NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Ipar

Menikahi Calon Ipar

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Pengantin Pengganti / Romansa
Popularitas:84.7k
Nilai: 5
Nama Author: teh ijo

Hari harusnya menjadi hari bahagia tiba-tiba berubah menjadi hari duka. Pernikahan yang sudah berada di depan mata harus terkubur untuk selama-lamanya.


Tepat di hari pernikahannya Yudha mengalami sebuah kecelakaan dan tidak bisa terselamatkan. Namun, sebelum Yudha menghembuskan nafas terakhirnya dia berpesan kepada Huda, sang adik untuk menggantikan dirinya menikahi calon istrinya.


Huda yang terkenal playboy tidak bisa berbuat apa-apa. Dengan berat hati dia pun menyanggupi permintaan terakhir sang kakak. Mampukah Huda menjadi pengganti kakaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon teh ijo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menikahi Calon Ipar ~ 17

"Mbak, bisa gak sih kalau pergi-pergi tuh ngomong dulu? Aku tuh khawatir tau!"

Husna memilih diam tanpa kata. Sejak tadi Huda terus memprotes dirinya yang pergi tanpa memberitahunya. Semakin hari sikap Huda semakin posesif berlebih.

"Mbak Husna denger gak sih?" Kini Huda mencekal tangan Husna yang sedang mengambilkan nasi untuknya.

"Iya, aku denger. Kan tadi aku udah minta maaf dan lain kali enggak aku ulangi lagi. Kan aku juga enggak kenapa-napa kok. Masih utuh kan?"

Mata Huda langsung menatap lekat pada sosok wanita yang ada disampingnya. "Bukan masalah masih utuhnya, tapi masalahnya mbak Husna udah buat aku khawatir!"

Husna hanya bisa menelan kasar salivanya. Sungguh menghadapi Huda harus penuh dengan extra kesabaran tingkat dewa.

"Iya, aku minta maaf," ucap Husna dengan lembut.

"Aku mau maafin kalau abis makan malam, kita keluar cari angin, oke!"

Husna hanya mengangguk dengan pelan, karena menolak pun tak ada gunanya, karena Huda tetap akan memaksanya.

Tak pernah terbayangkan dalam hidup Huda akan menjadi seorang suami diusia muda. Jika awalnya dia merasa sangat tertekan dan selalu meminta maaf pada almarhum kakaknya, namun tidak dengan hari ini.

Cinta yang perlahan mulai tumbuh begitu saja dengan seiringnya waktu berjalan, Huda merasa sangat bersyukur dengan kehadiran Husna di sampingnya. Selain menjadi teman tidur, Husna juga bisa menjadi alarm dan semangat untuknya.

"Hud kita mau kemana?" tanya Husna saat mobil Huda terus membelah jalanan malam.

"Mau cari angin, Mbak. Ya sekedar muter-muter aja yang penting dapat angin," balas Huda apa adanya.

Husna yang hampir tidak percaya dengan ucapan Husna langsung menautkan kedua alisnya. "Yang benar aja, Hud? Masa iya kita cuma mau muterin jalanan kayak gini terus pulang lagi!"

"Ya terus kita mau kemana, Mbak? Ke cafe? Kan kita masih kenyang. Ke Mall? mau beli apa? Ke Bioskop? Kemarin udah. Aku tuh lagi males di rumah karena gak ada kegiatan. Mau berpacu naik kuda, mbak Husna lagi palang merah. Kan jadi serba salah. Ya udah untuk abisin waktu mending kita muter-muter di jalanan." Huda tertawa pelan menyadari kegabutannya.

"Emang gak ada kerjaan lain gitu? Daripada cuma muter-muter gak jelas kayak gini, mending kamu liat anak-anak di bengkel. Siapa tau aja mereka belum makan malam. Kan kasian mereka," celetuk Husna yang secara tiba-tiba mengingat akan tiga orang sahabat Huda yang ada di ruko.

"Mbak Husna ngapain malah mikirin mereka bertiga sih? Aku kan suaminya mbak Husna. Seharusnya mbak Husna itu mikirin aku, bukan mikirin orang lain!" Huda menggerutu kesal.

"Bukan gitu, Hud! Aku cuma kasian aja sama mereka bertiga. Gimana kalau ternyata di bengkel banyak kerjaan terus mereka gak sempat makan. Terus kalau mereka sakit, siapa yang susah? Kan kamu juga. Tapi kalau kamu gak mau ke bengkel juga gak papa kok. Kita muter-muter jalanan aja, biar kamu seneng," ujar Husna yang sudah malas untuk berdebat dengan Huda.

"Kok malah gitu jawabannya? Mbak Husna ngambek ya?"

"Enggak. Aku enggak ngambek. Buat apa coba ngambek kayak anak kecil aja!" tampik Husna.

