"Seorang gadis tumbuh di lingkungan yang banyak yang menyayanginya termasuk teman teman nya juga dan semua orang yang ada didekatnya.namun,masa lalu masih membuatnya takut dan tetap menyimpan itu semua dan merahasiakan dalam diam.
Tidak menyangka bahwa Tokoh utama wanita dipinang oleh Tokoh aktor pria tanpa pacaran dan Protagonis wanita menerima pinangan tersebut.
tak lama itu,hari-hari yang ia takutkan selama ini rupanya srorang aktor protagonis lelaki datang untuk meminta jatah akan janji pernikahan yang disepakati oleh protagonis wanita dan lelaki waktu mereka kecil. dan dianggap sebuah keseriusan dalam ucapan mereka itu sebagai bayaran yang manis karena sudah menyelamatkan hidup gadis itu dimasa lalu.
Dan akan datang menagih janji di masa depan yang sudah waktunya cukup bagi gadis itu untuk di nikahi nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saputri alia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16
**
**
Karena haus,raudah berjalan ke kulkas 2 pintu dan terlihat besar.
Dan kulkas itu terdapat dua tempat untuk menempelkan sidik jari dan pin angka.
Dengan itu raudah mencoba menempelkan sidik jari raudah.
Ia memilih yang di bagian bawah dan berjongkok dengan lengan menumpu lutut kanan dan kaki kirinya ditekuk.
Raudah menempelkan ujung jari telunjuk miliknya ga bisa,coba jari tengah ga bisa,coba jari semua jari tetep ga bisaaa.
Sampai pakai jempol kaki tetep aja ga bisa!.
Karna mulai tadi gagal mulu.
Dikarenakan dibuat kesal jadinya,
Ia berdiri sambil mengacak pinggang.
Padahal dia hanya ingin minum-minuman dingin yang ada di dalam kulkas.
Waktu raudah berdiri masih,
Fadilah yang ternyata memerhatikannya.
Lalu,memeluknya dari belakang.seraya berkata,"Istriku lagi ngapain?". Suara fadilah benar-benar berada disamping telinga raudah.
Diposisi itu raudah seketika tegang mematung.
Tak lama fadilah kembali bersuara.
"Mau buka kulkas kah?.ada syaratnya, bilang : 'Suamiku,bukain ya kulkas nya..".ucap fadilah.
Lalu,fadilah menempelkan dagu nya di bahunya raudah,
Dan fadilah masih memeluk istrinya dari belakang.
"Tolong bukain kulkasnya".ucap raudah gugup.
(ih..takutnya).
"{kenapa dia tiba-tiba begini!malu banget!! Untungnya aku sudah keramas hahhh😮💨}".batin raudah ngomel sendiri dihati.
"Suamiku nya manaaa??".tanya fadilah kembali.
Fadilah tertawa kecil.
"Istri aku lucu banget.
"g apa-apa,sini aku bukain".fadilah melepaskan pelukannya.
Kemudian,fadilah menempelkan sidik jarinya dikulkas milik nya itu dan mengubah setelannya menjadi sidik jari istrinya.
dan meraih tangan istrinya untuk mengubah gembok sidik jari itu menjadi pin di kulkas milik mereka berdua sejak hari ini,menit ini,jam ini.
"jadi,ingatlah pin ini yang hanya bisa membuka kulkas ini hanya aku dan kamu saja".ucap fadilah.
"mengapa? Sampai dikunci segala?".tanya raudah bingung hanya sekedar kulkas saja dikunci-kunci.
"karna.. Biasanya keponakanku bisa kesini berkunjung dan banyak barang yang berserakan dan termasuk kulkas juga ketumpahan milk dan lebih baik dikunci agar tidak merepotkan".ujarnya fadilah.
Dan setelah itu,
"udah,buka aja".ucap fadilah.
Mempersilahkan istrinya melanjutkan apa yang ingin ia lakukan.
Raudah pun lanjut untuk membuka kulkas dan ia berbalik badan.
Dan fadilah ternyata duduk dimeja makan.
Sambil menatap wajah fadilah dari sana.
Dengan hidungnya yang mancung,mata besar,alis yang elok,dan juga rahang yang terlihat kuat dan tegas dan juga ototnya besar dibagian bahunya.
Karna fadilah memakai baju kaus lengan pendek warna putih.
Tanpa sadar raudah terus-menerus natapnya.
Dan fadilah ngerasa kaya ada yang ngeliatin dirinya.
Ia pun mendongak ke raudah reflek menunduk melanjutkan memilih apa yang hendak ia ambil dikulkas.
"{kenapa,malu ya?}".tanya fadilah didalam hati dan tersenyum.
lalu melanjutkan aktifitasnya bekerja secara online memakai hp dan tablet besar sebagai investasi nya.
Raudah menggeleng pelan untuk menyadarkan pikirannya dan rasanya tak menyangka bahwa ia sudah memasuki kehidupan kedua sebagai dan menjadi seorang istri orang.
Kehidupan pertama ia menjadi seorang anak dari seorang ibu dan anak ayahnya.
Tetapi bukan saatnya memikirkan yang lain-lain,sekarang dia pun sudah memasuki kehidupan kedua bersama pasangan halal nya.
Raudah mengangkat kepalanya dan bertanya soal, "Tuan lapar? Mau saya masakin apa?".tanya raudah cepat.
Dan menawarkan sesuatu yang akan ia masak untuk fadilah,kalau dia mau.
"Apa saja yang kau buat aku menyukai yang bersangkutan denganmu,aku ikut pendapatmu dan aku lebih menyukai apa yang kamu sukai".Jawab fadilah dengan nada lembut.
Dengan menumpu kan tangannya didagu nya sambil berkata seperti itu pada istrinya.
Dan menyempatkan menatap sebentar raudah dan melanjutkan tugasnya kembali.
"Aku ga suka banyak sayur".tambahnya
●●●●●●