NovelToon NovelToon
Ex'S Tears

Ex'S Tears

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cerai / Wanita Karir
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: mermaidku

Mencari uang saat sudah menjadi seseorang yang tumbuh dewasa sangat melelahkan, di tambah lagi bona harus menjadi istri sah mantan pacarnya hanya untuk mendapatkan warisan.

Dengan uang 1m, bona akhirnya menyetujuinya. tapi di balik itu, hidupnya mulai tak terarah dan hancur di penghujung hubungannya dengan javier.


"hanya 100 hari?" tanya bona dengan mata memerah.

"setelah kita menikah mungkin 1 bulan aku sudah bisa dapatkan warisan itu. Jadi jika kau merasa tak cocok kita bisa bercerai sesegera mungkin,"

"apa kesepakatannya?"

"kau minta bayaran berapa?"

"berapa yang kau tawarkan?"

"1m kurasa cukup karena pernikahan kita tak lebih dari 100 hari. Habiskan hubungan kita di hari putih, lagipula kurasa 1m sudah sangat banyak,"

"apa kau sudah tak mencintaiku?" tanya bona berharap.

"aku tak pernah mengijinkan dirimu berfikir jika aku masih mencintaimu, aku hanya membutuhkanmu untuk warisan itu. Bukan untuk apapun, aku sudah tak mencintaimu sekarang, besok juga tidak,"

next>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 17

Bona pulang ke rumah dengan 4 buah paperbag besar berisi baju dan barang barang untuk perawatan kulitnya. Bahkan ia membeli kulkas kecil untuk menaruh produk kecantikannya agar tetap dingin.

"beli barang banyak, tumben sekali," ucap javier sambil melipat kedua tangannya.

"ohh sudah pulang? aku mudah terpengaruh jadi aku beli banyak barang. Permisi, aku akan masak tapi sebentar, tunggu di sana," bona membawa barang barangnya masuk ke dalam kamar, ia sibuk mengurus kulkas dan barang barunya.

"pulang bersama siapa?"

"loren dan carolina, tadi loren menjemput carolina jadi aku menumpang karena barang bawaanku banyak. Jika naik taksi aku takut dapat sopir nakal hehe,"

"pria nakal juga tak selera dengamu, lain kali minta jemput aku saja. Kau punya ponsel kan?"

"baik baik, aku akan menurut pada suamiku,"

Javier menahan senyum di bibirnya, entah kenapa ia rasanya senang jika hubungannya dengan bona mulai menghangat, namun tinggal 60 hari lagi bukan?

"pesan makan di luar saja, kau lelah. Mandi saja, aku akan bantu pasang dan bereskan," javier mendekati bona yang sedang membaca buku petunjuk memasang kulkas mini miliknya.

"terimakasih, suami terbaik," bona mengecup pipi javier dan berlalu pergi ke kamar mandi. Sedangkan javier masih mematung di tempatnya.

Kenapa takut dengan kata suami terbaik? Banyak pikiran sekali akhir akhir ini. Tapi aku memang tidak bisa jadi suami terbaik.

Setelah memesan makanan dan memasang kulkas milik bona, javier duduk di meja makan untuk menunggu bona yang sedang berganti baju.

Tak lama bona menyusul dengan baju tidur berwarna navy blue, javier sampai menelan ludahnya karena bona terlihat sangat sexy dengan baju satin.

"maaf lama menunggu, pengering rambutku rusak,"

"duduklah, cepat makan,"

✉️loren: bona bisa bertemu? Ada yang ingin aku bicarakan dengamu.

"wahhh gawat sekali," gumam bona sambil membaca pesan dari loren.

"ada apa?"

"loren minta bertemu, apa boleh?"

"sudah punya suami, masih mau main main?" tanya javier sambil mengacungkan garpu.

"tapi kurasa ini penting, bagaimana jika dia kemari?"

"ganti baju dulu baru dia kemari," perintah javier.

"baik baik arahan suami akan aku patuhi," ucap bona sambil mengangkat 3 jarinya.

"makan dulu, baru bertemu, jika dia kemari dan minta minum aku tidak sediakan jadi suruh dia bawa sendiri,"

"tapi..."

"termasuk camilan dan tempat duduk,"

"astaga, suamiku kau tidak boleh pelit pelit, istrimu ini hanya akan bertemu sahabat lamanya. Tidak berani berselingkuh,"

Javier makin melotot melihat tingkah bona yang manja dan di buat buat, "iya atau tidak usah bertemu?"

"iya, aku ganti baju dulu,"

"membawa pria lain? Awas saja jika terjadi saat aku tidak di rumah," gumam javier sambil mengigit burger miliknya.

......................

Ting .... Tong ....

"masuklah," ajak bona.

Loren datang membawa kursi lipat dan satu kantung berisi camilan dan minuman, "kau menikah dengan pria kikir, aku tak bisa bayangkan," gerutu loren sambil berjalan masuk ke dalam.

Terlihat javier tengah duduk di ruang tamu sambil berselancar di laman internet dengan laptop di pangkuannya.

"javier ini loren,"

"hmm,"

"aku loren, maaf meminjam sedikit ruanganmu. Aku ingin bertemu dengan nona manis ini, permisi," ucap loren kesal.

"sudahlah, duduk di ruang tv saja ya," ajak bona.

"tidak tidak, kalian disini saja. Jangan lihat lihat rumah orang sampai dalam,"

Loren rasanya ingin menghantam wajah javier yang terlihat kaku dan dingin, "nona, tak menyangka menikah dengan pria seperti ini,"

"jangan mempengaruhi istriku," ucap javier sambil berlalu ke belakang.

