NovelToon NovelToon
Di Gilir Keluarga Suami

Di Gilir Keluarga Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Cinta Paksa / Romansa / Pembantu / trauma masa lalu
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: bryan.gibran

Namaku Refelin, Gadis 19 Tahun yang harus rela mengorbankan masa muda untuk menikah dengan anak majikan ibuku.

Tapi sayangnya, kisah kehidupan rumah tangga ku tak seindah yang ku bayangkan.
Semua pilu ku berawal dari pernikahan itu, Aku diperlakukan bagai piala bergilir, diperbuat seenaknya dan hanya dicari ketika sedang dibutuhkan saja. Aku tidak menyangka pernikahan ku dengan anak majikan ibuku itu akan menjadi momok menakutkan yang membuatku trauma seumur hidup.

Hancur sekali hidupku, Mampukah aku melewati semua beban ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bryan.gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 : - Hotel Yang Sama

Waktu terasa terlalu cepat berlalu, hari telah berganti menjadi pagi, itu artinya hari ini adalah hari bulan madu yang sudah ditentukan oleh Aldi. Berat sekali rasanya melangkahkan kaki beranjak dari atas tempat tidur ini, tapi sebesar apapun usaha ku untuk menghindari peristiwa hari ini, tetap saja tidak akan bisa, itu hanya akan membuat Aldi murka dan suasana akan semakin runyam.

Rasanya aku belum siap untuk memberikan kesucian direnggut oleh Aldi, memang dia adalah suamiku, sudah seharusnya aku memberikan kebutuhan batin kepadanya, tapi dia adalah suami atas perkawinan yang tidak kuinginkan. Sampai pagi ini dan detik ini, aku tegaskan bahwa belum ada setitik pun goresan cinta tumbuh dihatiku untuk Aldi. Satu hal yang pasti, keanehan keluarga nya dan sikap iblis mereka semua yang membuat ku belum menumbuhkan rasa cinta untuk Aldi.

***

"Hati-hati dijalan, bersenang-senanglah" kata Pak Abra, hanya dia yang mengantarkan kami sampai ke garasi.

"Kami berangkat dulu ya pah" kata Aldi. Sedangkan aku hanya duduk manis didalam mobil, tidak menghiraukan si tua bangka itu.

"Have fun ya" tiba-tiba terdengar seruan Rivano dengan pakaian seragam sekolah, sembari tersenyum dan melambaikan tangan kepada kami.

Aku dan Aldi sudah berada didalam mobil, hendak bepergian ke suatu tempat yang masih dirahasiakan Aldi sebagai tempat bulan madu kami. Dari kaca jendela mobil, Aldi membalas lambaian tangan Rivano, sementara aku memasang ekspresi datar saja.

"Sayang, kamu happy gak?" Tanya Aldi. Aku menjawab nya hanya dengan senyuman terpaksa, tapi justru Aldi ikut tersenyum dan langsung menggenggam tanganku.

"Makasih ya, aku juga happy" kata Aldi. Kembali aku tersenyum kecil, agar terkesan menghargai perasaan bahagia nya saat ini.

***

"Pantai?"

Hanya sekitar dua puluh menit mobil kami bergerak, Aldi memusatkan tujuan kami kali ini ke sebuah pantai yang belum terlalu ramai pengunjung, mengingat masih pagi hari. Aku terperangah melihat birunya laut dari jendela mobil, aku baru tau ada pantai sebagus ini tidak jauh dari rumah Pak Abra.

"Kamu suka sayang?" Tanya Aldi. Aku hanya mengangguk. Tidak bisa membohongi hati kecilku, aku memang menyukai pantai, hamparan angin yang sejuk dan luas nya pemandangan indah, membuat hatiku tenang dan perasaan ku seperti mendapat kekuatan baru.

"Kalau suka, ayo turun sekarang" kata Aldi.

"Aku tidak perlu mengganti pakaian seperti orang-orang disana itu, aku hanya akan menikmati percikan air dipinggir pantai dan melihat-lihat pemandangan" kata ku, berjaga-jaga jika sewaktu-waktu Aldi menyuruhku mengganti pakaian seperti pengunjung lain yang hanya mengenakan pakaian yang menutupi bagian sensitif mereka saja.

