NovelToon NovelToon
Aku Yang Tak Di Anggap (Kisah Empat Bersaudara Yatim Piatu)

Aku Yang Tak Di Anggap (Kisah Empat Bersaudara Yatim Piatu)

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Mengubah Takdir / Keluarga / Fantasi Wanita / Pembantu
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hitado S

Terlahir dari Keluarga Miskin, Aku terpaksa harus putus sekolah dan mencari nafkah untuk Adik adik adik ku dan agar bisa menyekolahkan mereka.

Nama ku Anisa, seorang Wanita Yang Cacat sejak kelahiran ku. Sebagai Anak yang paling besar, Aku harus bertanggung jawab terhadap ke Tiga Adik ku, karna memang Kami Anak Yatim Piatu.

Berkat ketekunan dan Kegigihan ku, Adik adik ku dapat ku sekolahkan dan menjadi orang yang berhasil. Tapi bagi mereka, Aku ibarat Aib! apalagi setelah mereka sudah berkeluarga. Aku sama sekali bagaikan orang asing yang hina bagi Adik adik ku yang ku perjuangkan dengan penuh pengorbanan.

Tapi Semua itu akan berlalu, Sebab Anak Tiri ku kelak akan mengangkat Drazat ku, Membahagiakan Ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hitado S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ujian Hidup Part 1

 Hari hari pun berganti, hari ini Aku akan menemani Adik ku Farhan untuk mendaftarkannya di Sekolah SMP yang berada di Desa tetangga. Sekitar jam delapan pagi kami berdua pun langsung menuju Sekolah tersebut, jujur sebenarnya Aku tak mengerti sama sekali bagaimana nantinya untuk mendaftarkan Farhan, karna Aku sendiri sama sekali tak berpengalaman dan hanya seorang lulusan Sekolah Dasar. Yang ada di pikiran ku hanyalah semoga ada yang mau membantu kami nanti di sana.

Aku dan Adik ku pun menyusuri jalan menuju ke sekolah tersebut, dan sekitar setengah jam lebih perjalanan akhirnya kami pun sampai di sana. Terlihat oleh ku di sana sudah ramai dengan orang orang, ada Ibu Ibu bersama dengan Anaknya yang akan di daftar kan dan ada juga Bapak Bapak yang bersama dengan Anaknya, hanya Aku sendiri yang berbeda sendiri dari mereka, karna Aku adalah Kakak dari Farhan dan tentu bukan seorang Ibu Ibu.

Dalam pikiran ku berkata, apakah harus seorang Bapak Bapak atau Ibu Ibu yang harus mendaftarkan seorang anak yang akan sekolah di sini? Apakah Aku nanti tidak di ijin kan? Ya! Aku memang sama sekali tak paham, sama sekali buta akan proses pendaftaran nya.

"Kak, ngerti gak?

"Gak Dek"

"Trus gimana dong?

"Ya kita lihatin saja seperti apa yang di lakukan Bapak Bapak sama Ibu Ibu itu, nanti kita tiru"

"Hehe iya benar juga Kak"

Tiba tiba terdengar suara yang cukup keras dari sebuah Speaker, di mana Agar orang yang ingin mendaftarkan seseorang agar mengambil Formulir pendaftaran dan mengisinya.

Mendengar itu, Adik ku Farhan pun langsung ku suruh agar mengambil lembaran pendaftaran itu karna Aku tentu sulit untuk mengambilnya, sebab ku lihat orang orang seperti berlomba lomba ingin duluan mengambil lembaran pendaftaran tersebut, sementara Aku tentu tidak bisa cepat bergerak karna kondisi ku yang cacat, yang ada bisa bisa Aku malah jatuh nanti terdorong oleh mereka.

Adik ku Farhan pun bergegas mengambilnya, mungkin karna badanya lebih kecil di banding yang lainnya, dia pun bergerak lincah dan langsung mendapatkan lembaran pendaftaran itu. Farhan pun bergegas kembali ke tempat ku berada.

Lalu tiba tiba ada Ibu Ibu yang protes

"Ini gimana sih! Bukanya di bikin antrian, ini jadinya malah dorong dorongan!

Terlihat si Ibu itu marah marah terhadap pihak sekolahan itu, karna dia tak kebagian akan lembaran pendaftaran tersebut. Kemudian seorang Bapak Bapak yang berpakaian Guru pun menenangkannya dan mengatakan masih ada banyak Lembaran tersebut, lalu mengambilnya dan memberikannya ke si Ibu itu, baru lah dia terlihat tenang.

"Kak, ini di isi Semua ya?

