NovelToon NovelToon
Love Journey In September

Love Journey In September

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Nabila

Dikala kehidupan yang kamu jalani tidak berjalan dengan apa yang kamu mau, hanya bisa berharap bahwa ada keajaiban untuk memberikan kebahagiaan. namun siapa sangka bahwa ada kejutan di hari-hari yang kamu jalani, di awali masa sekolah yang berwarna dengan masalah percintaan yang membuat menjadi gundah. akankah mereka bisa kembali bersama???

*Pantengin keseruan mereka dengan para tokoh yang emosional.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ruang waktu

~ TIdak ada yang bisa merubahmu, selain kemauanmu!

Hari sabtu, aku masih masuk bekerja namun sebelum bekerja aku beres-beres rumah terlebih dahulu, saat selesai aku berdiri di depan cermin yang berada di dalam kamar. memperlihatkan wajahku yang memantul di sana sambil merapikan rambut panjang ku ke sana kemari tapi tidak merubahkan dengan wajah bulatku. walaupun memiliki kulit local pada umumnya tetapi aku bersyukur tidak memiliki jerawat di wajah. namun aku melebarkan rambutku yang kusut lalu sedikit mengendus membuat hidungku menolak untuk di hirup, rupanya sudah berapa tahun tidak di rawat. melihat pada layar ponsel masih ada waktu, aku memutuskan pergi ke lydon salon yang tidak jauh dari rumahku.

"Hallo! ada yang bisa saya bantu?" sambut pegawai salon saat aku yang baru tiba datang.

"Saya mau perawatan biasa rambut."

Pegawai itu langsung menyahut sambil tersenyum, "Boleh, mau crimbath atau gimana?"

"Perawatan rileksasi dan spa." pinta ku kepada perempuan yang bernama Seorina. perempuan itu mengganguk dan mengantarkan ku ke arah kursi yang sudah di sediakan untuk memulai keramas.

Setelah selesai Seorina menawarkan sejenis perawatan lainnya, aku hanya mengambil pedikur( perawatan kuku dan kaki). saat berapa jam perawatan rambut aku lagi sedang di pedikur membuatku merasa ngantuk lalu aku memejamkan mataku sebentar entah karena ada kipas angin di atas membuatku semakin merapatkan mataku, namun aku sedikit mendengar Seorina bertanya sesuatu tapi aku tidak membalasnya melainkan berdeham membuat Seorina salah paham dibuatnya.

Berapa jam kemudian...

Aku mendengar nada dering dari ponsel membuat mataku mengerjap pelan saat aku masih berada di salon, membuka layar ponsel membuat mataku melebar ternyata aku sudah berjam-jam di sini. aku yang tidak sadar apa yang terjadi langsung bangkit dan segera membayar perawatan. saat aku melenggang pergi pegawai yang membantuku perawatan berteriak memanggilku, namun aku sudah menjauh membuat Seorina mendesah pelan.

Selepas dari salon aku segera pulang untuk mengambil tas dan blazer lalu berlari ke arah halte bis dan segera masuk ke dalam dengan tempat tujuan. setelah sampai aku berjalan sedikit cepat sehingga pegawai yang melihatku sedikit terkejut, ada juga pegawai wanita berbisik ke arah temannya sambil tertawa. akupun merasa ganjil langsung melanjutkan kaki ku untuk menuju ruangan 2.

Pak Ahza yang sudah berada di kantor tepat pada waktunya berjalan melewati ruangan 2 membuat semua yang berada di ruangan menyambut hormat dengan mengucapkan selamat pagi. Ahza hanya merespon mengangguk dan terdiam sejenak saat melihat satu kursi yang kosong di sana, menghela nafas pelan dan langsung melenggang pergi keruangan pribadinya.