"duduklah jangan di pikirkan, pertama kalinya punya tamu jadi wajar saja kaku. Dia juga sedikit cemburuan," bisik bona.

"buruk sekali,"

"sudahlah ada apa? Masalah apa kali ini?"

"aku ingin putus saja dengan carolina,"

"memangnya apa yang di lakukan tupai itu?" tanya bona sambil memilih camilan di kantung milik loren.

"realistis saja, keluarganya sangat amat kekurangan. Penuh dengan hutang, kau tau kemarin saat ada pertemuan keluarga? Keluarga tupai itu minta rumah sebagai hadiah pernikahan. Aku sebenarnya tidak masalah karena aku juga sudah punya rumah, tapi..."

Flashback on....

"ayah senang bertemu denganmu lagi," sapa loren sambil menyalami tangan ayah carolina.

"sudah lama tidak kerumah,"

"silahkan masuk keluargaku sudah menunggu di dalam, tak perlu sungkan anggap saja rumah sendiri," ajak loren.

Setelah semua orang duduk di meja makan, loren sedikit tak nyaman karena kedua orang tua carolina terus memandang seisi rumah. Loren cukup mengerti karena rumah carolina tak semegah milik loren. Namun hal itu membuat ayah dan ibu loren tidak nyaman.

"bagaimana aku memanggilnya.... nyonya aku gloria, ibu loren dan ini tuan josh, ayah loren. Senang bertemu dengan keluarga carolina,"

"senang juga bertemu denganmu, maaf pertama kali datang ke rumah mewah,"

"ibu sudahlah," bisik carolina.

"mari mari, silahkan di nikmati, kami hanya bisa menghidangkan ini," ajak tuan josh.

"ini sudah cukup bagus tuan, tak perlu sungkan,"

Kedua keluarga mulai menikmati hidangan namun tidak dengan nyonya gloria, ia tiba tiba malas dan tak nafsu makan. Bukan karena penampilan keluarga carolina, melainkan karena sikap keduanya.

"loren, kupikir yang datang kemari bona," bisik gloria pada anaknya.

"ibu, bona sudah punya suami mana bisa kurebut lagipula carolina kekasihku," bisik loren.

"nyonya, untuk mahar dan hadiah pernikahan..."

"ibu jangan di bahas di sini," cegah carolina.

"kenapa? Ini memang tujuan kita kemari kan? Tuan nyonya, jika bisa aku ingin rumah untuk hadiah pernikahan. Kami sekeluarga sudah tidak sanggup hidup disana, lagipula carolina punya adik yang masih bersekolah. Sedikit terganggu di lingkungan seperti itu,"

"ibu! sudahlah kenapa minta rumah untuk keluarga,"

"nyonya, untuk mahar itu urusan loren. Namun untuk hadiah pernikahan, bukankah itu terserah kami?" tanya gloria hati hati.

"nyonya tapi keluargamu kaya, memberi ruang sedikit untuk kami bukankah hal mudah?"

"ibu jika ingin pindah aku bisa bayarkan sewanya tak perlu minta rumah pada keluarga loren! Ibu, kau mau menjualku demi rumah?" ucap carolina kesal, ia sudah tak bisa menahan rasa malunya.

sedangkan loren dan keluarganya hanya bisa diam melihat pertikaian antara ibu dan anak di depannya. gloria sampai meremas tangan loren karena kesal.

"sedang apa pacarmu itu? Usir dia dan keluarganya!" bisik gloria pada loren yang juga tengah kesal.

"ibu mertua, aku dan carolina sudah sepakat tidak perlu hadiah pernikahan. Aku sudah punya rumah sendiri, tidak perlu hadiah pernikahan,"

"tidak perlu? Carolina apa yang kau pikirkan?" tanya wina geram.

"ibu, jika harus ada hadiah pernikahan. Ibu dan ayah juga harus memberikannya padaku dan loren. Bukan hanya orang tua loren, ibu mau memberiku apa? Ini keputusan yang baik, tidak perlu hadiah dari siapapun," jelas carolina.

"nyonya, aku tidak mau ikut campur keputusan loren dan carolina. Ini juga keputusan yang baik, karena jika aku harus memberi rumah. Paling tidak anda harus memberikan lahan luas untuk loren," ucap gloria sambil menusuk nusuk daging di piringnya.

"pelit sekali pada menantu," sindir wina sambil melipat tangannya.

"tuan dan nyonya, walaupun kami mampu dan kaya namun itu bukan jadi alasan kami harus mengasihani keluarga anda. Putra kami sudah mau menikahi putri kalian yang berharga, maharnya juga tidak sedikit, tidak bagus jika yang mengeluarkan banyak uang hanya keluarga kami," ucap tuan josh.

Carolina hanya diam meremas tangannya, ia sungguh malu dan kehilangan harga diri. Sedangkan loren juga kesal, ia bahkan tak mau menatap wajah carolina yang sedari tadi menatapnya penuh harap.

Flashback off....

...💋TBC💋...

1
jenny
siap kak... meluncur ke sana.
Rina Zulkifli
sesuai judul 🥺😭
mksh ka ceritanya,. keren..

terus berkarya
Anonymous
keren
jenny
Semoga Damian mendapatkan jalan keluar untuk menjauhkan Javier ataupun Bona dari kelicikan Lusy.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!