pun menoleh ke arah sumber suara,tanpa di duga langsung menghentikan sepeda motor tidak jauh dari tempat Dito berdiri.ia menampilkan senyum mengejek ke arah Dito.
" Berani sekali Kamu memanggil Bapak mu dengan hanya nama saja, Nggak takut dosa Kamu anak durhaka?"teriak Rudi murka.
Niat hati mau mencari udara segar malah bertemu dengan Dito,asap di kepala Rudi otomatis semakin membumbung tinggi.
Begitu juga dengan Dito, yang tanpa takut ikut membalas tatapan tajam dari Rudi.jika bisa ia tak ingin terlahir sebagai anak dari Rudi.Bapak yang tidak punya perasaan atau pun hati.
" Kamu tidak pantas di panggil Bapak lagi.Aku tak Sudi punya Bapak tukang selingkuh seperti Kamu." ucap Dito membuat semua orang terkejut dengan keberanian nya.
Orang-orang yang melihat ternyata berada di pihak Dito karena mereka semua sudah tahu seperti apa Rudi,bahkan ibu-ibu ikut menyoraki Rudi sampai mengeluarkan kata-kata kasar kepada Rudi.pria itu semakin tersudut dengan wajah yang sudah merah padam.
"Pikirkan saja dosa-dosa yang sudah Kamu perbuat selama Kamu hidup di dunia ini,baru lah menghitung dosa ku .Jangan Kamu pikir Aku tidak tahu apa yang sudah Kamu lakukan kepada ibu kemarin,Aku tidak akan tinggal diam lagi."sambung Dito lagi dengan nafas yang berhembus kasar.
Sorot mata Dito tak bisa berbohong lagi, sekarang waktunya untuk melepas segala amarah yang sengaja di simpan rapat.situasi ini sangat menguntungkan Dito,Rudi tak akan berani bermain tangan kepada Dito karena ada banyak orang yang akan melindungi Dito.
Bruk...Dito membanting sepeda motor milik Rudi sampai membuat sepeda motor itu lecet dan sebagian lagi patah.
Bugh..
Dengan kekuatan yang tidak seberapa,Dito melayang kan gumpalan tinju ke perut Rudi yang sedang lengah menatap kacau sepeda motor nya.
" Ini balasan untuk Kamu yang sudah menyakiti Ibu."
Bugh..
Sekali lagi Dito kembali melayang kan tinju ke perut Rudi sampai membuat Rudi menjerit kesakitan,sakit ini terasa sampai ke hulu hati karena perut nya dalam keadaan kosong, hari ini Neneng tidak masak jadi Rudi terpaksa harus menahan rasa lapar, setelah mencari angin segar rencana nya nanti Rudi akan mencari makanan ke tempat Kakak nya tapi malah bertemu Dito.
" Untuk apa lagi Kamu datang menemui Ibu kalau hanya ingin memberikan luka,kalian sudah berpisah dan Ibu ku sudah merelakan Kamu hidup dengan selingkuhan mu itu,jadi berhenti lah mengganggu Ibu.kasihan ibu ku yang tidak pernah jahat kepada siapapun malah selalu menerima perlakuan buruk dari Kamu."
" Manusia macam apa Kamu ini! Kalau sampai Kamu berani mengganggu ibu lagi,Aku tidak akan membiarkan Kamu hidup lebih lama,Aku sendiri yang akan memberikan balasan yang setimpal untuk mu." ucap Dito sambil menunjuk wajah Rudi.
" Atau biar polisi saja yang melakukan tugas nya." Dito tidak akan membiarkan Rudi yang sudah menghancurkan hidup mereka berkeliaran dengan bebas.trauma itu kini menjelma dalam diri Dito,Naima dan Maryah.
Rudi terkejut, mendengar Dito yang ingin melaporkan nya kepada polisi,apa polisi mau percaya kepada Dito yang masih remaja? Tapi dia punya banyak pendukung, bagaimana kalau dia benar-benar di penjara.
Rudi yang hendak membalas apa yang tadi Dito lakukan kepada nya langsung saja di tahan oleh beberapa tukang ojek yang mangkal di sana.Rudi mengeram kesal sementara Dito semakin merusak sepeda motor milik Rudi sampai membuat sepeda motor itu rusak parah.Rudi meronta-ronta minta di lepas tapi tidak ada yang perduli dengan teriakan nya.
" Awas saja Kamu." teriak Rudi emosi.
" Jangan berani sama anak kecil,dia itu anak mu .kami akan membantu Dito melaporkan kepada polisi kalau sampai terjadi sesuatu kepada nya, berarti itu ulah Kamu yang tidak punya hati." teriak emak-emak membela Dito membuat Rudi semakin terpojok.
***
Malam ini Naima menerima murid baru di les privat nya, setelah selesai mengajar di rumah pertama Naima lalu pindah ke rumah kedua yang terletak cukup jauh dari kontrakan nya.meskipun demikian Naima tetap menerima pekerjaan ini demi bisa membantu ekonomi ibu nya di kampung.
" Zahra! Maju ke depan sayang." panggil Naima lembut dan murid yang bernama Zahra langsung maju dengan begitu berani.
Naima mulai mengajar kan mereka dengan penuh kesabaran,di teras depan ada para orang tua yang terus mengamati pergerakan Naima.ternyata apa yang mereka dengar tentang Naima sangat benar sekali.anak- anak mereka lebih patuh kepada Naima dan langsung fokus belajar tanpa ada paksaan sedikit pun.
"Ternyata kita nggak salah pilih guru untuk anak-anak kita."
" Zahra yang biasa nya pemalu malah berani tampil ke depan."
