AKU Keturunan Naga

Dia menghirup udara dalam dalam, kesegaran yang sangat alami sekali, sudah lama dia tidak mendapatkan udara yang semurni dan sebersih ini, tiba tiba tubuhnya merasa sakit, dadanya berdetak dan terlihat sisik ketiga terlihat mengkilap di bagian dada.

Yeha menduga ada dua faktor yang membuat sisik ketiga muncul yaitu adu kekuatan dengan kakek Janet serta udara murni yang dia hirup, dia sendiri tidak menyangka bahwa kakek Janet begitu kuat, selama ini dia tidak pernah mendapat lawan seimbang sekarang baru bertemu, memang betul kata orang di atas langit masih ada langit lainnya.

Namun dengan tumbuhnya sisik yang ketiga dia yakin bahwa kakek Janet bukan lagi lawannya, tidak mampu dia bayangkan. jika semua sisik naga yang berjumlah dua puluh satu muncul semua

" Apakah nanti aku akan bisa terbang seperti naga mengarungi indahnya angkasa yang luas " pikirnya dengan pandangan nanar.

Sementara kakek memangil Janet dan bertanya perihal tentang Yeha, Janet segera menceritakan segalanya sejak kejadian di pesawat dan sampai pemuda itu memberikan dia sebutir pil di kotak beludru yang indah.

" Sebentar kakek biar saya ambil kan dulu pilnya " kata Janet sambil melangkah ke dalam kamar, dia mengambil kotak beludru yang dia simpan di tas tangannya, lalu dia menyerahkan kepada kakeknya.

Begitu kakek melihat pil berwarna putih susu yang berkilau indah dia terkejut dan segera memerintahkan Janet segera meminumnya, nona cantik yang mendegar perintah kakek hanya bisa menuruti tanpa membantah, kakek punya firasat inilah pil kedua kekuatan tubuh yang laku di lelang kemaren sampai seharga dua triliun rupiah, bahkan jika saja tidak memikirkan cucunya maka dia yang akan memakan pil itu, karena selain membuat peremajaan umur, menambah kekuatan juga mampu menyembuhkan segala penyakit.

Ketika Janet meminum pil ini segera saja tubuhnya bergetar, semua uap kotoran di dalam tubuh menaiki dan menutupi semua pori pori, baunya sangat menyegat, tapi proses pil belum selesa secara keseluruhan, pintu meridiannya terbuka dan arus kekuatan yang besar mengisi meridian, tulangnya diperbaiki, demikian juga dengan susunan syaraf, sekarang dia bukan manusia biasa lagi, tapi perempuan yang penuh energi dan kekuatan.

Setelah selesai Janet meraskan tubuhnya sangat segar, belum pernah dia merasakan kesegaran seperti ini, seluruh rasa sakit yang dia rasakan di tubuh juga ikut menghilang, bau yang menyengat membuat dia berlari ke toilet mandi dan membersihkan seluruh tubuhnya, ketika dia bercermin dia terkejut merasakan kulit diwajahnya demikian halus dan putih bersih hal yang sama juga berlaku untuk seluruh kulitnya, dia bahagia dan senang sekali, ternyata obat yang diberikan oleh pemuda itu sangat luar biasa sekali, dia akan memperlakukan pemuda itu dengan baik nantinya.

Setelah keluar dari toilet dan menganti pakaian dia kemudian menemui kakek di ruang latihan tempat biasa kakek berlatih dan melakukan semedi.

" Kesini dan coba patahkan logam dan kayu keras ini, tarik nafas dalam dalam dan pusatkan kepada kedua tangan " perintah kakek yang segera saja dilaksanakan oleh Janet, ketika dia memukul logam tebal itu hancur berkeping keping demikian juga dengan kayu yang sangat keras, hancur menjadi bubuk.

Kakek terkejut melihat kekuatan Janet demikian juga dengan dirinya sendiri, tak pernah dia sangka bahwa dia akan memiliki kekuatan seperti ini, tapi kakek yang cerdik melihat peluang yang besar, seandainya dia bisa melunakan hati Yeha maka tentu saja dia bisa mendapatkan pil dalam jumlah yang banyak dan bisa membuat prajurit khusus yang kuat untuk kepentingan perusahaan dan keluarganya.

