My Chicken Girl

"Somi, Jung Somi, hentikan!" teriak seorang gadis menghentikan aksi mereka.

"Seori eonni!" Somi seketika langsung berbalik dan terkejut.

"O gadis itu...?" pikir gadis tinggi ini saat melihat Hyeri yang tersungkur di tanah.

Ia mengulurkan tangannya sambil bertanya, "Kamu tak apa?'

Hyeri menggeleng.

"Ayo ikut denganku!" Seori membantu Hyeri berdiri dan membawanya pergi dari sana melewati Somi dan teman-temannya. Gadis yang memakai gaun hitam memandang marah ke arah kakaknya itu.

Jung Seori adalah kakak kandung Somi yang paling di sayang oleh orang tuanya. Umurnya 24 tahun dan sudah menikah. Ia adalah dokter muda di salah satu rumah sakit yang berada di Jeju. Seori datang untuk mengawasi adiknya atas perintah sang ibu. Kedua orang tua Somi mendapatkan laporan dari salah satu pembantunya dan mengatakan jika nonanya memperlakukan para pembantunya dengan kasar. Kedatangan Seori justru membuat gadis berambut panjang sebahu itu makin mengamuk. Somi tak pernah suka padanya karena memiliki sifat sok baik dan peduli pada semua orang. Sifat keduanya sangat bertolak belakang dan terlihat tak seperti saudara kandung.

Yeol yang datang bersama dua temannya sedikit lega melihat Seori nuna membantu gadis taksirannya.

"Somi bikin ulah lagi dia," ucap Jung-il sedikit tak suka.

"Tapi kenapa gadis itu bisa ada di sini? Ia datang sendirian?" tanya Yeol sambil melirik ke dua temannya.

"Bukankah seharusnya gadis yang sedikit menggemaskan itu datang bersamanya ya?" pikir Gong Chil yang menyilangkan tangannya di dada.

"Entahlah aku tak tahu." Yeol mengangkat bahunya lalu berjalan memasuki pesta.

Hyeri dibawa oleh Seori ke sebuah kamar mewah dengan barang-barang branded keluaran luar negeri. Gadis yang masih memakai kostum ayam itu di dudukan ke kasur dan disuruh untuk menunggu sebentar. Ia hanya mengangguk menurut. Sementara Seori pergi mencari gaun dan sepatu yang cocok untuk di kenakan Hyeri nantinya.

"Maafkan adikku ya Hyeri," ucap kakak cantik itu padanya.

"Kakak, tahu namaku?" Hyeri sedikit terkejut mendengarnya.

"Ah itu karena kakak penasaran padamu, kakak suka gayamu tadi di bus," jelasnya. "Oh iya namaku Jung Seori. Salam kenal ya!" lanjutnya memperkenalkan diri sambil berjalan ke arah lemari.

"Salam kenal kak. Aku cuma mencoba membantu tadi," balas Hyeri malu.

"Aku belum berterima kasih padamu tadi, ini hadiah terima kasih ku untuk mu. Pakailah!" Jung Seori kembali menghampiri sambil membawa sebuah gaun dan memberikannya pada gadis tersebut.

"Wah ini gaun yang sangat indah pasti mahal, tak usah repot-repot kak," celetuk Hyeri merasa tak enak.

"Tidak apa, tunjukkan pada Somi kamu juga bisa memakai gaun yang indah," ucapnya.

"Seori Nuna, tadi bilang Somi itu adik kakak, tapi aku rasa__?" Hyeri mencoba memastikan.

"Iya, kita terlihat berbeda ya," sambungnya langsung.

Hyeri mengangguk. "Kalau begitu aku coba ganti dulu ya ka," izinnya.

"Silakan Cantik!" Jung Seori tersenyum mengangguk mengizinkan.

Hyeri pergi ke ruang ganti yang tersedia di kamar itu sambil membawa pakaian yang diberikan Seori padanya. Gaun berwarna putih dan terlihat sangat mewah itu berhasil mengubah gadis ayam menjadi Cinderella. Hyeri keluar perlahan untuk menunjukkan pada malaikat baiknya.

"Wah Hyeri kamu sangat cantik, gaun itu cocok sekali denganmu," puji Seori langsung.

"Terima kasih banyak kak," ucap Hyeri sedikit malu.

"Oh iya ini pakailah dan duduk di sini! Aku akan merubah sedikit gaya rambutmu," suruhnya sambil meletakkan sepatu kaca yang cantik untuknya.

"Hah?" Hyeri menjadi bingung tak mengerti.

"Duduklah! Tak apa," tarik Seori lembut kepadanya.

Hyeri mengangguk dan menurut. Seori dengan senang hati langsung merubah penampilan si gadis ayam agar terlihat lebih sempurna. Setelah selesai Hyeri mencoba memakai sepatu cantik berwarna senada lalu berdiri.

"Sempurna!" puji Seori padanya. Mari kita keluar!" ajaknya.

Hyeri sedikit kesusahan menyesuaikan sepatu hak tinggi itu. Seori tersenyum saat mengetahui hal itu. Dengan senang hati, gadis berhati malaikat ini, membantunya berjalan.

Semua orang yang berada di bawah sedang menikmati pesta dengan meriah. Yeol dan teman-temannya juga nampak saling berbincang dan merasa penasaran apa yang dilakukan Kakak Somi pada si gadis ayam.

Jian yang sedang belajar di rumahnya menjadi tak fokus karena terus berpikiran tentang Hyeri, sahabatnya. Ia harusnya tak berbohong dan m membiarkan Hyeri pergi ke pesta orang kaya itu. Perasaan khawatir mulai hadir pada gadis chubby ini. Segera ia bangkit dan memakai gaun seadanya untuk pergi menyusul ke pesta.