" Dion saja jadi rajin menulis,kalau di rumah langsung nangis kejar anak nya."
Naima selalu menerima komentar positif dari para orang tua, sayup-sayup ucapan itu sampai ke telinga Naima,tapi dia tetap diam dan fokus mengerjakan tugas nya,lumayan uang nya .semoga saja harapan ini sesuai dengan kenyataan di hari mendatang.di rumah kedua ini Naima mengajar tujuh murid yang baru saja di terima di bangku sekolah dasar.Naima yang memang penyuka anak kecil begitu mudah menaklukkan hati anak-anak itu.semesta seakan sangat merestui apa yang sedang di kerjakan nya.
Malam ini Naima pulang lebih larut lagi, suasana jalan sudah sepi dengan angin yang berhembus kencang.besok pagi dia juga sudah mulai menjajakan dagangannya di beberapa tempat.
Naima yang sama sekali tidak membawa jacket dan hanya memakai baju kaos lengan pendek.tetap berjalan sambil memeluk tubuh nya sendiri.hingga suara decitan ban sepeda motor berhenti tepat di samping nya.Naima yang takut langsung saja mempercepat langkahnya dengan sengaja memeluk tas ransel berisi laptop dan benda berharga lain nya.jika sampai tas nya di ambil maka tamat lah riwayatnya.
" Naima." panggil seseorang dari arah belakang.
Naima tidak langsung menoleh tapi tetap melanjutkan perjalanan nya berharap menemui banyak orang di depan sana dan dia bisa pulang dengan selamat.
" Nai! Ini saya Agam." teriak orang itu lagi dan sengaja menyebut nama nya agar Naima tidak menghindar lagi.
Agam...? Naima tidak langsung percaya dengan nama tersebut karena sudah terlanjur di landa ketakutan.
" Nai! Jangan takut,Saya bukan orang jahat." Agam sudah kembali menghentikan sepeda motor di samping Naima dengan helm yang sengaja di buka.
" Pak Agam..." teriak Naima dengan mata membola besar.
" Aku pikir siapa tadi? Maaf ya Pak." ujar Naima sungkan karena hampir menyerang Agam dengan batu besar, beruntung dia teringat dengan sosok dosen killer di kampus.
Entah bagaimana caranya Agam bisa mengenali Naima meksipun itu hanya dari belakang tanpa melihat wajah Naima.Agam tersenyum penuh kemenangan bisa bertemu Naima di malam ini.
" Kamu dari mana?" tanya Agam karena melihat Naima yang masih memakai baju yang sama seperti waktu di kampus tadi.
" Saya baru pulang mengajar les privat Pak." Naima terus melanjutkan cerita mulai dari awal bekerja di tempat laundry lanjut ke mengajar les privat.
Agam semakin jatuh dalam pesona Naima,sedetik pun mata nya tidak bisa berkedip.
" Dia memang berbeda dari yang lain." batin Agam terus memandangi wajah cantik Naima yang dalam keadaan gelap tetap saja bersinar.
" Ayok Saya antar pulang,ini sudah malam takut terjadi sesuatu sama Kamu."
Bersambung.
Jangan lupa like,dan tinggal kan jejak kalian di kolom komentar guys.
kami setia menuju kelanjutan cerita ini kalo bisa double ya hhehhe
duh, si ulat bulu tak tau malu mengakui dirinya calon istri bagas ogah benar si bagas nyarik bini spek" ulat kayak lu angel.....
naima, buka hatimu untuk bagas atau siapa saja... kamu berhak bahagia meski luka dalam hidupmu tidak bisa hilang begitu saja ...
asikkkk bagas udah menyatakan langsung isi hatinya 😁 tinggal naima buka hatinya buat bagas... sampai rela loh bagas pindah ke kota dimana naima berada
semakin tinggi pencapaian naima pastinya ada yang iri seperti angel merasa tersaingin padahal naima terkenal dikampus karena dia pintar dan mendapatkan beasiswa...
semoga perjuangan bagas berhasil untuk menakluhkan hati naima eitsss bersaingan dong dengan pak agam si dosen killer🤔...
tapi naima membuka hati kira" siapa yang dipilih yah????
tapi setelah dia dapat kabar tentang ibunya seperti tertusuk pisau di jiwanya karena hanya ibu yang iya miliki dan dio....
Apakah bagas akan mencari naima atau naima bakalan dikagumi dosen killer itu pak agam???
ditunggu kelanjutnya kakk othor❤️
Sudah gila saraf otak pak rudi, dia yang menghabiskan uangnya demi si neneng itu malah balik menyalahkan naima... tega banget seorang ayah tanpa memberi nafkah dan kasihsayang ingin menukarkan harga diri anaknya buat orang lain karena demi uang...
lanjut dong thor
naima dan dito sangat menyayangi ibunya,
tapi bagaimana mereka bisa mendapatkan biaya untuk operasi? apakah ada yg membantu mereka? semoga saja ada orang baik yang bsa menolong ibunya...
sepertinya dokter bagas dia tertarik pada naima tetapi dia sadar diri, naima masih bocah....
bu maryah sudah pasrah dengan tindakan kasar pak rudi tapi dia selalu percaya pak rudi setia...
setelah ini, apakah bu maryah tetap bertahan dengan segala cobaan rumahtangga mereka, dan apakah naima dito masih mau menerima perilaku buruk pak rudi kepada mereka....
naima,punya teman yang baik , selalu bantuin ketika lagi kesusahan dengan cara diam" memasukkan selembar uang ke dalam tas naima. tapi naima susah dia tidak pernah memanfaatkan temannya itu karena dia anak yang tulus...