"Iya sepertinya Dek, coba deh lihat si Bapak itu, biar bisa kita tiru"

"Iya Kak, sebentar"

Adik ku Farhan pun mencoba mengintip apa yang di isi oleh Si Bapak tersebut, Kemudian Si bapak itu menyadari akan Adik ku yang berada di belakangnya.

"Kenapa Dek?

"Pengen lihat Pak gimana cara isi isinya"

"Oh.. Emang orang tuanya mana? Kok Bukan sama Orang tuanya yang daftar?

"Hehe... Sudah gak ada Pak, Aku sama Kakak ku ke sini"

"Ya udah Kakaknya suruh yang ngisi"

"Kakak ku gak ngerti juga Pak"

"Oh gitu, ya udah sebentar ya Bapak selesaiin dulu nih punya Anak saya, nanti biar Bapak yang isi punya Adek itu"

"Iya Pak, makasih banyak Pak"

Farhan pun memanggil ku agar mendekat dengan mereka, Aku pun langsung ke situ yang sebenarnya hanya berjarak dua meteran dari posisi ku tadi. Adik ku Farhan juga sudah mulai mengobrol dengan Anak seumurannya yang bersama si Bapak itu, mereka saling sapa.

Kemudian si Bapak itu pun meminta berkas pendaftaran yang berada di tangan Adik ku.

"Sini biar Bapak Isi"

"Iya Pak, ini Pak"

"Mana Ijazahnya, biar bisa Bapak Isi in, biar gak salah nulis"

Aku pun langsung mendekat ke Si Bapak itu, lalu menyerahkan Ijazah Adik ku yang berada di dalam Map Kuning itu ke tangan si Bapak.

"Adek Kakaknya?

"Hehe.. Iya Pak"

"Memang ke dua orang tuanya gak ada yang bisa mendaftarkan Adik mu?

"Orang tua kami sudah meninggal Pak"

"Meninggal? Aduh maaf ya Dek, Bapak gak tau"

"Iya Pak, gak apa apa"

Si Bapak itu pun terlihat wajahnya sedikit berubah, mungkin karna dia kaget akan apa yang ku katakan akan ke dua orang tua kami yang sudah meninggal, Akhirnya berkas pormulir pendaftaran Adik ku Farhan pun selesai di isi oleh si Bapak, lalu dia mengatakan.

"Nanti biar Bapak aja yang nyerahin ke sana, biar Bapak bantu kalian"

"Iya Pak, makasih banyak Pak"

Akhirnya si Bapak itu pun menyerahkan berkas pendaftaran itu, kemudian dia kembali ke posisi kami menunggunya.

"Udah selesai ya Dek, tinggal nanti hari Senin datang lagi ke sini untuk melihat pengumuman, trus Adek harus sudah berseragam sekolah SMP ya"

"Iya Pak, makasih banyak ya Pak"

"Iya Iya, eh pada haus gak? Bapa beliin es ya, tuh ada tukang jualan es"

"Gak usah Pak, makasih"

"Udah gak apa apa, Bapak beliin ya"

Si Bapak itu pun membelikan es potong, Aku dan Adik ku Farhan di kasih setengah setengah karna memang Es nya cukup panjang, dan Si Bapak juga setengah setengah dengan Anak-nya.

Kembali Aku dan Farhan berterimakasih ke si Bapak itu, karna dia sangat baik, dia sudah membantu kami mengisi formulir pendaftaran sekolah Adik ku dan sekarang di belikan juga Es potong buat kami. Tak terasa sekarang sudah sekitar jam Sebelas kurang, Aku dan Farhan pun memutuskan untuk menunggu Adik kami Bagas pulang sekolah, Aku sendiri ingin memberikan Es potong milik ku untuk Adik ku Bagas dan baru ku makan sedikit saja.

Akhirnya Bagas pun keluar dari sekolahnya, dia kaget saat melihat kami berada di dekat gerbang sekolahnya.

"Kak Nisa sama Bang Farhan kok di sini?

"Iya Dek, habis daftarin Abang mu"

"Oh... Itu Es Kakak ya?

"Iya, Adek mau?

"Mau mau Kak, hehe...

Es potong itu pun ku berikan ke Adik ku Bagas, kami pun pulang ke rumah bersama, berjalan kaki beramai ramai dengan Anak anak sekolah sekelas Bagas yang lainnya.

wajah sumbringah pun terpancar dari ke dua Adik ku itu, di mana Farhan sudah selesai mendaftar dan tinggal menunggu pengumuman hari senin, sementara Adik ku Bagas sangat senang karna dapat Es potong dari ku. Kami pun akhirnya sampai di rumah dan langsung makan siang bersama.

1
vi
kk yang kuat dan ulet.... jadi nangis baca nya
Maulida Hayati
ceritanya dari part ke part seperti itu itu saja.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!