"No problem, aku juga sama" ternyata Aldi tidak mempermasalahkan permintaan ku, justru dia ingin melakukan hal yang sama denganku.

Aldi menyewa tenda dan memesan banyak sekali cemilan. Aku jadi ingat kembali perkataan Aldi, jika seseorang bersikap baik dan menurut kepadanya, maka dia akan memperlakukan seseorang itu dengan lebih baik dan memberikan apa yang dia inginkan.

Aku memang terkesan tidak memberikan perlawanan sejak kemarin, tapi bukan berarti aku berubah menjadi wanita penurut, aku hanya lelah berdebat dan bertengkar dengan Aldi, jika perlakuannya kepadaku masih bersifat memaksa, maka aku akan tetap membela diriku.

***

"Setelah dari pantai ini, kita menginap dihotel. Aku sudah memesan kamar istimewa untuk kita berdua. Sekarang nikmati waktu mu di pantai ini sampai puas" kata Aldi.

Sepertinya aku harus mulai belajar menerima kenyataan, berulang kali aku menepis dan mengulur waktu, tapi akhirnya aku tetap saja kembali pada takdir yang telah digariskan semesta.

"Aldi, boleh aku meminta sesuatu?" kata ku sedikit ragu.

"Katakan saja!" Aldi dengan santai menjawabku, aku mengira dia akan marah tapi ternyata tidak.

"Belikan aku handphone, aku ingin tau kabar adik-adikku dirumah ibu" pinta ku.

"Hanya itu?. Baiklah, besok pagi akan ku belikan setelah kita keluar dari hotel. Tapi satu hal, jangan mencoba menunda hubungan kita lagi, turuti kemauanku maka akan kuwujudkan keinginan mu" tegas Aldi, aku hanya mengangguk. Meskipun masih tersimpan rasa cemas dalam diriku, tentang hubungan intim kami malam nanti, tapi tidak mengapa, aku berusaha berpikir positif. Jika memang pada akhirnya aku harus mengandung anak dari Aldi, aku akan tegar dan menerima jalan hidupku.

Aku berjalan sebentar menyusuri pesisir pantai, meregangkan tangan, memejamkan mataku dan menikmati deru angin merayu rambut dan melintasi pori-pori ku. Aku menghela nafas lalu menghembuskannya, melepaskan semua beban yang memenuhi diriku.

"Elin, kamu wanita kuat, kamu pasti bisa melewati semua ini, bertahan sebentar lagi ya" tutur batinku, menguatkan diri sendiri dan membuang semua kesedihan ku, membiarkannya terhempas dibawa gelombang laut. Aku merasa sedikit lega, aku hanya bisa berharap untuk hari-hari berikutnya semoga lebih baik lagi.

***

"Sayang, ayo pergi sekarang!" Seru Aldi. Aku bergegas mengikuti langkahnya. Dengan ini, detik-detik menegangkan penyerahan kehormatan ku kepada Aldi, sebentar lagi akan tiba.

Aku membereskan semua barang dan sisa cemilan dibawah tenda, membawanya kedalam mobil. Aldi begitu sumringah dan bersemangat, selalu tersenyum ketika melirik kearahku. Aku tidak dapat berkata-kata apa-apa lagi, mungkin hari ini akan menjadi hari terakhir ku menjadi seorang perawan, kesucian yang selama ini aku jaga dengan baik, akan kuberikan dengan ikhlas kepada suamiku.

"Aku mohon kali ini jangan menolak ku lagi Elin, kamu istriku, kamu milikku" kata Aldi, seperti mengetahui kekhawatiran yang sedang melanda hatiku.

Aku hanya mengangguk kemudian menunduk dengan wajah datar, Aldi pun melajukan kendaraan roda empat nya menuju hotel yang telah dia pesan.

***

"Aldi!"

"Mulai hari ini?, bisa tidak kamu memanggil ku dengan sebutan sayang?" sahut Aldi.

"Maaf. Sayang, saat tiba dihotel nanti, kita istirahat dulu ya. Inikan masih sore, saat malam tiba, kamu boleh menyentuhku. Aku perlu membersihkan diri dulu" kata ku, mulai membiasakan diri memanggil Aldi dengan panggilan sayang.