Yeha pergi ke luar dan kemudian berjalan menuju tempat pelelangan besar, informasi ini berasal dari Janet sendiri, dalam pelelangan kali ini dia mendengar ada senjata pusaka tingkat tinggi yang akan dilelang,

Tempat pelelangan itu sangat besar sekali dan mampu memuat seribu orang lebih, tentu saja tidak bisa sembarangan orang masuk ke dalam, untuk masuk ke dalam harus menyerahkan deposit kepada pihak panitia lelang, Yeha juga kemudian memberikan sejumlah deposit kepada panitia lelang.

Dia mendapatkan tempat duduk di bagian tengah ruangan, sementara para tamu yang diangap penting berada pada barisan depan. Juru bicara lelang kemudian membuka acara dan melelang sejumlah barang langka, seperti lukisan mistik, gelang giok, pedang merah dan pusaka kerajaan Mongol berbentuk kujang.

Dia sama sekali tidak terarik pada barang yang di tawarkan, walau ratusan orang berlomba lomba untuk menawar, hampir semua barang lelang di beli oleh keluarga Juhlai khan, salah satu keluarga militer yang berkuasa di Mongolia, mereka berani membeli dengn harga tinggi yang menyebabkan beberapa pengusaha mundur dari lelang.

Sampailah pada barang terakhri yaitu kujang pusaka yang terdiri dari dua kujang, kujang tersebut sudah berkarat tapi sangat menarik, Yeha merasakan tubuhnya bereaksi ketika melihat kedua kujang itu, tentu saja inilah yang dia tungu tungu.

" Harga dimulai dari sepuluh milliar dan setiap kenaikan adalah kelipatan satu milliar " terang juru bicara lelang.

Baru saja dimulai pada bagian samping kiri depan tempat duduk langsung menawarkan dua belas milliar, kemudian sambut menyambut dengan tamu lain dan sekarang harga kujang sudah sampai pada seratus milliar.

Beberapa penawar akhirnya mundur ketika juru bicara lelang akan mengetuk palu Yeha mengangkat tanganya menawar seratus sepuluh milliar, semua mata menoleh ke arahnya, terlihat seorang pemuda yang sangat tampan berwajah halus dan sangat menarik hati, mereka tidak percaya bahwa pemuda ini berani melawan tawaran dari keluarga Juhlai, apalagi yang menawar langsung adalah tuan muda Jubilai yang agung.

Tapi Yeha tidak peduli lelang adalah biacara soal harga tertinggi, jika tidak bicara masalah harga untuk apa lelang diadakan.Tuan muda Jubilai kemudian menawar seratus dua puluh milliar dan merupakan harga terakhir, modal dia sudah habis untuk membeli barang lelang lain, dia bersikeras menawar karena rasa malu dan superioritas saja. Dan jika pemuda ini masih terus menawar maka tentu pemuda ini mencari masalah dengan dirinya.

" Seratus empat puluh milliar" teriak Yeha dengan keras mengejutkan seluruh tamu diruangan, harga yang sangat fantastis, dari sepuluh milliar sampai menjadi seratus empat puluh milliar, tuan muda Jubilai wajahnya seketika menjadi merah padam, berani sekali pemuda ini menantang dirinya, tapi demi kelancaran lelang maka dia tidak melakukan apa apa, biarlah nanti dia akan menbuat perhitungan di luar.

Setelah melakukan pembayaran dan menerima dua buah kujang Yeha segare berlalu tetapi semua tamu tidak ada yang beranjak, mereka menungu peristiwa yang sebentar lagi akan terjadi.

Tiba tiba Yeha dihadang oleh sekelompok pria kekar yang di pimpin oleh Jubilai " Kisanak berikan barang itu sekarang dan anda saya akan memberikan jaminan keselamatan sampai anda pulang ke rumah " katanya sambil tertawa terbahak bahak seakan akan melihat mangsa yang lemah.