Aku yang datang terlambat memikirkan nanti apa yang terjadi padaku saat atasan mengetahuinya, biarlah itu urusan kebelakangan untuk mencari cara mengatasinya. saat aku masuk ke dalam ruangan sudah banyak yang datang hanya diriku saja yang datang terlambat, memang sangat tidak patut dicontoh!

"Pagi!" sapa ku. karena tidak enak diriku datang terlambat tapi tidak menyapa mereka semua.

Mereka yang lagi fokus mendengar suara seseorang menyapa langsung membalas,

"Pagi!....." Semuanya pun melebarkan mata saat melihat wanita yang sedang berdiri di hadapan kami semua. melihat dari atas sampai bawah lalu tertuju pada kartu pengenal yang sudah dikalungkan dileher tersebut membuat mulut mereka menganga melihat sosok yang ada dihadapanya ini adalah Nayesha.

Sedetik kemudian mereka menahan tawa, sebagian dari mereka tertawa terpintal-pintal karena tidak bisa menahannya lebih lama. akupun menyerengit bingung, kenapa mereka juga bersikap aneh sekali? mencoba tidak mempedulikan dan langsung berjalan ke arah mejaku tetapi mereka masih tertawa saat melihatku.

Aku melihat Inez yang juga menahan tawa, menyerengit bingung kemudian dia memberitahui suatu hal,

"Coba lo lihat diri lo dikaca." perintah Inez kepadaku. dengan cepat aku meminjam kaca yang ada di meja depan ku lalu aku melihat pantulan cermin ada sosok gembel yang membuatku sedikit histeris....

"AAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!"

****

"Kita tutup rapat hari ini." kata Pak Ahza yang sudah melenggang pergi menjauh.

Hari ini memang di adakan rapat membahas mengenai kualitas produk hingga dari stadi aku hanya menunduk saat Ahza melihat ke arahku, melihat punggung yang lain sudah menjauh aku berjalan di belakang mereka karena aku menahan malu, siapa coba yang tidak malu melihat rambut pendek yang kriting mengembang mana mukanya kucel mungkin karena tadi habis tidur di salon. sungguh niatnya mau rapi malah jadi tidak sesuai apa yang aku harapkan, aku terus berjalan sambil sedikit menunduk lalu aku melihat langkah seseorang berdiri di hadapanku,

"Hallo, apa kamu yang waktu itu make over saya?" Akupun langsung sedikit kaget yang berada di depanku adalah ambassador dikantornya. sedetik aku mengangguk kaku ke arahnya. haduh pasti tidak ada yang beres, pikir ku sambil menahan gugup.

"Saya suka dengan kerja kamu," Akupun menatap Iren bingung sambil menerka-nerka dalam hati.

"Kemarin saya ingin bertemu denganmu tapi saya lihat kamu sudah tidak ada."

Aku langsung teringat saat aku dan Jeslyn mencoba melarikan diri, "Maaf Bu Winter atas kesalahan saya kemarin." Sambil menundukkan kepalaku membuat rambutku ikut mengebas ke arah Bu Winter.

Iren hanya tersenyum kaku saat melihat rambutku yang kriting di depannya, "Tidak apa-apa, saya suka dengan kerja kamu."

Iren menolak banyak pegawai karena ingin menguji bahwa setiap produk tidak selalu dengan orang profesional.

"Terimakasih atas pujiannya Bu." kata ku sambil tersenyum.

"Sayangnya kamu tidak trend sama sekali Nayesha." Sambil melirik kartu pengenal yang aku pakai.

"Oke Nayesha! saya tunggu melihat penampilan terbaikmu nanti." Langsung melenggang pergi menjauh dariku yang masih terdiam di tempat.

Saat istirahat aku hanya diam di kursi ruanganku sendirian, rasa kaki ku melemas tidak ada tenaga untuk keluar. menenggelamkan kepalaku di meja untuk tidur sebentar namun seperti biasa seseorang membuat heboh.

