Calon Kakak Ipar Ku Menjadi SuamiKu

"Pelayan berbeda, mereka masuk mau membersihkan kamar." ucap Alan.

"Kalau begitu aku akan menjadi pelayan agar aku bisa masuk." ucap Adel.

Alan menghela nafas panjang. Dia menatap Adel.

"Dari awal saya menganggap kamu hanya pelayan saya. Tapi saya rasa sebaiknya saya menyewa pelayan lain dari pada kamu. Saya tidak menyukai perempuan bodoh seperti kamu!" ucap Alan.

Adel seketika langsung terdiam.

"Saya tidak akan pernah menganggap kamu sebagai istri saya, jadi jangan berharap lebih!" ucap Alan.

Keesokan harinya..

"Selamat pagi kak." ucap Adel menyapa suami nya yang baru saja keluar dari kamar nya.

Alan tidak membalas sapaan dari istri nya, dia memilih untuk diam dan berjalan keluar. "Tunggu dulu kak, kakak belum minum, nih sudah aku buat." ucap Adel memberikan satu gelas kopi kepada Alan.

"Saya tidak mau! Saya sudah bilang kalau saya tidak suka kamu seperti ini." ucap Alan. "Tapi kak.."

"Brakk!!! Alan menepis gelas itu dan jatuh ke lantai.

"Sekali lagi saya ingat kan kepada kamu, jangan membuat saya kesal dan jangan bertingkah seolah-olah kita pasangan suami istri yang saling mencintai, saya tidak menyukai kamu!" ucap Alan.

"Kenapa sih kakak sangat membenci ku? Apa yang aku perbuat sehingga kakak sangat membenci ku?" tanya Adel.

"Kehadiran kamu di hidup saya adalah sebuah kesalahan besar! Saya harus menikah dan membiarkan kekasih saya pergi karena kamu!" ucap Alan.

Adel seketika terdiam. "Saya memiliki kekasih, kamu pasti sudah tau itu. Suatu saat nanti saya akan kembali kepada dia." ucap Alan.

"Lalu dengan ku bagaimana kak?" tanya Adel.

"Tidak urusan saya, kamu hanya lah boneka yang bisa di permainan." ucap Alan langsung pergi begitu saja.

Adel yang mendengar itu sangat sakit hati dia membiarkan Alan pergi tanpa menahan nya sama sekali.

"Ya Allah..." Ucap Adel dia berusaha kuat namun ternyata tidak bisa.

Hari ini begitu melelahkan Bagi Adel. Di sore hari dia kembali ke rumah tidak mendapati siapapun di rumah.

Karena lelah sekali dia mandi dan ketiduran sebentar.

Bangun tidur dia berharap suami nya sudah pulang namun ternyata belum sama sekali. Dia memutuskan untuk masak dulu untuk suami nya.

Semua nya selesai tinggal menunggu suaminya.

Alan tak kunjung pulang sampai tengah malam. Adel menghela nafas panjang melihat masakan yang dia buat.

"Aku juga tidak menginginkan pernikahan ini, tapi aku berusaha untuk menerima semua nya, aku berusaha mengubah kemalangan di hidup ku,. namun ternyata semua nya sama saja." ucap Adel.

Dia meninggal kan meja makan dan masuk ke kamar nya.

Di pagi hari... Adel bangun dia tidak melihat mobil Alan. "Seperti nya kak Alan tidak Pulang tadi malam. Mungkin dia juga tidak pulang pagi ini." ucap Adel.

Dia berangkat ke sekolah. Sampai di sekolah dia bertemu teman-teman nya.

"Bentar lagi kita sudah ujian apa kamu sudah siap?" tanya Yoga kepada Adel yang duduk sendirian di kelas.

"Sudah kok, mau bagaimana pun yah harus siap. Aku ingin cepat-cepat lulus." ucap Adel.

"Kamu mau melanjutkan kuliah di mana setelah ini?" tanya Yoga. "Aku juga tidak tau, kalau bisa jangan yang jauh-jauh." ucap Adel.

"Kalau kamu kuliah di sini, aku juga akan kuliah bareng kamu." ucap yoga.

"Loh kok gitu? Bukan nya kamu ingin kuliah di Bandung?" tanya Adel.

