NovelToon NovelToon
Mata Batin Sang Peramal Tarot

Mata Batin Sang Peramal Tarot

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Mata Batin / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Roh Supernatural / Pusaka Ajaib / Peramal
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: korokoro

Riska Radiva, seorang gadis SMA menemukan buku lapuk yang berisi tumpukan kartu tarot di kamar mendiang nenek nya.

Sejak saat itu, ia bisa melihat masa depan yang akan terjadi pada orang lain, hanya dengan membuka satu Tarot nya.
Masalah muncul saat Riska tahu bahwa nyawanya dalam bahaya. Kekuatan yang di milikinya, memiliki efek yang membahayakan nyawa nya dan seluruh orang yang disayanginya.

*ini adalah novel Horor Misteri Pertama aku. Kalau kalian suka, jangan lupa like, subscribe, vote dan gift juga ygy 😁

IG : dimas.yudhistira_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon korokoro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhir Kasus.

Para polisi bekerja dengan cekatan, menggali di titik yang telah disebutkan. Aku berdiri di dekat pintu dengan cemas, berharap apa yang aku lihat dalam penglihatan itu benar adanya. Jika tidak, reputasiku dan kepercayaanku akan hancur.

"Mas Kharis, gimana kalau ternyata gak ada apa-apa?" bisikku cemas.

Mas Kharis menatapku sejenak sebelum menaruh tangannya di pundakku. "Kalau memang begitu, kita akan cari cara lain. Aku ada di sini untuk mendukungmu."

Suara kerikil dan tanah yang terangkat semakin intens. Beberapa menit kemudian, salah seorang polisi berseru, "Ada sesuatu di sini!"

Semua orang menegang. Detak jantungku berpacu cepat. Polisi itu perlahan mengangkat sebuah plastik hitam terkubur di dalam tanah. Untungnya, plastik itu masih terbungkus sempurna, belum di makan cacing dan binatang tanah lainnya, masih terlihat utuh, sama seperti yang aku lihat di dalam penglihatanku, hanya sedikit kotor bercampur tanah.

"Silakan diperiksa," ucap kepala polisi sambil memberikan isyarat kepada timnya.

Plastik itu dibuka perlahan, sebuah celana baju dan yang membuat aku dan semua orang disini melotot kaget adalah, isi di dalam kantong celana yang diduga milik Tante sari. Ada seplastik kecil bubuk putih seperti garam tapi mungkin ini terlihat lebih kasar dari garam entahlah, yang jelas bubuk itu tertutup rapat disebuah plastik perekat kecil dari dalam celana pendek yang aku ingat betul, celana itu di pakai Tante sari saat kami berkunjung pagi itu bersama ayah.

"Apa ini?" teriak Tante Sari dari dalam rumah saat ia melihat polisi memegang kotak tersebut. Wajahnya pucat, dan ia berlari keluar dengan om Baskara di belakangnya.

"Itu tidak mungkin! Ini pasti ada kesalahan!" jeritnya histeris.

Kepala polisi menatap tajam ke arah Tante Sari dan Om Baskara. "Ibu dan Bapak, mohon tenang. Kami akan memproses ini sesuai prosedur."

Mas Kharis menatapku dengan wajah yang serius. "Kamu benar, Riska. Ini benar-benar bukti yang kita butuhkan."

Aku hanya mengangguk pelan, masih dalam keadaan terkejut bahwa semuanya terbukti benar.

"Bapak dan ibu kalian berdua kami tangkap atas dugaan pembunuhan dan penghilangan barang bukti," ucap kepala polisi tegas. "Kalian memiliki hak untuk diam dan tidak berbicara tanpa pengacara." Tegas kepala polisi yang memimpin penggeledahan.

Wajah Tante Sari memucat lebih parah, sementara Om Baskara hanya bisa tertunduk lesu. Mereka tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sampai keduanya dibawa oleh sekumpulan polisi dan kami hanya terdiam di depan pintu rumah om Baskara.

***

"Ibu masih gak nyangka, om kamu dan Sari tega melakukan ini semua." Ucap ibu ku.

Kami semua memutuskan untuk tetap di rumah om Baskara sampai dengan penyidikan lanjutan kepolisian selesai. Bibi dan paman ku yang tinggal di rumah nenek sudah datang berkumpul di rumah om Baskara.

