NovelToon NovelToon
Dewi Mimpi

Dewi Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / cintapertama
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Wulan241299

Dewi mimpi, yang memiliki gelar Alkasia yaitu taun putri dari alam langit menyelamatkan seorang laki-laki yang terjebak di alam hampa. Perkenalan yang secara kebetulan membuat ikatan keduanya menjadi tidak bisa di lepaskan. Dia memberi nama Yun Xi, ikatan cinta yang penuh gejolak dan perubahan. Membuat keduanya harus berpisah dan memulai kembali kisah di pertemuan keduanya.
Nantikan kisah cinta Dewi mimpi yang akan selalu update setiap hari.

(Cerita ini murni karangan yang saya buat berdasarkan imajinasi semata. Jika ada nama, tempat, waktu memiliki kesamaan semua murni ketidaksengajaan)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan241299, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku tidak bisa membiarkan mu pergi

Sedangkan di dalam rumah tempat Zui Yuan beristirahat. Dia merasa ada yang aneh, tempat ini tidak seperti biasanya. Seperti ada hawa hitam yang terasa mengikat di setiap udara yang ia hirup. Dia bangkit dan ingin berjalan keluar. Tapi langkahnya tertahan di pintu.

"Peri Huan apa kita akan membunuhnya?" kata laki-laki yang ada di sampingnya.

"Kita menunggu tanggapan dari penguasa."

"Baik."

Suara itu terdengar sangat tidak enak di telinganya. Wanita yang ia suka terlihat sangat berbeda. Dan apa yang sebenarnya terjadi? Siapa penguasa yang ia maksudkan? Kenapa mereka ingin membunuh dirinya? Dia benar-benar tidak bisa mengerti apa yang tengah terjadi. Setelah mendengar perkataan dari luar pintu. Zui Yuan langsung berlari untuk berbaring dan berpura-pura tidur.

Tidak lama setelah dia memejamkan mata. Seseorang masuk dengan perlahan. "Aaa..." menguap. "Peri Huan Qi, aku terlalu lelah. Apa ayah mu sudah sembuh dan terlepas dari ikatan itu?"

Peri Huan Qi tersenyum tipis," Ayah ku sudah sembuh saat ini dia masih perlu istirahat. Terima kasih sudah mau mencarikan obat yang sangat berharga."

"Tidak masalah. Aku hanya tidak tega melihat ayah mu menderita. Aku sudah kabur dari kediaman cukup lama. Ayahanda pasti marah, jika tidak ada hal lain lagi, aku akan pamit pergi," Katanya dengan mencoba menahan senyumannya agar tidak terlihat mencurigakan.

"Tidak usah buru-buru pergi. Zui Yuan kamu harus beristirahat terlebih dulu. Besok akan ada pesta untuk mengungkapkan rasa terima kasih ku kepada mu."

"Ungkapan rasa terima kasih?" mengejek dirinya dalam hati. "Bilang saja pesta persembahan untuk kematian ku. Lebih baik menyelamatkan diri terlebih dulu dari pada mati dengan konyol di tempat ini," ujarnya dalam hati. "Tidak usah semua aku lakukan karena aku tidak tega melihat ayah mu. Aku akan pergi terlebih dulu," berusaha mengatakan setiap kata setenang mungkin.

"Jika itu yang kamu mau aku tidak akan menghentikan. Sekali lagi terima kasih sudah membantu ku. Aku pasti akan membayar hutang budi ini," Mencoba berlutut di hadapan Zui Yuan. Tapi belum sempat peri Huan Qi berlutut. Tangannya sudah di hentikan oleh Zui Yuan terlebih dulu.

"Jangan lakukan ini," tersenyum. "Semua sudah seharusnya aku lakukan. Jika tidak ada hal lain lagi aku akan pergi."

Peri Huan Qi mengangguk memberi persetujuan dan membiarkan Zui Yuan pergi. Tapi apakah benar dia akan di biarkan pergi begitu saja.

......................

Di pondok tempat Dewi Alkasia tinggal, beberapa meja tertata di ruang tamu. Semua keperluan untuk di kenakan Yun Xi sudah siap hanya tinggal menunggu waktu yang pas untuk pergi.

"Sudah beres," kata Dewi Alkasia setelah selesai menata semua barang.

"Apa tubuh ku ini sebuah pajangan? Aku tidak bisa mengenakan semua ini," tolakan Yun Xi jelas terlihat saat raut wajahnya berubah.

"Kenapa? Kamu ingin berubah pikiran? Sudah terlambat."

Dewi Alkasia tersenyum dan mencoba untuk memaksa Yun Xi mengenakan baju yang terbuat dari bahan emas dan serpihan bubuk mutiara yang bersinar.

"Bukankah baju ini lebih cocok jika kamu yang mengenakan? Aku tidak bisa."

Yun Xi berlari mencoba menghindar, agar bisa terlepas dari paksaan Dewi Alkasia.

"Lihat ini, bukankah ini bagus?" melebarkan baju yang ada di genggamannya. "Lihat ini."

"Dewi, bukankah baju itu yang kamu beli beberapa waktu lalu di tempat penjualan baju wanita?"

