NovelToon NovelToon
LOVELY HAUNTER

LOVELY HAUNTER

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Enemy to Lovers
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Leefa Daisy

***
Romansa
???
Danger Area!!



Harap bijak dalam membaca©
Selamat menikmati cerita baru, jangan lupa tinggalkan jejak like, komen, follow my account. Kalau mau ngasih hadiah juga boleh hehe.... Terimakasih 🙏☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leefa Daisy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17 SATE KAMBING Part 1

" Makasih ya kopinya cantik." ucap Ebrar mengedipkan mata.

" Apaan cantik cantik?" ucap seseorang di pintu dengan wajah yang sedikit kesal.

" Aga....!!" Ainsley terkejut melihat Aga di pintu.

" Kenapa disini?" tanya Ainsley dengan spontan, sedangkan Ebrar masih asik dengan kopinya.

" Gue kan jemput Lo, Kita kan mau jalan. Malah ketunda, karena ada PENG-GANG-GU" Melirik Ebrar dengan tatapan bak elang yang siap menyerang mangsanya, yang ditatap masih sibuk mengerjakan tugasnya dan sesekali menyeruput kopi, seolah-olah tak melihat keberadaan Aga. Aga melangkah mendekati Ainsley.

" Oh hahaha.... I-Iya, iniiii.... Ebrar tadi mau ngambil laptopnya Disty. Jadi anu- itu- Gue ambilin laptopnya. Dan karena file-nya harus segera dikirim ke klien. Jadi, dia numpang merevisi dokumen dulu disini. Gituuu...." ucap Ainsley dengan panjang lebar. Kenapa Ainsley jadi merasa terpegok selingkuh. 'Situasi macam apa ini??' batin Ainsley.

" Abis ini Dia pergi kan?" tanya Aga yang sekarang sudah duduk di sofa.

" Siapa Lo ngusir-ngusir Gue?" Ebrar yang sedari sibuk dengan pekerjaannya, kini menutup laptopnya dan menatap tajam Aga.

" Gue?." Aga menunjuk dirinya sendiri," tanya aja sama Ainsley." ucap Aga melempar jawaban ke Ainsley. Ainsley yang diserang secara mendadak menjadi kebingungan.

" Lah.... kok jadi Gue?.... Gimana sih Aga. Kamu udah selesai kan Brar?"mengalihkan perhatiannya ke Ebrar. Aga menatap Ainsley tidak percaya. Kenapa pakek Aku-kamu segala ke Ebrar.

" Aku udah selesai kok." Ebrar tersenyum lembut ke Ainsley.' Diiihh..... Aku-Kamu, hueeeekk' batin Aga.

" Kenapa Ga? Sakit? Kok mau muntah." tanya Ainsley saat melihat Aga seperti mau muntah.

" Oh nggak kok, tadi cuma kecium bau-bau aneh aja. Tapi udah lewat kok."

" Bau apa? Bau kebakar? Iya?" ujar Ebrar tersenyum smirk. Aga pun mengepalkan tangannya.

" Loh ada Aga juga...." ucap Bunda turun dari lantai dua bersama Zidan.

" Iya Bun. Bunda apa kabar? Sehat Bunda?..." Aga berdiri dari kursinya dan menyalami Bunda.

" Alhamdulillah..... Bunda mah sehat. Berhubung Kalian disini, bantu Bunda bakar sate ya.... Soalnya Zidan bilang mau makan sate buatan Bunda. Sekalian nanti kalian makan disini juga."

" Boleh tuh Bunda, biar Zidan nggak capek bantu Bunda" Zidan yang ada dibelakang Bunda ikut menyatu kedalam obrolan.

" Ah, Iya Bunda. Siap!!.... Aga mah siap bantu Bunda." Ebrar yang mendengarnya pun merasa mual.