"Mbak Husna nyindir?" Huda langsung menautkan kedua alisnya.

"Kok nyindir sih? Aku enggak nyindir."

"Lah, terus itu napa bawa-bawa anak kecil. Mbak Husna nyamain aku sama anak kecil ya!"

Kini Husna tidak bisa berkata apa-apa lagi. Semua ucapanya akan serba salah di mata Huda.

"Astaghfirullahaladzim Huda! Dah ah capek aku. Terserah kamu mau ke ujung dunia pun aku pasrah." Husna benar-benar menyerah saat harus menghadapi Huda yang kekanak-kanakan.

"Ya elah ... gitu aja ngambek!" gerutu Huda.

Hampir lima belas menit Huda mengemudikan mobilnya dan kini dirinya telah sampai didepan ruko, tempat bengkel buka.

Dari dalam mobil Huda menautkan kedua alisnya saat melihat beberapa motor sudah berjejer tepat didepan pintu ruko.

"Itu orang pada mau demo apa mau servis motor, sih? Tumben udah malam masih ngantri. Apa jangan-jangan bengkel baru buka ya?" pikir Huda yang merasa sangat penasaran.

Huda yang tengah dilanda rasa penasaran segera turun untuk memastikan sampai-sampai dia melupakan Husna yang masih berada di dalam mobil.

Saat Huda muncul dan beberapa orang yang mengenali Huda, mereka langsung menyapanya.

"Wah ... lama tak bertemu makin berisi aja badanmu!" ujar seseorang yang mengenal Huda.

"Ah iya. Tapi ngomong-ngomong ini ada apa ya? Kok pada ngumpul disini?" Huda langsung bertanya agar tak mati penasaran.

"Lo gak tahu kita lagi ngapain Hud? Mending Lo ambil jatah Lo! Itu masih ada beberapa motor yang butuh sentuhan yang Lo!" ujar Arul sambil menunjuk beberapa motor yang akan melakukan perawatan.

"Ini semuanya butuh sentuhan?" tanya Huda tidak percaya.

"Emangnya kalau kesini mau ngapain? Mau ngajak tawuran?" celetuk Mail.

...***...

1
£rvina
Luar biasa
Jamilah BundawafieYafi
lanjut Thor..ku suka ceritamu
Jamilah BundawafieYafi
sedikit koreksi Thor, Husna kan nama tokoh wanitanya. tapi beberapa kali ada penyebutan namanya jadi Aira..Maira..Humaira. Atau memang namanya Husna Humaira. tpi ada bagian yg ayahnya Husna menyebutkan namanya Husna AZ Zahra
👑🇷‌🇦‌🇹‌🇺‌ ᵗʸᵖᵒ: mohon maaf sebelumnya jika banyak typo-nya ya kak. dulu namanya memang Humaira, jadi di panggil Maria/Aira tapi karena kurang cocok, akhirnya diganti dengan nama Husna 🙏
total 1 replies
Jamilah BundawafieYafi
cerita yang sangat bagus, pengaturan kata dan kalimatnya juga apik. semangat Thor
Mimi Ilham
papa muda katanya
Erna Tri
ko gantung si critanya?
Bilqis Wulandari
apa udah tamat Thor, lanjut dong
Bilqis Wulandari
ceritanya bagus, lanjut Thor biar semangat pengen tau lanjut Tan rumah tangga Husna
Risa Risa
agak aneh sih playboy gonta ganti pacar tp blm pernah ciuman
Jamilah BundawafieYafi: playboy alim mbak Risa
total 1 replies
Bangun T.S
ini udah beneran tamat kak ..?
Bangun T.S
udah bau2 mau tamat ya thor ?? udah ada labelnya
Pujiastuti
iiiihhhh lucunya kalian berdua nih masalah panggilan aja jadi ribet 😁😁😁
Yayuk Bunda Idza
semoga sukses belajar nya ya Hud...
segala sesuatu memang harus dibiasakan kok
Yayuk Bunda Idza
lah lupa panggilnya kan udah berubah ya....
🦅ᴮᵀ⃝☽⃟☾fítrí
makanya semuanya belajar dulu dr hal terkecilya misal nya dr panggilan dulu yg penting nyaman
Yayuk Bunda Idza
gitu kah punya suami lebih muda, masih penasaran dengan gaya papa muda satu ini kok udah tamat aja si Thor....mau bonchapt dong....
Siti Kholifah
yeee....kok sdh tamat sich thor😩
Pujiastuti
licu amat kamu Huda jadi ketawa terus bacanya karena kelakuan Huda, memang harus banyak stok sabar ya Husna sayang,,,,,,,
kak author beneran nih ditamatin,,,,,,,
sabil abdullah
ya allah
astagfiruloh
torrr ini beneran tamat
sabil abdullah
sebenarnya yang banyaknsabar tu si huda deh menurut ku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!