NovelToon NovelToon
Di Nafkahi Istri Karena Suamiku Pemalas

Di Nafkahi Istri Karena Suamiku Pemalas

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Konflik etika / Cerai / Penyesalan Suami / istri ideal / bapak rumah tangga
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: HRN_18

Kisah ini mengisahkan kehidupan rumah tangga yang tidak lazim, di mana sang istri yang bernama Rani justru menjadi tulang punggung keluarga. Suaminya, Budi, adalah seorang pria pemalas yang enggan bekerja dan mencari nafkah.

Rani bekerja keras setiap hari sebagai pegawai kantoran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Sementara itu, Budi hanya berdiam diri di rumah, menghabiskan waktu dengan aktivitas yang tidak produktif seperti menonton TV atau bergaul dengan teman-teman yang kurang baik pengaruhnya.

Keadaan ini sering memicu pertengkaran hebat antara Rani dan Budi. Rani merasa lelah harus menanggung beban ganda sebagai pencari nafkah sekaligus mengurus rumah tangga seorang diri. Namun, Budi sepertinya tidak pernah peduli dan tetap bermalas-malasan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HRN_18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

eps 17 Penghasilan Tak Kunjung Ada

Setelah insiden dimana Rani mengancam akan bercerai dari Budi karena kelemahannya, Budi akhirnya tersadar dan berjanji akan berubah. Dia bertekat untuk mencari pekerjaan dan membantu meringankan beban Rani sebagai tulang punggung keluarga.

Budi pun berkeliling mencari lowongan pekerjaan. Namun, usahanya tidak membuahkan hasil. Dia sering ditolak atau gagal dalam wawancara kerja. Minimnya pengalaman dan keahlian menjadi kendala utama.

Rani terus mendorong dan mendukung Budi untuk tidak menyerah. Namun situasi ini membuatnya merasa was-was. Bagaimana jika Budi menyerah lagi dan kembali ke kebiasaan lamanya yang pemalas? Rani khawatir jika penghasilannya sebagai pegawai tak akan cukup untuk menutupi kebutuhan mereka berdua.

Di sisi lain, Budi mulai merasa putus asa karena berkali-kali mengalami penolakan. Pikirannya terus membayangi kemarahan Rani jika dia gagal mendapatkan pekerjaan. Dia takut Rani benar-benar akan pergi meninggalkannya.

Setelah berbulan-bulan mencari, penghasilan tak kunjung ada. Tabungan mulai menipis untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Pertengkaran kembali sering terjadi antara Rani dan Budi mengenai keuangan mereka.

Rani merasa lelah secara fisik dan mental menghadapi semua ini sendirian. Tapi dia berusaha untuk tetap tegar dan mendukung usaha Budi. Keduanya tengah diuji untuk membuktikan tekad mereka mempertahankan rumah tangga.

Bulan demi bulan berlalu, namun situasi keuangan keluarga Rani dan Budi tak kunjung membaik. Upaya Budi untuk mendapatkan pekerjaan terus mengalami jalan buntu. Penolakan demi penolakan yang diterimanya kian mengguncang semangat dan kepercayaan dirinya.

Rani berusaha untuk tetap tegar dan tidak menyerah mendorong suaminya itu. Namun, rasa frustrasi perlahan mulai menjalari pikirannya. Gaji yang dia terima dari kantornya sudah sangat menipis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Tabungan yang tersisa pun kian menghilang ditelan biaya hidup.

"Sudah cukup, Bu! Aku benar-benar tidak berguna! Aku ini pria yang tidak bisa mencari nafkah untuk keluarganya sendiri!" teriak Budi putus asa saat mereka terlibat pertengkaran hebat.

Rani terdiam. Dia bisa melihat pancaran kepedihan di mata suaminya. Budi benar-benar sudah berupaya, tapi sepertinya jalan untuk mendapat pekerjaan benar-benar buntu.

Keduanya tersungkur di lantai, menangis tersedu-sedu. Rani mendekap erat tubuh Budi, memberikan ketenangan meski hatinya sendiri juga sama kacaunya.