"Iya, sudah tidak ada waktu lagi untuk memilih pakaian. Ini saja sudah bagus," menatap dengan senyum menggoda.

Yun Xi hanya menelan ludah kecut di tenggorokan. Dia tidak akan pernah mengira akan mengenakan baju wanita. Meski baju itu terlihat seperti pakaian laki-laki, tapi tetap saja itu terlihat sangat feminim. Bagaimana bisa dia memakainya. "Aku akan mengenakan baju yang selalu aku kenakan saja."

Meski hanya menggoda tapi Yun Xi terlihat sangat ketakutan. Sepertinya dia benar-benar mengira jika perempuan di hadapannya akan memaksanya untuk memakai pakaian wanita.

"Aku hanya bercanda. Lihat," baju berwarna putih dengan bordiran membentuk ranting pohon yang menyatu. Terlihat sangat indah dan gagah. "Coba kamu kenakan," memberikan baju yang ada di tangannya kepada Yun Xi.

"Aku akan mencobanya," mengambil baju yang ada di tangan Dewi Alkasia.

Yun Xi masuk keruangan ganti dan mencoba pakaian itu. Baju itu sangat pas di tubuhnya. Dia keluar dengan perlahan namun tatapannya masih sama, dingin seperti es.

Melihat laki-laki anggun dan cantik membuat Dewi Alkasia dan Eci tidak bisa mengedipkan kelopak matanya. "Sepertinya baju ini jauh lebih baik jika kamu yang memakainya," mengarahkan baju wanita yang ia gunakan untuk menggoda Yun Xi.

"Dewi dia sangat cantik. Dia jauh lebih cantik dari mu," Eci menatap kearah Yun Xi dan sesekali menatap kearah Dewi Alkasia. Membandingkan wajah yang terlihat halus dan bersih.

"Aku juga tidak pernah menyangka jika dia jauh lebih cantik dari diri ku," kata Dewi Alkasia memandang laki-laki anggun di hadapannya. "Ternyata pakaian juga bisa merubah tampilan seseorang."

"Apa aku terlihat seperti perempuan?" kata Yun Xi tidak percaya dengan tanggapan Dewi Alkasia dan Eci. Dia laki-laki bagaimana mungkin dia terlihat cantik. Mereka berdua benar-benar konyol.

"Tampan. Sangat tampan," timpal Dewi Alkasia menenangkan Yun Xi.

"Dewi aku akan bosan jika diam di rumah sendirian. Aku akan bermain keluar," Kata Eci meminta izin agar di perbolehkan untuk keluar. Semenjak kejadian di alam hampa, Eci benar-benar tidak bisa keluar bermain dengan leluasa.

"Baik. Tapi ingat jangan terlalu jauh," saut Dewi Alkasia memberikan izin.

Setelah semua persiapan selesai mereka berdua langsung segera berangkat ke istana langit. Sedangkan Eci terus terbang mencari tempat yang aman untuk bermain.

...............

Di hutan yang mengarah ke perbatasan alam Kui, Zui Yuan sudah berhasil keluar dari desa. Setidaknya dia bisa keluar dengan selamat. Meski hatinya masih tidak tenang. Dia berjalan sempoyongan berusaha untuk menguatkan tubuhnya yang sudah sangat lemah. "Aku harus segera keluar dari alam Kui," mencoba melangkah dengan cepat. Tapi tubuhnya sudah mencapai batasnya.

"Pangeran Zui Yuan, Maaf penguasa tidak mengizinkan orang luar pulang begitu saja setelah melihat dirinya."

Suara wanita tiba-tiba sudah ada di depannya. Peri Huan Qi, terlihat memegang belati di tangannya.

"Kenapa? Apa penyelamat nyawanya juga tidak di lepaskan? Aku kira dia ayah mu," Menatap dengan kecewa.

"Maaf, tapi ini sudah menjadi tugas ku."

Peri Huan Qi menyerang dengan niat membunuh. Zui Yaun hanya bisa berusaha untuk bertahan. Kekuatannya sudah hilang, tubuhnya hanya seperti wadah kosong. Tapi dia tidak bisa hanya diam menunggu ajal menjemputnya.

"Tunggu, Huan Qi aku menyukai mu dan memberikan apa yang kamu inginkan. Tidak masalah jika kamu tidak menerima perasaan ku, tapi kenapa harus nyawa yang kamu minta?" Meski hatinya benar-benar sakit. Tapi dia harus tenang dan mencoba untuk berjalan mendekat. "Aku hanya ingin pergi dengan selamat dari sini."

"Aku tidak bisa membiarkan mu pergi," saut peri Huan Qi.

Peri Huan Qi sedikit terkecoh dengan perkataan Zui Yuan. Setelah dia semakin dekat dia mengeluarkan botol kecil di sakunya. 'Bumm...' ledakan kencang terdengar. Asap beracun mengepul di seluruh hutan. Untung saja dirinya selalu membawa racun aneh di tubuhnya. Ini berkat kealihan kakak perempuan yang selalu memberikan racun mematikan untuk melumpuhkan lawan. Sehingga dia berhasil lolos dari kematian.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!