" Iya, Tante.... Nanti Ebrar juga bantu. Ebrar mah udah biasa bikin sate. Dijamin aman Tan" Sekarang gantian Aga yang mual mendengar perkataan Ebrar. Sok sekali pikirnya. Ebrar yang melihat Aga. Menatap Aga dengan tajam. Alhasil jadilah perang mata.

" Yasudah yuk ke dapur." ajak Bunda.

Mereka pun menuju ke dapur. Termasuk Zidan dan Ainsley. Karena dapur Bunda kecil, sedangkan pasukan Bunda ada 4 orang. Jadi Bunda menyuruh memotong daging kambing di meja makan. Walhasil mereka memotong daging di meja makan. Sedangkan Bunda menyiapkan bumbu marinasi dan oles di dapur.

" Sanaan dikit Brar, Lo seneng banget sih mepet-mepet ke Gue. Suka Lo sama Gue?" ucap Aga. Karena, saat memotong kambing sikutnya tersenggol dengan sikut Ebrar.

" Idih.... Ogah Gue suka sama Lo. Lo aja yang geser." Zidan tertawa melihat mereka berseteru. Dan Ainsley hanya menatap malas. Seolah sudah terbiasa melihat mereka bertengkar.

" Dasar anak kecil. Nggak mau ngalah." cibir Aga kesal. Menggeser kursinya menjauhi Ebrar.

" Siapa yang anak kecil?" Ebrar membanting pisau yang Ia gunakan ke meja.

" Lo lah, Siapa lagi?" ucap Aga dengan wajah yang ngeselin.

" Lo kali yang kecil."

" Gue besar ya...." ujar Aga, dengan nada yang nyolot dan mata yang mengejek ke Ebrar, Aga kembali berucap,"Lo yang kecil..."

" Lo!!!!.... Bener-bener yaaaa..... " Ebrar menyodorkan mata pisau ke arah Aga.

" Lo mau apa?" tanya Aga was-was.

" Lo mau tahu? Gue mau ngapain?" Ebrar tersenyum smirk. Aga diam tak berkutik, takut kalau-kalau Ebrar benar-benar mengarahkan pisau itu ke lehernya. Bisa bisa wassalam Ia. Sedangkan Ainsley dan Zidan shock saat melihat apa yang terjadi dihadapan mereka.

" Ainsley ini bumbunya" ucap Bunda dari arah dapur. Dengan membawa bumbu marinasi ditangannya.

" Hah? Ebrar kamu ngapain?" tanya Bunda saat melihat ujung mata pisau Ebrar mengarah ke Aga.

1
Anonymous
.
jii ❤
ka ijin simpan ke favorit ya nanti aku baca kalau ada waktu /Smile/
Leefa Daisy: oke kak👍
total 1 replies
F.T Zira
mampir ninggalin jejak dulu ya kak.. nanti baca secara berkala.. no loncat bab sama bom like deh.. janji✌️✌️
😁😁
Leefa Daisy: oke. terimakasih sebelumnya karena sudah mampir
total 1 replies
Lei.
iklan untukmu ka
Leefa Daisy: terimakasih supportnya
total 1 replies
Bening
ku kasih iklan
Leefa Daisy
terimakasih kakak, semoga kamu dikelilingi hal-hal baik^^
Lei.
terima kasih sudah mampir sebelumnya, saya juga sudah mampir dan kasih hadiah iklan buat mu^^
Bening
ku kasih iklan biar tambah semangat
Leefa Daisy: terimakasih kak, buat dukungannya
total 1 replies
Bilqies
hai kak aku mampir niihh....
mampir juga di karyaku yaaa...
tolong jangan boom like, baca Dnegan benar jangan skipp per bab minim 4 menit yaa kalau baca biar tidak mempengaruhi ritensi 🙏
Leefa Daisy: terimakasih kak. Oke nanti aku mampir
total 1 replies
Leefa Daisy
benarkah?🤔 terimakasih 👍
menhera Chan
Penuh dengan emosi yang tegang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!