"Tenanglah, yank. Kita jalani ini bersama-sama. Aku percaya, suatu hari nanti, usahamu pasti akan membuahkan hasil," bisik Rani lembut di telinga Budi.

Budi balas memeluk istrinya erat-erat. Kalimat penyemangat Rani mengingatkannya untuk tidak menyerah begitu saja menghadapi ujian hidup ini. Dengan penghasilan yang tak kunjung ada, mereka harus lebih bersabar dan yakin bahwa hari esok pasti lebih cerah.

Rani dan Budi memutuskan untuk mengubah strategi dalam mencari pekerjaan. Mereka menyadari bahwa mencari pekerjaan tetap bukanlah satu-satunya jalan bagi Budi untuk menghasilkan pendapatan.

Rani mengusulkan agar Budi mencoba untuk membuka usaha kecil-kecilan terlebih dahulu. Meskipun penghasilan awalnya mungkin tidak seberapa, setidaknya itu bisa sedikit meringankan beban keuangan mereka.

Budi pun menyetujui saran Rani. Dia memutuskan untuk membuka jasa service komputer keliling di lingkungan mereka tinggal. Mengingat minatnya di bidang teknologi, Budi merasa ini bisa menjadi peluang yang tepat untuknya memulai usaha.

Dengan modal seadanya dari sisa tabungan, Budi menyiapkan perlengkapan service komputer yang dibutuhkan. Dia membuat brosur sederhana dan menyebarkannya ke seluruh komplek perumahan.

Awalnya, orderan hanya berdatangan di sana-sini. Namun, seiring waktu dan kepuasan para pelanggannya, usaha service komputer Budi perlahan mulai mendapatkan kepercayaan.

Rani merasa lega melihat semangat baru Budi dalam menekuni usahanya itu. Meski penghasilan belum mencukupi, setidaknya ini merupakan langkah awal yang baik setelah sekian lama menghadapi kebuntuan.

Keduanya kini bahu-membahu menjalani hari demi hari dengan harapan dan semangat baru. Mereka yakin, selama tetap berusaha dan bersabar, suatu hari nanti pintu rejeki akan benar-benar terbuka lebar untuk keluarga kecil mereka.

Meskipun usaha service komputer Budi mulai mendapatkan klien, penghasilan yang diterimanya masih belum mencukupi untuk menopang kebutuhan sehari-hari. Rani pun harus terus bekerja keras di kantornya untuk menutupi kekurangan tersebut.

Namun, tekanan finansial yang berkepanjangan mulai menggerus semangat dan kesabaran keduanya. Pertengkaran-pertengkaran kecil kerap kali terjadi akibat rasa lelah dan frustrasi yang memuncak.

"Aku sudah berusaha semampuku, Ran. Tapi sepertinya usahaku ini belum cukup untuk menghidupi kita berdua," keluh Budi suatu malam seusai pulang dari memberi service komputer.

Rani menghembuskan nafas panjang. "Aku tahu, Yank. Tapi jangan menyerah dulu. Kita harus tetap bertahan dan terus berusaha."

"Lalu sampai kapan kita harus begini terus? Aku tidak mau kau terus terbebani dengan mencari nafkah sendirian!" seru Budi mulai emosi.

Perdebatan sengit pun terjadi di antara keduanya. Rani sampai menangis terseduh-seduh menghadapi sikap putus asa Budi. Namun kali ini, Budi jugalah yang berusaha menenangkannya.

"Maafkan aku, Ran. Aku berjanji tidak akan menyerah semudah itu lagi," ujar Budi sambil mendekap istrinya erat.

Malam itu mereka bertekad untuk terus melanjutkan perjuangan bersama. Meski jalan untuk mendapatkan penghasilan layak terasa berat dan berliku, namun mereka percaya asal saling bersatu, semua akan baik-baik saja.

1
HRN_18
🔥🔥🔥🔥
Diamond
Jalan ceritanya keren abis.
Oralie
Author, kapan mau update lagi nih?
HRN_18: sabar ,😩
total 1 replies
SugaredLamp 007
Menghanyutkan banget.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!