"Baiklah sayang. Nanti sampai dihotel, kamu mandi yang bersih" ucap Aldi.

"Sayang, percaya padaku. Jika kamu menuruti perkataan ku, aku berjanji akan selalu menjagamu, status kamu sebagai pembantu dirumah akan kuhapuskan. Aku akan meminta papa agar mencarikan pembantu baru" jelas Aldi, aku cukup tertegun dengan kata-kata nya, tapi terbersit dalam pikiranku, jika permintaan nya aneh-aneh dan tidak sesuai dihatiku, apa mungkin aku akan tetap terus menuruti kemauan nya?.

Untuk kali ini, aku hanya mengiyakan perkataan nya, aku tidak ingin membuat suasana hatinya yang sedang berapi-api penuh semangat menjadi kacau.

Secara tidak langsung, hari ini Aldi sudah memberikan kebahagiaan untukku, yaitu dengan membawaku kepantai dan berjanji akan membelikan handphone.

***

"Kita sampai!" Kata Aldi. Aku terperanjat, mataku membulat saat mobil Aldi memasuki gerbang hotel yang telah dia pesan. Bagaimana tidak terkejut, hotel itu sama dengan hotel yang Pak Abra singgahi kemarin malam. Hotel yang menjadi saksi bisu kebusukan Pak Abra.

"Ka... kamu yakin kita kesini?" Tanya ku penuh cemas, masih diselimuti rasa trauma.

"Iya, memangnya kenapa?" Tanya Aldi, kebingungan.

"Aaa.. kita cari hotel lain aja ya, aku tidak suka disini" ujar ku, semakin menimbulkan rasa bimbang pada Aldi.

"Kenapa?, ada apa?, aku sudah memesan kamar istimewa dan aku telah meminta petugas hotel ini untuk membuat dekorasi bunga bunga dikamar kita" ucap Aldi.

"Kamu masih berusaha menghindari aku?" Tanya Aldi dengan suara sedikit lantang, aku melihat raut wajahnya mulai kesal dan marah. Seandainya saja Aldi tau, dihotel inilah Pak Abra hampir merenggut kesucian ku.

"Bukan begitu, maafkan aku. Ayo keluar, kita tetap disini" ujar ku, meredakan rasa kesal Aldi, sama sekali aku tidak bermaksud membangkitkan amarahnya, tapi aku masih belum bisa lupa dengan kelakuan si tua bangka itu di hotel ini.

***

"Permisi, kamar VIP atas nama Rifaldi sudah selesai di hias?" Tanya Aldi kepada petugas penerima tamu hotel.

"Sudah pak, mari saya antar" jawab petugas itu.

Aku sudah cukup terkejut saat mengetahui hotel ini adalah hotel yang sama dengan hotel yang Pak Abra pesan waktu itu, tapi ternyata masih ada hal yang lebih mengejutkan ku, yaitu nomor kamar yang sudah didekorasi para petugas hotel, sama dengan nomor kamar yang dipesan Pak Abra untuk melancarkan aksi tidak senonoh nya kemarin malam kepadaku.

Bagaikan dejavu, aku kembali ketempat yang sama tapi dengan orang yang berbeda, aku hanya berharap bahwa para petugas dihotel ini tidak ada yang mengingat wajahku, karena jika mereka mengenalku, mereka akan menganggap ku sebagai wanita pelayan lelaki hidung belang, dua kali datang kehotel ini dengan orang yang berbeda.

Aku menarik nafas, menghembuskan nya perlahan, mulai melangkahkan kaki masuk kekamar hotel dan berusaha melupakan ingatan tentang Pak Abra, si tua bangka yang disebut Aldi sebagai Papa. Ya, suka tidak suka, kenyataan nya Pak Abra itu adalah ayah mertuaku juga.

1
bryan.gibran
Apa yang akan kalian lakukan jika berada di posisi Refelin?
Akbar Cahya Putra
Mantap banget, author! Jangan berhenti menulis ya!
Tōshirō Hitsugaya
cerita ini layak dijadikan best-seller, semangat terus!
bryan.gibran: thanks kak, ikuti terus update nya ya
total 1 replies
♞ ;3
Sama sekali tidak mengecewakan. Sebelumnya aku berpikir bakal biasa saja, ternyata sangat bagus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!