Hilya Khairunissa harus menerima kenyataan jika dirinya dijodohkan dengan salah satu mantan santri di pondok milik Abah nya sendiri.
Mengenal beberapa hari,dan hanya cerita saja,Nissa harus menerima jika Zavier memiliki perasaan untuk wanita lain.
"Kamu sudah tahu aku kan,kau bahkan mempunyai kemampuan untuk menolak ku,tapi masih saja menerima perjodohan ini di waktu terakhir!"
"Aku hanya ingin membalas budi Abah karena sudah membesarkan hingga membuat ku seperti sekarang" jawab Nissa dengan nada datar.
Wanita itu tidak akan pernah mengira jika Zavier bisa berkata kasar pada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ♍Virgo girL 🥀🌸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 25 Nevan Padantya
Semua berkumpul di rumah sakit untuk mendengar penjelasan Zavi dan Mina.Mina bahkan terus melihat bunda nya yang memeluk Nissa.
Dia bahkan mengambil hati Bunda ku.
Ucap Mina dalam hati,lirikan matanya berisik dan Mita tahu itu.Tapi bagaimana pun juga Mina tetap lah salah.
Berbagai pertanyaan sudah terlontar dari mereka bergantian,termasuk Mina.Kali ini ia bercerita yang sesungguhnya.Bukan mengakui karena dia tak merasa membohongi siapapun,Mereka pun dari kemarin tidak bertanya siapa ayah sesungguhnya anak yang Mina kandung.
"Kau dengar sendiri kan Vito?!" ucap Riza.
"Anak ku tidak bersalah,kau yang salah.Membiarkan anak mu hidup sendiri di luar sana dan pada akhirnya seperti ini!"
"Sudah benar bersama Hafi dan Mita kenapa kau berusaha merayu nya untuk tinggal bersama mu yang akhirnya berada di apartemen seorang diri dan bebas,ternyata orang yang kau percaya pun mengkhianati mu.Anak mu di hamili!!" Ucap Riza panjang lebar tanpa jeda,dan tak ada seorang pun berani membantah.
"Mina,telfon tunangan mu sekarang!" ucap Vito pada putrinya.
"Tidak aktif Pah,sudah lima hari ini" jawab Mina sedih.
"Brengsek!!" Vito mulai naik darah.
Pemandangan yang malas Nissa lihat,suami nya masih saja duduk di ranjang bersebelahan dengan Mina.Tangan nya beberapa kali mengusap punggung Mina.
"Om Vito punya kuasa,kenapa tidak mengerahkan anak buah om saja untuk mencari Evan?" ucap Zavier.
Tidak ada kegaduhan sama sekali di ruang rawat inap itu,semua terkendali berkat Riza dan Hafi.Vito bahkan tak berani berulah jika di sana ada Mita,dirinya berhutang banyak pada wanita itu.Mina memang salah dan lebih salah lagi Vito yang membebaskan Mina saat sudah lulus sekolah dan kuliah,hingga kini ia pun tinggal di apartemen seorang diri.
"Sudahlah,Kak Vito cari Evan.Aku yakin dua kali dua puluh empat jam pasti ketemu.Mintai dia tanggung jawab,lagi pula mereka sudah bertunangan kan?" ucap Mita
"Bund..." Mina menyela ucapan Mita.
"Apa iya aku akan menikah dengan Evan?" Mina melirik pada Zavier,berharap Zavier membelanya.
Mita terkekeh "Jelas lah Mina,anak yang kamu kandung anak Evan.Tidak mungkin kan Zavier yang bertanggung jawab?!" Mita mulai emosi dengan Mina.
"Tapi kan Bund..." wajah Mina terlihat lesu dan sedih.
"Kalian melakukan nya dengan sadar bukan?" tanya Mita lagi.
"Zavi meninggal kan ku pada saat itu Bund!" Jawab Mina.
"Tidak ada hubungan nya dengan Zavi.Kalian harusnya berfikir apa yang akan terjadi kedepan nya .Jangan salahkan Zavi!" ucap Mita tegas dan semua mendengar.
Mita berdiri dari kursi "Riza,aku mewakili semua minta maaf atas kejadian ini.Mungkin ini masalah keluarga kami dan tak ada hubungan nya dengan keluarga kalian.Dengan sangat rendah hati,bukan nya aku mengusir silahkan kembali dan Zavier... Bawa pulang Nissa,dia membutuhkan mu!"
Sepasang suami istri yang baru beberapa bulan itu saling pandang.Zavier bahkan tak berkedip.
Lelaki itu berdiri dan melangkah meraih tangan Nissa untuk dibawa ke luar dari sana.
.
.
.
Kibasan tangan terasa oleh Zavi,bahkan ini sangat bertenaga.Siapa lagi jika bukan Nissa yang melakukan nya.
Zavier pun menoleh "Kenapa?"
"Aku tidak suka kamu mengusap usap punggung wanita lain di depan ku.Tangan mu belum cuci dan mungkin saja kamu membayangkan itu!"
Zavi terkekeh mendengar ucapan Nissa.
"Mina bukan najis yang harus di cuci dengan pasir Nissa!"
"Coba kamu fikir saja,tangan itu tadi pas di depan mata ku mengusap dan menenangkan wanita lain.Apa kamu juga mau tangan ku menggenggam lengan lelaki lain?"
Zavier diam hanya memandangi istrinya.
"Aku tidak takut kalau itu terjadi karena tidak mungkin.Aku tahu istri ku tidak mudah menyentuh pria lain"
Nissa pun tersenyum tipis,ia mencoba untuk tidak terlihat oleh Zavi karena memakai cadar.
Melangkah beriringan meninggalkan keluarga nya di belakang.Zavier dan Nissa satu mobil dengan Galina dan Riza.
.
.
.
"Hadeuhhh hampir saja kamu membuat Mamah jantungan Zavi!" ucap Galina,ia duduk di sebelah Nissa persis.
"Pulang ke rumah, Mamah tidak mau tahu! Mamah ingin menjaga kalian.Mamah takut hal hal seperti ini terjadi dan Mamah tidak mau kejadian masa lalu ter...."
"Na! Apa harus diucapkan?" ucap Riza.
Galina pun langsung terdiam.Cerita tentang masa lalu Zavi yang ada karena kesalahan nya jangan sampai terdengar orang luar.Zavi sendiri mengerti itu setelah dia menginjak remaja.
Walau kadang mommy nya sering menghubungi Zavi tetap baik pada wanita itu.
.
.
.
To be continue