"Nayesha! gue bawain coffe buat lo nih." sedikit berteriak dari luar dan berjalan mendekat ke arahku. Jeslyn merasa tidak di respon langsung menepuk pundakku pelan,

"Astaga! lo s-s-siapa??" kagetnya melihat penampilan baruku. sudah kuduga pasti ini akan terjadi.

Akupun memutar kedua bola mataku malas yang enggan menanggapinya, sontak aku langsung mengambil satu coffe dari tangan Jeslyn. namun Jeslyn yang masih terkejut langsung duduk mendekat dan menangkup wajahku,

"Nayesha ini beneran lo??" Dengan segera aku menghempaskan tangan Jeslyn dari wajahku, dan menjawabnya dengan ketus, "Bukan, arwah gentayangan!"

Jeslyn langsung bergedik ngeri saat aku mengatakan arwah, pasalnya dia sangat parno dengan sejenis hantu.

"Habisnya lebih buruk sih dari kemarin." gumaman Jeslyn membuatku menatap tajam, "Udah lah, gue pengen tidur ganggu tau gak."

Jeslyn yang melihatku marah langsung memegang lenganku, "Yeh, jangan marah kan cuman bercanda Ney."

"Sayangnya enggak lucu, udah sana mulai sekarang kita unprend." kata ku dengan nada sedikit ketus.

Jeslyn melebarkan matanya dan mengeluarkan pupe eyesnya ke arahku, "Ih jangan dong! maafin ya? ya. ya.ya." Yang mencoba merayu ku namun tidak ku tanggapi.

"Fiks, gue anggap lo udah maafin gue!" katanya cepat tanpa di ganggu gugat.

Aku yang malas hanya mendengar Jeslyn yang terus mengoceh, namun Jeslyn yang merasa cape berbicara tapi sang empu tidak menyahutnya membuat Jeslyn mendengus pelan.

"Nanti malam gue mau ngajak lo ke suatu tempat, pokoknya gaboleh nolak titik!"

Aku yang bingung dengan perkataanya langsung menyahut, "Apa??"

Malam ini adalah hari sial bagi Nayesha, lihat saja selepas pulang dari kantor Jeslyn menyeret tubuhku untuk ke mall, tidak untuk makan ataupun bermain, malahan dia membeli sebuah setelan baju, heels hingga kacamata. aku melirik semua belanja yang Jeslyn beli membuat ku heran, sebenarnya mau apakan semua barang tersebut? namun pikiran ku buyar saat Jeslyn menyuruhku untuk mencoba di ruang ganti.

Beberapa menit aku keluar yang sudah di tatap oleh Jeslyn sambil bergeming saat melihat penampilanku, dan berjalan ke arah seorang pegawai wanita. melihat Jeslyn sedang berbincang-bincang aku memutar tubuhku di cermin bersama dres dari pilihan Jeslyn. Jeslyn datang dengan benda di tanganya lalu memakaikan di kepala ku, ternyata Jeslyn memakai kan Wig panjang berwarna coklat.

"Sebenarnya apa sih yang lo rencanakan?" Jeslyn mendengar pertanyaan ku sedikit berpikir, "Apa ya?? intinya lo pasti bakalan berterimakasih sama gue deh." Mendengar jawaban Jeslyn membuatku sedikit gelisah. Semoga saja tidak ada masalah yang terjadi, mohon ku dalam hati.

*Tbc...

#Terimakasih sudah membaca silahkan melanjutkan bab selanjutnya yang akan di publish oleh author

1
Agatha😮‍💨ciel
ayo saling dukung kak ..gantian mampir ya....
butterfly.bloom: Siap 🔥
total 1 replies
Naruto Uzumaki
Kurang tidur hanya untuk baca cerita ini, sekarang tolong cepat update
butterfly.bloom: Terimakasih sudah mampir🙏,,,,Bab selanjutnya sudah ada ya kak
total 1 replies
Marii Buratei
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
butterfly.bloom: siap🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!