Yoga menggeleng kan kepala nya. "Aku ingin selalu dekat kamu, mungkin aku tidak akan betah di sana." ucap Yoga.

"Lalu bagaimana kalau aku tidak kuliah?" tanya Adel.

"Loh kenapa seperti itu? Bukan nya cita-cita kamu mau menjadi seorang Dosen?" tanya Yoga.

"Aku sudah menikah Yoga, apa kamu lupa? Kalau keluarga ku tidak mengijinkan aku kuliah, aku tidak bisa mengatakan apapun." ucap Adel.

"Tapi sayang banget kalau kamu tidak kuliah." ucap Yoga, Adel tersenyum.

"Aku akan melakukan apapun yang membuat orang tua ku bahagia." ucap Adel.

Yoga tersenyum, "Kamu anak yang sangat berbakti dan patuh terhadap orang tua." ucap Yoga.

Tidak beberapa lama guru masuk.

Pelajaran hari ini cepat selesai..

"Adel kamu ada kegiatan apa hari ini?" tanya Yoga kepada Adel yang menunggunya jemputan.

"Humm aku tidak ada kegiatan apapun, ayu janji. Mungkin aku balik ke rumah hanya belajar saja." ucap Adel.

"Aku mau ngajakin kamu nonton, ini flim baru." ucap Yoga. "Loh flim yang kemarin sudah Ada di bioskop?" tanya Adel. Yoga mengganguk.

Adel langsung setuju dia langsung mau. Mereka membuat janji jam berapa nonton dan ketemu di mana.

"Bagaimana kalau aku menjemput kamu ke rumah kamu?" tanya Yoga. "Ya udah kalau begitu, aku tunggu yah, aku sudah tidak sabar." ucap Adel.

Yoga tersenyum. "Sampai jumpa nanti yah. Byeeee" Adel masuk ke dalam mobil yang menunggu nya.

"Pak sebelum pulang ke rumah, apa kita boleh mampir di perusahaan Suami saya dulu?" tanya Adel

"Untuk apa non? Pak Yoga Akan marah kalau Non datang ke sana." ucap Supir.

"Dari kemarin dia tidak pulang." ucap Adel.

"Kenapa tidak di telpon saja Non?" tanya Supir. "Saya sudah menelpon nya namun tidak di Jawab, saya juga sudah mengirimkan pesan. Saya sangat khawatir." ucap Adel.

"Baiklah kalau begitu kita akan ke sana Non." ucap supir. Tidak beberapa lama akhirnya sampai. Untuk pertama kalinya Adel ke perusahaan Suami nya.

Kedatangan Adel membuat semua orang yang melihat nya Heran. Istri Bos nya datang tiba-tiba dengan seragam SMA.

"Permisi Mbak, saya mau bertemu dengan Kak Alan." ucap Adel kepada Staf di ruangan pertama dapat.

"Tapi Pak Alan lagi ada Meeting Mbak." ucap Staf.

"Kalau begitu sampai kepada nya kalau saya datang ke sini mencari nya, bilang pada nya agar pulang karena saya sangat mengkhawatirkan dia." ucap Adel.

"Baik mbak, saya akan menyampaikan nya nanti." ucap Staf. Adel pun pamit dari sana. Setelah Adel pergi semua Staf Langsung berkumpul membicarakan tentang istri bos nya itu.

Tidak beberapa lama akhirnya Alan selesai dengan pekerjaan nya.

"Pak Alan permisi. Tadi istri Bapak datang ke sini." ucap staf.

"Istri saya?" tanya Alan. "Iyah Pak. Mbak Adel." ucap Staf. Alan langsung menghela nafas panjang.

"Ngapain dia ke sini?" tanya Alan.

"Mbak Adel meminta bapak Pulang hari ini karena dia sangat mengkhawatirkan bapak." ucap Staf. Alan menghela nafas panjang memasang wajah marah.

"Baiklah, kamu kelu!" ucap Alan.

"Benar-benar itu perempuan yah! Membuat malu saja." ucap Alan dengan sangat kesal.

Dia segera kembali ke rumah karena pekerjaan nya sudah selesai. Tidak beberapa lama akhirnya sampai di rumah.

"Apa maksud kamu datang ke kantor saya?" tanya Alan melempar kan jas nya kepada Adel yang duduk di sofa.