...____________🐓❤️🐓____________...

Kembali ke suasana pesta yang ramai dengan anak-anak orang kaya. Bisa di tebak sebagian yang hadir di sana adalah anak-anak petinggi dan penjabat serta pemilik dari sebuah perusahaan besar.

Seori tiba-tiba keluar dan menepuk tangan menghentikan semua aktivitas yang sedang berlangsung.

Prok Prok Prok! Semua orang kini terfokus padanya.

"Maaf mengganggu sebentar," ucapnya pada para tamu hadirin. "Ayo Hyeri keluarlah!" Suruh Seori beralih pada gadis yang sudah berubah itu. Dengan perlahan Hyeri muncul menunjukkan penampilannya. Yeol seketika langsung terpesona padanya karena gadis biasa itu sekarang tampak menjadi luar biasa cantiknya. Hyeri tersenyum pada semuanya dan itu membuat Somi menjadi kehilangan suasana hatinya kembali.

Hyeri yang telah sampai di bawah, berjalan ke tengah. Yeol tak sadar ikut tertarik untuk maju mendekat ke arah gadis itu. Somi yang kesal, ikut berjalan dengan cepat melewati Hyeri sambil mendorongnya. Seketika gadis tersebut terkejut dan kehilangan keseimbangannya. Ia pun terjatuh menubruk Yeol yang tepat berada di hadapannya. Keduanya terjatuh secara tumpang tindih di mana posisi Hyeri sangat tak mengenakan. Bibir lembutnya tak sengaja mengenai bibir Yeol dan membuat semua yang ada di sana terkejut tak terkecuali Somi. Jian yang baru sampai juga cukup terkejut melihat yang sedang terjadi di sana.

"Sial!" umpat Jung-il yang terkejut.

"Ya ampun Hyeri!" kaget Jian sampai menutup mulutnya.

"Astaga!" heboh semuanya langsung. Bahkan diantara mereka ada yang memotretnya dan merekamnya.

Yeol ikut terkejut mendapati ciuman tiba-tiba dari gadis biasa itu. Pria ini sampai melebarkan matanya dan terpaku cukup lama di tempat. Hyeri yang sadar, langsung bangkit dan duduk. Semua mata ternyata tertuju padanya. Ia kembali memandangi pria yang jatuh bersamanya tadi tersenyum malu-malu sambil memegangi bibirnya. Melihat itu, Hyeri menjadi kesal hingga menampar pipi mulus Yeol dengan kasar. Pria tampan itu terkejut kembali sementara dirinya langsung berlari keluar. Jian segera berbalik untuk menyusul sahabatnya itu.

"Hyeri tunggu!" panggil Jian langsung pergi menyusul.

"Yeol kau tak apa?" tanya Jung-il padanya.

"Ini sungguh luar biasa," jawabnya sambil tertawa senang. Kedua temannya menjadi heran dengan satu temannya ini. Bukannya sakit mendapat tamparan, ia malah tertawa seperti orang tak waras. Bagi Yeol itu adalah ciuman pertamanya selama dirinya tumbuh. Ia tak menyangka itu akan di ambil oleh gadis biasa seperti Hyeri.

Jian yang menyusul Hyeri ternyata tak menjumpainya. Ia menjadi bingung dan berpikir jika sahabatnya itu sudah pulang karena malu dan kesal. Saat hendak berbalik, justru malah Jung-il yang mendatanginya.

"Minggir, aku harus cari Hyeri!$ suruhnya sambil berjalan melewati.

"Tunggu dulu, aku masih ingin berbicara padamu," cegat Jung-il langsung memegang tangannya.

"Tak ada yang perlu dibicarakan lagi, kalian pasti puas karena telah membuat Hyeri malu," ucap Jian sambil melepaskan tangannya.

"Soal itu aku__" Jung-il terpotong kata-katanya karena Jian kembali berbicara.

"Aku apa? Jangan halangi aku." Jian yang menjadi ikut kesal langsung menginjak kaki Jung-il dengan keras. Gadis itu berjalan pergi meninggalkan Jung-il yang tengah kesakitan.

"Aww! Gadis itu kuat juga," pekik si pemuda berkacamata sambil memegangi kakinya yang sakit dengan memandangi punggung sang gadis.

Hyeri akhirnya sampai dirumahnya. Shim Yong Dae cukup terkejut saat Hyeri membuka pintu dengan kasar dan berjalan melewatinya.

"Nak apa yang__" Shim Yong Dae hendak bertanya namun langsung terhenti karenanya.

"Ayah aku istirahat dulu!" pamit Hyeri padanya sambil berjalan melewati tangga dengan tak santai.

"Ah iya iya," jawab sang ayah yang tak mengerti.

Hyeri berjalan naik melawati tangga sambil menenteng sepatu serta sebuah bingkisan berisi kostumnya. Shim Yong Dae terheran-heran dengan tingkah putrinya itu. Ia juga sedikit bingung lantaran putrinya telah berganti pakaian dengan gaun yang cantik.

"Apa yang sudah ku lakukan?" pikirnya sambil membayangkan selintas kejadian yang baru saja dialaminya itu. "Ya ampun! Benar-benar memalukan," ucap Hyeri sambil berlari menuju kasurnya. Gadis cantik ini merasa sangat malu terlebih lagi dengan apa yang sudah ia lakukan kepada Mr Kim di pesta.

..............................🐔❤️🐔.............................

...Bersambung...