Aku duduk di samping mas Kharis, sementara ibu dan bibi saling berpelukan di hadapan kami.

"Kecurigaan kamu benar ka..." Ucap paman ku sambil tersenyum. 

"Mas Kharis yang membantuku.. terimakasih mas." Ucap ku menatap wajah mas Kharis.

Mas Kharis mengusap punggungku sembari balas tersenyum.

"Kamu yang meyakinkan mas Kharis untuk mencari keadilan untuk ayah kamu. Mas Kharis cuma membantu saja. Kalau bukan karena kamu dan keyakinan kamu, mas Kharis bisa apa." Ucap mas Kharis sambil terkekeh.

***

Aku dan ibu memutuskan untuk pulang kerumah dua hari setelah penangkapan, selain karena kasus ini sudah menemukan bukti dan tersangka yang valid, aku juga harus meneruskan kehidupanku disini. 

Berita penangkapan Tante Sari sudah menyebar luas di seluruh keluarga ku. Ya, pada akhirnya tersangkanya adalah Tante sari, om baskara tidak tahu menahu soal sianida atau pun rencana Tante sari. Untunglah, aku pikir kasian juga anak-anaknya kalo sampai keduanya ditahan. Tapi, aku yakin om baskara memang tidak bersalah.

Sehari setelah penangkapan, aku dan ibu di panggil lagi ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Setelah Tante sari diinterogasi dan bukti-bukti ditemukan, kami hanya tinggal menunggu jalannya persidangan.

Om baskara berkali kali meminta maaf padaku dan ibu. Ia terlihat sangat menyesal. Ia memohon untuk meringankan hukuman istrinya pada kami. Tapi, aku dan ibu bersama pengacara kami yang di bawa oleh mas Kharis belum menentukan langkah apa yang akan kami ambil selanjutnya.

Aku sudah bolos sekolah selama lebih dari seminggu. Ya, walaupun pihak sekolah juga pasti akan memaklumi, karena musibah yang sedang menimpaku dan keluargaku. 

Hanya saja, aku sudah mulai kangen dengan teman-teman sekolahku. Aku bahkan belum memperkenalkan mereka semua di cerita ini kan? Tunggu, nanti saat aku mulai masuk ke sekolah, aku akan memperkenalkan kedua sahabatku yang pastinya bakalan bikin telinga kalian budeg.... hahahaha.  

***

Malam itu, di ruang tamu rumah kami, aku dan ibu duduk bersama.

"Riska, kamu yakin kamu baik-baik saja?" tanya ibu sambil mengelus rambutku lembut.

Aku mengangguk. "Aku hanya merasa lega, Bu. Ayah bisa tenang sekarang."

Ibu menarik napas panjang. "Ibu bangga sama kamu, ka. Kamu sangat kuat."

Aku tersenyum kecil. "Aku cuma ingin keadilan untuk ayah."

Ibu ku tersenyum ke wajahku. Yah, walaupun pembunuhan ayah sudah tertangkap, tetap saja, sudah tidak akan mengembalikan ayah kembali ke rumah ini. Ini adalah kali pertama, kami melewati malam tanpa ada ayah di rumah kami sendiri. Rasanya benar-benar, seperti sebuah kehampaan. Aneh sekali. Semua memori tentang ayah yang pernah terjadi di ruang TV ini, tergambar dalam kepala ku. Aku yakin ibu juga merasakan hal yang sama.

"Sepi ya ka, biasanya ayah sama kamu pasti berantem rebutan remot tv." Gumam ibu.

Matanya sudah basah. Aku mengangguk pelan, sembari menyeka air mata ibu ku. "Kita pasti akan kangen ayah terus Bu." Ucapku pelan.

Kami saling berpelukan, menangis tanpa suara. Semuanya seperti mimpi. Benar-benar tidak pernah terbayang sebelumnya, aku akan kehilangan ayah secepat ini. Tapi mau tidak mau, aku dan ibu harus melanjutkan hidup.

Setelah kami puas saling menguatkan satu sama lain, akhirnya aku memutuskan untuk tidur dan masuk ke kamar ku. Ibu masih memilih duduk di ruang TV.

Sesampainya di kamar, aku mengambil kartu-kartu tarot yang aku simpan dengan baik. Aku terdiam sambil memegang kartu tarot yang telah banyak membantuku.

Tumpukan paling atas, kartu THE JUDGEMENT, terlihat seperti berkelip memberikan senyuman, entahlah aku fikir itu sebuah ucapan selamat dari kartu-kartu itu. 

THE JUDGEMENT, Kartu ini telah menunjukkan kebenaran dan memberi keadilan. Tidak pernah aku kira sebelumnya, kartu yang kutemukan di kamar nenek, bisa membantuku mengungkapkan kasus pembunuhan ayahku sendiri.

Aku menarik nafas pelan sambil berfikir, terkadang, hal-hal gaib atau yang sulit dijelaskan pun bisa membawa kita pada kebenaran.

Walaupun aku belum tahu sebenarnya, seperti apa cara kerja dan arti dari setiap kartu ini, tapi, aku sangat berterimakasih karena kartu-kartu ini telah membantuku. Entahlah.

"Terimakasih nek..." Bisikku pada nenek yang mungkin adalah orang dibalik kartu-kartu yang memberiku petunjuk.

Aku menyimpan kartu tarot itu dengan hati-hati. Mungkin, suatu hari nanti, aku akan membutuhkannya lagi.

Aku belum menceritakan masalah lain dari kasus kematian ayah. Sesuatu yang membuatku tidak ingin percaya, soal perselingkuhan ayah dan Tante sari yang mungkin menjadi motif kenapa sampai Tante Sari tega membunuh ayahku. 

***

1
valerio_cean
semangat othor
korokoro
Jangan lupa support karya aku 😻🔥
korokoro
Disclaimer : Novel ini hanya karangan fiksi dari isi kepala saya sebagai author. Tidak ada maksud untuk menjelekkan atau menyinggung pihak/organisasi/instansi/nama tertentu yang secara kebetulan muncul dan di ceritakan di novel ini. 🔥🔥🔥 tetap menyala 🔥🔥🔥
valerio_cean
semangat thor
korokoro: makasih kk🔥
total 1 replies
Zizi
Smngt kak up nya😍😍
Sefira Arrum
Fighting
Zizi
2 bunga untukmu kak😍😍
korokoro: terimakasih kakak😍
total 1 replies
valerio_cean
semangat terus kak updatenyaaa
korokoro: siap kk makasih 😁
total 1 replies
valerio_cean
bagus banget ceritanya kak, harus sering sering up
korokoro: wah makasih kak... jadi tambah semangat up nya
total 1 replies
anggita
👏semoga lancar novelnya banyak pembacanya.
anggita
like👍+ hadiah iklan☝
korokoro: makasih kak/Smile//Grin/
total 1 replies
Nico queen
Mungkin maksudnya "Aksara" kak.
korokoro: owh iya aksara ya 😂😂 ✍️catet revisi
total 1 replies
Nico queen
Kemungkinan neneknya selingkuh 🗿
korokoro: hehhh /Facepalm/ wkwkwk
total 1 replies
Zizi
kurang panjanggg thoorrr/Joyful//Joyful/
korokoro: Jan panjang-panjang kak, nanti langsung tamat/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Moon Wolf
Kok aku malah ga suka sama gambarnya ya wkwkwk
korokoro: hihi, skip aja gambarnya, agak disturbing emang gambar gambar di tarot 😂🙏
total 1 replies
Nico queen
Introvert, aku banget
korokoro: /Facepalm/
total 1 replies
Jazzy Bold
mantep Thor. di tunggu updatenya yah
korokoro: ashiap kk makasih kk
total 1 replies
🍒⃞⃟🦅🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ
finally ceritanya menarik, cuma harus perhatikan tanda baca ya kak maaf loh ya aku koreksi 😉
Nico queen: Semangat kak,/Determined/
korokoro: Wah makasih kk akhirnya ada yang kasih feedback koreksi.. gpp loh kak aku seneng di koreksi gini biar bisa lebih baik lagi nulisnya 🙏
total 2 replies
🍒⃞⃟🦅🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ
adik adiknya❌
adik-adiknya ✅
NoComent🇮🇩🇮🇩
sebuah jejak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!